Beranda / Thriller / MISTERI LIONTIN VAMPIR / BAB 94-JADI BENARKAH MITOS ITU?

Share

BAB 94-JADI BENARKAH MITOS ITU?

Penulis: Mirva Celestira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-15 15:32:47
Setelah beberapa lama berjalan, Leo tiba di ruangan yang tampaknya belum tersentuh oleh kehancuran. Di tengah ruangan itu berdiri patung raksasa dari batu berwarna hitam yang menampilkan wujud mengerikan, Nocturnus. Di bawah patung itu, ada altar yang dikelilingi oleh lilin-lilin hitam yang menyala.

Leo mendekati altar dan melihat lebih dekat. Ada naskah kuno yang terbuka di atas altar, dihiasi dengan tulisan-tulisan aneh dan lambang-lambang gelap. Dengan hati-hati, dia mulai membaca naskah tersebut, mencoba memahami hubungan antara Celeste dan Nocturnus serta bagaimana kekuatan gelap itu menguasai hati dan pikiran rakyat Celeste.

["Hati orang siapa tahu. Nonaku sudah terperdaya. Melemah di depan pesona pria itu. Tentu itu akan menjadi sebuah kesalahan."]

Leo Sanders mendengar sebuah suara yang ia kenali. Valthor berbicara kembali terhadap Jenderal Nocturnus,"Aku merasakan sakitmu, Jenderalku."

Pembicaraan singkat itu terhenti saat Leo membuka pintu bangsal Celeste. Valthor menyada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 95-TUHANLAH SUMBER CINTA, LAIN DARIPADA ITU ADALAH PUCAT

    Leo memahami bahwa di balik cerita yang telah dia ketahui, ada lapisan-lapisan kebenaran yang lebih kompleks dan nuansa yang perlu diungkap. Pernyataan Valthor tentang kebenaran yang tersembunyi di antara bayangan membuatnya semakin penasaran. Namun, Leo juga menyadari bahwa untuk mengungkap kebenaran, dia perlu berani menghadapi kegelapan yang terdalam. Pertanyaan Valthor tentang cinta membawa suasana perbincangan ke dimensi emosional. Leo mempertahankan pandangannya tentang Tuhan sebagai sumber cinta sejati, sedangkan yang lain hanya pucat. Namun, Valthor dengan bijaksana menyebutkan bahwa semua makhluk memiliki kehendak bebas atas jalan hidup mereka sendiri. Leo merasa kehadiran Valthor tidak sekadar sebagai penjaga atau tentara, tetapi juga sebagai sosok yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang kehidupan, cinta, dan kebenaran. Dengan kehati-hatian dan keberanian, Leo melanjutkan perjalanan penyelidikannya, tahu bahwa jawaban mungkin lebih rumit daripada yang pernah dia bayan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 96-MENCARI LOKASI ISTANA CELESTE

    Lucius Damien terus melayang di dalam kegelapan yang tak berujung, seakan-akan terlempar ke dimensi lain yang tidak dikenal. Keheningan yang mendalam memenuhi ruang di sekitarnya, hanya dipecah oleh bisikan angin yang samar-samar terdengar. Hatinya dipenuhi kebingungan, dan pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban menghantuinya. Sang Lady, muncul seperti bayangan yang misterius, menyelinap ke dalam keheningan dengan langkah gemulai dan penuh keanggunan. Rambutnya yang panjang bergerak lembut seiring langkahnya, dan gaunnya seolah menari di dalam kegelapan. Tatapannya yang dalam menembus kegelapan, menyiratkan pengetahuan dan kebijaksanaan yang tak terhingga. Lucius Damien mencoba untuk mencari pijakan di dalam kegelapan yang mengambang. Matanya mencari-cari petunjuk di sekitarnya, tetapi tak ada yang bisa ia kenali. Tiba-tiba, Sang Lady berhenti di depannya, dan tatapannya yang dalam menyibak ke dalam jiwanya. "Dunia ini adalah labirin antara realitas dan takdir," ucap Sang Lady dengan s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 97-CAWAN NEKURAT?

    "Apakah aku seorang tahanan?" Sang Lady menjawab,"Tidak.""Jika begitu, bolehkah aku pergi?" tanya Leo pada Sang Lady. Sang Lady menjawab,"Belum lagi." Namun Leo beranjak pergi dari ruangan itu. Sang Lady termangu ketika Leo berani menolaknya secara halus. (Pangeran Templar,apakah kau membenciku yang seperti ini?)"Ijinkan aku ke kamarku jika begitu." Sang Lady tidak memperhatikan."Ijinkan aku ke kamarku." kata Leo sembari berlalu.Leo kembali menelusuri lorong kastil yang minim pencahayaan selain lilin di atas dian. Pria bertubuh atletis itu mencoba menemukan jalan di antara remang-remang istana sebelum akhirnya ia melihat sesuatu hal yang mengerikan terjadi pada pria yang mengerang kesakitan.***"Jadi, kau mengetahui adanya kaum Nocturnus sejak kau kehilangan-" sebelum Alena menyelesaikan kalimatnya, Alfred Gueste memotong dengan lembut,"Iya, aku juga melihat bagaimana sosok kegelapan itu membawa tawanan di mana salah satunya adalah adikku." "Lalu bagaimana ceritanya?"Alena men

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 98-TERUNGKAPNYA MEMORI SANG LADY (1/1)

    Saat Sang Lady memberikan liontinnya pada Leo,terungkaplah sedikit demi sedikit memori Sang Lady yang pria itu lihat dibalik Liontin Vampir. Ya, sebuah kecupan mendarat di bibir Sang Raja kala Sang Putri hendak pergi berperang. "Kita akan pergi ke Transylvannia di mana Bukit Celeste membentang dekat istana Celeste." kata Sang Pemburu Savory. "Tunggu-mengapa harus ke sana?" tanya Alena. "Karena di sanalah cikal bakal Perang Celeste pertama dimulai. Ada laporan aktivitas di Bukit Celeste" kata Alfred. "Dan Anda tahu di mana letak istana Sang Lady? Menurut rumor, istananya terletak di Pegunungan Celeste. Dan itu cukup curam." kata Alena. Alfred menambahkan,'dan cukup dekat dengan Transylvannia." Desa Celeste tampak sibuk berjaga-jaga. Sang Pemburu berkata,"Aku mendengar Kelompok Flander-Sang Pembasmi Vampir- kini sudah berada dekat di sana, jadi kita hanya perlu menambah keseimbangan saja dengan berjalan bersama kelompk itu." Valthor berjalan menghampiri Sang Lady,"Sesuatu yang tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 99-TERUNGKAPNYA MEMORI SANG LADY (1/2)

    "Kesepian telah memakan hatiku, Valthor." kata Sang Lady yang berhenti sejenak. Menunggu jawaban bijak Sang Perdana Menteri dari Nocturnus. "Biar kuterka, apakah Nonaku menyukai pria yang dibawa oleh Jenderal Nocturnus?" "Dia tidak akan pernah melihatku sebagaimana dulu aku pernah menjadi manusia, tetapi dia melihatku sebagai 'Parasit Kehidupan' yang harus dimusnahkan." kata Sang Lady lagi sambil melanjutkan,"Se-seharusnya kujadikan dia sebagai bagian dari kita, Valthor." "Valthor rasa, Tuan Sanders masih memerlukan waktu untuk bisa menemukan kembali ingatannya, Nona." Dan Valthor bertanya pada anda,apakah itu pilihan yang bijak? Bagaimana bila Tuan Sanders bukanlah Pangeran Templar melainkan hanya takdir yang telah berlalu bagi kita?" Sang Lady mengamati seksama lalu Valthor menambahkan,"Jika benar Tuan Sanders adalah kekasih sejati Nonaku, berikan dia waktu untuk mengingat kembali. Jika dia tidak mencintai Nonaku, mungkin memang takdirnya bukan untuk Nonaku miliki. Tapi jika dia p

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 100-TERUNGKAPNYA MEMORI SANG LADY (1/3)

    "NOCTURNUS-Sang Jenderal Terbaikku." sapa Sang Lady yang melihat pejuangnya terluka. Valthor mengamati dari belakang Sang Lady sambil bertanya,"Apa yang terjadi padamu, Nocturnus?" Nocturnus terengah-engah namun berjuang untuk memberitahukan sesuatu,"Mata Celeste ada pada salah satu dari mereka,No-naku...ugh..." Valthor menimpali,"Kita terlalu cepat meremehkan kemampuan mereka, Nona." "Tunggu, aku akan memberikan darahku untuk energimu." Sang Lady membuka sarung tangannya lalu membuat luka di tangan kirinya. Diberikannya darah Vampir untuk menyembuhkan Jenderal Nocturnus. Pelan tapi pasti. Setiap jengkal luka tertutup seutuhnya. "Aghhh....." rintih Jenderal sesaat ketika Sang Lady memberikan darahnya. "Sekarang kau sudah kembali bugar, pergilah dan cari Batu Darah yang adalah Mata Celeste untukku." perintah Sang Lady. Seakan mendapatkan kekuatan baru, Jenderal Nocturnus pun berangsuk bangkit. Dia pergi bersama pasukan Orc miliknya mencari Batu Darah. "Daulat, Nona!" *** Ingatan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 101-NAFAS DENDAM VAMPIR

    Seorang pemandu Roh berjalan bersama lampu penerangan di tangannya. Menelusuri Hutan Celeste yang kala itu mencekam hebat. Suara guntur menggetarkan daratan hingga banyak makhluk tidak berani menampakkan diri mereka.Kastil tua menunggu panggilan kematian yang bangkit. Reruntuhan Celeste memenuhi seluruh ruangan.Sang Putri dikhianati rakyatnya dan kini di makamkan oleh Ketua Lam, yang adalah Paman Rufus Rosseau,seorang murid Gryffindor. Dia adalah Lam Rosseau, sosok yang dekat dengan Flander.Ketua Lam dan muridnya meletakkan peti mati bernama Elizabeth Celeste di kastil tua itu.Sambil menghitung perkiraan hari,ia berkata,"Ingat,petinya tidak boleh menyentuh lantai. Jika sampai menyentuh tanah,maka arwahnya akan bangkit menjadi vampir.""Baik,Ketua." Ketua Lam meminta papan nama milik putri bangsawan itu dan meletakkannya di atas meja yang penuh lilin dan dupa.Lilin di kiri padam seketika dan membuat putri Ketu Lam tampak khawatir,"Ayah,apakah kita sudah melanggar suatu larangan?""

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 102-PERTEMPURAN CELESTE (1/2)

    Rose, Michael, dan Jake berkumpul di luar ruangan, mempersiapkan diri untuk melakukan patroli di sekitar hutan. Mereka merencanakan rute patroli mereka dengan cermat, memperhatikan area-area yang rentan dan titik-titik pengawasan yang strategis. Saat mereka mulai menjalankan patroli mereka, mereka menyadari betapa pentingnya tugas mereka dalam menjaga keamanan Hutan Celeste. Mereka bersumpah untuk tetap waspada dan siap bertindak cepat jika terjadi ancaman apa pun. Rose, Michael, dan Jake berdiri di tepi hutan, memeriksa peralatan mereka sebelum memulai patroli. Rose memeriksa tombaknya dengan cermat, memastikan mata tombaknya tajam dan siap digunakan. Michael memeriksa busur dan anak panahnya, menarik tali busur dengan hati-hati untuk memastikan kelenturannya masih sempurna. Sementara itu, Jake memeriksa pedangnya, memastikan bilahnya tidak berkarat dan pegangan tetap kokoh di tangannya. "Kau siap?" tanya Rose sambil menatap ke arah hutan dengan serius. Michael dan Jake mengangguk

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13

Bab terbaru

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 125- FRANK FLANDERS BUNUH DIRI

    Setelah pertemuan dengan Lucius, situasi di rumah sakit jiwa St. Dymphna semakin tegang. Frank Flanders, meskipun sempat merasa lega karena telah menceritakan tentang liontin kepada Lucius, tetap dihantui oleh mimpi-mimpi buruk yang mengerikan setiap malam. Suara-suara yang berbisik dalam mimpinya semakin kuat, memerintahkannya untuk melakukan hal-hal yang tak terbayangkan.Suatu malam, saat petugas rumah sakit berpatroli di lorong-lorong yang sunyi, Frank tampak lebih tenang dari biasanya. Para petugas mengira obat penenang yang diberikan akhirnya bekerja. Namun, di dalam kamar isolasinya, Frank memandang sekeliling dengan mata yang gelap dan penuh keputusasaan. Di sudut ruangan, sebuah kain putih, bekas tirai yang telah disobek, tergeletak tak terpakai. Frank menghela napas dalam-dalam, merasakan beban berat di dadanya. Ia merasa tidak ada lagi jalan keluar dari mimpi-mimpi buruk ini. Dengan tangan gemetar, ia meraih kain tersebut dan mulai mengikatkan salah satu ujungn

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 124-FRANK FLANDERS MASUK RUMAH SAKIT JIWA

    Lucius merasa putus asa setelah pertemuannya dengan Adrian tidak membuahkan hasil. Liontin yang begitu penting baginya ternyata sudah dicuri oleh Frank Flanders, seorang pria yang kini dirundung mimpi buruk setiap malam. Mimpi-mimpi itu begitu mengerikan hingga membuat Frank kehilangan akal sehatnya dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit jiwa. Di rumah sakit jiwa, Frank terus meracau tentang liontin yang memanggilnya dalam mimpi, meminta untuk dikembalikan kepada pemiliknya. Kondisinya semakin memburuk, dan meskipun para dokter berusaha memahami keadaannya, mereka tidak dapat menghilangkan mimpi-mimpi buruk yang menghantuinya. Lucius, yang merasa bahwa liontin itu bukan hanya barang berharga tapi juga memiliki kekuatan mistis, sadar bahwa dia harus menemukan cara untuk mendapatkan kembali liontin itu. Dia tahu bahwa hanya dengan mengembalikan liontin kepada pemilik yang sah, kutukan ini dapat diakhiri. Namun, pertanyaannya adalah, bagaimana cara masuk ke rumah sakit

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 123-PERPUSTAKAAN TUA

    Lucius meninggalkan rumah Elara dengan berbagai pikiran berkecamuk di benaknya. Perpustakaan tua itu menjadi tujuan berikutnya. Mengemudi melalui jalan-jalan kota yang mulai sepi, ia berusaha mengingat setiap detail yang telah didapatkan sejauh ini. Perpustakaan tua itu terletak di ujung jalan yang jarang dilalui orang. Bangunan batu dengan jendela-jendela tinggi dan pintu kayu besar tampak berdiri megah di bawah cahaya bulan. Lucius memasuki perpustakaan, di dalamnya suasana tenang dan berdebu terasa menyelimutinya. Rak-rak buku yang tinggi dan lampu redup menciptakan suasana yang hampir magis.Di belakang meja kayu besar di tengah ruangan, seorang pria tua dengan rambut abu-abu pendek dan kacamata bundar sedang membaca sebuah buku tebal. Lucius mendekatinya dengan hati-hati. "Victor?" tanya Lucius dengan suara rendah agar tidak mengganggu keheningan perpustakaan. Pria tua itu mengangkat pandangannya dan tersenyum tipis. "Ya, saya Victor. Ada yang bisa saya bantu?" Lucius

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 122-SAKSI MATA KEDUA

    Setelah mengucapkan terima kasih kepada pria tua itu, Lucius bergerak dengan tujuan yang lebih jelas. Dia memindai kerumunan di bar sekali lagi, mencoba menemukan wanita bernama Alicia. Ia memutuskan untuk bertanya pada bartender, yang mungkin lebih mengenal para pelanggan tetap di sana.Lucius mendekati bar dan memanggil perhatian bartender, seorang pria dengan kumis tebal dan tatapan tajam. "Permisi, apakah Anda tahu di mana aku bisa menemukan seorang wanita bernama Alicia? Aku diberitahu bahwa dia sering berada di sini." Bartender itu menatap Lucius sejenak sebelum menjawab, "Alicia, ya? Dia ada di sini tadi. Sepertinya dia sedang duduk di pojok sana, di dekat jendela." Lucius mengikuti arah pandangan bartender dan melihat seorang wanita muda dengan rambut hitam panjang dan mata tajam yang duduk sendirian. Dia sedang menatap keluar jendela, tampaknya tenggelam dalam pikirannya sendiri.Dengan langkah mantap, Lucius mendekati meja Alicia dan memberanikan diri untuk berbicara.

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 121-KABAR PENYELIDIKAN LUCIUS

    Lucius menatap layar ponselnya sejenak setelah mengirim pesan balasan kepada Alena. Keheningan jalanan malam yang terhampar di sekitar Knockturn Alley menambah suasana misterius di sekitarnya. Cahaya lampu jalan yang redup menyala samar-samar di antara bangunan-bangunan kuno yang menjulang tinggi, memberi sentuhan dramatis pada suasana malam itu.Ia menarik napas dalam-dalam saat melangkah keluar dari gedung penyelidikan. Udara dingin malam London menusuk tulang, membuatnya lebih berhati-hati saat berjalan di sepanjang trotoar yang gelap. Langkahnya mantap meskipun hatinya dipenuhi dengan rasa was-was dan antisipasi akan apa yang akan dihadapinya dalam perjalanan ini.Dengan kunci mobilnya yang digenggam erat, Lucius melangkah menuju kendaraannya. Cahaya lampu mobil menyinari jalanan yang sepi saat ia membuka pintu mobil dan masuk ke dalam. Sejenak, ia duduk di dalam mobilnya, membiarkan dirinya meresapi ketenangan sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Setelah memastikan bahw

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 120-OBROLAN PAGI ITU

    [Marcus:]"Hai Lucius, ada waktu untuk ngobrol sebentar?"[Lucius:]"Halo Marcus, tentu. Ada apa?"[Marcus:]"Aku turut berduka cita atas kematian atasan kita,Tuan Grissham Bell. Bisa ketemu sebentar di tempat biasa?"[Lucius:]"Bisa. Ada masalah apa?"[Marcus:]"Aku ingin mendiskusikan proyek baru. Ada beberapa hal yang perlu dipecahkan."[Lucius:]"Baiklah, aku akan ke sana dalam 15 menit."[Marcus:]"Terima kasih, Lucius. Sampai nanti."[Lucius:]"Sampai nanti, Marcus."Lucius kemudian bangkit dari peraduannya lalu pergi membersihkan dirinya. Dia sadar bobot tubuhnya sudah menurun sedikit namun perut abs-nya tetap terbentuk sempurna. Setelah berpakaian rapi, Lucius keluar dari rumahnya dan menuju tempat pertemuan yang biasa mereka gunakan, sebuah kafe kecil di sudut kota yang tenang.[Kafe Kecil di Sudut Kota]Marcus sudah duduk di meja sudut, menatap ke luar jendela dengan secangkir kopi di tangannya. Ketika melihat Lucius masuk, dia melambaikan tangan dan tersenyum tipis."Lucius,

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 119-PELARIAN YANG GAGAL(1/2)

    Bandara Diagon Alley kini dalam kondisi siaga satu. Petugas keamanan dikerahkan ke setiap sudut, memastikan tidak ada celah bagi pelarian. Kabar tentang hilangnya liontin vampir dari museum membuat situasi semakin tegang. Setiap penumpang yang hendak berangkat maupun baru tiba diperiksa dengan ketat, tidak ada yang luput dari pengawasan.Di tengah keramaian yang penuh dengan ketegangan, terdengar bunyi langkah berat dari sepatu-sepatu bot militer yang menggetarkan lantai bandara. Kepolisian Diagon Alley, yang kini menjalankan operasi militer, menyusuri setiap sudut dengan senjata terhunus. Kapten Marcus, pemimpin operasi, memberikan instruksi tegas kepada timnya melalui radio:"Semua unit, pastikan setiap titik keluar dijaga ketat. Tidak ada yang masuk atau keluar tanpa izin saya. Siapkan pemeriksaan intensif di semua pintu gerbang dan terminal."Frank Flanders, yang baru saja mendengar instruksi melalui radio seluler yang diselundupkan, merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Dia meny

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 118-PELARIAN YANG GAGAL(1/1)

    "Oliver yang malang, mengapa kau tidak memunculkan batang hidungmu di depanku?" dengus pria parlente itu.Frank Flanders duduk sendiri di ruang gelap, merenungi kegagalannya. Walaupun penuh dengan keyakinan awalnya, dia akhirnya tersadar bahwa dia sendirian dalam pencarian Oliver. Dalam kesendirian dan keputusasaan, dia terus mencari dengan tekad yang semakin melemah. Namun, hasilnya tetap nihil. Kegagalan itu menghancurkan semangatnya, meninggalkan dia dalam kesedihan dan penyesalan yang mendalam.Mendengar Oliver Brown tertangkap oleh Kepolisian Diagon Alley, pria gempal itu kemudian bersiap-siap untuk mengambil jalur Britania Raya untuk melarikan diri dari masalah yang diperbuat oleh Oliver Brown. Namun tak disangka, seluruh satuan Kepolisian Diagon Alley telah mencium keberadaannya."CH, sial!" geramnya, menggertakkan giginya dengan frustrasi. Ia tahu bahwa pelarian kali ini akan lebih sulit dari yang pernah dibayangkannya. Dengan setiap langkah yang diambil, bayang-bayang kegelapa

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 117-PENCARIAN LIONTIN BERBAHAYA

    Lucius melangkah keluar dari kamar tidurnya, meninggalkan kehangatan selimut untuk menghadapi hawa dingin malam. Ia menuju ruang kerjanya yang penuh dengan buku-buku tua dan artefak berdebu, peninggalan dari berbagai penelitian yang pernah ia lakukan. Di sudut ruangan, sebuah sakel rusak yang disebutkan dalam mimpinya tergeletak di atas meja, setengah terkubur di bawah tumpukan dokumen.Dengan hati-hati, Lucius membersihkan permukaan sakel, memperhatikan ukiran-ukiran halus yang menghiasi permukaannya. Ia mencoba mengingat setiap detail dari mimpi tadi, berharap menemukan petunjuk yang bisa membantunya membuka sakel ini dalam dunia nyata.(Tidak mungkin ini hanya kebetulan,) pikirnya. (Mimpi itu pasti ada artinya.)Lucius kemudian mengingatkan dirinya pada satu nama: Profesor Aldric, seorang ahli sejarah yang pernah ia temui dalam salah satu konferensi. Profesor Aldric dikenal sebagai seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang artefak kuno. Dengan cepat, Lucius memutuskan untu

DMCA.com Protection Status