Home / Thriller / MISTERI LIONTIN VAMPIR / BAB 19-MUNCULNYA PARA VAMPIR MALAM ITU

Share

BAB 19-MUNCULNYA PARA VAMPIR MALAM ITU

last update Last Updated: 2023-05-14 11:14:14
-Flashback on-

[Rufus mendapatkan memorinya ketika ia adalah keturunan terakhir dari Ketua Pembasmi Vampir yang tewas oleh Vlad Transylvannia, seorang Pemimpin Ordo Vampir yang kala itu menguasai Diagon Alley lama.

Rufus terbangun di suatu tempat yang asing, tidak tahu bagaimana dia bisa berada di sana. Dia melihat sekitar dan merasa kebingungan karena segala sesuatu terlihat sangat berbeda dari dunia yang dia ingat.

Seorang wanita misterius mendatanginya dan memberinya sebuah kotak yang berisi beberapa benda, seperti pedang dan baju besi. Dia memberitahu Rufus bahwa dia adalah keturunan terakhir dari Keluarga Pembasmi Vampir yang terkenal.

Wanita itu menjelaskan bahwa keluarga Rufus telah bertarung melawan Ordo Vampir pimpinan Vlad Transylvannia pada abad ke-14, tetapi mereka kalah dan semua anggota keluarga kecuali Rufus tewas.

Dalam kotak tersebut, Rufus menemukan buku harian leluhurnya yang berisi informasi tentang keluarga dan bagaimana mereka bertarung melawan vampir.

Rufus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 20-SADAR DARI PINGSAN

    BLASS! Sebuah cahaya kuning keemasan muncul dari area Rufus dan Dr. Jones yang termanifestasikan lewat Perisai Vampir yang dibuat Rufus. Para vampir itu mulai terbakar dan tidak dapat menahan panasnya perlindungan tersebut. Terdengar jeritan dan erangan dari para vampir yang terbakar oleh cahaya perisai tersebut."GGGGGRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRGGGGHHHHHH!" "Kau berguna juga,Nak!"Dr. Jones tersenyum lega melihat efektivitas Perisai Vampir yang telah diciptakan oleh Rufus. Ia tahu bahwa mereka memiliki peluang yang lebih baik untuk bertahan hidup di dunia yang penuh dengan vampir ini. Namun, kegembiraan mereka berdua tidak berlangsung lama. Salah satu anggota vampir yang lebih kuat muncul dari kegelapan dan menyerang Dr. Jones dengan cepat. Rufus bereaksi dengan segera dan melindungi Dr. Jones dengan Perisai Vampirnya. Saat itu, kekuatan vampir tersebut sangat kuat sehingga perisai Rufus mulai terkoyak dan mulai melemah. Rufus berjuang untuk mempertahankan p

    Last Updated : 2023-05-14
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 21-KLAN TERAKHIR PEMBASMI VAMPIR

    Rufus mengangguk. "Ya, mereka adalah sebuah kelompok legendaris yang dikenal memiliki kekuatan untuk mengalahkan vampir dan selalu beroperasi dalam ketertutupan. Tapi sepertinya mereka tidak lagi beroperasi di zaman kita ini." Dr. Jones menggaruk kepalanya dan berpikir sejenak. "Jadi kisah Lady Bangsawan dan serangan vampir yang kita alami kemungkinan terkait dengan Klan terakhir Pembasmi Vampir itu?" Rufus mengangguk. "Ya, kemungkinan besar. Kita harus mencari tahu lebih lanjut tentang kelompok itu dan kaitannya dengan kisah Lady Bangsawan."Dr. Jones setuju. "Benar. Saya akan mencari informasi tentang Klan terakhir Pembasmi Vampir ini dan kisah Lady Bangsawan. Sementara itu, kamu harus istirahat dulu dan memulihkan dirimu sepenuhnya dari kejadian tadi."Beberapa jam kemudian, setelah Rufus terbangun dari tidurnya, Dr. Jones memberitahunya bahwa ia telah menemukan informasi yang menarik tentang Klan terakhir Pembasmi Vampir."Menurut catatan sejarah, Klan terakhir Pembasmi Vampir ad

    Last Updated : 2023-05-14
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 22-TOKO BORGINS (1/2)

    "Ya, Bulan Darah adalah momennya para vampir untuk meregenerasi kekuatan mereka. Saat Perang Templar sedang terjadi, sebenarnya saat itulah sebuah perang yang tidak kita ketahui telah terjadi dimulai sebuah pengkhianatan dari salah satu orang kepercayaan Sang Lady." Rufus menjelaskan dengan runtut dan detail. Dr. Jones setuju untuk memulai pencarian di kastil tersebut.Mereka membuat rencana dan mempersiapkan diri dengan baik, termasuk membawa peralatan dan sumber daya yang cukup.Mereka tiba di kastil dan memeriksa kondisinya, menemukan beberapa benda yang dapat membantu dalam pencarian.Mereka menemukan petunjuk yang mengarah ke makam dan mulai mengikuti jejak tersebut.Setelah beberapa saat, mereka berhasil menemukan makam kuno dan menemukan harta karun yang luar biasa.***"Apakah Anda mengetahui di mana Toko Borgins?" "Ada di sana, Tuan."Seorang penduduk menunjukkan lokasi toko barang antik yang ditanyakan Lucius. "Terima kasih." Setelah bertanya ke beberapa orang di sekitar ko

    Last Updated : 2023-05-15
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 23- AKHIRNYA MENDAPAT DURIAN RUNTUH LAGI

    Alena mengernyitkan alisnya”Aaa, aku tahu kau masih menungguku untuk penantian terakhirmu, bukan?” godanya lagi . Lucius tertawa mendengar candaan sahabat kecilnya itu. “Jadi, kau mau pesan buku yang seperti apa, Tuan…Lucius Damien?” “Hahah, aku ingin sekali mencari informasi tentang sesuatu yang sangat berharga. Bisakah aku menemukannya di tempat kau bekerja, Alena?” “Tunggu, kau bilang kau sedang mencari informasi tentang sesuatu?” tanya Alena dengan senyuman manis. Lucius semakin salah tingkah saat Alena bertanya demikian,”Tak kusangka aku bertemu denganmu hari ini. Bagaimana jika hari ini aku mentraktirmu sebuah…kopi? Atau the? Atau makan malam?” Alena terperanjat dengan tawaran Lucius,”Menarik. Sudah lama sejak kepindahanku dari kota ini, aku tidak pernah merasakan kopi seenak kopi Diagon Alley.” Seakan mendapat kesempatan, Lucius merasa mungkin dia bisa mendapatkan titik terang lagi dari perpustakaan, tempat Alena bekerja. Mereka tiva di sebuah kafe kopi yang sangat aesteti

    Last Updated : 2023-05-15
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 24-HARUS MENCARI DI MANA LAGI?

    Tiba-tiba, Lucius melihat seorang pria mengenakan jubah hitam yang sedang berjalan di depannya. Pria itu memiliki tampilan yang agak misterius dan Lucius merasa bahwa ia mungkin merupakan orang yang dicari-cari. Lucius memutuskan untuk mengikutinya dari jarak yang cukup jauh agar tidak terlihat mencurigakan. "Hei, berhenti!" teriak Lucius keras. Namun pria Itu tetap berlari kencang tanpa memperhatikan panggilan Lucius."Hei, kau!" Setelah beberapa menit mengikuti pria itu, Lucius tiba-tiba kehilangan jejaknya. Disugarkannya wajah dan rambutnya hingga ke belakang, "Sial! Aku kehilangan jejaknya!" Ia berputar-putar di sekitar Diagon Alley mencari tahu di mana pria itu pergi, tetapi tidak berhasil menemukannya. Lucius akhirnya memutuskan untuk kembali ke mobilnya dan pergi ke rumahnya. pemuda ituSampai di rumah, Lucius terus memikirkan tentang keberadaan pria misterius itu dan apa yang akan dilakukannya dengan artefak kuno yang dicarinya. Ia merasa bahwa ia harus melakukan sesuatu u

    Last Updated : 2023-05-15
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 25-MIMPI LUCID DREAM SEORANG LUCIUS DAMIEN

    (Aku tak mengira hari itu aku bertemu dengan berbagai keberuntungan yang tidak kuduga.) Lucius tiba di kediamannya dengan wajah yang penuh sumringah. Diletakkannya tas dan jas kerjanya. Dan dibukanya dasi yang selama ini membuatnya merasa sulit bernafas lega. Dia menghempaskan badannya ke sofa dan mengambil ponselnya. Mengetikkan pesan pada sebuah nama yang tadi siang ia temui. [+1 7935xxx:] “Tuan Damien, ada laporan dari pihak museum bahwa ada artefak yang hilang.” Lucius Damien mendapatkan laporan dari pihak museum cagar budaya bahwa telah hilang sebuah artefak lagi di museum itu. Lagi-lagi moodnya kembali kusut saat ia melihat pesan singkat dari sang anak buah tentang artefak yang hilang. Tiba-tiba ponsel Lucius kembali menerima notifikasi pesan. Kali ini dari nama yang ia temui tadi siang. (A..lena Ramphet?) Dibukanya isi pesan itu dan dilihatnya bahwa Alena memang mengirimkan pesan hangat padanya. [Alena:] “Ini aku. Sudah pesankan makanan lewat daring. Rumahmu masih yang

    Last Updated : 2023-05-16
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 26-PERTEMUAN DENGAN DR. JONES SAVORY

    Sebuah portal ingatan Lucius tiba-tiba terbuka dan sesosok wajah wanita cantik muncul sekilas"Lucius Damien..."Lucius merasa mulai memasuki alam lain ketika sebuah suara memanggilnya.Lorong ingatannya berhenti pada satu sosok.(Seorang pria?)Lucius semakin panik karena mimpi itu. Dengan sekuat tenaga dia berusaha membuka kedua matanya dan tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi."Ugh...hhhh...rupanya ini sebuah mimpi." gumamnya. Disugarkannya wajahnya untuk menghapus rasa kantuk semalam.Alarm dari ponselnya membangunkan Lucius tepat waktu. Diambilnya ponsel itu dan dia melihat ada banyak pesan. [Alena Ramphet:]"Bagaimana tidurmu?"[Anak buah Damien:]"Tuan Damien, ada laporan kehilangan artefak di museum."[Tuan Bell:]"Damien, ke mana saja kau?"Lucius tidak terkejut melihat perangai atasannya yang cenderung selalu menyalahkan kinerjanya."Hhh, dari semua pesan ini hanya nama Alena yang menarik minatku."Saat ia sedang membuat sarapan roti bakar dan segelas kopinya, s

    Last Updated : 2023-05-19
  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 27-KELOMPOK RAHASIA

    Lucius dan Dr. Jones sepakat untuk memulai penyelidikan mereka dengan mengunjungi lokasi temuan peti mati. Mereka pergi ke situs arkeologi di mana peti mati itu ditemukan dan bekerja sama dengan tim peneliti untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.Di situs arkeologi, mereka menemui Dr. Emily Collins, seorang ahli arkeologi yang telah melakukan ekskavasi dan penelitian awal terhadap peti mati tersebut. Lucius dan Dr. Jones berbagi dengan Dr. Collins teori-teori mereka mengenai keterkaitan peti mati yang rusak dengan kasus pencurian artefak di museum.Dr. Collins mempertimbangkan informasi tersebut dan menambahkan pemahaman mereka dengan pengetahuan dan wawasannya sebagai ahli arkeologi. Dia menyampaikan bahwa peti mati itu memiliki signifikansi sejarah yang besar, dan ada keyakinan bahwa di dalamnya terdapat artefak yang memiliki kekuatan magis."Masyarakat kuno yang terkait dengan peti mati ini percaya bahwa artefak-artefak di dalamnya dapat memberikan kekuatan dan pengaruh yang lua

    Last Updated : 2023-05-20

Latest chapter

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 125- FRANK FLANDERS BUNUH DIRI

    Setelah pertemuan dengan Lucius, situasi di rumah sakit jiwa St. Dymphna semakin tegang. Frank Flanders, meskipun sempat merasa lega karena telah menceritakan tentang liontin kepada Lucius, tetap dihantui oleh mimpi-mimpi buruk yang mengerikan setiap malam. Suara-suara yang berbisik dalam mimpinya semakin kuat, memerintahkannya untuk melakukan hal-hal yang tak terbayangkan.Suatu malam, saat petugas rumah sakit berpatroli di lorong-lorong yang sunyi, Frank tampak lebih tenang dari biasanya. Para petugas mengira obat penenang yang diberikan akhirnya bekerja. Namun, di dalam kamar isolasinya, Frank memandang sekeliling dengan mata yang gelap dan penuh keputusasaan. Di sudut ruangan, sebuah kain putih, bekas tirai yang telah disobek, tergeletak tak terpakai. Frank menghela napas dalam-dalam, merasakan beban berat di dadanya. Ia merasa tidak ada lagi jalan keluar dari mimpi-mimpi buruk ini. Dengan tangan gemetar, ia meraih kain tersebut dan mulai mengikatkan salah satu ujungn

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 124-FRANK FLANDERS MASUK RUMAH SAKIT JIWA

    Lucius merasa putus asa setelah pertemuannya dengan Adrian tidak membuahkan hasil. Liontin yang begitu penting baginya ternyata sudah dicuri oleh Frank Flanders, seorang pria yang kini dirundung mimpi buruk setiap malam. Mimpi-mimpi itu begitu mengerikan hingga membuat Frank kehilangan akal sehatnya dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit jiwa. Di rumah sakit jiwa, Frank terus meracau tentang liontin yang memanggilnya dalam mimpi, meminta untuk dikembalikan kepada pemiliknya. Kondisinya semakin memburuk, dan meskipun para dokter berusaha memahami keadaannya, mereka tidak dapat menghilangkan mimpi-mimpi buruk yang menghantuinya. Lucius, yang merasa bahwa liontin itu bukan hanya barang berharga tapi juga memiliki kekuatan mistis, sadar bahwa dia harus menemukan cara untuk mendapatkan kembali liontin itu. Dia tahu bahwa hanya dengan mengembalikan liontin kepada pemilik yang sah, kutukan ini dapat diakhiri. Namun, pertanyaannya adalah, bagaimana cara masuk ke rumah sakit

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 123-PERPUSTAKAAN TUA

    Lucius meninggalkan rumah Elara dengan berbagai pikiran berkecamuk di benaknya. Perpustakaan tua itu menjadi tujuan berikutnya. Mengemudi melalui jalan-jalan kota yang mulai sepi, ia berusaha mengingat setiap detail yang telah didapatkan sejauh ini. Perpustakaan tua itu terletak di ujung jalan yang jarang dilalui orang. Bangunan batu dengan jendela-jendela tinggi dan pintu kayu besar tampak berdiri megah di bawah cahaya bulan. Lucius memasuki perpustakaan, di dalamnya suasana tenang dan berdebu terasa menyelimutinya. Rak-rak buku yang tinggi dan lampu redup menciptakan suasana yang hampir magis.Di belakang meja kayu besar di tengah ruangan, seorang pria tua dengan rambut abu-abu pendek dan kacamata bundar sedang membaca sebuah buku tebal. Lucius mendekatinya dengan hati-hati. "Victor?" tanya Lucius dengan suara rendah agar tidak mengganggu keheningan perpustakaan. Pria tua itu mengangkat pandangannya dan tersenyum tipis. "Ya, saya Victor. Ada yang bisa saya bantu?" Lucius

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 122-SAKSI MATA KEDUA

    Setelah mengucapkan terima kasih kepada pria tua itu, Lucius bergerak dengan tujuan yang lebih jelas. Dia memindai kerumunan di bar sekali lagi, mencoba menemukan wanita bernama Alicia. Ia memutuskan untuk bertanya pada bartender, yang mungkin lebih mengenal para pelanggan tetap di sana.Lucius mendekati bar dan memanggil perhatian bartender, seorang pria dengan kumis tebal dan tatapan tajam. "Permisi, apakah Anda tahu di mana aku bisa menemukan seorang wanita bernama Alicia? Aku diberitahu bahwa dia sering berada di sini." Bartender itu menatap Lucius sejenak sebelum menjawab, "Alicia, ya? Dia ada di sini tadi. Sepertinya dia sedang duduk di pojok sana, di dekat jendela." Lucius mengikuti arah pandangan bartender dan melihat seorang wanita muda dengan rambut hitam panjang dan mata tajam yang duduk sendirian. Dia sedang menatap keluar jendela, tampaknya tenggelam dalam pikirannya sendiri.Dengan langkah mantap, Lucius mendekati meja Alicia dan memberanikan diri untuk berbicara.

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 121-KABAR PENYELIDIKAN LUCIUS

    Lucius menatap layar ponselnya sejenak setelah mengirim pesan balasan kepada Alena. Keheningan jalanan malam yang terhampar di sekitar Knockturn Alley menambah suasana misterius di sekitarnya. Cahaya lampu jalan yang redup menyala samar-samar di antara bangunan-bangunan kuno yang menjulang tinggi, memberi sentuhan dramatis pada suasana malam itu.Ia menarik napas dalam-dalam saat melangkah keluar dari gedung penyelidikan. Udara dingin malam London menusuk tulang, membuatnya lebih berhati-hati saat berjalan di sepanjang trotoar yang gelap. Langkahnya mantap meskipun hatinya dipenuhi dengan rasa was-was dan antisipasi akan apa yang akan dihadapinya dalam perjalanan ini.Dengan kunci mobilnya yang digenggam erat, Lucius melangkah menuju kendaraannya. Cahaya lampu mobil menyinari jalanan yang sepi saat ia membuka pintu mobil dan masuk ke dalam. Sejenak, ia duduk di dalam mobilnya, membiarkan dirinya meresapi ketenangan sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Setelah memastikan bahw

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 120-OBROLAN PAGI ITU

    [Marcus:]"Hai Lucius, ada waktu untuk ngobrol sebentar?"[Lucius:]"Halo Marcus, tentu. Ada apa?"[Marcus:]"Aku turut berduka cita atas kematian atasan kita,Tuan Grissham Bell. Bisa ketemu sebentar di tempat biasa?"[Lucius:]"Bisa. Ada masalah apa?"[Marcus:]"Aku ingin mendiskusikan proyek baru. Ada beberapa hal yang perlu dipecahkan."[Lucius:]"Baiklah, aku akan ke sana dalam 15 menit."[Marcus:]"Terima kasih, Lucius. Sampai nanti."[Lucius:]"Sampai nanti, Marcus."Lucius kemudian bangkit dari peraduannya lalu pergi membersihkan dirinya. Dia sadar bobot tubuhnya sudah menurun sedikit namun perut abs-nya tetap terbentuk sempurna. Setelah berpakaian rapi, Lucius keluar dari rumahnya dan menuju tempat pertemuan yang biasa mereka gunakan, sebuah kafe kecil di sudut kota yang tenang.[Kafe Kecil di Sudut Kota]Marcus sudah duduk di meja sudut, menatap ke luar jendela dengan secangkir kopi di tangannya. Ketika melihat Lucius masuk, dia melambaikan tangan dan tersenyum tipis."Lucius,

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 119-PELARIAN YANG GAGAL(1/2)

    Bandara Diagon Alley kini dalam kondisi siaga satu. Petugas keamanan dikerahkan ke setiap sudut, memastikan tidak ada celah bagi pelarian. Kabar tentang hilangnya liontin vampir dari museum membuat situasi semakin tegang. Setiap penumpang yang hendak berangkat maupun baru tiba diperiksa dengan ketat, tidak ada yang luput dari pengawasan.Di tengah keramaian yang penuh dengan ketegangan, terdengar bunyi langkah berat dari sepatu-sepatu bot militer yang menggetarkan lantai bandara. Kepolisian Diagon Alley, yang kini menjalankan operasi militer, menyusuri setiap sudut dengan senjata terhunus. Kapten Marcus, pemimpin operasi, memberikan instruksi tegas kepada timnya melalui radio:"Semua unit, pastikan setiap titik keluar dijaga ketat. Tidak ada yang masuk atau keluar tanpa izin saya. Siapkan pemeriksaan intensif di semua pintu gerbang dan terminal."Frank Flanders, yang baru saja mendengar instruksi melalui radio seluler yang diselundupkan, merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Dia meny

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 118-PELARIAN YANG GAGAL(1/1)

    "Oliver yang malang, mengapa kau tidak memunculkan batang hidungmu di depanku?" dengus pria parlente itu.Frank Flanders duduk sendiri di ruang gelap, merenungi kegagalannya. Walaupun penuh dengan keyakinan awalnya, dia akhirnya tersadar bahwa dia sendirian dalam pencarian Oliver. Dalam kesendirian dan keputusasaan, dia terus mencari dengan tekad yang semakin melemah. Namun, hasilnya tetap nihil. Kegagalan itu menghancurkan semangatnya, meninggalkan dia dalam kesedihan dan penyesalan yang mendalam.Mendengar Oliver Brown tertangkap oleh Kepolisian Diagon Alley, pria gempal itu kemudian bersiap-siap untuk mengambil jalur Britania Raya untuk melarikan diri dari masalah yang diperbuat oleh Oliver Brown. Namun tak disangka, seluruh satuan Kepolisian Diagon Alley telah mencium keberadaannya."CH, sial!" geramnya, menggertakkan giginya dengan frustrasi. Ia tahu bahwa pelarian kali ini akan lebih sulit dari yang pernah dibayangkannya. Dengan setiap langkah yang diambil, bayang-bayang kegelapa

  • MISTERI LIONTIN VAMPIR   BAB 117-PENCARIAN LIONTIN BERBAHAYA

    Lucius melangkah keluar dari kamar tidurnya, meninggalkan kehangatan selimut untuk menghadapi hawa dingin malam. Ia menuju ruang kerjanya yang penuh dengan buku-buku tua dan artefak berdebu, peninggalan dari berbagai penelitian yang pernah ia lakukan. Di sudut ruangan, sebuah sakel rusak yang disebutkan dalam mimpinya tergeletak di atas meja, setengah terkubur di bawah tumpukan dokumen.Dengan hati-hati, Lucius membersihkan permukaan sakel, memperhatikan ukiran-ukiran halus yang menghiasi permukaannya. Ia mencoba mengingat setiap detail dari mimpi tadi, berharap menemukan petunjuk yang bisa membantunya membuka sakel ini dalam dunia nyata.(Tidak mungkin ini hanya kebetulan,) pikirnya. (Mimpi itu pasti ada artinya.)Lucius kemudian mengingatkan dirinya pada satu nama: Profesor Aldric, seorang ahli sejarah yang pernah ia temui dalam salah satu konferensi. Profesor Aldric dikenal sebagai seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang artefak kuno. Dengan cepat, Lucius memutuskan untu

DMCA.com Protection Status