Share

Bab 48 Dibakar

"Jangan, saya mohon! Wira, aku tidak tahu apa-apa dalam masalah ini. Tolong kamu percaya sama aku," pekik Melati.

Wira bergeming, ia tak menghiraukan pembelaan Melati.

Warga membawa Melati menuju lapangan. Malam itu warga wanita yang mendengar kegaduhan di luar, segera keluar dari rumah mereka masing-masing. Setelah tahu apa yang hendak warga pria lakukan, warga wanita pun berbondong-bondong ikut serta mengarak Melati.

Istri abah Ikin yakni bu Tinah, tak tinggal diam. Ia bertanya kepada warga pria perihal masalah ini. Setelah tahu masalahnya, bu Tinah bersemangat mendukung tindakan warga terhadap Melati.

"Bakar saja dia sekalian! Dasar ibu sama anak sama saja. Sama-sama tukang santet dan tukang ritual sesat. Buat apa hidup, kalau hanya untuk merugikan orang lain saja," imbuh bu Tinah.

"Iya, ternyata buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Ibunya tukang santet, anaknya tukang ritual sesat. Dasar keluarga aneh," sahut ibu-ibu yang lain.

Mereka tampak geram terhadap Melati. Mereka tak sabar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status