Share

126. MELAMAR AMANDA

“Enggak bisa gini, Sayang. Mana boleh dia panggil aku pake nama.”

Radit terus menggerutu dengan suara setengah berbisik. Matanya kemudian menatap wajah polos Ayra yang sudah tertidur lelap di atas ranjang. Sementara Amanda hanya tersenyum sembari mengaduk susu yang ada di genggamannya.

“Aku lupa kalau di usia Ayra bakalan gampang niru kata-kata dari orang di sekitarnya,” ucap Amanda kemudian. “Ya udah. Lain kali kita panggil mama dan papa atau sayang aja. Gimana?”

Pria tampan itu mengangguk pelan. Lantas menerima gelas kosong yang diberikan oleh sang istri untuk disimpan di atas meja. Setelahnya memindahkan tubuh Ayra agar mepet ke tembok. Jadilah posisi Amanda yang berada di tengah ranjang dan dirinya di bagian paling pinggir.

CUP!

“Good night, Sayang. I love you,” bisik Radit yang segera memeluk Amanda dari arah samping. Tak pelak melabuhkan kecupan singkat di perut buncit itu lagi.

“Love you too.”

Mungkin karena tidur yang hampir menuju pag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status