“Tolong semuanya taruh di sana.” Ucap tuan Abert memerintahkan orang-orang yang baru datang bersamanya untuk menaruh barang-barang yang dia bawa ke mansion Dariel.Lucia yang baru bangun tidur terkejut melihat keramaian dibawah langsung menghampiri kakeknya.“Kek, apa ini semua?” Tanya Lucia dengan terkejut, Dariel juga terkejut saat baru sampai di ruang tamu setelah dia selesai berolahraga pagi.“Apa ini? Kenapa ramai sekali?” Tanya Dariel dengan heran.Tuan Abert tersenyum, “Ini adalah hadiah untuk calon cucu laki-lakiku.”Lucia menggeleng pelan, “Ini terlalu berlebihan, dia masih belum lahir dan kakek sudah membelikan mobil-mobilan sebesar ini?” Tuan Abert tersenyum lebar mendengar pertanyaan Lucia dan Dariel. "Kalian pasti tidak akan mengerti betapa sulitnya menahan diri untuk tidak memberikan kebahagiaan sebanyak mungkin kepada buyut pertama!" ucapnya dengan penuh semangat.Dariel mencoba menenangkan situasi, "Kakek, kami sangat bersyukur atas segala kebaikan dan kebaikan hatimu
Banyak momen yang telah Lucia lalui selama kehamilan ini, kenangan-kenangan yang telah dibuat dengan orang tersayangnya sudah memenuhi album foto yang dia lihat hari ini.Sore ini sangat mendung, sepertinya hujan akan turun sebentar lagi. Namun, hal itu tak membuat Lucia kehilangan kecerahannya.Senyumnya sejak tadi menghiasi wajahnya seolah mendung di luar tak membuatnya murung. Dariel saat ini akan pulang telat seperti apa yang dia katakan sebelum berangkat kerja.“Dariel sungguh tampan, di foto ini.” Gumamnya dengan lembut, dia benar-benar mencintai suaminya saat ini seolah tak ada yang dia inginkan selain keluarga mereka tetap lengkap.“Sepertinya menghabiskan waktu dengan membuat sweater rajut jauh lebih baik.” Gumamnya yang sudah cukup jenuh, karena kehamilannya segala geraknya memiliki batas dan dia menjadi memiliki hobby baru yaitu merajut.Selama kehamilan dia memang tak memiliki keluhan yang berlebihan kecuali kakinya yang sering bengkak dan punggungnya yang terkadang nyeri
Kondisi Lucia yang semakin melemah membuat dokter menyarankan untuk melakukan operasi caesar untuk proses persalinan Lucia. Meskipun Lucia sebelumnya menginginkan melahirkan secara normal namun ternyata tuhan berkehendak lain karena jalan yang terbaik untuk bayi dan ibu adalah dengan operasi.Pada saat yang genting itu, Lucia terdiam dalam keraguan. Dia berusaha memikirkan keputusan yang terbaik bagi keselamatan bayi dan dirinya sendiri. Dariel, dengan ekspresi cemas yang sulit disembunyikan, mencoba memberikan dukungan sebanyak yang dia bisa.Dokter yang merawat Lucia menjelaskan situasi dengan penuh kehati-hatian, memastikan mereka memahami semua risiko dan manfaat dari operasi caesar. Walau Lucia sempat berharap untuk persalinan normal, keadaan yang genting ini membuatnya harus menerima kenyataan dan memilih jalan yang terbaik untuk keselamatan bayinya.Setelah berpikir sejenak, Lucia mengangguk perlahan sebagai tanda persetujuannya. "Lakukan yang terbaik, dokter. Saya percayakan s
“Bagaimana keadaan Lucia?” Tuan Kaizer yang baru tiba langsung menanyakan keadaan putrinya yang setelah melahirkan alih-alih menanyakan cucunya.Dariel yang sedikit pucat menatap ayah mertuanya dengan menggeleng pelan, “Lucia mengalami koma setelah operasi, yah.” Ucapnya dengan sedikit serak."Tidak mungkin!" seru Tuan Kaizer dengan ekspresi terkejut. "Apa yang terjadi? Bagaimana bisa ini terjadi setelah melahirkan?"Dariel menarik nafas dalam-dalam sebelum menjawab, "Dokter mengatakan bahwa kondisinya menjadi rumit setelah operasi caesar. Mereka sedang berusaha keras untuk menjaga kestabilannya.""Lucia..." Tuan Kaizer terdiam sesaat, matanya memancarkan kekhawatiran yang mendalam. "Kita harus berdoa untuknya. Aku akan melakukan segalanya untuk memastikan dia mendapatkan perawatan terbaik."Dariel mengangguk dengan lemah, wajahnya tampak pucat dan mata yang terlihat letih. "Terima kasih, Ayah. Kami butuh semua dukungan yang bisa kami dapatkan saat ini."Keduanya terdiam dalam kekhawa
“Siapa nama cucuku? Apa kalian sudah memiliki nama untuknya?” Tanya tuan Kaizer saat menggendong cucunya untuk pertama kali.Ada rasa bahagia disana yang membuatnya terus menatap cucunya dengan penuh kasih sayang. Tuan Abert yang juga ingin menggendong buyutnya juga tak sabar untuk bergantian dengan tuan Kaizer.Dariel yang melihat itu tersenyum tipis,”Kami sepakat untuk memberikannya nama ‘Ethan Filbert.”Suasana hangat memenuhi ruangan saat nama Ethan Filbert diumumkan. Tuan Kaizer dan Tuan Abert tampak begitu bahagia mendengar nama baru cucu mereka."Ethan Filbert, nama yang indah," puji Tuan Abert dengan senyum lebar. Matanya berbinar-binar melihat cucu pertamanya yang memiliki nama yang spesial.Tuan Kaizer mengangguk setuju, masih memeluk bayi Ethan dengan lembut. "Nama yang sangat bagus, sangat cocok untuk cucuku," ucapnya penuh haru.Lucia dan Dariel saling berpandangan dengan senyuman yang tak bisa mereka sembunyikan. Mereka berdua merasakan kebahagiaan mendalam saat nama ana
“Lihat lihat! Dia tersenyum melihatku!” Celin tampak semangat menunjukkan jika bayi Ethan sedang tersenyum padanya.Lucia yang melihat itu tersenyum, “Dia sepertinya menyukai tantenya.” Ucap Lucia yang membuat Celin kegirangan.Celin langsung membuat ekspresi lucu dan berhasil membuat Ethan tertawa kesenangan.Celin memperhatikan bayi Ethan dengan penuh kegembiraan saat ia tertawa. "Kau lucu sekali, Ethan! Tante sangat senang melihatmu tertawa," ucap Celin sambil terus melakukan ekspresi lucu yang membuat Ethan semakin tertawa.Lucia tersenyum melihat kedekatan antara Celin dan Ethan. "Kalian berdua benar-benar saling menyenangkan," ujarnya sambil mengabadikan momen tersebut dengan kamera di tangannya.Tiba-tiba, pintu rumah terbuka dan terdengar suara langkah dari arah pintu. Itu adalah Dariel, ayah dari Ethan, yang baru saja pulang dari kerja.Dariel tersenyum melihat pemandangan di ruang tamu. "Ada apa dengan kalian?" tanyanya sambil menghampiri Lucia, Celin dan Ethan.Celin dengan
Acara pernikahan Victor dengan Angel berlangsung secara mewah di salah satu hotel terkenal London. Dariel, Celin dan Ellard tiba secara bersamaan dengan menunjukkan undangan yang telah diberikan.“Ini benar-benar seperti pernikahan princess disney.” Gumam Celin dengan kagum.Celin, terpesona oleh keindahan acara tersebut, tak bisa menahan kekagumannya."Sungguh luar biasa, bukan? Semuanya begitu megah dan indah," ucapnya dengan mata yang penuh kagum sambil memandang sekeliling.Dariel setuju, "Acara mereka mewah, sejak dulu Angel selalu menginginkan menjadi seorang putri di film kartun itu."Ellard menambahkan, "Saya setuju, semuanya begitu elegan. Mereka berdua pasti sangat bahagia hari ini."Mereka pun masuk ke dalam acara dengan hati yang penuh kehangatan dan kebahagiaan, menikmati keindahan acara pernikahan yang diselenggarakan dengan begitu megah. Semangat perayaan dan cinta dari Victor dan Angel terasa begitu kuat di sepanjang acara. saat Dariel, Celin, dan Ellard tiba di lokas
Kesibukan menjadi ibu dari anak satu ternyata rasanya sangat luar biasa, mata panda Lucia seolah tak bisa dia sembunyikan bahkan dengan concealer sekalipun. Setiap malam dia harus begadang karena anaknya tipe yang selalu rewel ketika tengah malam, ditambah sekarang dengan kondisi Ethan yang kurang baik.“Istirahatlah sayang, biar aku yang menggendong Ethan.” Ucap Dariel yang sudah tak tega melihat istrinya,Lucia tersenyum lemah. "Terima kasih, Dariel. Aku benar-benar butuh istirahat sebentar." Dia meraih pelukan hangat dari Dariel sebelum pergi ke kamar untuk beristirahat sejenak.Sementara itu, Dariel dengan penuh kasih sayang menggendong Ethan yang tampak rewel karena efek vaksin pertamanya. Dia berusaha menenangkan bayinya yang merasa tak enak badan, berbisik dengan lembut untuk menenangkan Ethan."Diam-diam, Ethan. Ayah ada di sini, ya. Semuanya akan baik-baik saja," bisik Dariel sambil mengelus lembut punggung bayinya. Dia berusaha memberikan kenyamanan pada Ethan yang sedang me