“Bagaimana keadaan Lucia?” Tuan Kaizer yang baru tiba langsung menanyakan keadaan putrinya yang setelah melahirkan alih-alih menanyakan cucunya.Dariel yang sedikit pucat menatap ayah mertuanya dengan menggeleng pelan, “Lucia mengalami koma setelah operasi, yah.” Ucapnya dengan sedikit serak."Tidak mungkin!" seru Tuan Kaizer dengan ekspresi terkejut. "Apa yang terjadi? Bagaimana bisa ini terjadi setelah melahirkan?"Dariel menarik nafas dalam-dalam sebelum menjawab, "Dokter mengatakan bahwa kondisinya menjadi rumit setelah operasi caesar. Mereka sedang berusaha keras untuk menjaga kestabilannya.""Lucia..." Tuan Kaizer terdiam sesaat, matanya memancarkan kekhawatiran yang mendalam. "Kita harus berdoa untuknya. Aku akan melakukan segalanya untuk memastikan dia mendapatkan perawatan terbaik."Dariel mengangguk dengan lemah, wajahnya tampak pucat dan mata yang terlihat letih. "Terima kasih, Ayah. Kami butuh semua dukungan yang bisa kami dapatkan saat ini."Keduanya terdiam dalam kekhawa
“Siapa nama cucuku? Apa kalian sudah memiliki nama untuknya?” Tanya tuan Kaizer saat menggendong cucunya untuk pertama kali.Ada rasa bahagia disana yang membuatnya terus menatap cucunya dengan penuh kasih sayang. Tuan Abert yang juga ingin menggendong buyutnya juga tak sabar untuk bergantian dengan tuan Kaizer.Dariel yang melihat itu tersenyum tipis,”Kami sepakat untuk memberikannya nama ‘Ethan Filbert.”Suasana hangat memenuhi ruangan saat nama Ethan Filbert diumumkan. Tuan Kaizer dan Tuan Abert tampak begitu bahagia mendengar nama baru cucu mereka."Ethan Filbert, nama yang indah," puji Tuan Abert dengan senyum lebar. Matanya berbinar-binar melihat cucu pertamanya yang memiliki nama yang spesial.Tuan Kaizer mengangguk setuju, masih memeluk bayi Ethan dengan lembut. "Nama yang sangat bagus, sangat cocok untuk cucuku," ucapnya penuh haru.Lucia dan Dariel saling berpandangan dengan senyuman yang tak bisa mereka sembunyikan. Mereka berdua merasakan kebahagiaan mendalam saat nama ana
“Lihat lihat! Dia tersenyum melihatku!” Celin tampak semangat menunjukkan jika bayi Ethan sedang tersenyum padanya.Lucia yang melihat itu tersenyum, “Dia sepertinya menyukai tantenya.” Ucap Lucia yang membuat Celin kegirangan.Celin langsung membuat ekspresi lucu dan berhasil membuat Ethan tertawa kesenangan.Celin memperhatikan bayi Ethan dengan penuh kegembiraan saat ia tertawa. "Kau lucu sekali, Ethan! Tante sangat senang melihatmu tertawa," ucap Celin sambil terus melakukan ekspresi lucu yang membuat Ethan semakin tertawa.Lucia tersenyum melihat kedekatan antara Celin dan Ethan. "Kalian berdua benar-benar saling menyenangkan," ujarnya sambil mengabadikan momen tersebut dengan kamera di tangannya.Tiba-tiba, pintu rumah terbuka dan terdengar suara langkah dari arah pintu. Itu adalah Dariel, ayah dari Ethan, yang baru saja pulang dari kerja.Dariel tersenyum melihat pemandangan di ruang tamu. "Ada apa dengan kalian?" tanyanya sambil menghampiri Lucia, Celin dan Ethan.Celin dengan
Acara pernikahan Victor dengan Angel berlangsung secara mewah di salah satu hotel terkenal London. Dariel, Celin dan Ellard tiba secara bersamaan dengan menunjukkan undangan yang telah diberikan.“Ini benar-benar seperti pernikahan princess disney.” Gumam Celin dengan kagum.Celin, terpesona oleh keindahan acara tersebut, tak bisa menahan kekagumannya."Sungguh luar biasa, bukan? Semuanya begitu megah dan indah," ucapnya dengan mata yang penuh kagum sambil memandang sekeliling.Dariel setuju, "Acara mereka mewah, sejak dulu Angel selalu menginginkan menjadi seorang putri di film kartun itu."Ellard menambahkan, "Saya setuju, semuanya begitu elegan. Mereka berdua pasti sangat bahagia hari ini."Mereka pun masuk ke dalam acara dengan hati yang penuh kehangatan dan kebahagiaan, menikmati keindahan acara pernikahan yang diselenggarakan dengan begitu megah. Semangat perayaan dan cinta dari Victor dan Angel terasa begitu kuat di sepanjang acara. saat Dariel, Celin, dan Ellard tiba di lokas
Kesibukan menjadi ibu dari anak satu ternyata rasanya sangat luar biasa, mata panda Lucia seolah tak bisa dia sembunyikan bahkan dengan concealer sekalipun. Setiap malam dia harus begadang karena anaknya tipe yang selalu rewel ketika tengah malam, ditambah sekarang dengan kondisi Ethan yang kurang baik.“Istirahatlah sayang, biar aku yang menggendong Ethan.” Ucap Dariel yang sudah tak tega melihat istrinya,Lucia tersenyum lemah. "Terima kasih, Dariel. Aku benar-benar butuh istirahat sebentar." Dia meraih pelukan hangat dari Dariel sebelum pergi ke kamar untuk beristirahat sejenak.Sementara itu, Dariel dengan penuh kasih sayang menggendong Ethan yang tampak rewel karena efek vaksin pertamanya. Dia berusaha menenangkan bayinya yang merasa tak enak badan, berbisik dengan lembut untuk menenangkan Ethan."Diam-diam, Ethan. Ayah ada di sini, ya. Semuanya akan baik-baik saja," bisik Dariel sambil mengelus lembut punggung bayinya. Dia berusaha memberikan kenyamanan pada Ethan yang sedang me
“Ethan!! Tante membelikanmu mainan baru lho….” Celin dengan bahagia datang membawa beberapa boneka dinosaurus mulai dari ukuran besar dan kecil.Lucia tersenyum melihat keceriaan Celin. "Kamu selalu membawa mainan setiap kali datang, Celin. Ethan pasti akan memiliki koleksi mainan yang luar biasa jika terus seperti ini."Tapi dalam senyumnya, Lucia juga menunjukkan sedikit humor. "Tapi, ya ampun, aku tidak akan terkejut jika Ethan benar-benar jadi pengoleksi mainan, terutama yang berbentuk dinosaurus!"Celin tertawa mendengar komentar Lucia. "Apa mau dikata, sepertinya aku memang terlalu antusias untuk membuat koleksi mainan untuk Ethan."Semuanya tertawa ringan, menyadari betapa kebahagiaan sederhana dalam memperhatikan pertumbuhan Ethan dan koleksi mainannya bisa memberikan kesenangan yang tak terduga bagi mereka semua.“Tapi lihatlah Ethan menjadi bersemangat sekarang.” Ucap Celin sambil menunjuk ke arah Ethan yang tertawa melihat Celin.Ketika Ethan mulai tertawa dan bersikap bers
“bu bu bu.”Lucia yang tadinya sedang membaca buku sambil mengawasi anaknya langsung menutup bukunya, dia seperti mendengar putranya memanggilnya.“Bu bu bu!” Itu momen yang luar biasa bagi Lucia saat mendengar anaknya yang baru berusia tiga belas bulan memanggilnya. Terkejut dan penuh kebahagiaan, Lucia langsung memberikan perhatian penuh pada putranya."Sayang, apakah tadi kamu memanggil ibu?" tanya Lucia dengan suara penuh kegembiraan, mencari kepastian dari ucapan yang baru saja didengarnya.Putranya, dengan mata berbinar, mengangguk sambil tersenyum. "Bu bu bu!"Lucia merasa begitu bahagia mendengar panggilan pertama dari putranya. Matanya bersinar penuh kehangatan saat dia mendekati anaknya, ingin memeluk dan menciumnya dengan penuh kelembutan."Itu sangat bagus, sayang. Kamu sudah bisa memanggil ibu!" Lucia berkata dengan senyum cerah, merasakan momen yang luar biasa dari pertumbuhan dan kemajuan anaknya. Baginya, momen-momen kecil seperti ini adalah hal yang penuh arti dan me
Suasana mansion semakin tegang, Lucia yang terus menangis mengkhawatirkan Ethan karena putranya sampai malam ini belum ditemukan. Seluruh bawahan Dariel pun sudah dikerahkan untuk mencari ke segala penjuru kota dan tempat-tempat yang dicurigai. “Sayang, makanlah sedikit, kau sejak siang belum makan.” Ucap Dariel dengan sedih yang melihat istrinya yang tampak down. “Bagaimana bisa aku makan, Dariel. Ethan diluar pasti juga kelaparan. Apakah mereka belum menemukannya?” Dariel merasa hancur melihat keadaan istrinya yang sangat khawatir. “Mereka sedang berusaha semaksimal mungkin, sayang. Kita harus tetap berharap yang terbaik,” ucapnya dengan suara yang penuh keprihatinan. Dia berusaha menghibur Lucia, meskipun hatinya juga hancur dan gelisah. Mereka berdua merasakan beban yang sangat berat, tidak dapat membayangkan kehilangan Ethan yang begitu dicintai dalam keluarga mereka. Lucia merasa tidak bisa diam di rumah, kegelisahan dan kekhawatiran yang begitu besar membuatnya merasa tida