Zyan meletakan kembali Hair drayer tersebut di laci dan kembali bersibuk dengan berkas pekerjannya.
Rui menatapi Zyan dari kaca meja riasnnya dengan tetap mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang ada di tangannya.
Rui berdiri, dengan masih membawa handuk kecil di tangannya, Rui pergi ke kamar tamu dan merebahkan dirinya disana.
Dirinya enggan tidur seranjang dengan pria yang bahkan menganggap keberadaannya tidak lebih penting dari seekor puddle.
Zyan menatapi pintu kamarnya, melihat nampaknya Rui tidak akan kembali ke kamar mereka maka Zyan pun mematikan lampu diatas nakas dan mulai tertidur.
Di pagi hari Rui terbangun dan melihat Kakek Liu berdiri disamping ranjangnya sambil bersedekap.
Acara selesai tengah malam, Direktur Feng dan Helen mengantar Rui ke rumah utama. Rui terlihat mabuk mabuk, Zyan masih bekerja di ruang kerjanya, melihat ada mobil yang datang, Zyan pun langsung saja pergi untuk keluar.Helen memapah Rui namun tak seimbang, Direktur Feng dengan segera menangkap tubuh Rui."Aiyoo .... Direktur Feng kau sangat tampan," ujar Rui maracau.Zyan langsung saja membuka pintu dan melangkah cepat kearah Rui, Zyan mengambil tubuh Rui dari pelukan Feng Chen."Aaaah lepas," ujar manja Rui."Direktur Feng," panggilnya lagi dengan suara sendu."Masuk!" perintah Zyan kepada Rui."Tidak mau! jawab Rui membangkang
"Ok," jawab Rui tersenyum.Ini adalah malam terkahir mereka tidur dalam satu kamar. Kakek Liu mengijinkan mereka tinggal di luar rumah utama, karena Rui ikut membantu Zyan membujuk Kakek Liu.Rui hanya perlu membawa tas berisi barang-barang pribadinya saja, sepulang bekerja supir langsung membawa Rui ke rumah barunya.Rui membuka pintu seraya mengehela nafas panjang, Rui membawa tasnya dan meletakannya di sofa. Rui meminta tidak ada pelayan tetap, hanya mereka berdua saja. Pelayan hanya akan datang di pagi hari untuk bersih-bersih. Sementara untuk hal memasak Rui yang akan melakukannya. Semakin sedikit yang mengetahui mereka tidur terpisah maka semakin baik. Rui melihat-lihat rumah barunya, rumah ini didominasi warna hitam dan putih.Rui mengambil tasnya dan membawanya masuk ke kamar,
"Bagus," puji Helen.Rui pun berkonsentrasi kembali mendengarkan arahan dari Helen, "Ayo!" ujar Rui lagi kepada Su Lin.Skor saat ini team Rui memimpin dengan skor tertinggi. Di tiap kali Su Lin sudah mendapatkan barang yang ada di daftar belanjaan maka Helen akan langsung menandai di layar digital daftar belanja team mereka. Setiap pengarah arah berada ditempatkan di bilik terpisah dengan team pengarah yang lain.Karena Team Rui memimpin dengan nilai paling tinggi maka seluruh kamera menyorot ketiga serangkai hari ini. Rui nampak menyanggul asal rambut panjangnya itu dengan sedikit menyisakan rambut yang tergerai asal namun itu malam menambah kenaturalan Rui di layar kamera.Zyan memperhatikan dari rumah, dan sedikit berharap team Rui agar memenangkan perlombaan ini. Waktu mengh
Sesampainya di kantor, Rui disambut oleh tepuk tangan teman-temannya yang yang heboh dan tiba-tiba saja Rui mendapatkan banyak penggemar. Bahkan ada yang memberikan Rui coklat dan bunga."Kalian …" ujar Rui berbinar.Ini kali pertamanya Rui mendapatkan perlakuan seperti ini, sementara di desanya dia selalu tersisihkan. Rui pun merasa terharu dan melupakan kekesalannya terhadap Zyan."Lihatlah kau sudah menjadi trending topik," ujar Helen lagi."Bahkan mengalahkan berita artis papan atas yang akan kembali pulang," ujar Helen lagi."Artis?" tanya Rui."Lu An Ran," jawab Helen.'Degh' hati Rui terasa seperti di remas, wanita yang dicintai oleh suaminya akan kembali. Helen melihat perubahan diwajah Rui. Menepuk-nepuk bahu Rui.
Asisten Fu mengangguk mengerti lalu segera ke kamar rawat inap Nyonya Muda Liu. Asisteten Fu masuk dan melihat Feng Chen berada di sana."Direktur Feng," sapa asisten Fu.Beberapa saat kemudia Helen masuk, "Tuan Fu," sapa Helen yang mengenali.Merasa takut terjadi salah paham, Helen segera menjelaskan jika ponsel Rui hilang dan satu-satunya yang Rui ingat adalah nomor ponselnya. Karena itu Rui dan Feng Chen datang bersamaan melihat Rui."Dimana Tuan Liu?" tanya Feng Chen."Tuan Liu sedang mengurus sesuatu," jawab Asisten Fu."Apa yang di urusnya, sampai-sampai mengabaikan istri sendiri," pikir Feng Chen.Asisten Fu berbicara kepada dokter tentang
Zyan hanya membalas pesan An Ran denganemoticon senyum. Asisten Fu datang ke rumah sakit dan memberikan ponsel baru kepada Rui."Nyonya, ini adalah ponsel baru untuk Nyonya. Nomor Direktur Liu sudah tersimpan ada dispeed dial," ujar asisten Fu."Baik terima kasih," ujar Rui.Dalam perjalanan pulang tiba-tiba saja Rui ingin memakan daging panggang. Dan meminta asisten Fu untuk membawanya makan di restoran daging panggang terenak yang ada diTong City."Baik Nyonya," jawab Asisten Fu.Rui memasuki restoran tersebut dan mulai memesan daging panggang yang dia inginkan.Rui memakan makanannya dengan lahap, gerakan tangannya terhenti ketika dia melihat Zyan dan An Ran masuk ke dalam restoran kelas atas tersebut.Tak ingin terlihat oleh Zyan, Rui
"Kalian berhati-hatilah," ujar Kakek Liu."Baik kakek, jaga kesehatan Kakek. Kelak kami akan menjenguk Kakek lagi," janji Rui seraya menggandeng tangan Zyan."Kalian juga kunjungilah Tuan Mu," ujar Kakek Liu.Dengan Reflek Rui ingin melepaskan genggaman tangannya namun Zyan malah tidak mau melepaskan."Baik kakek, kami akan mengunjungi ayah," jawab Zyan.Rui menoleh, membawa Zyan berkunjung menemui ayahnya adalah hal yang tidak ingin Rui lakukan."Jangan lupa siapkan hadiah," ujar Kakek Liu.Zyan menarik Rui bergegas masuk ke mobil mereka, Rui menarik tangannya lepas dari genggaman Zyan dan memilih memandangi pemandangan dari balik jendela m
"Aku juga menginginkannya," rengek Rui."Aiyooo …. sudah sebesar ini mengapa masih manja," ujar Nyonya Gu."Baik, baik esok akan dibuatkan lagi," ujar Nyonya Gu.Zyan membuka penutup keranjang, "kita makan bersama," ajak Zyan.Tuan Muda sudah meminta makan bersama maka semua pun tidak sungkan mengambil dimsum itu dari dalam keranjang.Zyan terbiasa dimasakan oleh koki yang pernah bekerja di restorsan bintang Michelin. Zyan agak meragu memakannya, namun Rui memandanginya dengan mata mendelik dan memajukan sedikit bibirnya.Akhirnya Zyan pun memasukan satu dimsum ke mulutnya, pelan-pelan mengunyahnya, dan merasa ternyata rasanya lumayan lalu memasukan satu lagi ke mulutnya. Setelahnya
Su Lin dan Helen langsung saja menemani kesayangan mereka itu, menghibur dan menguatkannya agar tidak terkena baby blues, suatu sindrom yang megarah kepada rasa rendah diri yang bisa ibu hamil alami.Baby blues syndrome adalah perasaan sedih yang dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan.seperti merasa gundah dan sedih yang berlebihan. Kondisi ini menyebabkan Bunda menjadi mudah marah, sedih, menangis, dan kelelahan tanpa penyebab jelasKondisi ini cenderung muncul pada hari ke-2 atau ke-3 pascapersalinan. Umumnya, baby blues akan berlangsung selama beberapa hari dan paling lama hingga dua minggu. Zyan pun berencana membuat ruang Nicu sendiri di rumahnya, karena memikirkan perasaan istrinya itu.Zyan tidak ingin nanti ketika Rui sudah bisa kembali pulang ke rumah tapi harus sebentar-sebentar ke rumah sakit untuk mejenguk bayi mereka.pada akhirnya dia pun membuartkan satu ruangan lengkap sama persis seperti ruang Nicu, dan memperkerjakan dokter anak terbaik dan peraw
Fu He dan Fu Chen saling menatap, berbicara melalui binar mata mereka, berbicara dengan bahasa yang hanya di mengerti oleh mereka berdua. Mereka mengangguk pelan, memahami jika saat ini mereka harus membuat kesempatan untuk melarikan diri secepat mungkin.jika saat pelatuk ditarik, hampir tidak mungkin untuk menghidari tembakan. Peluru terlalu cepat untuk dihindari manusia. Namun, ada cara untuk melepaskan diri dari situasi seperti itu. Dengan cara memecah perhatian si penembak.Fu He dan Fu Chen menilai jika mereka memiliki kesempatan itu, kesempatan untuk melarikan diri yang cukup baik. Memunggungi si penembak membuat mereka akan lebih mudah untuk diserang. Jadi mereka berlari dengan pola zig-zag. ketika mereka melarikan diri seperti ini makah langkah ini membuat mereka lebih sulit untuk tertembak.Fu He memberi tanda kepada Fu Chen, lalu dia melihat sebuah Alat pemadam kebakaran api ringan, APAR ini bisa bertahan hingga tiga tahun jika disimpan di tempat yang kering. Jadi sungguh sa
Fuchen telah menunggu di lobi Liu Corporation, begitu Fu He meminta bantuannya dia langsung saja meninggalkan kampusnya dan melesat ke sini dengan cepat. Ini adalah kakak rasa ayah kandung. Baginya Fu He adalah sosok pengganti Ayah yang terbaik.Fu He telah merawat Fuchen dengan telaten semenjak dia masih bayi, karena inilah mereka berdua sangat dekat. Begitu melihat kakak sepupunya itu keluar dari lift langsung saja dia menghampirinya, "Jadi Kak, siapa yang harus aku pukul untukmu?" tanya Fuchen."Simpan saja tenagamu," ujar Fu He."Ada hal-hal yang hanya bisa diselesaikan dengan ini," ujar Fu He seraya menunjuk kepalanya."he he he ," ujar Fuchen terkekeh."Jika tidak apa-apa, maka jangan bertindak gegabah!" ujar Fu He."Siap Kak!" jawab Fuchen sekaligus memberi hormat.Fu He berjalan seraya tersenyum samar. Mereka pun melajukan mobil mereka menuju tempat yang disepekati untuk bertemu dengan Reinhart. Tempat yang di pilih oleh Reinhart adalah sebuah komplek mewah yang sudah beru
Setelah kejadian intim diantara keduanya, maka sudah tidak ada kecanggungan lagi di antara mereka. Fu He dan Helen sudah bisa saling terbuka antara satu sama lainnya. Mereka berdua makan malam dengan romantisnya meski dengan tempat yang keromantisannya hanya sekadarnya saja. Namun, jika kau sedang jatuh cinta maka semua akan nampak terlihat indah di pandangan mata. Setelah makan malam, mereka sedikit bersantai. Fu He duduk di sofa. Sementara helen merebahkan diri dan meletakan kepalanya di kedua paha Fu he, "jadi apakah semua baik-baik saja?" tanya Helen sembari memainkan jari jemari tangan assiten Fu. "Tenang saja, semua akan baik-baik saja," jawab Fu He. "Jika begitu maka aku bisa tenang," ujar Helen melega. Di kediaman Liu, nampak Rui. sedang berlatih pernapasan, dia ingin agar bisa melahirkan secara normal. Karena itulah dia mengikuti kelas prenatal atau dikenal juga sebagai kelas antenatal adalah kelas yang diikuti oleh calon orang tua sebelum melahirkan. Melalui kelas-kelas
Karena keadaan ini, maka Zyan mengurangi pekerjaan Fu He, agar dia dapat segera kembali pulang, di sana telah di tempatkan penjaga untuknya. Sementara itu, Fu He sendiri enggan berlama-lama di rumah, karena terbiasa menghabiskan waktu diluar, berkativitas. ketika di minta diam di rumah, maka itu seperti mengalami kehidupan di jaman purbakala. Fu He berkali-kali berpindah-pindah duduk dari satu sofa ke sofa yang lain. Memainkan ponselnya, sebuah game menyusun balok-balok, "Haisssh," gumamnya sembri telungkup ketika sudah merasa bosan. Ponselnya berdering, tertera nama Helen di layar ponselnya, "Halo," jawab senang Fu He. "Aku di lobi bawah, bisakah kau menjemputku!" pinta Helen. "Di bawah ... ah iya ... tunggu aku ... akan segera turun," jawab Fu He bersemangat. Di bawah nampak Helen datang sambil membawa kotak bekal makanan, Fu He langsung saja menghampiri dan menggambil kotak makan itu dari tangan Helen, "Apa ini untukku?" "Iya,
Setelah agak lama mengobrol, maka Feng Chen pun pamit untuk pulang, "Beristirahatlah, esok aku akan menjemputmu.""Kau berhati-hatilah," ujar Su Lin.Feng Chen mencium kening Su Lin, lalu melangkahkan kaki panjangnya meninggalkan kediaman Liu. Su Lin kembali masuk ke kamar. Melihat jika Rui dan Helen sepertinya sedang serius membicarakan sesuatu, "Kalian sedang membicarakan apa?""Ah ini ... aku sedang memberitahu Hellen tentang kejadian sebenarnya," jawab Rui."Kejadian tentang Ellina dan Fu He," jelas Rui lagi."Ada apa ... ceritakan lagi kepadaku!" pinta Su Lin.Rui pun menceritakan sama persis seperti yang Zayn katakan kepada dirinya tadi, Su Lin mengangguk-angguk tanda memahami isi cerita Rui, lalu Su Lin berkata "Itu bukan salah Fu He, takdir langit tidak ada yang bisa mengubah,""Itu bukan salah Fu He," ujar Su Lin sekali lagi."Dan kau harus berhati-hati dengan Reinhart ... aku lihat dia ada niat tidak baik
90.Dalam mobil, nampak Helen terlihat limbung, Su Lin melajukan mobil dengan sedikit lebih santai. Sementara Rui, mencoba menghibur Helen dengan menepuk-nepuk lembut tangan Helen. Merek pun tiba di rumah utama keluarga Liu.Rui memandangi Helen, lalu mencoba membujuknya, "Malam ini menginap di sini saja ya!"Rui menoleh kepada Su Lin, dan memberi tanda agar membantunya untuk membujuk Helen juga. Su Lin langsung menggandeng tangan Helen, "Ya kita sudah lama lho! Tidak bergosip," tukas Su Lin membantu Rui."Hiish kalian …" jawab Helen sambil memaksakam senyumannya."Ya,ya baiklah," akhirnya Helen pun bersedia menginap."Bagus sekali!" jawab Rui senang.
Di rumah utama keluarga Ou, nampak Reinhart sedang menghancurkan segala macam pajangan yang ada di rumah itu, tidak terima dengan keputusan tuan besar Ou, tiba-tiba saja Reinhart merasa jika asisten Fu ini seperti sebuah parasit yang mengganggunya, merasa jika asisten Fu selalu ingin memiliki apa yang dia inginkan dan selalu saja merebutnya."Tidak! untuk kali ini aku akan benaran menghabisimu," ancam Reinhart.Sementara itu, di Liu Corporaton nampak Zyan dan asisten Fu tengah berdiskusi serius tentang hal ini, "itu bukanlah bagian yang kecil, pikirkanlah baik-baik!" nasehat Zyan kepada asisten Fu.Malam ini akan ada perjamuan makan malam acara amal, Rui datang ke Liu Corporation. Sederet gaun malam khusus wanita hamil pun telah tersusun rapi. Asisten Fu keluar dari ruangan kerja Zyan ke
Assisten Fu, memutuskan untuk menjaga jarak dulu dengan Helen. Memberikan waktu untuk diri mereka sendiri dulu. Asisten Fu benar-benar berhasil mengembalikan kefokusannya, kejadian di malam itu ketika Helen mengantarnya pulang ketika mabuk. Sudah cukup untuk menjadi pil penyemangat bagi asisten Fu. Sementara itu, melihat ketidakbersamaan Helen dan Asisten Fu, maka Reinhart benar-benar mengambil kesempatan dengan terus mendekati Helen. Sementara Helen yang masih dalam limbung, merasa tak enak untuk menolak. Dan pula dirinya benar-benar butuh pengalihan pikiran."Majukan pertemuan hari ini lebih awal!" perintah Liu.Hari ini Zyan akan menemui seseorang. namun kali ini Asisten Fu tidak mengetahui apa yang sedang di kerjakan oleh Direktur Liu. Kali ini Asisten Fu hanya menjadwalkan pertemuan-pertemuan saja. Namun, tidak pernah diminta untuk mengurus berkas-berkas tentang pertemuan ini. Dan di setiap pertemuan maka Zyan akan meminta asisten Fu menunggu dil