Home / Romansa / MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS / Malam Pertama Menegangkan

Share

Malam Pertama Menegangkan

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2024-01-23 19:31:05

"Untuk menjemput calon istriku," jawab Alarich santai, tak merasa bersalah sama sekali setelah  menerobos masuk dalam rumah Aeera tanpa izin.

"Aku sebenarnya sudah punya calon suami, Pak," ucap Aeera sekenanya, terlalu frustasi menghadapi bosnya tersebut.

Kesalah pahaman yang dilakuan Aeera kemarin padahal bisa diselesaikan dengan cara baik-baik. Aeera hanya perlu meminta maaf pada ibu pria ini, lalu menjelaskan jika dirinya tak pernah mengandung anak dari Alarich. Sangat simpel! Namun, Alarich memilih keukeh untuk menikah dengannya.

"Jangan main-main denganku, Aeera Grizella," ucap Alarich, berdiri dari sofa–melepas tuxedo lalu menghampiri Aeera dengan tangan yang sibuk melonggarkan dasi. "Aku bisa melakukan cara yang salah untuk membuatmu tunduk padaku!" tambahnya, mengikis jarak pada Aeera.

Perempuan tersebut menegang kaku, mundur cepat untuk menghindari Alarich. Namun, dia sudah tak bisa–punggungnya telah merapat pada dinding rumah.

Jantung Aeera berpacu cepat–takut dengan apa yang akan Alarich lakukan padanya.

"Pa--Pak, kita bisa bicara baik-baik. Ti-tidak seperti ini," ucap Aeera gugup, terbata-bata karena sangat panik.

Jarak tubuhnya dengan Alarich sudah tak ada. Pria berbadan besar ini menghapit tubuh mungilnya–mengungkung Aeera, mengunci pergerakannya sehingga dia tidak bisa kemana-mana.

Dalam situasi ini, Aeera sangat merinding. Tatapan Alarich seperti singa lapar, seperti ingin menerkam lalu memakannya hidup-hidup.

"Kau sendiri yang menginginkan cara seperti ini, Nona Aeera." Suara rendah nan berat mengalun dari bibir seksi Alarich, menusuk indra pendengaran Aeera–membuat perempuan tersebut semakin tidak nyaman dan merinding disko.

Tangan Alarich bergerak naik, mendekati pipi Aeera. Dengan gerakan lembut tetapi sangat erotik, dia membelai pipi nan halus tersebut. Jakunnya naik turun, menelan ludah sebab perasaan yang menggelora.

Sama seperti yang dia pikirkan, sangat lembut seperti permukaan kain sutra.

Aeera menggelengkan kepala, menepis kasar tangan Alarich dari pipi. Tubuh Aeera sudah bergetar hebat. Percayalah! Untuk berteriak meminta tolong pun, Aeera sudah tidak sanggup.

"Bukan begitu, Pak. Tolong, kita bicarakan baik-baik," cicit Aeera, sudah ingin menangis. Wajahnya sangat pucat–mendongak menatap getir dengan mata berkaca-kaca pada manik tajam Alarich. 

"Kau sudah kehilangan kesempatan itu," jawab Alarich, di mana satu tangannya telah mencengkeram lekuk pinggang Aeera. Shit! Sangat nyaman di tangan. Dia penasaran dengan rasa kulit dibalik blus ini. Apa selembut pipinya atau bahkan lebih lembut?

"Jangan, Pak," pinta Aeera, bergetar ketakutan–memegang kuat pergelangan tangan Alarich, menahannya supaya tak semakin liar.

"Baik." Alarich menjauhkan tangan dari pinggang Aeera, mengangkat kedua tangan sembari menyunggingkan devil smirk ke arah Aeera. Caranya mengangkat tangan mirip seperti kriminal yang tertangkap oleh polisi.

"Calon suamimu datang, sajikan sesuatu untuknya," ucap Alarich secara erotis, setelah itu duduk kembali di sofa.

Seperti semula, dia duduk arogan dengan aura mengerikan. Wajahnya kembali tanpa ekspresi, secara keseluruhan Alarich seperti hawa dingin.

"Tu--tunggu sebentar," ucap Aeera gugup, namun terkesan ketus karena merasa kesal dengan sikap Alarich barusan.

Aeera tahu Alarich hanya mengancam, tetapi … bagiamana jika Alarich benar-benar melakukannya?

"Ini, Pak." Aeera kembali datang dengan membawa segelas kopi hitam, tak lupa dengan cookies untuk sebagai pendamping kopi.

Alarich menatap kopi tersebut secara dingin. "Untuk siapa kau menyiapkan kopi dalam rumahmu?" introgasinya.

"Untukku lah, Pak," jawab Aeera, meskipun dia sempat bingung.

"Perempuan meminum kopi?" Alarich meraih cangkir, kemudian menyerup kopi secara khidmat. 'Enak.'

"Lumayan. Mirip seperti buatan istri," komentar Alarich selanjutnya.

Aeera lagi-lagi dibuat bingung. 'Ini aku harus gimana yah? Jawab pertanyaan Pak Alarich atau protes? Masa sudah punya istri tapi tetap maksa aku untuk dinikahi. Sepertinya Pak Alarich ini punya kelainan deh.'

"Tidak ada salahnya kali, Pak, perempuan minum kopi. Dan itu … kalau Pak Bos sudah punya istri, kenapa masih tetep maksa aku buat dinikahin? Kasihan dong istri Pak Bos kalau dipoligami," cerocos Aeera. Dia masih takut pada sosok misterius ini.

Ngeri-ngeri sedap!

"Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan berpoligami. Kau satu-satunya."

"Hah? Trus istri Pak Alarich bagaimana? Diceraikan?!" Mata Aeera mengerjab-erjab.

"Aku tidak akan menceraikanmu," jawab Alarich secara tenang dan santai. Setelah menikmati kopi buatan istri-- ah, calon istrinya, entah kenapa dia merasa jauh lebih rileks.

"Loh, kenapa aku, Pak?" Aeera semakin dibuat kebingungan.

"Kau istriku." Alarich menjawab enteng.

"Enak saja. Eh, maksudku bukan begitu. Kita kan belum menikah, jadi istri Pak Alarich siapa?"

"Kau."

"Ya ampun, Pak!" Aeera berucap jengkel, geregetan dengan jawaban sang bos. 'Sabar, Aeera. Bos kita emang rada u'um. Dari pada kita di ngap lalu hap, mending ini orang dibaik-baiki dulu. Kita harus hati-hati, Aeera. Sebab apa? Sebab dia punya dua telur satu sosis yang bisa bikin kamu kenyang sembilan bulan. Jadi tahan emosi!' batin Aeera, tersenyum paksa dengan gigi bergemelutuk di dalam.

"Begini, Pak. Tadi Pak Bos menyebutkan jika kopi buatan saya mirip kopi buatan istri. Nah, dari kalimat itu, menunjukkan jika Pak Bos sudah memiliki istri. Jadi untuk apa lagi Pak Bos menekanku seperti ini. Masalah kemarin, kita bisa bicarakan secara kekeluargaan-- baik-baik. Tak harus menikahiku," ucap Aeera panjang lebar, tersenyum epik di akhir kalimat sebab lega dia bisa menjelaskan dengan baik–tanpa melibatkan emosi.

"Kau--" Alarich menatap tajam ke arah Aeera, "istriku. Kita keluarga," lanjutnya tanpa dosa.

"Astagfirullah!" Seketika itu juga Aeera mengucap, mengelus dada untuk menahan emosi yang menggebuh-gebuh dalam diri. "Izin ngomong kasar, Pak," ucap Aeera kemudian. Berusaha meditasi diri beberapa menit, tetapi ternyata tak berhasil.

Big bosnya kenapa berubah menjadi orang yang sangat menyebalkan?! Aeera tidak sanggup!!

"Silahkan." Alarich mempersilahkan, dengan anggun kembali meraih cangkir kopi lalu menyesapnya secara nikmat. Dia tidak salah, ini memang buatan istrinya.

Istri di masa depan!

"Tidak jadi, Pak." Aeera menggelengkan kepala, mengurungkan niatnya untuk mengumpati Alarich. Dia takut dengan konsekuensi yang akan dia terima.

"Minggu depan kita menikah."

"Tidak mau, Pak!" Aeera membantah cepat, seketika mendapat tatapan tajam yang membunuh dari mata elang Alarich, "maksudku … setidaknya berikan aku alasan kenapa Pak Alarich ingin sekali menikahiku. Kalau hanya karena kesalahanku kemarin, sudah ku bilang, Pak, aku bisa menemui ibu anda untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi."

"Aku butuh istri untuk mendapatkan warisan orang tuaku. Kebetulan kau menawarkan diri, meskipun dengan cara tak sengaja," jawab Alarich secara lugas, tampangnya yang datar membuat Aeera sulit untuk menebak apakah pria ini berkata yang sejujurnya atau tidak.

Bosnya terlalu tembok!

"Kenapa Pak Alarich tidak menyewa perempuan lain? Itu lebih gampang, Pak. Daripada menikahiku." Aeera terus mengelak.

"Katakan, kau butuh berapa?"

Mata Aeera melotot panik, dia langsung menggelengkan kepala. "Bukan itu maksudnya, Pak. Aku …-"

Alarich memotong. "Jika kau bersedia menikah denganku, gajimu akan aku lipat gandakan. Semua kebutuhanmu kutanggung jawabi, termasuk biaya hidup. Kurang?"

"Aku bukan perempuan matre, Pak. Maaf …." Aeera berucap pelan, menolak tawaran tersebut.

Rahang Alarich mengatup kuat, tangannya mengepal dan aura mengerikan menguar dari dirinya. "Berarti kau memilih jalan kedua, heh? Aku harus merenggut keperawananmu lebih dulu, Aeera Grizella?"

"Iya, Pak. Aku bersedia menikah dengan anda," jawab Aeera cepat, terlihat pucat pias–ketakutan mendengar ancaman Alarich.

"Tapi nikahnya jangan minggu depan, Pak." Aeera memohon dengan lirih. Dia harus memikirkannya matang. Jika minggu depan dia menikah, bagaimana cara Aeera memberi tahu Paman dan Tantenya pada masalah ini?

Belum lagi dengan si juragan itu, jika dia sampai tahu maka hidup Aeera bisa semakin rumit.

'Setidaknya jika gajiku dilipat gandakan, aku bisa melunasi hutangku dalam kurun waktu dua bulan. Aku nggak perlu mikirin biaya makan dan kontrak juga kalau sudah nikah dengan Pak Alarich.' batin Aeera yang tengah mempertimbangkan.

"Waktuku tidak banyak," jawab Alarich singkat.

Aeera hanya diam, tak berani menanyakan hal lainnya.

***

--Seminggu kemudian--

Pada akhirnya Aeera sah menjadi istri Alarich. Pria itu resmi menikahinya, di hari ini.

Pesta pernikahan mereka diadakan secara sederhana. Namun terkesan mewah dan elegan. Hanya saja sesuai tradisi keluarga Adam, pernikahan keduanya di privasi. Alias, Aeera tak dipublikasikan sebagai istri Alarich, demi keamanan.

Hanya tamu undangan yang tahu siapa istri Alarich. Itupun jika mereka tetap hapal wajah Aeera setelah pulang dari sini. 

Paman dan Tantenya datang, tentunya Pamannya punya kewajiban untuk menikahkan Aeera. Dia adalah wali Aeera di dunia ini.

Orang tua Alarich sangat baik, Aeera mensyukuri hal tersebut. Aeera juga sudah menjelaskan masalah kemarin, tanggapan ibu Alarich cukup mencengangkan. Ibu mertuanya tak mempermasalahkan karena dia tahu Aeera salah orang. Bahkan, menurut sang ibu mertua, Aeera sangat lucu!

Bagian yang membuat Aeera pening adalah fakta jika ada banyak wanita yang dijodohkan dengan Alarich tetapi Alarich menolak.

Minim interaksi dengan lawan jenis serta masih tak ada niatan menikah padahal sudah berusia tiga puluh empat tahun, membuat orang tua Alarich cukup khawatir. Oleh sebab itu mereka mencari jodoh untuk sang putra. Mereka takut Alarich memang punya kelainan seksual sebab seperti enggan pada perempuan.

Namun, Alarich selalu menolak. Akhirnya Gavin Renaldo Adam, ayah Alarich mengancam akan mencoret Alarich dari daftar ahli waris jika putranya tersebut tak kunjung menikah. Tenggang waktunya hingga usia ke tiga puluh empat, usia saat ini.

Lagi-lagi Alarich santai dan terkesan tak perduli. Dia tidak terancam sama sekali dengan warisan atau apapun itu. 

Anehnya ketika Audriana Adam (ibu Alarich) bercanda dengan menyuruh Alarich menikahi wanita lucu saat di cafe, Alarich dengan mudah menyetujui.

Mendengar cerita mertuanya tersebut tentunya Aeera jauh lebih bingung.

Apa sebenarnya alasan Alarich menikahinya? Jika demi warisan, orang tua Alarich sendiri yang mengatakan kalau Alarich sama sekali tak peduli.

"Kalau dipikir-pikir, ada baiknya aku nggak mikir sama sekali. Aku pusing, Pak Alarich terlalu sulit ditebak," monolog Aeera, di mana saat ini dia sudah di rumah mewah milik Alarich.

Pernikahan mereka telah selesai, dan Alarich langsung membawanya ke sini.

Lebih tepatnya Aeera ada dalam sebuah kamar mewah yang luas, di mana kasur telah dihias sedemikian rupa–membuat Aeera deg degan setiap kali melihat hiasan tersebut.

Hanya kelopak mawar yang ditabur bentuk hati pada bagian atas kasur. Tapi maknanya … malam pertama bukan?!

"Nggak ada malam-malam pertama, kedua, ketiga dan seterusnya," kesal Aeera, merusak hiasan tersebut secara gusar.

Aeera merasa ditipu!!

"Ini malam terakhir!" kesal Aeera. Dia kemudian memungut bagian rok gaun yang menjuntai hingga ke lantai, menjinjingnya dengan kedua tangan supaya tak kesulitan berjalan.

Tak lupa heels ia lepas di kaki. Akan tetapi Aeera tak membersihkan riasan di wajah. Aeera tak sempat untuk itu!

Kebetulan Alarich tak di kamar, pria itu pergi begitu saja setelah mengantar Aeera ke kamar ini. Tidak masalah, sebab Aeera bisa memanfaatkan situasi ini untuk kabur.

Alarich telah menipunya!

Dia berlari secepat mungkin, menelusuri lorong rumah mewah ini. Aeera berlari dengan insting karena sejujurnya Aeera tak hapal jalan menuju pintu rumah mega ini.

Seingatnya Alarich membawanya ke lantai atas dengan lift. Namun, sekarang ini Aeera malah turun dengan tangga. Hell! Dia tidak tahu letak lift ada di mana. Aeera tak ingat!

Tak tak tak

Langkah kakinya yang menuruni tangga terdengar. Rumah mewah ini sangat sepi, mendadak tak ada penjaga atau maid. Bahkan penerangan di lantai bawah sudah mati, hanya ada lampu hias dengan cahaya remang yang menerangi ruangan yang sangat luas.

"Jauh sekali pintunya," gumam Aeera, melihat pintu yang sangat jauh dari pangkal tangga.

Namun, karena dia tak ingin menyia-nyiakan waktu, Aeera berlari cepat ke arah sana.

Dengan sekuat tenaga, Aeera menarik pintu untuk membukanya. Namun …-

Klik

Semua lampu di lantai tersebut tiba-tiba menyala, membuat Aeera yang masih berupaya menarik pintu seketika berhenti–seketika mematung di tempat.

Prok prok prok

Suara tepuk tangan seseorang mengalun, membuat tubuh Aeera semakin menegang dan membeku. Dia membalik tubuh, menghadap ke arah tangga–di mana di pertengahan anak tangga berdiri seorang pria yang beraura dingin dan alpha.

"Ingin lari dari malam pertama kita, Humm?!"

Comments (12)
goodnovel comment avatar
Dewi Saputra
Seruuu banget ceritanya ............
goodnovel comment avatar
Nurhayati Tanjung
seru dan lucu
goodnovel comment avatar
sitimaimunah mansor
g mana mau subscribe this apps ya..bisa ajarin nggak...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Kau Tidak Bisa Menolak Suamimu Aeera!

    "Ingin lari dari malam pertama kita, Humm?!" Aeera menatap gugup ke arah Alarich, di mana tubuhnya sudah membeku dan menegang. "Ka--kan kita sudah menikah, Pak. Berarti aku bisa pulang ke rumahku. Perjanjian cuma kita hanya menikah saja." Alarich menyunggingkan smirk tipis di bibir, menuruni tangga dengan langkah tegap–bak seorang king yang berjalan menuju singgasana. Setelah di depan Aeera, Alarich langsung melingkarkan tangan di pinggang istrinya. Aeera Grizella telah sah menjadi istri Alarich. Sebuah pencapaian besar bagi Alarich!Alarich menyentak pinggang Aeera, membuat perempuan itu merapat dengan tubuhnya–Aeera semakin gugup dan takut. "Rumah seorang istri adalah suaminya," ucap Alarich, berkata cukup dingin–menunduk untuk menatap wajah cantik Aeera. Perempuan yang ia nikahi ini bukan hanya cantik, melainkan manis serta punya pribadi yang menarik. Aeera perempuan yang cerdas, tetapi disisi lain dia perempuan yang sangat unik–punya kebiasaan aneh. Dia gadis yang ceria dan b

    Last Updated : 2024-01-26
  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Sebuah Tradisi Pengantin Baru

    Namun, ketika akan melakukan penyempurnaan, Alarich tiba-tiba menghentikan kegiatan–mengangkat pandangan, menatap dingin ke arah Aeera. "Air mata?" sinis Alarich, mengulurkan tangan untuk menyekat sebuah bulir kristal yang jatuh ke pipi istrinya. Aeera membuka mata, Alarich telah berhenti dan dia mengira jika dia telah selamat. Namun, dia salah. Karena ketika dia membuka mata, dia langsung berhadapan dengan mata elang yang menghunus tajam ke arahnya, serta sebuah seringai iblis yang mengerikan bagi Aeera. "Air matamu tidak akan bisa menghentikan ku. Malam ini kau harus menjadi milikku, seutuhnya!" ucap Alarich, tiba-tiba tersenyum begitu lembut–senyuman yang memabukkan sekaligus membunuh. Cup' Tiba-tiba Alarich mengecup kening Aeera–begitu khidmat dan penuh makna, membuat hati Aeera bergetar oleh kecupan hangat tersebut. Disaat dirinya hanyut oleh kelembutan kecupan Alarich, pria itu memanfaatkan hal tersebut untuk merenggut sesuatu yang Aeera jaga selama ini. Penyatuan yang

    Last Updated : 2024-01-27
  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Aeera Tidak Sadarkan Diri

    "Tradisi pengantin baru di keluargaku." "Hah?" cengang Aeera, semakin dibuat bingung oleh Alarich. Tradisi pengantin baru di keluarganya? Ah, kenapa ini terdengar sangat bohong? Aeera ragu. "Iya kah?" Aeera memicingkan mata ke arah Alarich, menatap pria tersebut secara teliti. "Humm." Alarich hanya berdehem sebagai jawaban, tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari Aeera. "Pak Alarich nipu yah? Mana ada tradisi aneh seperti ini," tuding Aeera pada Alarich. "Aku tidak pernah menipumu," jawab Alarich santai. Mata Aeera kembali menyipit. "Tidak pernah?" ucapnya bernada sindiran–pengingat pada pria ini jika Aeera telah ditipu sebanyak dua kali. Alarich berdecis geli, lucu dengan ekspresi Aeera yang menatapnya dengan raut muka sinis. Ah, yah! Bahkan ketika perempuan ini menunjukan raut muka kesal, dia tetap terlihat cantik di mata Alarich. "Cih, baiklah. Kau menang, Wife." Alarich berkata serak, ren

    Last Updated : 2024-01-28
  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Perang Suami Istri

    Perlahan Aeera membuka kelopak mata, dia mengintip situasi dan kondisi. Kemudian setelah itu membuka mata secara keseluruhan–setelah memastikan jika dirinya aman. "Akting-mu lumayan," komentar seorang dengan suara bariton, membuat Aeera reflek menoleh ke sumber suara tersebut. Aeera membelalakkan kaget, dia buru-buru duduk–merapikan pakaian kemudian memutar tubuh untuk menghadap Alarich. "Aku sungguh pingsan, Pak," ucap Aeera dengan nada rendah. "Cih." Alarich berdecis remeh, "bulu matamu tak berhenti bergerak."Aeera menatap horor ke arah Alarich, lalu dia mengerjab beberapa kali–menjauhkan pandangan dari Alarich, menunduk karena malu dengan kelakuannya sendiri. Berpura-pura pingsan hanya demi menghindari masalah tadi. Yah, itu yang Aeera lakukan. "A--aku memang pingsang. Aku lemas karena belum makan sia …-" Ucapan Aeera terhenti ketika menyadari jika bekalnya tak ada bersamanya, "kotak bekalku mana?" ucapnya kemudian, mencari kotak bekal di pangkuan serta sekitar sofa tempat ia

    Last Updated : 2024-01-28
  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Taktik Aeera untuk Bercerai

    "Aku nggak habis thinking sama kamu, Aeera." Shila menggelengkan kepala beberapa kali, menatap sahabatnya dengan raut muka penat dan lelah. Sudah berulang kali dia menasehati, tetapi Aeera selalu menolak mendengar. "Harusnya kamu bersyukur menikah dengan Pak Karl Alarich Adam. Dia pria yang luar biasa tampan, hot dan charming. Di luaran sana-- banyak perempuan yang berkhayal bisa menjadi istri Pak Alarich. Termasuk aku sejujurnya, cause he's so handsome and sexy. Oh my God!" pekik Shila di akhir kalimat. Orang tuanya berkecimpung di dunia bisnis, jadi Shila sangat mengenal pria bak dewa Yunani tersebut. "Cik, mau handsome kek, mau headshot kek, headset kek, genset kek atau apa pun itu … aku nggak peduli. Dia buruk di mataku, dan aku tidak menyukai pria buruk," celutuk Aeera santai, mengenakan sneakers yang ia pinjam dari Shila. Ting'Tiba-tiba notifikasi handphone Aeera berbunyi, dia menoleh sekejap lalu menatap ke arah sahabatnya. "Bisa antarin aku ke depan nggak, Pak Bian–keperca

    Last Updated : 2024-01-29
  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Ketika Mati Lampu Alarich akan

    "Bian, pasti Karl yang menyuruhmu untuk mencari gadis manisku ini kan?" Nenek tersebut menoleh ke arah Bian, menaik turunkan asli–masih memperlihatkan raut muka bahagia. Bian menggaruk tengkuk, senyum-senyum salah tingkah pada nenek dari tuannya tersebut. "Nona …-"Sebelum Bian menjelaskan, Ruqayah Adam (ibu dari ayah Alarich)–Nenek Alarich tersebut langsung memeluk lengan Aeera, menariknya untuk menemui sang cucu. Tepat di depan Alarich, Ruqayah dan Aeera yang sudah memucat berhenti melangkah. Jaraknya cukup dekat dari posisi Alarich berdiri. 'Kenapa nasibku se sial ini sih? Padahal aku hanya ingin bercerai dengan baik-baik. Gitu ajah nggak bisa.' batin Aeera, menatap berang bercampur takut-takut pada sang suami yang telah melayangkan tatapan tajam padanya. "Karl, ini bidadari penolong Nenek," ucap Ruqayah senang dan penuh perasaan kagum. Nadanya lembut, sangat hangat di pendengaran. Dari cara bicaranya, itu membuktikan jika dia sangat menyayangi sang cucu. Alarich menaikkan seb

    Last Updated : 2024-01-30
  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Hukuman Batal?

    "To--tolong jangan apa-apakan aku, Pak. Kasihanilah aku, Pak."Ting' Tiba-tiba saja lampu menyala. Aeera seketika plonga-plogo menoleh ke sana kemari dengan mimik kaget bercampur waspada. Dia berada di kamar siapa? Sentuhan klasik sangat kental dalam kamar ini. Anehnya, dia tak menyadari kapan Alarich mendudukkannya di atas ranjang serba putih ini. "Perhatikan aku, Darling," ucap Alarich tiba-tiba, mencondongkan tubuh ke arah Aeera. Dia meraih dagu perempuan itu lalu mengangkatnya–memaksa Aeera untuk mendongak padanya, "malam ini, kau harus menerima hukumanmu." Aeera menggelengkan kepala secara panik. "Aku salah apa, Pak?!" protesnya. "Kau masih bertanya?" Alarich menaikkan sebelah alis, menyunggingkan smirk tipis yang terlihat tampan tetapi mengerikan secara bersamaan. "Kesalahan terbesar bagimu adalah berpikir jika kau bisa bebas dariku, Aeera," tambah Alarich, membuka jas yang ia pasangkan tadi di tubuh istrinya. Dengan santai, dia melempar jas– begitu saja ke lantai. Setel

    Last Updated : 2024-01-31
  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Panggilan Suami Istri

    "Ini paling ku benci!" tambah Ruqayah, menatap Aeera dan Alarich dengan raut muka serius. Dari suasana yang hangat, tiba-tiba saja berubah menjadi suasana menegangkan dan mendebarkan. 'Perasaan-- aku menjawab dengan sopan dan ramah, tetapi kenapa Nenek Ruqayah marah yah?' Aeera mengerjab beberapa kali, duduk tegap karena gugup sekaligus khawatir. Dia merasa jika dia tak melakukan kenakalan, lalu kenapa Nenek suaminya ini marah? "Karl suami kamu, Sayang. Kenapa memanggilnya dengan sebutan 'Pak atau Bos?" ucap Ruqayah, menggelengkan kepala secara ringan lalu menghela napas sembari menatap tak habis pikir pada Aeera dan Karl. "Ganti panggilan kamu pada suami kamu." Aeera mengerjab beberapa kali, menoleh ke arah suaminya dengan menatap kaku serta pias. 'Hais, aku panggil orang ini dengan sebutan apa? Cik, nggak sudi banget aku jika memanggilnya dengan sebutan suamiku. Gila sekali.' "Iya, Aeera. Coba kamu panggil Karl dengan embel-embel Mas," tutur Audriana, sembari tersenyum manis pa

    Last Updated : 2024-02-01

Latest chapter

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Ekstra Part akhir

    "Sungguh kau tak ingin ku antar, Tuan?" tanya Bian. Alarich menganggukkan kepala kemudian segera masuk dalam mobil. Bian hanya menghela napas, mengacungkan pundak karena sudah tahu apa yang akan Alarich lakukan. Tentu saja mengikuti Aeera pulang. Ini sudah menjadi rutinitas Alarich semenjak Aeera bekerja di sini. Dan benar! Sekarang Alarich sedang memantau Aeera. Mobilnya tak jauh dari tempat Aeera menunggu taksi. "Sangat cantik," gumam Alarich, terus memandang gasdinya. Saat taksi datang dan Aeera masuk, Alarich langsung bersiap-siap untuk mengikuti. Tibanya di sebuah gang, Aeera turun. Begitu juga dengan Alarich. Biasanya Alarich hanya mengantar hingga gang ini karena mobilnya tak bisa masuk ke dalam. Bisa saja, tetapi gangnya cukup sempit dan Alarich tak suka ribet. Kali ini Alarich memutuskan turun, mengikuti Aeera dengan berjalan tak jauh dari belakang perempuan itu. Alarich perlu tahu seperti apa lingkungan pujaan hatinya tinggal dan seperti apa rumah yang Aeera tempati.

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Ekstra Part

    Semenjak hari pertama dia bertemu dengan Aeera, Alarich selalu mengawasi perempuan itu. Dia rasa dia telah jatuh cinta pada perempuan itu dan tergila-gila pada sosok gadis cantik itu. Tahun berganti dan Alarich semakin terjebak oleh perasaan yang dia miliki. Bukan hanya memiliki tingkah lucu, humoris dan menyenangkan, faktanya perempuan yang telah berhasil membuatnya jatuh cinta tersebut seorang yang bertanggung jawab pada pekerjaannya. Dia perempuan cerdas, kompeten dan kreatif. Alarich semakin tenggelam! Sialnya sudah jalan dua tahun lebih dia memantau Aeera, akan tetapi dia tak kunjung punya keberanian untuk mengutarakan perasaan. Hell! Mendekati Aeera secara terang-terangan saja dia tak berani. Pecundang! Alarich memang pecundang! Dulu dia pernah ditolak dan itu menghantui Alarich. Ditolak perempuan yang tak dia sukai saja rasanya sangat menjengkelkan. Apalagi jika Alarich ditolak oleh pujaan hatinya. Lebih sialnya, tiga bulan ini dia diluar negeri. Selain untuk mengurus

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   Ekstra Part (KarlAe)

    --Karl Alarich Adam & Aeera Grizella-- "Ck." Suara decakan kesal terdengar di bibir seorang pria yang sedang duduk di balik setir, sedang mengemudi. Pria tersebut begitu mempesona, sangat tampan dan berkarisma. Dia pria setuju pesona dan love dreams bagi banyak kaum hawa. Bukan hanya dianugerahi ketampanan, dia juga seorang yang sangat sukses–pengusaha yang ditakuti serta berasal dari keluarga terpandang. Hidupnya mendekati kata sempurna! Sayangnya, pria tampan ini digosibkan telah menyimpang. Karena diusia yang ke tiga puluh dua tahun, tak ada issue tentang dirinya yang berkencan dengan perempuan. Dia bersih dari gosip apapun mengenai lawan jenis sehingga banyak orang berspekulasi jika dia seorang homo. Sejujurnya dia bukan pria seperti yang digosibkan. Dia hanya tidak punya waktu untuk meladeni kaum hawa, serta-- fakta jika dia pernah ditolak seseorang. Itulah yang membuat pria tampan ini memilih hidup sendiri–tanpa pasangan. Dertttt' Suara handphone berdering, dia menoleh lal

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   END--

    Hari yang ditunggu pun tiba, Nathan dan Zendaya melangsungkan pernikahan dengan meriah. Sekarang, keduanya telah sah menjadi sepasang suami istri. Keluarga besar Nathan–dari sang Mama, terlihat begitu bahagia. Begitu juga dengan keluarga Zendaya yang penuh suka cita serta keharuan. Tristan dan istri keduanya, maupun Angel tak diundang. Sekalipun mereka ingin mengacau, mereka tidak bisa karena pernikahan Nathan dilakukan di sebuah hotel mewah, dijaga ketat oleh banyak penjaga. Mereka diblacklist dari daftar tamu undangan, sesuai permintaan Preya–yang masih memiliki dendam pada suaminya. Preya juga tidak mau hari bahagia putranya rusak oleh kehadiran Erika dan putrinya. Lagipula makhluk gatal seperti mereka, tak pantas menghadiri acara putranya. Sejak tadi, Danzel terus memandang ke arah adiknya–memperhatikannya dengan lekat. Tatapannya begitu sendu, manik berkaca-kaca sebab merasa sedih tanpa sebab. Sewaktu kecil hingga dia besar, adiknya selalu menyusahkannya. Anak itu cerewet dan p

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   (DS) Pertemanan

    Sedangkan Victoria yang sudah buntu, menatap penuh harap pada Liora. "Liora, apa kamu bersedia menikah dengan adikku? Apapun akan kuberi padamu asal kamu bersedia membantuku untuk menikah dengan Devson." Liora termenung, menundukkan kepala dengan raut muka sedih. Sedangkan Lachi yang memahami perasaan perempuan itu memilih diam, dia takut salah bicara. Namun, mengejutkannya tiba-tiba saja Liora menganggukkan kepala. "Aku bersedia. Tapi … bawa aku pergi dari sini," ucap Liora, menatap Victoria dengan sendu. "Se-sebenarnya aku sedang bersembunyi dari Angel. Kemarin dia menjebak Tuan Danzel dengan sebuah obat terlarang. Aku tidak tahu apa yang terjadi secara lengkap, tetapi Angel sendiri yang berakhir meminum minuman itu. Dia menghubungiku untuk menyelamatkannya dan aku …-Liora terdiam sejenak. Lachi menggaruk pipi tak enak karena sejujurnya dia tahu kenapa Angel lah yang berakhir meminum jebakannya sendiri. Dia bahkan mendengar percakapan Liora dengan Angel, dan dari sana Lachi bisa

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   (DS) Siapa yang akan Menikah

    "Karena kebaikan hatinya, Tristan membawa Erika dan putrinya ke rumah. Awal, dia menjadikan Erika sebagai pelayan di rumah kami," cerita Preya pada Nara, mengenai kedatangan Erika dan Angel di keluarga Luis. Nara yang lebih dulu mengungkit Erika, yang ternyata pernah berniat merusak keluarga Nara dan Zavier. Lalu Erika dipecat, diblacklist dari perusahaan manapun serta dari tempat kerja yang berada dinaungan perusahaan Adam. Mendengar itu, Erika tak menyangka. Dia kira Erika yang Nara katakan berbeda dari Erika yang ada di keluarga Luis. Namun, itu Erika yang sama. "Dari awal aku tidak pernah suka pada Erika, sejak Tristan membawanya ke rumah. Katakanlah aku perempuan yang cemburuan. Namun, aku hanya mengikuti feeling sebagai seorang istri dan perempuan yang mencintai suaminya. Benar saja, perempuan itu tidak baik dan dia berhasil menghancurkan rumah tanggaku. Aku tidak menyalahkan dia sepenuhnya, perpisahanku dengan Tristan juga terjadi karena Tristan sendiri. Coba saja dia tegas,

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   (DS) Membujukmu

    "Dalam rangka apa kau memberiku bunga, Mochi?" tanya Danzel, mengecup kening Lachi. Setelah sebelumnya sang istri menyalam tangannya. "Dalam rangka mencintai Habibi," jawab Lachi dengan nada jelas, nyengir setelahnya karena dia malu-malu. Sial. Padahal dia sudah berlatih berjam-jam di depan cermin. Hanya agar terkesan anggun, tak malu-malu serta tak gugup sedikitpun ketika memberikan hadiah berupa buket bunga primrose ini pada sang suami. Namun nyatanya dia tetap gugup dan malu. "Hum?" Danzel menaikkan sebelah alis, langsung menggendong istrinya secara bridal style–membawa istrinya ke kamar. Ah, masa bodo jika Lachi bermaksud menciptakan adegan romantis. Sungguh, persetan! Toh, di mata Danzel, istrinya tetap terlihat tengah menggodanya. Yah, ini godaan yang manis! Danzel meletakkan bunga pemberian Lachi di atas nakas kemudian membaringkan istrinya di ranjang. "Habibi, tunggu! A-adegan ini tidak ada dalam skenario hayalanku. Harusnya bukan begini. Menjauh dulu," pekik Lachi, meng

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   (DS) Sebuah Maaf

    "A--aku hanya iseng, tidak ada artinya kok." 'Cinta terpendam.' batin Nathan, terkekeh pelan sembari mengacak pucuk kepala Zendaya secara gemas. Nathan tahu artinya karena salah satu kalung yang dia berikan pada Zendaya–setiap ulang tahunnya, punya bandul bunga mawar putih. Hampir saja dia lupa akan hal itu, dan untuknya dia mengingat. Namun, benarkah Zendaya memberikan kalung ini atas dasar ungkapan cinta terpendam yang perempuan ini rasakan padanya? Atau memang hanya iseng? ***"Nyonya Xavier."Mendengar namanya di panggil, Lachi yang sedang memilih bunga langsung menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya. Lachi mengerutkan kening, bingung dan cukup aneh melihat Liora bersama Victoria mendatanginya. "Oh, iya?" ucap Lachi, meletakkan bunga primrose ke tempat semula. Dia menghadap kepada Victoria dan Liora yang telah berada di sebelahnya. "Nyonya sedang membeli bunga untuk Tuan yah?" tanya Liora sembari tersenyum canggung. Lachi membalas dengan senyum tipis, menganggukkan kep

  • MENDADAK DINIKAHI BIG BOSS   (DS) Mawar Putih

    Tangan Donita terangkat ke arah Zendaya, melayang untuk menampar pipi Zendaya. Namun, pergelangan tangannya tertahan. Bahkan dihempas kasar lalu berakhir dirinya yang terkena tamparan. Plak'"Ahck." Donita menoleh kasar ke sebelah, segera memengang pipi yang terkena tamparan. Donita mendongak, menatap seseorang yang telah menampar pipinya dengan sangat kuat–tak punya hati. "Nathan?" pekik Donita tak percaya, menatap sosok pria tinggi yang berada di sebelah Zendaya. Zendaya menoleh ke arah sebelahnya, mendongak untuk melihat Nathan. Pria tersenyum memasang mimik dingin, melayangkan tatapan tajam yang menghunus tepat ke arah Donita. "Kau akan mendapat yang lebih buruk dari ini jika seandainya tanganmu menyentuh kulit wanitaku," ucap Nathan dingin, mengatupkan rahang–menahan gejolak marah karena perempuan ini berniat menyakiti Zendaya.Zendaya yang masih syok karena Donita berniat menamparnya kemudian tiba-tiba ada Nathan di sini yang mengambil peran melindunginya. Kini semakin syok

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status