Home / Rumah Tangga / MENCURI BENIH SUAMI MANDUL / Bab26# Begitu Sangat Indah!

Share

Bab26# Begitu Sangat Indah!

last update Last Updated: 2024-10-29 09:01:08

Grace tidak mungkin mengatakan yang sejujurnya pada Max. Wanita itu langsung mengambil alih kondisi sebelum Max benar-benar marah. Dengan tatapan sedikit kesal, Grace menjawab pertanyaan itu.

"Tidak ada Max, aku hanya lelah! Aku ingin cepat tidur," balas Grace enteng. Namun, Max masih tidak percaya.

"Bohong! Aku tau kau berbohong!" gertaknya penuh selidik. "Katakan apa yang terjadi?"

"Aku sudah berkata jujur! Jika kau tak percaya ya sudah, untuk apa aku paksa kau untuk percaya. Terlalu membuang tenaga!"

"Kau marah karena aku meninggalkanmu malam itu?" tanya Max memicing. Sebab, hal itu yang sejak tadi mengganggunya. "Dan sekarang, kau mengabaikanku karena kau sudah mendapatkan lelaki baru?"

Grace cepat tanggap dengan pernyataan Max. Situasi ini sangat menguntungkan Grace. "Ya, aku kesal dan marah denganmu! Jadi untuk apa aku mengharapkan pria yang tidak mau menyentuhku!"

Max menunjuk
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (67)
goodnovel comment avatar
Ugik Kph
grace sengaja nih memakai gain tidur yang tipis untuk menarik perhatian Max
goodnovel comment avatar
Attin26
wah wah. max udah mulai tergoda nih sama Grace, tapi sayang max masih beku. tapi semoga aja baju tidur rose gold mampu meruntuhkan pertahanan max.
goodnovel comment avatar
Al-rayan Sandi Sya
cobalah max , buktikan kalau kau mampu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab27# Tantangan Max VS Grace

    Max menggamati gerakan tangan Grace yang menghabiskan makanan di piringnya. Pria itu seperti tidak biasa dengan perlakuan Grace yang seperti ini. "Besok kita ke rumah papi," kata Max di sela-sela makan. Grace hanya mengangguk tanpa berkata. "Kau tidak bertanya kenapa?" Lagi, Max merasa ada yang berbeda dengan wanita itu. Grace bahkan sekarang jarang melihat dua bola mata Max. Padahal, biasanya Max bisa melihat getaran cinta dalam mata indah itu. "Tatap aku Grace!" Grace kemudian menengadah wajahnya yang tertunduk. Dua pasang bola mata saling bertatapan dalam. "Puas?!" balas Grace penuh penekanan. Setelah makan malam itu, Grace berpamitan dan kembali ke kamarnya. Sementara Max masih termenung di ruang bar. Pria itu mengambil satu botol minuman beralkohol dan menikmatinya sendiri, sambil mengingat kenangan-kenangan bersama wanita itu dulu. "Apa aku harus mela

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab28# Patriarki Atau Tradisi?

    Tidak butuh waktu lama setelah perjalanan mobil Max kini tiba di depan rumah mewah milik kedua orang tuanya. Pelayan hendak membantu mengeluarkan koper dari dalam bagasi, tetapi mendapat larangan dari Max. "Tidak usah dikeluarkan, Bi!" tolak Max."Baik, Tuan."Grace melongo. "Loh, kenapa?""Biarkan saja di situ!" tegas Max, kemudian beralih pada istrinya. "Ayo, masuk!"Sang ART pun bingung dengan perintah dua majikan yang berbeda. Lantas ia kembali ke dapur melalui pintu samping.Kedatangan Grace dan Max disambut hangat oleh Felly dan Alexander, begitu pula calon pengantin—Chelsea."Hai, Grace," sapa dua orang tua Max.Grace bergantian memeluk sang mertua. "Kami baik, Mi. Mami dan Papi juga sehat, kan?""Ya, kami sangat sehat, Grace!" seru Alex tampak lebih bugar."Iya, apalagi papimu ini tambah semangat saat mendengar Chelsea mau menikah," sahut Felly."Benarkah?" Max menimpali, kemu

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab29# Kecupan Singkat

    Debaran jantung Max makin cepat. Pria itu takut jika Grace bisa mendengar detak jantungnya. Sebelum melangkah, Max menarik nafas dalam kemudian membuangnya panjang, menormalkan embusan napas yang tidak beraturan.Grace yang sejak tadi menepuk-nepuk kasur kosong di sisinya, menunggu dan merasa bingung. "Apa yang terjadi, Max? Kenapa kau diam? Ayo, sini, tidur di sampingku."Max segera merubah wajahnya menjadi datar, setelahnya melangkah mendekati ranjang itu. "Kenapa kau belum tidur?"Grace tau Max menanyakan itu hanya omong kosong untuk mengisi kecanggungan, Max membuat semuanya tampak biasa. Padahal Grace tau, jika Max sedang kikuk."Sudahlah tidak usah bertanya yang tidak ingin aku jawab, kau pasti sudah tahu jawabannya. Ayo, cepat tidur."Meskipun saat ini keduanya berada di ranjang yang sama, tetapi Grace tidak mengambil kesempatan itu untuk melakukan misinya. Karena ia pun juga melihat situasi yang tidak memungkinkan untuk melakukan hal itu, terlebih di rumah kedua mertuanya. Unt

    Last Updated : 2024-10-30
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab30# Ratu Pesta

    Pernikahan Chelsea dan Darren diadakan di sebuah gedung megah, dikelilingi taman yang dipenuhi bunga warna-warni. Suasana anggun dan romantis menguar dari ornamen kristal dan lampu-lampu berkilauan yang menghiasi ruangan. Setiap sudut ruangan pun dipenuhi dengan karangan bunga segar, aroma manis yang menyelimuti para tamu.Di sisi ruangan luas itu disulap menjadi tempat pesta yang sangat mewah sebagai altar, tempat adik Max dan suaminya mengikrarkan ikatan suci. Max dan Grace duduk di meja utama sebagai keluarga mempelai. "Chelsea sangat cantik," puji Grace kagum dengan kecantikan adik Max.Max yang mendengarnya pun mendekatkan wajah ke telinga wanita itu, berbisik. "Kau juga cantik."Lagi, kesekian kalinya Max memuji Grace. Sepertinya benteng pertahanan Max mulai retak, bisa jadi setelah ini pertahanan pria itu roboh.Grace tersipu malu, sembari bertepuk tangan saat Chelsea melangkah masuk. Gaun putihnya berkilau di bawah cahaya, m

    Last Updated : 2024-10-30
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab31# Jangan Berdekatan Dengan Steve

    Sepeninggal Max dan Grace, Alex dan Felly sempat mencari pasangan suami istri itu. Namun, supir keluarga Dicaprio mengatakan, jika sang majikan yang dicari sudah pulang lebih dulu.Tiba di rumah, Max dan Grace langsung ke kamar masing-masing. Pasangan suami istri itu tampak terlihat lebih akur. Max naik ke lantai dua, sementara Grace masih menempati di kamar tamu. Sebelum Grace benar-benar masuk ke dalam kamarnya, Max bertanya. "Kau mau makan malam, Sayang?"Grace menoleh kemudian menggeleng. "Tidak, Max. Aku rasa perutku bukan balon," kekehnya."Ya sudah, mandilah," balas Max tersenyum tipis.Pria itu kemudian melanjutkan langkah kakinya, meniti anak tangga menuju kamar sembari melonggarkan dasi, setelah Grace menutup pintu rapat."Hari yang melelahkan," gumam Max yang kemudian melepas jas serta kemejanya.Max sejenak termenung duduk di tepi ranjang, pria itu memikirkan suasana saat di pesta Chelsea. "Mengapa

    Last Updated : 2024-10-31
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab32# Sentuhan Panas

    Max melangkah dengan tatapan semakin menajam, seolah harimau yang siap menerkam mangsa. Kedua tangannya pun terulur menarik kepala Grace, berada di tengkuk belakang wanita itu. Rasa cemburunya mengalahkan rasa takut, hingga membuat Max tidak lagi menghindari tatapan sang istri.Gelombang gairah bergelung dalam pasangan suami istri itu. Ia mengikuti nalurinya, Max menggunakan insting untuk memulai semuanya. Meskipun mereka pernah melakukan malam panas sebelumnya, tetapi masih tercipta rasa malu-malu di antara keduanya."Kau benar-benar sangat cantik," puji Max terdengar mendesis.Grace membalas tersenyum dengan tatapan menggoda.Embusan napas berat Max bisa dirasakan Grace hingga menembus kulit wajahnya. Wanita itu reflek memejamkan mata saat Max semakin mendekatkan muka. Pria tampan itu kemudian mengecup bibir tipis Grace dengan lembut. Ada rasa manis dan mint dalam kecupan hangat itu. Ciuman yang berawal pelan, semakin lama menjadi

    Last Updated : 2024-10-31
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab33# Durasi Yang Cukup Lama

    Grace yang sedang berpose seksi membuat Max ingin segera menerkamnya. Max merangkak di atas tubuh wanita itu. Kemudian kedua bibir saling berciuman, Max melumat seluruh bibir sang istri hingga bagian terdalam."Oh, Max ..." Desahan lolos begitu saja setelah Max melepasnya ciuman.Puas dengan bagian atas, Max semakin turun hingga perut bagian bawah pun tak luput dari bibir maskulin sang suami."Kau suka ...?" tanya Max di sela-sela gelitikan.Grace hanya bisa merintih nikmat, bukan kesakitan, tapi nikmat tak tertahan.Max mulai menggelitik dengan lidah hingga wanita itu menggeliat, dan terus meliuk. Tak berhenti di situ, Max lantas membuka kedua kaki Grace yang terlihat putih tak tercela. Pria itu menggeleng pelan, mengungkapkan rasa kagumnya."Pantas saja semua pria terpesona padamu, Sayang," ucap Max.Pria itu duduk bertumpu pada kedua kakinya di depan kaki Grace yang terbuka. Ia semakin antusias dengan membungkukk

    Last Updated : 2024-10-31
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab34# Kedatangan Tamu

    Setelah beradu peluh hampir semalaman. Max hanya membungkus Grace dan dirinya di bawah selimut, tanpa mengijinkan wanita itu memakai baju tidurnya.Pagi ini, Grace merasakan pegal-pegal di sekujur tubuhnya. "Urgh ..."Wanita itu menggeliat kecil dan baru sadar jika ia tidak tidur sendirian tadi malam. Grace bisa melihat paras tampan sang suami yang masih terpejam menghadapnya.Tanpa sadar, jemari telunjuknya menyentuh dari alis tebal, kemudian mengikuti alur ke hidung hingga turun ke bibir pria itu. "Kenapa dia tampan sekali?" Sungguh, Grace baru menyadari jika ketampanan anaknya ternyata dari Max semua. Mungkin ia hanya menyumbang beberapa persen saja untuk Leon.Sentuhan jemari lentik itu akhirnya membangunkan Max, tetapi ia berpura-pura terpejam, dan juga gumaman Grace membuat Max semakin besar kepala. Rasanya ia ingin membuka mata dan memeluk erat sang wanita."Sudah bangun, hm?" tanya Max pada akhirnya

    Last Updated : 2024-11-01

Latest chapter

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab250# Perbaiki Rumah Tangga Kita

    Bab250#Setibanya di basecamp yang tersembunyi, Chelsea merasa ada sesuatu yang sangat salah. Tempat itu sangat kacau dan suasana mencekam memenuhi udara. "Apa ini tempatnya, Arthur?" tanya Chelsea penuh keraguan."Hm, benar ini tempatnya."Belum juga kedua mata Chelsea memindai tempat itu, tiba-tiba ...Brak!Freya dan Kenan keluar dari bangunan sepi dengan pencahayaan minim. Meski demikian, sorot mata Chelsea mampu menangkap siluet bayangan sang suami."Kenan ...?!" Chelsea hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seruan Chelsea ternyata mampu mengalihkan perhatian kedua orang itu, terutama Kenan. Ia lebih terkejut saat melihat Chelsea juga berada di sekitar tempat itu. Area yang tidak sebaiknya dituju.Namun, di balik semua rasa takut dan kecemasan Chelsea, hatinya semakin teriris saat kenyataan yang lebih pahit terbuka di hadapannya. Di sana, di tengah kekacauan, dia melihat Kenan—dengan jel

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab249# Bertahanlah

    Grace dengan suara penuh amarah, "Kenan! Kau datang kemari hanya untuk jadi pengkhianat! Tidak tahu malu!" Berdiri tegak, Kenan menatap Grace dengan dingin, "Aku memilih sisi yang benar, Grace. Ini bukan tentang kamu atau aku lagi, ini tentang apa yang seharusnya terjadi." Grace tertawa sinis, "Cih! Sisi yang benar? Kau menjual dirimu kepada Freya, itu yang kamu sebut benar? Jangan lebih rendah dari itu, Ken!" "Aku tidak membutuhkan pembenaran darimu, Grace. Semua ini sudah berjalan terlalu jauh. Tidak ada yang bisa menghentikanku sekarang." Freya, yang sejak tadi diam dan menyaksikan percakapan itu, akhirnya berbicara dengan suara penuh kebencian. Grace tertawa remeh pada Freya, seolah mengejek wanita ular itu. "Apapun yang kau lakukan, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku. Karena kau tidak pernah dicintai sampai mati! Kau tak akan pernah tau apa itu cinta!" ucapnya penuh penekanan, "kasihan sekali!" Suasana di antara kedua wanita itu semakin mencekam. Freya ingin seka

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab248# Lokasi Ditemukan

    Max tampak berjalan mondar-mandir di ruang kantor yang gelap, ekspresinya tegang dan penuh amarah. Matanya yang tajam menatap beberapa anak buah Christ yang berdiri cemas di hadapannya."Bagaimana bisa kalian belum menemukan lokasi Freya?!" bentaknya, suaranya keras dan penuh amarah. "Kalian cuma membuang-buang waktu! Ini sudah terlalu lama, aku ingin jawaban sekarang!"Anak buah Christ, yang satu bernama Markus dan yang satunya lagi disebut Simon saling pandang, tampak bingung dan tertekan."Ma-Maaf, Tuan ... kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kami belum menemukan petunjuk pasti," jawab Markus, suaranya terbata-bata.Max menggeram, berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan mereka. "Berusaha? Itu bukan jawaban yang aku cari! Jika kalian tidak bisa melaksanakan perintah sederhana ini, lebih baik aku cari orang lain yang bisa!"Simon mencoba menenangkan situasi. "Kami benar-benar sudah berusaha, Tuan. Kami akan terus menca

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab247# Menjadi Sekutu

    Kenan terlihat tegang, tapi mencoba menurunkan egonya. "Freya, aku tahu aku salah. Aku tidak mencari pembenaran. Aku hanya ingin tahu di mana basecamp-mu. Aku punya rencana ... rencana untuk melancarkan keinginanmu." Namun, diam-diam, tanpa melibatkan siapa pun. Kenan akan pastikan akan membebaskan Grace. Ini adalah kesempatan terakhirnya untuk menebus semua kesalahan." Mendengar ketulusan Kenan, dan betapa pria itu juga memenuhi keinginannya mendapatkan lokasi Grace, Freya terdiam sejenak, mempertimbangkan kata-katanya. "Kau tidak akan menjadi pengkhianat di dalam basecamp-ku, kan?" "Kau bisa percaya padaku, Freya. Aku akan lakukan apa saja untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Kau akan dapatkan semua yang kau inginkan." Dalam hati Freya melewati banyak perdebatan. Kemudian suara Freya berubah, sedikit lebih lembut. "Baiklah, aku beri kau satu kesempatan lagi. Basecamp-ku ada di kawasan Charlottenburg, dekat Stasiun Zoologischer Garten. Tapi ingat, Kenan. Satu langkah s

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab246# Penebus Kesalahan

    Kenan berdiri di tengah kota. Kebingungan jelas tergambar di wajahnya. Ia melirik kiri-kanan, mencari-cari tanda yang bisa mengarahkannya pada basecamp Freya.Gedung-gedung tinggi dan hiruk-pikuk suara kendaraan membuatnya merasa semakin terasing. Tidak ada petunjuk yang jelas, dan dia semakin merasa hilang."Bagaimana kalau aku meneleponnya?" ragu Kenan dalam kebimbangan.Setelah beberapa menit, Kenan mengeluarkan ponsel. Tatapannya tersentak saat melihat banyaknya panggilan tak terjawab dan deretan pesan dari sang istri."Maafkan, aku sayang ..." gumamannya terhenti dengan kedua bola mata berkaca-kaca, terharu, "Benarkah Chelsea hamil? Dia hamil ..."Rasanya Kenan benar-benar dilema. Di saat ia sudah menghancurkan semua, mahkluk kecil kini sedang bersemayam di rahim sang istri."Apa yang harus aku lakukan?" Kenan mengusap wajah kasar, "Argh!!"Namun, dengan cepat Kenan mengontrol emosinya. Ia harus secepatnya meny

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab245# Caraku Mencintaimu

    Setelah berhasil membebaskan Anna, Kenan langsung menuju ke bandara dengan mengambil penerbangan tercepat. Semua benar-benar sudah ia persiapkan, pasport dan visa pun sudah dia kantongi di balik jaket."Maafkan aku, Chelsea," ucap Kenan lirih, "Tanpa pesan, tanpa panggilan, tanpa berkomunikasi. Lihatlah, sehening itu caraku mencintaimu sekarang ..."Dengan berat hati ia memandang sendu negara talia dengan lampu-lampu yang menghiasi setiap kota. Ada hati yang sudah ia lukai. Padahal, hati yang selalu membuat dunianya menjadi berisik.**Dengan gemetaran Grace berusaha memasukkan kunci yang justru membuat kunci itu terjatuh ke bawah kakinya."Ah, sial!"Wajah Leon pun tampak jelas ketakutan dan penuh ketegangan. "Ayo, Mom!"Grace mencoba meraih kunci dibawah kakinya, namun Jack terlebih dulu memecahkan kaca mobil dengan ujung senapan.PYAR!"Aaaww ...!" Grace menutup kedua telinga

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab244# Mukjizat Tuhan

    Di negara Italia. Chelsea duduk termenung di sofa dalam kamarnya. Pagi ini, tubuhnya terasa lelah dan pusing, seolah-olah ada sesuatu yang salah. Rasanya seperti ada beban berat yang menekan dadanya. Namun jauh di dalam hati, ada kecemasan yang lebih besar lagi. Kenan, suaminya, tidak pulang sejak kemarin. Ponselnya pun tidak bisa dihubungi, pesan-pesan yang dikirimkan tak kunjung dibalas. Sejak tadi malam, Chelsea sudah berusaha mencari tahu di mana Kenan berada, tapi tetap tak ada kabar. Rasa cemasnya menjadi semakin memuncak."Memangnya di mana sih dia sekarang," gerutu Chelsea memandang layar ponselnya yang perlahan berubah gelap.Ia bangkit dan berjalan pelan menuju meja, mengambil segelas air. Keringat dingin mengucur di dahinya. Rasanya seperti ada yang aneh dengan tubuhnya, dan perasaan cemas tentang Kenan hanya memperburuk keadaan.Tanpa berpikir panjang, Chelsea memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Ia ingin memastikan semuanya baik-ba

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab243# Tangkap Mereka!!

    Melihat Stella datang dengan membawa kantong belanjaan, Grace keluar dari rumah, menghampiri sang perawat. "Apa semua sudah kamu beli, Stella?" tanya Grace. "Sudah semua, Nyonya. Perbekalan ini cukup untuk satu minggu ke depan." "Hm, baguslah." Ketiga pasang mata tiga pria dalam mobil seketika berbinar senang, saat melihat Grace dengan mata kepala sendiri. "Itu dia!" tunjuk Nick dengan yakin. "Benar, tepat sekali!" "Keberuntungan kita, dia keluar dengan sendirinya ...!" seru Jack sudah tidak sabar. "Selesaikan dengan cepat, dan jangan meninggalkan jejak!" "Siap, Bos!" Nick, Willy dan Jack langsung merapatkan langkah menuju rumah itu. Baru saja Stella dan Grace masuk ke dalam rumah, tak lama kemudian pintu rumah mereka terbuka dengan sangat keras. BRAK!! Suara dentuman pintu yang ditendang sangat keras membuat Grace dan Leon terkejut setengah mati. Jack, Nick, dan Willy sudah ada di depan pintu. "Hohoho ... Lihatlah siapa yang kita temui ...!" Jack menyeringai si

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab242# Hanya Sementara

    Di sana, ia menemukan Anna, terikat di kursi dengan air mata yang membasahi pipinya. Hati Kenan terasa sesak, melihat kondisi Anna yang tak berdaya.Kenan melangkah maju dengan cepat, suaranya bergetar meskipun ia berusaha untuk tetap tenang. “Anna…,” katanya pelan, meraih bahunya dengan lembut. “Kamu baik-baik saja?”Anna menggeleng lemah.Pria itu berusaha membuka lakban dari bibir sang adik kemudian membuka ikatan tali pada tubuhnya. "Apa mereka menyakitimu?" Belum ada jawaban dari gadis yang masih terus terisak.Anna menatapnya dengan tatapan kosong, matanya merah dan bibirnya bergetar. “Kak …” bisiknya, terisak. “A-aku takut ...”"Tenanglah, semua baik-baik saja." Kenan memeluk Anna erat dan mengusap kepalanya.Menarik napas panjang, Kenan berusaha mengendalikan emosinya. "Anna, dengarkan aku!" Ia berusaha menyadarkan sang adik. "Aku akan membawamu keluar dari sini, tapi ada sesuatu yang lebih penting yang har

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status