Share

Kesaksian

Semua anggota keluarga Kamila termasuk Revan sudah berkumpul di ruangan Kamila bersama seorang detektif polisi yang hendak meminta keterangan terkait peristiwa yang terjadi. Kurang lebih satu setengah jam menunggu, tiba waktunya bagi Kamila untuk diajak berkomunikasi.

"Mil, masih ingat semuanya, kan?" Kalina mulai bertanya dengan hati-hati.

Kamila mengedarkan pandangan, menatap satu per satu orang yang ada di ruangan. Kemudian mengangguk pelan.

"Aku, Revan, Ayah, Bu Hilma, dan anggota keluarga Wijaya?" Kalina kembali memastikan.

Kamila terdiam sejenak, sebelum mengangguk lagi.

"Sekarang kamu tahu apa yang harus dikatakan, kan?" Revan menyahuti. Kembali, anggukan kepala mereka dapati. "Jadi, apa yang kamu--"

"Lapar."

Deg!

Semua orang berpandangan. Kebingungan, kenapa kata itu yang pertama kali keluar?

"Masih ada efek anestesinya kali," terka Revan spontan.

"Tapi operasinya udah dua hari lalu, Van," sahut Kalina.

"Pengen Nasi Padang, pake extra Rendang," celetuk Kamila dengan pand
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status