Share

245. Pertarungan yang tak terhindarkan

Ketika semua orang sedang menikmati acara dan hidangan dengan khidmat, tiba-tiba saja seorang pria berjalan petantang-petenteng ke arah meja bagian depan.

Melihat kehadiran Gavin pas di depan wajahnya, Alexander sangat kaget.

“Halo, teman lamaku?” sapa Gavin sambil menyunggingkan senyum buruk. “Lebih dari satu minggu belakangan kau menghilang. Ke mana kau kabur? Apa kau lari dari kejaranku?”

Bella nyaris tersedak begitu terkejut menyaksikan betapa tengilnya pemuda di hadapannya. Dia tahan menghentikan makannya karena merasa terganggu.

Sementara itu, Alexander pun mengaparkan pisau dan garpunya lalu mengusap mulutnya pakai tisu. Selera dan nafsu makannya tiba-tiba hilang. Sesungguhnya dia masih menyimpan luka dan dendam di hatinya kepada Gavin. Tidak mungkin dia melupakan begitu saja perbuatan Gavin atas dirinya tempo lalu sehingga membuatnya terpaksa pergi ke Pulau Lambora. Kehadiran Gavin di sini adalah sambutan meriah baginya. Tidak disangka dia bakal bertemu Gavin di sini.

Setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status