Gavin punya relasi yang cukup luas dan jika ada suatu acara besar maka kemungkinan dia akan hadir karena biasanya teman dan kerabatnya turut mengundang dia. Dari tadi sebenarnya dia memperhatikan percekcokan itu dari kejauhan dan berusaha memahami apa yang dirasakan oleh Dave. Gavin tahu siapa Dave dan meskipun Dave tidak kenal Gavin tapi Gavin punya seribu cara buat memperluas relasinya dengan modal retorika saja. “Siapa kau?” tanya Dave melirik wajah Gavin yang sedang berdiri sambil menyandarkan badan di dinding dengan fose cool. Gavin mengusap dagunya. “Aku? Aku sama seperti mu. Satu nasib dengan mu.”Dave mengabaikannya, lalu berjalan tanpa suara ke arah lift. Namun, Gavin tak menyerah. “Dokter Dave, kau tujuh tahun menunggu Bella untuk balik lagi pada mu, tapi impian mu dihancurkan oleh pria rendahan yang sangat bajingan bernama Alex Luther. Aku tahu kau marah dan kesal. Mungkin setelah ini kau akan menyuruh orang untuk menghajarnya untuk mengobati rasa sakit hati mu. Apa ka
Ketika semua orang sedang menikmati acara dan hidangan dengan khidmat, tiba-tiba saja seorang pria berjalan petantang-petenteng ke arah meja bagian depan.Melihat kehadiran Gavin pas di depan wajahnya, Alexander sangat kaget.“Halo, teman lamaku?” sapa Gavin sambil menyunggingkan senyum buruk. “Lebih dari satu minggu belakangan kau menghilang. Ke mana kau kabur? Apa kau lari dari kejaranku?”Bella nyaris tersedak begitu terkejut menyaksikan betapa tengilnya pemuda di hadapannya. Dia tahan menghentikan makannya karena merasa terganggu.Sementara itu, Alexander pun mengaparkan pisau dan garpunya lalu mengusap mulutnya pakai tisu. Selera dan nafsu makannya tiba-tiba hilang. Sesungguhnya dia masih menyimpan luka dan dendam di hatinya kepada Gavin. Tidak mungkin dia melupakan begitu saja perbuatan Gavin atas dirinya tempo lalu sehingga membuatnya terpaksa pergi ke Pulau Lambora. Kehadiran Gavin di sini adalah sambutan meriah baginya. Tidak disangka dia bakal bertemu Gavin di sini.Setelah
Alexander sigap, melindungi kepalanya dengan kepalan tangan.Tidak ada rasa sakit pun bagi Alexander meski semua orang di sana sudah mati ketakutan.Gavin menyeringai bengis dan membatin, ‘Tadi kau sudah meneguk alkohol. Apa kau kira itu cuma sirup biasa seperti yang diminum oleh orang-orang? Dasar bodoh! Itu wine, bukan sirup! Kau akan sangat lemah, Bodoh!’Gavin sangat percaya diri bisa melumpuhkan Alexander di sini dan juga merasa aman karena dijamin oleh Dave. Pelayan dan petugas keamanan sengaja membiarkan perkelahian itu terjadi sementara sebagian tamu memilih untuk keluar dari lokasi.Jika Gavin mengira Alexander tidak tahu apa yang tadi dia minum, jelas itu keliru. Alexander tahu kalau yang dia minum memang anggur merah dan tidak merasa khawatir sama sekali.Di waktu bersamaan, Bella cemas dan takut ketika melihat Alexander barusan dihantam pakai gelas kaca. Dia ingin melerai perkelahian itu tapi dia segera dijauhi oleh petugas keamanan.Tidak mau berlama-lama, Gavin melompat
Seiring lepasnya kuncian itu, Dave memerintahkan kepada semua petugas keamanan untuk memisahkan keduanya, terutama Alexander.Gavin diseret paksa keluar dan ketika bertemu Dave dekat pintu masuk, dia hanya berpesan. “Maafkan aku karena tidak bisa mengalahkan Alex. Entah kenapa monster itu bisa jadi kuat kembali walaupun tadi dia sudah minum alkohol. Dave, maafkan aku. Untuk bisa melenyapkan dia, kali ini aku punya solusi lagi untuk mu. Alex sangat mencintai istrinya, Gabriella, dia akan jadi sangat lemah tak berdaya jika sudah berurusan dengan istrinya. Kau bisa memanfaatkan kelemahan itu untuk melumpuhkan dia. Aku yakin kali ini kau pasti berhasil dan dendam kita berdua akan terbalaskan. Hubungi aku kalau dia sudah hampir mati. Oke?” Kemudian Gavin keluar dari tempat itu.Dia diperhatikan oleh orang-orang dengan pandangan jijik dan prihatin. Gara-gara Gavin lah acara meriah ini lantas hancur berantakan.Dalam hati dia merutuki kekalahannya. ‘Alex, kau menang kali ini. Lalu apa kau pi
Heboh!Foto Bella dan Alexander di acara tahunan Hari Dokter Nasional di Lounge Moon Hotel, viral! Foto yang dipost di media sosial akun milik Bella tersebut tadi malam tembus dua juta like dalam waktu tiga puluh menit. Meski Bella telah menghapusnya karena kericuhan yang terjadi, tapi foto tersebut telah di-repost dan disebarkan ke publik sehingga hampir setiap kali orang scroll akan terlihat wajah dua orang itu. Foto tersebut menjadi trending teratas dan menjadi buruan penggiat media. Bahkan sejumlah acara televisi pun turut memberitakannya. Pasalnya, tujuh tahun ini Bella tidak pernah punya kekasih sementara dia merupakan seleb media sosial yang sangat populer, jadi wajar ketika dia bersama seorang pria berita itu langsung meledak. Pagi hari ini di kediaman Pablo. Gabriella terhenyak kaget saat tahu berita tersebut. Setiap kali dia membuka media sosial langsung muncul wajah suaminya yang sedang bersama Bella Crick. Tidak sampai di situ, para kerabat dan teman Gabriella mengiri
“Mengapa kau mau sama suami tidak tahu diri itu ha?” sentak Dave lalu menepak wajah Gabriella.Ketika dia dengan tega melampiaskan kemarahannya, tiba-tiba dia teringat dengan peristiwa tadi malam.Dia mengangkat alis sambil bergumam. “Oh iya, kau adalah anak Pablo dan cucu Somers. Aku baru ingat. Astaga! Kenapa aku begitu berani memukul mu ya?” Dave berakting seakan-akan dia bodoh lalu bertanya pada rombongan Blacktron di belakangnya. “Apa kalian mengenal Somers dan Pablo? Hm. Setahuku mereka adalah penjahat level legend di negara kita. Jadi, apa kalian menghormati mereka berdua dan juga wanita ini?”Para preman itu menggeleng dan mengatakan bahwa mereka jelas tidak mungkin menghormati para penjahat, bahkan ada mereka bilang kalau mereka tidak mengenalnya.Dave termasuk orang yang tidak suka ketika Somers jadi presiden, yang mana ketika itu ada banyak keluarga, kerabat, dan teman Somers yang berada dalam pemerintahan dan militer. Dia parahnya amat benci dengan Somers dan semua antekn
Ketika tadi dalam perjalanan ke sini Alexander sudah melepas semua seragam militer dan juga topeng naga emasnya. Kini dia berpenampilan seperti Alex Luther yang dikenal banyak orang. Pas dia masuk ke dalam rumah, betapa terkejutnya dia saat melihat kehadiran Dokter Dave yang duduk manis pas di samping Gabriella.“Dokter Dave?” Alexander mengernyitkan dahi karena kaget. “Mengapa kau? Bukankah aku sudah minta maaf dan mengganti rugi? Tapi mengapa kau berlaku buruk terhadapku dan istriku?”Dave mengangkat kaki dan bersikap arogan. Dia malah bertanya balik. “Apa aku berharap kau minta maaf padaku? Apa aku menginginkan kau mengganti rugi? Kau sendiri yang salah dan kau pula yang berlaku bodoh. Sekarang kau harus menanggung semua akibat dari perbuatan mu.”Usai menyelesaikan kalimatnya, dia mengedarkan pandangan dengan mata menyala lalu melanjutkan, “Rupanya kau adalah cucu menantu Tuan Somers Wilson, mantan presiden sekaligus mantan pasien yang pernah aku urus. Kau menantu Pablo Callister
Ada satu hal yang ingin Alexander sampaikan kepada Dave, yang mana hal tersebut sangat penting, dan setelah ini Dave pasti menyelesaikan semua persoalan.Kendati demikan, belum sempat Alexander bicara, Dave memerintahkan kepada anggota Blacktron untuk menyiksa Alexander. “Gebuki dia sampai babak belur! Buat dia sangat tersiksa!”Dengan membawa lima belas anggota mafia Blacktron, Dave sangat yakin dapat melumpuhkan Alexander bahkan dalam waktu yang amat singkat.Namun sebelum dia melakukan penyiksaan, terlebih dahulu dia menyampaikan untuk ke sekian kali. “Kau telah mengambil Bella dariku. Jadi kau pantas mendapatkan siksaan tak terperi ini. Bayangkan, selama tujuh tahun penuh aku menunggu agar Bella kembali padaku. Tapi, semua sirna karena kehadiran kau, Bajingan!”Kemudian satu per satu pria sangar itu memukuli badan Alexander berkali-kali.Bak! Buk! Bak! Buk!Mungkin sekitar satu menit, Alexander tak meraskan sensasi sakit sekecil apa pun di tubuhnya, dan itu membuat para anggota Bl
Tidak cuma Jenderal Eisenhower, tapi enam perwira lainnya beserta orang-orang di sana pun sepakat untuk menjadikan Alexander sebagai perwira tinggi militer. Mereka menginginkan supaya Alexander diangkat menjadi seorang yang memiliki pangkat tinggi. Tidak tanggung-tanggung, bahkan Alexander langsung diangkat menjadi Jenderal setara dengan Jenderal Eisenhower. Alexander sempat melakukan penolakan. “Pangkat tersebut terlalu tinggi.”Namun, Jenderal Eisenhower tetap memaksa agar Alexander mau menerimanya. “Kau pantas menjadi Jenderal, Alex. Kau sudah selayaknya menjadi pimpinan tinggi sama seperti kami. Kau tidak perlu menolak karena kami menyetujuinya.”Alexander mengawasi satu per satu orang-orang di sana. “Aku masih sangat baru di militer. Perlu waktu dan pengalaman yang banyak untuk menjadi seorang Jenderal.”Berkaca dari apa yang telah terjadi dan mengingat betapa pentingnya peran Alexander, para perwira naga tidak salah dalam mengambil keputusan. Menjadikan Alexander sebagai Jender
Sore harinya, ketika matahari mulai tenggelam, semua pasukan telah bersiap berangkat dari Pulau Lambora menuju Pulau Homs. Pulau Homs jauh lebih kecil jika dibandingkan Pulau Lambora sehingga Winland tidak akan terlalu kesulitan dalam mencari keberadaan pasukan Northiz di sana, terlebih pasukan Northiz di sana tak lebih dari seribu orang saja, dikarenakan lima puluh ribu orang telah mati pada peperangan sebelumnya. Alhasil, kemungkinan besar Winland akan berhasil menaklukkan Pulau Homs dengan cukup mudah. Lebih dari seratus kilometer menempuh perjalanan laut, Alexander menyarankan pada Laksamana Limitz untuk menghentikan perjalanan, dan juga meminta izin pada Marsekal Bernard segera memberikan instruksi agar pasukan udara segera bersiap-siap. “Biarkan pesawat kita terbang dan dideteksi oleh Northiz. Penyamaran kita hanya sebatas itu saja. Mereka pasti akan membiarkan pesawat kita ke sana, pada saat itulah kita hancurkan apa saja yang terlihat.”Penyamaran kali ini berbeda dengan pe
Setelah meminta izin kepada lima gurunya, tepat pada tengah malam, Alexander kembali melanjutkan perjalanan menuju Dragon Room. Tugasnya belum selesai. Pertempuran di Pulau Lambora cuma pembuka. Saat ini dia punya misi yang jauh lebih sulit, yakni merebut kembali lima pulau kecil yang saat ini diduduki oleh militer Northiz, yaitu Homs, Brown, Galls, Nice, dan March. Jalannya perang kali ini tak ubahnya seperti pasukan tentara AS yang ingin kembali merebut sejumlah pulau di pasifik yang telah dikuasai oleh Jepang pada Perang Dunia 2. Operasi pengembalian lima pulau ini terbilang sangat sulit sebab kini mereka cuma menyisakan sekitar dua ribu lima ratus orang saja. Alexander tiba di sana menjelang pagi hari, saat semua pasukan sedang sibuk dengan berbagai macam hal yang diperintahkan oleh Jenderal Eisenhower, seperti mengubur mayat-mayat korban perang baik itu dari pihak Winland maupun Northiz, mengumpulkan semua senjata dan peralatan perang yang masih bisa digunakan, dan mencari mak
Pada saat matahari akan terbenam, Alexander minta izin kepada tujuh perwira naga untuk pergi sebentar. Mereka cukup bingung dan ingin tahu tapi Alexander merahasiakan kepergian.“Besok pagi kita berkumpul lagi di Dragon Room.”Kemudian Alexander pun bergegas pergi dengan menggunakan sepeda motor, kendaraan milik Northiz yang masih berfungsi dan punya bahan bakar. Sekitar jam sepuluh malam dia tiba di goa tempat persembunyian lima gurunya. Dia sangat khawatir tentang keselamatan lima orang itu karena bisa saja menjadi korban salah sasaran perang. Tapi untunglah jarak yang jauh dari pusat pertempuran membuat mereka bisa selamat. Bahkan tidak ada bekas ledakan sama sekali di sini. Mereka tidak keluar goa sama sekali pada saat perang berkecamuk selama beberapa waktu belakangan dan berharap tidak ada satu pun militer Winland maupun Northiz yang menemukan lokasi ini. Begitu melihat kehadiran Alexander yang sudah mengenakan seragam tentara, mereka kaget. Mike mengernyitkan alis dan berta
“Kita beristirahat sekarang,” kata Alexander. “Biarkan sebagian kecil pasukan yang tadi sore sempat istirahat untuk berjaga malam hari ini. Aku yakin kalau pasukan Northiz yang sedang bersembunyi di hutan juga sedang beristirahat.”Sesuai dari masukan Alexander tersebut, akhirnya tujuh perwira naga dan lebih dari dua ribu orang diberikan waktu untuk beristirahat.Tujuh perwira naga pun bubar dari perundingan itu lalu mengambil posisi masing-masing untuk segera tidur. Sementara Alexander, pada saat dia sudah membaringkan badan, dia belum bisa langsung tidur. Dia berpikir saat memejamkan mata atau dalam keadaan terjaga. Dia masih memikirkan tentang strategi dan siasat yang akan mereka ambil esok hari. Saat ini jumlah mereka hanya tinggal sekitar dua ribu enam ratus orang. Mereka beruntung dapat bertahan dari total seratus lima puluh ribu pasukan Northiz berikut dengan semua peralatan tempurnya. Semua rencana yang dijalankan nyaris sempurna. Hanya saja, perjuangan Winland tidak mungki
Satu tembakan pertama!Dikarenakan pakaian marinir berbeda dari pakaian seragam prajurit biasa, militer Winland yang sedang menyamar tidak kesusahan untuk membunuh mereka satu per satu. Para marinir yang tidak dalam posisi siap pun gelabakan saat menerima serangan mendadak dari teman mereka sendiri.Sebelum para marinir dan prajurit Northiz bersiap, militer Winland cepat membunuh mereka satu per satu. Mereka tidak butuh banyak waktu sebab jumlah mereka sangat sedikit. Dua ribu banding dua puluh ribu. Itu artinya masing-masing mereka mesti membunuh sepuluh orang musuh.Pasukan Northiz yang belum siap tempur hanya bisa pasrah saat dada dan kepala mereka ditembaik oleh orang yang berseragam militer seperti halnya mereka. Akhirnya mereka pun sadar bahwa dua ribu orang yang katanya selamat itu ternyata bukanlah rekan mereka, melainkan musuh yang sedang menyamar.“Ayo serbu mereka!” seru Letnan Joseph. Ada dua senapan laras panjang yang ada di tangannya. “Jangan biarkan mereka keburu mengam
Ajudan dari Letnan Jenderal itu mengawasi Kolonel Walter Rauf dengan wajah yang penasaran. Sebagai orang yang selalu berada di samping atasan, dia selalu fokus dan berhati-hati bahkan terhadap rekan sekali pun.Namun, salah satu perwira naga tersebut tidak mau kedoknya ketahuan. Maka dari itu Kolonel Walter berkata dengan percaya diri. “Target kita sesuai dari arahan Jenderal Rommy adalah membawa tiga perwira tinggi Winland hidup-hidup. Atau jika mereka mati, kita tetap harus membawa mayat-mayat mereka. Bukankah begitu? Sementara mereka bertiga hanya dilindungi oleh ratusan tentara saja. Aku yakin kita bisa mengalahkan mereka saat ini juga.”Sang Letnan Jenderal terpaku sambil mengawasi pinggiran pantai yang di mana di sana terdapat ribuan mayat berkaparan dan darah ada di mana-mana. Bukan lagi air laut, melainkan air darah yang menghiasi pantai. Sang Letnan Jenderal murka saat tahu kabar bahwa Jenderal Rommy telah mati bersama mayat-mayat di sana. Jadi dia tidak punya pilihan kecual
“Kapal-kapal mereka tidak mungkin tiba di sini nanti pagi,” kata Alexander. “Ketika cuaca normal dan ombak sedang baik, butuh waktu setidaknya sepuluh jam untuk sampai dari pulau Soms/Homs ke Pulau Lambora karena jarak dari sana ke sini sekitar 250 kilometer. Tapi masalahnya saat ini cuaca sedang buruk dan sepertinya akan turun hujan lebat. Paling tidak mereka butuh waktu lima belas sampai dua puluh jam.”Menurut Alexander, mereka bakalan melancarkan serangan dari udara terlebih dahulu sembari menunggu armada laut mereka sampai ke Pulau Lambora. “Kita mesti bersiap menghalau serangan udara mereka. Kemungkinan besar ketika pagi hari nanti pesawat-pesawat mereka bakal mengebom pulau ini.”Tiga perwira tinggi utama di sana pun bertanya pada Alexander tentang bagaimana cara bertahan dari serangan tersebut. Alexander mengatakan bahwa Winland tidak mungkin bisa menghalau semua serangan udara karena mereka kekurangan alutsista seperti senjata anti-pesawat. Artinya mereka cuma bisa berlindun
Pertempuran berakhir tepat pada malam hari. Tidak ada satu pun marinir dan prajurit Northiz yang tersisa. Semuanya telah tewas. Usai memastikan semua musuh telah habis, pasukan Winland mengambil semua senjata dan peralatan tempur milik Northiz yang masih bisa dipakai dan dioperasikan. Mereka memperoleh ribuan senapan sniper, senapan serbu, amunisi, granat dan perbekalan. Hanya saja, mereka tidak punya banyak waktu untuk mengambil semuanya lantaran dalam hitungan jam pasukan tambahan dari Northiz akan tiba di sini. Maka dari itu, tidak ada waktu tidur dan istirahat bagi mereka malam hari ini hingga pagi nanti. Tepat pada jam 2 pagi, Jenderal Eisenhower telah mengumpulkan semua perwiranya untuk dilakukan perundingan guna mengantisipasi serangan lanjutan dari Northiz. Kini tujuh perwira Naga bersama Alexander telah berada di dalam sebuah barak kecil, mengadakan pembicaraan tentang langkah lanjutan yang bakal mereka ambil. Jenderal Eisenhower terkena luka berat. Ada bekas tiga tembak