BAB 96 MEMULAI HIDUP YANG BARUZontus baru kembali menghentikan mobilnya di basement garasi, dia melihat pintu di samping tangga terbuka lebar. Zontus langsung memeriksa ke dalam galeri. Kondisi seluruh ruangan masih benderang, Zontus tercengang melihat semua lukisan Putri Eluise yang telah dia simpan selama berabad-abad telah dirobek, semuanya hancur."Mia!!!"Zontus berteriak lantang sambil melesat mencari Mia. Zontus terus mengendus aroma gadis nakal itu dengan insting pemburunya yang sangat tajam. Tapi semuanya lenyap, Mia lenyap tak berjejak.*******Begitu Henry keluar dari kamar dengan pakaian segar, Livie juga baru selesai membuat sarapan. Rasanya seperti mengulang hari dari awal, memulai hidup baru dari tumpukan kenangan yang terlupakan.Henry menghampiri Livie untuk menyentuh helaian rambutnya yang masih agak lembab. Livie pilih mandi di toilet tamu, dia benar-benar tidak mau mandi bersama Henry."Kau sudah mandi?" Henry mengecup kulit lembut di bahu Livie sambil dia lingkar
BAB 97 AKAL CERDIK HENRYBahkan Mia tidak tahu sudah sejauh apa dia berenang, dia bisa berada di dalam air selama satu jam tanpa mengambil oksigen ke permukaan. Mia menepi karena mulai merasa lelah. Sekujur tubuh Mia basah kuyup di cuaca beku. Dari kejauhan Mia melihat seorang pria di dermaga, Mia langsung berlari untuk minta pertolongan."Hai apa kau tidak kedinginan?" Mia ditegur lebih dulu.Mia menggeleng. "Tidak."Mia memang tidak kedinginan, suhu tubuhnya justru hangat. Sepertinya Mia juga cenderung mengikuti sifat fisik Jared. Dengan darah mutan yang ikut mengalir di nadinya, seharusnya Mia juga dapat mengatasi pertumbuhan darah monster terkutuk di dalam tubuhnya."Boleh aku pinjam ponselmu?" Mia bertanya pada pria berjenggot yang masih berdiri di dermaga. "Aku kehilangan tas beserta ponselku.""Apa kau sendirian?" Pria bertubuh besar itu kembali bertanya."Ya!" Mia langsung mengangguk. "Aku tersesat!""Apa kau ingin aku menghubungi polisi?""Aku ingin menghubungi keluargaku." M
BAB 98 SEPERTINYA AKAN MENYENANGKANLivie terlihat duduk seorang diri di sofa, melihat salju yang kembali turun dari balik dinding kaca. Di luar sedang terlalu dingin tapi dada Livie masih terus berdebar aneh setiap kali memikirkan dirinya dengan Henry. "Apa yang kau pikirkan?" Tiba-tiba Henry menghampiri Livie dengan segelas coklat hangat.Livie menerima cangkir dari tangan Henry untuk dia dekatkan ke bibirnya, menyesap sedikit kemudian kembali menatap pria di hadapannya."Aku telah melakukan sex pertamaku denganmu." Livie coba mencerna perasaannya. "Sekarang aku merasa sangat aneh."Faktanya, semalam Henry memang cuma menciumi istrinya, mereka sama sekali tidak melakukan hubungan intim. Entah Livie merasa aneh karena tidak merasakan jejak apa-apa atau karena dia tidak nyaman dengan Henry."Apa kau tidak menginginkannya bersamaku?"Livie belum bicara, tiba-tiba Henry jadi benar-benar ingin tahu sejauh mana perasaan Livie terhadapnya. Jika di ingat kembali dari awal, Livie dan Henry
BAB 99 MIA & THEOMia dan Theo sedang menikmati sarapan berdua sementara di luar butiran salju lembut kembali turun dengan badai ringan."Maaf, kemarin aku pergi mendadak karena kakakku menjemput." Mia berbohong pada Theo. "Kakakku pulang ke Kentucky satu hari sebelum tas serta koperku di rampok dua pria kulit hitam."Theo meraih tangan Mia dari seberang meja karena khawatir Mia masih mengalami trauma setelah perampokan."Kau bisa tinggal bersamaku selama yang kau inginkan." Theo sama sekali tidak keberatan membawa Mia tinggal di apartemennya. "Lebih baik tinggal berdua dari pada sendiri.""Terima kasih." Mia benar-benar sedang butuh tempat untuk bersembunyi dari Zontus yang pastinya juga sedang murka setelah dia acak-acak rumahnya. Seharusnya Zontus memang harus membuat catatan besar untuk tidak pernah membawa pengacau macam Mia pulang ke rumahnya."Aku akan pergi untuk mengambil gaunmu, apa kau mau ikut?"Sebenarnya kemarin kurir sudah beberapa kali mengirim gau Mia ketempat tingg
BAB 100Di saat sebagian besar negara bagian sedang bersalju, Hawai masih cukup hangat di sepanjang Januari. Musim yang tidak terlalu ramai untuk wisatawan tapi sangat cocok untuk pasangan yang menginginkan liburan privat. Sesekali hujan masih turun tapi cuaca cerah juga masih bisa ditemukan di sepanjang pekan.Henry membawa Livie ke resort yang dulu juga pernah mereka kunjungi untuk berbulan madu. Sebuah resort pantai di bagian pulau besar."Selamat datang, Mr. Loghan."Henry dan Livie disambut senyum ramah dengan kalung untaian bunga tropis berwarna cerah."Terima kasih, Antonio." Henry berterimakasih pada Antonio yang turun sendiri untuk menyambut kedatangannya."Senang bisa kembali melayani liburan Anda."Sudah hampir lima belas tahun Antonio beserta keluarganya mengelola resort mewah yang dibeli oleh Yang Mulya Serkan untuk istrinya. Beberapa bagian resort ekslusif hanya di gunakan untuk angota keluarga, sementara beberapa bagian disewakan untuk umum.Antonio terus menemani Henry
BAB 101"Sial!" Mia mengumpat sendiri karena tidak bisa bergerak, Zontus menginjak keras ujung gaunnya."Oh, tidak!"Lebih sial lagi karena Mia melihat Theo sudah kembali mencarinya, benar-benar gawat bila Zontus sampai tahu mengenai Theo."Berdiri!" Zontus memberi perintah tegas agar Mia berdiri tapi gadis itu malah tetap berjongkok di lantai. Sekarang Mia takut Theo melihatnya."Berdiri anak nakan!"Kali ini Zontus langsung menarik lengan Mia dengan kasar untuk dia paksa berdiri. Tepat ketika tubuh Mia membentur dada Zontus, saat itu juga Mia mendengar suara Theo memangil."Mia!"Theo terkejut melihat Mia bersama seorang pria, lengannya dicekal kencang dan sepertinya sedang dipaksa."Ada apa?" Theo malah berjalan mendekat, pemuda itu sama sekali tidak menyadari datangnya bahaya.Mia benar-benar ketakutan karena tahu Zontus bisa berbuat apa saja."Siapa dia?" desis Zontus di dekat telinga Mia."Tolong jangan sakiti dia." Mia memohon dengan suara pelan agar Theo tidak ikut mendengar
BAB 102Sedikit saja fisik serta kontrol emosi Mia melemah, maka Putri Eluis akan semakin mudah untuk mengambil alih kewarasannya. Zontus melihat pinggulnya telah dijerat erat dengan posisi sangat erotis. Walaupun masih belia, tapi fisik Mia sudah cukup matang untuk menggoda hasrat pria dewasa. Kondisi Zontus juga masih menerkam tubuh Mia di atas ranjang."Setubuhi aku lagi seperti saat kita bercinta di hutan!"Tanpa berpikir Zontus langsung membenturkan kepalanya ke kepala Mia sampai gadis itu pingsan.*******Setelah sekian lama menahan siksaan rindu dan sakit karena diabaikan, akhirnya Henry kembali melihat Livie berjalan menghampirinya. Henry langsung menarik lengan Livie agar dia duduk di atas pangkuannya."Apa tidak apa-apa seperti ini?" Livie sudah duduk terbuka di atas pangkal paha Henry.Saat itu Livie hanya tinggal memakai bikini bertali tipis, sangat cantik tidak tertahankan untuk segera Henry raih bibirnya dengan lumatan."Seharusnya tidak apa-apa." Henry merambat turun u
BAB 103 KEHILANGANHenry dan Livie sedang menikmati malam panjang yang mendebarkan, bercumbu dalam guyuran gairah panas yang semakin menderas pekat. Tubuh mereka terus saling melilit, berbenturan pinggul dengan kencang untuk bertukar banyak rasa panas tanpa ingin berhenti.Purnama di tengah langit malam sedang berpendar sempurna ketika Henry mengangkat pinggul Livie ke tepi kolam. Henry menahan lutut Livie agar terentang untuk dia sapu lipatan lembutnya dengan belain panas. Henry masih sangat lapar, rasanya belum juga puas meski dia telah menyelami tubuh Livie berulang-ulang. Livie sangat cantik, Henry sudah sangat beruntung karena di ijinkan untuk memilikinya."Henry ..." Livie menggeliat, mengangkat pinggul sambil mencengkeram rambut di kepa Henry yang terus tengelam di pangkal pahanya."I Love You ...." Henry bangkit, merangkak naik ke atas tubuh Livie untuk langsung kembali menderanya di sana.Henry dan Live terus lanjut berdesakan panas, beradu pinggul dengan tubuh bercucuran bas
BAB 286 SANGAT MENYAKITKANJulie terus memperhatikan cincin hitam yang baru dia pungut dari lantai. Kemarin Julie sempat memakainya sejenak dan tiba-tiba jantung Julie berdegup kencang hingga darah di sekujur tubuh ikut mendidih panas. Dengan rasa penasaran yang masih belum terpecahkan, Julie kembali coba memasukkan cincin hitam tersebut ke salah satu jarinya.Kali ini Mata Julie langsung mengerjap lebar, kepalnya terlontar kebelakang dengan tubuh melengkung kaku. Seketika tubuh Julie meledak gila, rasanya seperti sedang disayat dan dibakar hidup-hidup dengan api neraka. Setiap jaringan tubuh Julie bermutasi dengan sangat cepat. Lengan ramping Julie berubah menjadi gumpalan otot keras yang ditumbuhi bulu putih lebat. Julie sedang sendirian, dia tidak terkendali, tubuhnya meledak ke wujud srigala ganas berbahaya.Dengan satu kali ayunan cakar Julie membelah ranjang besi, meraung gila untuk melepaskan diri dari rantai. Begitu Julie berhasil mencabut rantai di kakinya dia langsung menerj
BAB 285 BERKUMPUL KE UTARAZontus telah membuat keputusan untuk menunggu seumur hidup Mia, menemani wanitanya hingga menua. Tapi Zontus tetap harus segera menyelesaikan semua masalahnya yang lain."Kita akan pergi ke Utara!"Zontus pernah bersumpah akan membawa Mia ke Utara sebagai ratunya. Sekarang saatnya Zontus menyelesaikan urusannya dengan pasukan lycan pengacau. Zontus akan memberi hukuman setimpal untuk para lycan yang telah berani berkhianat dengan Latuza."Ingat kau berjanji untuk membebaskan Theo!" Mia mengingatkan Zontus."Ya!"Zontus tidak pernah main-main dengan sumpahnya. Para lycan bercincin hitam akan Zontus lenyapkan dihadapan seluruh kawanan yang telah berkumpul di Utara. Tidak ada lycan yang bisa lolos dan tidak ada lycan yang dapat membantah perintah rajanya.Dari kejauhan Mia melihat para lycan telah berkumpul dalam lingkaran besar, tidak terhitung jumlahnya. Berbagai jenis lycan dari berbagai penjuru dunia bergemuruh seperti gerombolan lebah kebingungan. Mereka m
BAB 284 DI TENGAH BADAISemua gerak gerik sepele yang sedang dilakukan oleh Theo terus mengingatkan Julie pada anjing peliharaannya yang pintar. JJ juga sangat pandai menjaga api perapian."JJ!" Julie menguji dengan nama anjingnya."Ya!"Julie tidak menyangka Theo bakal langsung menoleh ketika dia panggil dengan nama anjing. Julie mendadak beku. Sepertinya Theo juga sedang syok. Ketika mata mereka terus bertemu, saat itu juga Julie semakin sadar kenapa tatapan Theo selalu terasa tidak asing baginya."JJ!" Julie memanggil sekali lagi.Theo langsung berdiri bangkit dari depan perapian untuk mendatangi Julie dengan patuh persis seperti ketika dirinya masih seekor anjing.Julie terduduk beku di atas ranjang, begitu Theo sudah berdiri di hadapannya, Julie mengulurkan salah satu lengan. Theo langsung merunduk berlutut untuk menyapukan sisi wajah dan kepalanya ke lengan Julie persis seperti kebiasaan anjing peliharaan.Saat itu napas Julie masih gemetar, matanya berkaca-kaca bening, menggena
BAB 283 AKAN MENUNGGUTanga Julie terus gemetar, menggenggam bandul kalung milik anjingnya. Julie tidak tahu bagaimana kalung milik JJ bisa berada di dalam brankas milik Theo. Isi kepala Julie masih terlalu kacau. Julie langsung teringat jejak darah di jendela rumahnya yang hancur. Julie curiga Theo juga telah membunuh anjingnya."Oh, tidak!" Julie menarik napas dalam untuk memenangkan diri. Julie ingin menangis dan ingin marah."JJ ...!" Akhirnya Julie cuma bisa menangis untuk anjingnya yang malang.Sungguh Julie sangat sedih membayangkan anjing pintarnya sudah tidak ada, mungkin JJ telah dicabik lycan atau ditelan. Entah bagaimana Theo bisa tega membunuh anjing tidak berdosa. Julie ingin sekali marah, tapi dia merasa tidak berdaya untuk melawan apa lagi membalas.Julie kembali buru-buru meraba ke dalam laci lemari untuk menemukan petunjuk apapun mengenai Theo. Kali ini Julie malah tidak sengaja menemukan sebuah cicin hitam. Cincin hitam pekat dengan motif kepala srigala yang terli
BAB 282 ANAK-ANAK MEREPOTKANSetelah hampir setengah hari Zontus menunggu, akhirnya Mia kembali pulang. Mia baru masuk melalui pintu depan dan langsung berjalan menghampiri Zontus dengan langkah cepat."Aku ingin punya anak darimu!" Mia bicara sambil berkacak pinggang persis gaya Lana. "Baru kau boleh pergi!""Uhk!" Zontus langsung batuk tersedak."Apa kau makan keripik kentangku lagi?"Sungguh ini pertama kalinya Zontus tersedak setelah ribuan tahun lamanya dan Mia malah menuduhnya menghabiskan stok keripik kentang."Kau tidak bisa minta anak dariku!" Zontus langsung melotot pada Mia."Tapi aku sangat ingin bayi!" Mia serius dengan keinginan anehnya.Mia pikir memiliki bayi segampang batuk atau bersin, padahal dia sendiri masih sering banyak ulah seperti bocah rewel."Aku ingin satu saja darimu!""Percayalah, anak-anak itu nakal, merepotkan, kau tidak akan suka!" Zontus sudah pernah punya anak, dia tidak akan mau lagi. "Lihat kau juga terus ribut dengan putri kakakmu!""Aku tidak
BAB 281 SITUASI SULITKetika Kai mengajak Zontus untuk bicara berdua, ternyata dia langsung bisa menebak jika Zontus sedang menyembunyikan rahasia."Aku sangat menghargai semua kerelaanmu untuk keluargaku, dan aku tahu yang sedang kau lakukan bukan cuma sekedar ikut duduk di meja makan bersama kami."Kai menatap ke manik mata Zontus yang seketika mengelap pekat."Kau bisa bercerita padaku!" Kai bukan cuma menawarkan diri sebagai pendengar, dia juga ingin mengambil tanggung jawab sebagai kakak laki-laki bagi Mia."Aku tidak sehebat yang klian pikirkan." Baru kali ini Zontus mengakui kelemahan dirinya. "Aku takut tidak dapat memenuhi janjiku untuk Mia.""Apa kau akan meninggalkan adikku?" Kai kembali langsung menebak."Aku sudah tahu mengenai cawan ramuan sihir yang bisa membebaskan kalian semua dari kutukan panjang."Kai terkejut, tapi juga ikut mendapat harapan. "Kau sudah menemukannya?""Cawan itu adalah tubuhku!" Zontus balas menatap Kai Loghan."Apa maksudmu?" Kai mendadak cemas.
BAB 280Julie sudah tidak perduli dengan seluruh pakaiannya yang koyak compang-camping, dia terus berontak menyerang Theo sekuat tenaga. Julie masih terlalu sinting dan sangat marah. Bayangkan saja siapa yang tidak bakal gila mengetahui dirinya telah diculik, disekap, dan sekarang ikut terinfeksi darah monster."Lepaskan aku!" Julie meronta keras dari pelukan Theo. "Kau monster! Kau membuatku jijik!""Aku tidak punya pilihan." Theo terus berusaha menenangkan. "Aku tidak mau kehilanganmu!""Aku lebih pilih mati!"Julie berteriak histeris sampai Theo harus kembali menjatuhkan nya ke atas ranjang untuk dia terkam."Tatap aku dan jangan pernah mengucapkan kalimat seperti itu!" Theo menjerat tubuh Julie dengan kuat. "Aku berdosa padamu, kau boleh marah dan menghukum ku tapi jangan pergi."Julie melihat tubuhnya didekap erat, terus marah dan jijik tapi tidak dapat bergerak."Jangan tinggalkan aku." Theo menenggelamkan wajahnya ke dada Julie dengan napas bergetar panas. "Hanya kau yang aku m
BAB 279"Aaaaaaaaaaaaaaaa...!"Julie berteriak, meraung dan mulai berusaha mencakar tubuhnya sendiri dengan gila. Julie sedang tersiksa oleh ledakan dahsyat dari dalam pembuluh darahnya yang panas terbakar. Otak Julie sedang tidak bekerja karena binatang buas lebih peka dengan insting liar.."Aaaaaaaa...!" Julie menyentak lengannya yang mulai berurat hitam dan perlahan ditumbuhi bulu perak."Aaaaaaaaa...!!!"Rasanya sangat gila ketika Julie harus melihat sekujur tubuhnya mulai berubah menjadi mahluk menjijikkan. Rasanya panas terbakar seperti kulit yang dikupas mengunakan api."Lepaskan rantainya!" Julie berdesis dengan giginya yang mulai ditumbuhi taring."Aku tidak bisa!" Theo justru mengencangkan rantai di kaki Julie agar dia tidak berusaha meloncat menendang dinding."Ini sangat sakit!!!" Julie menjerit. "Aku mau mati!!!"Sungguh kematian terasa jauh lebih baik daripada siksaan darah terkutuk."Lepaskan aku!" Julie berusaha mencakar tenggorokannya sendiri.Theo segera cekatan me
BAB 278 HARUS BERJUANG KEMBALI MENJADI MANUSIAIngat ketika peristiwa Anelies berteriak sampai membuat seluruh kaca jendela pecah dan lantai retak. Anelies bisa sangat tidak terkendali, bahkan dia pernah sangat murka melihat Serkan ditikam dan dia juga berteriak hingga membuat Pangeran Albany jatuh pingsan, hilang ingatan.Selama ini Serkan selalu mengamati keistimewaan Anelies dan sepertinya Pangeran Husain juga mewarisi kemampuan dari ibunya. Ketika Husain berteriak seluruh energinya iku keluar tidak terkendali. Beruntung Serkan segera sadar jika pengendalian seluruh tubuh manusia tetap berasal dari otaknya."Husain!" Serkan berteriak lantang. "Kendalikan dengan pikiranmu!"Ketika Husain terus melawan dengan berteriak, justru energinya semakin tumbuh besar tidak terkontrol. Begitu Husain memusatkan konsentrasi untuk memberi perintah, seketika desingan keras itu langsung mereda, petir dan hujan di luar tiba-tiba juga ikut lenyap.Pangeran Husin jatuh pingsan, tapi Serkan yakin putra