Ayo janan lupa vote ya
Setelah mengamati papanya yang masih acuh pada Sarah, Jeny merasa bakal kehabisan waktu karena tinggal satu hari lagi papanya tinggal di Resort. Akhirnya Jeny benar-benar nekat untuk langsung bicara pada Sarah seperti yang disarankan oleh Pangeran Albany."Sarah temani aku spa." Jeny beralasan untuk mengajak Sarah bicara."Baik Nona."Sarah langsung mempersiapkan semuanya, mengisi bak dengan air hangat yang diberi minyak khusus. Sarah juga menyalakan lilin dengan aroma terapi yang menenangkan. Jeny langsung masuk ke dalam bak untuk berendam di siang hari."Kenapa aromanya selalu membuatku ngantuk?" Jeny bertanya."Karena itu takarannya harus pas Nona, jika berlebihan Anda bisa benar-benar tidur seharian.""Oh, aku baru tahu!" Jeny memang benar-benar terkejut."Besok papaku akan kembali ke New York, apa kakinya sudah benar-benar pulih?""Kurasa Mr. Harlot sudah bisa kembali beraktivitas normal.""Oh, syukurlah aku sangat cemas."Beberapa hari ini Sarah juga rutin memberi pijitan dengan
Tadinya keluarga Selir Kumaira sangat menutupi hubungan Maryam dan Pangeran Rasyid agar jangan sampai ketahuan oleh Yang Mulya Seika. Tapi begitu Pangeran Rasyid sudah tergila-gila, Maryam langsung minta untuk dinikahi, pernikahan diam-diam sudah cukup untuk menjerat sang pangeran. Saat mengetahui Maryam hamil Pangeran Rasyid berjanji akan menikahi Maryam secara resmi. Tentu keluarga Selir Kumaira sudah tidak sabar ingin mengejutkan Yang Mulya Seika. Perlahan hubungan Pangeran Rasyid dan Maryam mulai tercium pihak istana, Maryam juga sempat diam-diam menunjukkan bayinya pada Pangeran Rasyid. Setelah melihat putranya, Pangeran Rasyid malah berencana untuk membawa Maryam dan bayi mereka kabur. Pangeran Rasyid akan melepaskan tahta, dan Maryam akan kabur dari keluarganya, mereka bisa hidup bebas. Maryam yang juga sudah terlanjur jatuh cinta pada Pangeran Rasyid tidak menolak untuk dibawa kabur kemanapun. Sebagai seorang putra mahkota, Pangeran Rasyid sangat diawasi termasuk komunikasi
Setelah gagal dengan Omar, kali ini Putri Kalifa menyusun siasat untuk memperdaya Anelies."Namanya Serena, dia selir kesayangan Yang Mulya Serkan. Akan lebih mudah jika kita menggunakan gadis miskin bodoh itu untuk menjerat Yang Mulya Serkan. Karena Yang Mulya Serkan selalu menuruti kemauannya.""Aku tetap harus berhadapan langsung dengan wanita itu." Callia mengingatkan. "Aku harus bisa menyentuh kulitnya.""Serena tinggal di mansion pribadi yang dijaga ketat oleh pengawal, tapi aku akan coba mencari akal."Putri Kalifa dan berbagai akal liciknya mulai berpikir keras bagaiman caranya untuk memasukkan Callia ke rumah besar itu, karena para pelayan pun mereka seleksi dengan ketat."Tiga hari lagi adalah peringatan kematian Tuan Husain, akan ada acara di istana Zubair, sepertinya Serena juga akan ikut datang. Aku bisa membawamu masuk bersama rombongan keluargaku tapi kau harus segera menyusup ke rombongan keluarga lain agar Omar tidak curiga!"Putri Kalifa tetap harus waspada karena Oma
Pangeran Albany benar-benar bisa terlihat sangat jahat hingga tidak perduli jika wajahnya rupawan. Bibir pemuda itu berdesis keji ketika mencekal dagu Putri Asifa dengan cengkeraman kaku."Kau boleh memberitahu Tuan Jalal tentang apa saja yang sudah kulakukan padamu hari ini!"Putri Asifa masih berlutut telanjang, terisak dengan wajah lembab karena tidak menyangka akan diperlakukan seperti pelacur. Pangeran Albany benar-benar tega mengikat dan merentangkannya untuk bermain-main dengan berbagai benda yang membuatnya jijik."Kau akan malu untuk menangis jika tahu hal kotor apa yang bisa dilakukan ayahmu dengan lebih gila pada gadis-gadis mudanya!"Pangeran Albany juga mengambil video dari perbuatan kotornya dan tidak sabar untuk melihat wajah Tuan Jalal ketika menyaksikannya."Tolong jangan tunjukan video itu pada keluargaku ..." Putri Asifa memohon belas kasihan, cukup harga dirinya saja yang telah hancur dia tidak butuh simpati yang cuma akan mempertegas kemalangannya. "Tolong Pangeran
Akhirnya Serkan membawa Anelies serta bayinya untuk tinggal di istana Zubair. Mereka akan menempati istana tersebut untuk seterusnya. Anelies akan menjadi ibu dari semua anak-anak Serkan yang kelak akan menjadi pewaris tahta. Karena itu seorang ratu atau istri senior harus sangat dijaga agar terjamin kemurnian garis keturunannya. Istana Zubair dipersiapkan untuk menjaga seorang ratu dan dari situ semakin jelas perbedaan antara seorang ratu dan Selir.Jika Selir Kumaira berharap untuk bisa menyaingi Yang Mulya Seika serta keturunannya, rasanya sangat mustahil. Kedudukan mereka jelas jauh berbeda meskipun Selir Kumaira merasa lebih disayangi. Buktinya hanya keturunan dari Tuan Husain dan Yang Mulya Seika yang dapat membuka brankas istana. Itu semua adalah bukti dari hasil kemurnian yang sangat terjaga. Sampai di sini Anelies juga semakin sadar bertapa berat tugas dan tanggung jawab yang telah diemban oleh Yang Mulya Seika demi melindungi garis keturunannya."Bibi Hulya, bantu aku mengaja
Seorang ratu harus tinggal di istana Zubair karena dia harus mendampingi seorang raja dan tetap bisa menjangkau anak-anaknya sewaktu-waktu. Akan ada pintu akses khusus yang cuma bisa dipakai seorang raja dan ratu. Selain pintu ke kamar sang ratu biasanya juga pintu ke kamar anak-anak.Anelies buru-buru kembali melalui pintu khusus untuk menyusui bayinya, kedua bayi kembar itu selalu di jaga dua puluh empat jam dan ada jam-jam tertentu untuk Anelies menyusui langsung kedua bayinya. Anelies sudah mulai beradaptasi menjalani perannya sebagai seorang ibu meskipun dia masih sangat muda."Tidurkan lagi anak-anak aku harus kembali ke acara."Anelies menyerahkan bayi perempuannya yang baru selesai menyusu agar dikembalikan ke box bayi.Walaupun pintu khusus selalu di jaga, sebenarnya Callia bisa saja menyelinap masuk. Tapi akan sangat berbahaya jika ada yang melihatnya melakukan praktik sihir di lingkungan istana, kepalanya benar-benar bisa dipenggal. Callia harus bisa mencari tempat sepi untu
Setiap kali teringat Pangeran Rasyid dan kelembutan hatinya tanpa terasa Anelies kembali menitikkan air mata. Rasanya seperti kembali baru kemarin dia ikut kehilangan sosok kakak laki-laki. Jika kesedihan Anelies saja bisa seberat ini bagaiman dengan Yang Mulya Serkan. Bahkan Anelies belum sanggup memberi tahu Yang Mulya Serkan mengenai perbuatan Putri Kalifa. Karena hukuman seperti apapun nampaknya tetap tidak akan setimpal untuk kekejian yang telah dia lakukan.Seandainya Putri Kalifa tidak mencelakai Pangeran Rasyid, seharusnya dia masih bisa kembali bangun, mendapatkan kebebasan yang dia inginkan untuk sekian lama. Bisa benar-benar ikut berdiri di samping adik laki-lakinya seperti keinginannya selama ini, dan mungkin Pangeran Rasyid juga bisa memeluk putranya dengan sangat bangga.Seandainya saja waktu bisa diputar, tapi berulang kali dan berulang kali, meski cuma satu detik waktu yang telah berlalu itu sangat jauh, sedangkan masa depan meskipun seribu tahun tetap akan mendekat.A
Putri Kalifa yang telah membunuh Pangeran Rasyid menggunakan sihir akhirnya berakhir karena ritual sihir yang dia siapkan sendiri. Putri Kalifa meninggal dengan sangat mengerikan, menjerit terbakar di tengah kobaran api tanpa ada yang bisa menolong. Sama seperti helaian rambut Pangeran Rasyid yang telah dia musnahkan dengan dibakar.Tuan Jalal yang telah merusak dan meracuni Pangeran Albany dengan berbagai perbuatan kotor, akhirnya juga mendapat karma yang hampir serupa. Putri Tuan Jalal dirusak dan dilecehkan oleh monster yang dia ciptakan sendiri.Memang seorang anak tidak akan menanggung dosa orang tuanya, tapi anak bisa menjadi ujian bagi orang tuanya, karena manusia tidak pernah tahu bagaimana cara Tuhan untuk membalas amal ataupun dosa. Yakin jika Tuhan Maha Adil dalam perhitungannya yang teliti.*****Anelies juga masih sangat syok karena tidak pernah menduga akan melihat kematian Putri Kalifa yang begitu mengerikan. Terbakar seperti iblis wanita berjubah merah dengan teriakan
BAB 285 BERKUMPUL KE UTARAZontus telah membuat keputusan untuk menunggu seumur hidup Mia, menemani wanitanya hingga menua. Tapi Zontus tetap harus segera menyelesaikan semua masalahnya yang lain."Kita akan pergi ke Utara!"Zontus pernah bersumpah akan membawa Mia ke Utara sebagai ratunya. Sekarang saatnya Zontus menyelesaikan urusannya dengan pasukan lycan pengacau. Zontus akan memberi hukuman setimpal untuk para lycan yang telah berani berkhianat dengan Latuza."Ingat kau berjanji untuk membebaskan Theo!" Mia mengingatkan Zontus."Ya!"Zontus tidak pernah main-main dengan sumpahnya. Para lycan bercincin hitam akan Zontus lenyapkan dihadapan seluruh kawanan yang telah berkumpul di Utara. Tidak ada lycan yang bisa lolos dan tidak ada lycan yang dapat membantah perintah rajanya.Dari kejauhan Mia melihat para lycan telah berkumpul dalam lingkaran besar, tidak terhitung jumlahnya. Berbagai jenis lycan dari berbagai penjuru dunia bergemuruh seperti gerombolan lebah kebingungan. Mereka m
BAB 284 DI TENGAH BADAISemua gerak gerik sepele yang sedang dilakukan oleh Theo terus mengingatkan Julie pada anjing peliharaannya yang pintar. JJ juga sangat pandai menjaga api perapian."JJ!" Julie menguji dengan nama anjingnya."Ya!"Julie tidak menyangka Theo bakal langsung menoleh ketika dia panggil dengan nama anjing. Julie mendadak beku. Sepertinya Theo juga sedang syok. Ketika mata mereka terus bertemu, saat itu juga Julie semakin sadar kenapa tatapan Theo selalu terasa tidak asing baginya."JJ!" Julie memanggil sekali lagi.Theo langsung berdiri bangkit dari depan perapian untuk mendatangi Julie dengan patuh persis seperti ketika dirinya masih seekor anjing.Julie terduduk beku di atas ranjang, begitu Theo sudah berdiri di hadapannya, Julie mengulurkan salah satu lengan. Theo langsung merunduk berlutut untuk menyapukan sisi wajah dan kepalanya ke lengan Julie persis seperti kebiasaan anjing peliharaan.Saat itu napas Julie masih gemetar, matanya berkaca-kaca bening, menggena
BAB 283 AKAN MENUNGGUTanga Julie terus gemetar, menggenggam bandul kalung milik anjingnya. Julie tidak tahu bagaimana kalung milik JJ bisa berada di dalam brankas milik Theo. Isi kepala Julie masih terlalu kacau. Julie langsung teringat jejak darah di jendela rumahnya yang hancur. Julie curiga Theo juga telah membunuh anjingnya."Oh, tidak!" Julie menarik napas dalam untuk memenangkan diri. Julie ingin menangis dan ingin marah."JJ ...!" Akhirnya Julie cuma bisa menangis untuk anjingnya yang malang.Sungguh Julie sangat sedih membayangkan anjing pintarnya sudah tidak ada, mungkin JJ telah dicabik lycan atau ditelan. Entah bagaimana Theo bisa tega membunuh anjing tidak berdosa. Julie ingin sekali marah, tapi dia merasa tidak berdaya untuk melawan apa lagi membalas.Julie kembali buru-buru meraba ke dalam laci lemari untuk menemukan petunjuk apapun mengenai Theo. Kali ini Julie malah tidak sengaja menemukan sebuah cicin hitam. Cincin hitam pekat dengan motif kepala srigala yang terli
BAB 282 ANAK-ANAK MEREPOTKANSetelah hampir setengah hari Zontus menunggu, akhirnya Mia kembali pulang. Mia baru masuk melalui pintu depan dan langsung berjalan menghampiri Zontus dengan langkah cepat."Aku ingin punya anak darimu!" Mia bicara sambil berkacak pinggang persis gaya Lana. "Baru kau boleh pergi!""Uhk!" Zontus langsung batuk tersedak."Apa kau makan keripik kentangku lagi?"Sungguh ini pertama kalinya Zontus tersedak setelah ribuan tahun lamanya dan Mia malah menuduhnya menghabiskan stok keripik kentang."Kau tidak bisa minta anak dariku!" Zontus langsung melotot pada Mia."Tapi aku sangat ingin bayi!" Mia serius dengan keinginan anehnya.Mia pikir memiliki bayi segampang batuk atau bersin, padahal dia sendiri masih sering banyak ulah seperti bocah rewel."Aku ingin satu saja darimu!""Percayalah, anak-anak itu nakal, merepotkan, kau tidak akan suka!" Zontus sudah pernah punya anak, dia tidak akan mau lagi. "Lihat kau juga terus ribut dengan putri kakakmu!""Aku tidak
BAB 281 SITUASI SULITKetika Kai mengajak Zontus untuk bicara berdua, ternyata dia langsung bisa menebak jika Zontus sedang menyembunyikan rahasia."Aku sangat menghargai semua kerelaanmu untuk keluargaku, dan aku tahu yang sedang kau lakukan bukan cuma sekedar ikut duduk di meja makan bersama kami."Kai menatap ke manik mata Zontus yang seketika mengelap pekat."Kau bisa bercerita padaku!" Kai bukan cuma menawarkan diri sebagai pendengar, dia juga ingin mengambil tanggung jawab sebagai kakak laki-laki bagi Mia."Aku tidak sehebat yang klian pikirkan." Baru kali ini Zontus mengakui kelemahan dirinya. "Aku takut tidak dapat memenuhi janjiku untuk Mia.""Apa kau akan meninggalkan adikku?" Kai kembali langsung menebak."Aku sudah tahu mengenai cawan ramuan sihir yang bisa membebaskan kalian semua dari kutukan panjang."Kai terkejut, tapi juga ikut mendapat harapan. "Kau sudah menemukannya?""Cawan itu adalah tubuhku!" Zontus balas menatap Kai Loghan."Apa maksudmu?" Kai mendadak cemas.
BAB 280Julie sudah tidak perduli dengan seluruh pakaiannya yang koyak compang-camping, dia terus berontak menyerang Theo sekuat tenaga. Julie masih terlalu sinting dan sangat marah. Bayangkan saja siapa yang tidak bakal gila mengetahui dirinya telah diculik, disekap, dan sekarang ikut terinfeksi darah monster."Lepaskan aku!" Julie meronta keras dari pelukan Theo. "Kau monster! Kau membuatku jijik!""Aku tidak punya pilihan." Theo terus berusaha menenangkan. "Aku tidak mau kehilanganmu!""Aku lebih pilih mati!"Julie berteriak histeris sampai Theo harus kembali menjatuhkan nya ke atas ranjang untuk dia terkam."Tatap aku dan jangan pernah mengucapkan kalimat seperti itu!" Theo menjerat tubuh Julie dengan kuat. "Aku berdosa padamu, kau boleh marah dan menghukum ku tapi jangan pergi."Julie melihat tubuhnya didekap erat, terus marah dan jijik tapi tidak dapat bergerak."Jangan tinggalkan aku." Theo menenggelamkan wajahnya ke dada Julie dengan napas bergetar panas. "Hanya kau yang aku m
BAB 279"Aaaaaaaaaaaaaaaa...!"Julie berteriak, meraung dan mulai berusaha mencakar tubuhnya sendiri dengan gila. Julie sedang tersiksa oleh ledakan dahsyat dari dalam pembuluh darahnya yang panas terbakar. Otak Julie sedang tidak bekerja karena binatang buas lebih peka dengan insting liar.."Aaaaaaaa...!" Julie menyentak lengannya yang mulai berurat hitam dan perlahan ditumbuhi bulu perak."Aaaaaaaaa...!!!"Rasanya sangat gila ketika Julie harus melihat sekujur tubuhnya mulai berubah menjadi mahluk menjijikkan. Rasanya panas terbakar seperti kulit yang dikupas mengunakan api."Lepaskan rantainya!" Julie berdesis dengan giginya yang mulai ditumbuhi taring."Aku tidak bisa!" Theo justru mengencangkan rantai di kaki Julie agar dia tidak berusaha meloncat menendang dinding."Ini sangat sakit!!!" Julie menjerit. "Aku mau mati!!!"Sungguh kematian terasa jauh lebih baik daripada siksaan darah terkutuk."Lepaskan aku!" Julie berusaha mencakar tenggorokannya sendiri.Theo segera cekatan me
BAB 278 HARUS BERJUANG KEMBALI MENJADI MANUSIAIngat ketika peristiwa Anelies berteriak sampai membuat seluruh kaca jendela pecah dan lantai retak. Anelies bisa sangat tidak terkendali, bahkan dia pernah sangat murka melihat Serkan ditikam dan dia juga berteriak hingga membuat Pangeran Albany jatuh pingsan, hilang ingatan.Selama ini Serkan selalu mengamati keistimewaan Anelies dan sepertinya Pangeran Husain juga mewarisi kemampuan dari ibunya. Ketika Husain berteriak seluruh energinya iku keluar tidak terkendali. Beruntung Serkan segera sadar jika pengendalian seluruh tubuh manusia tetap berasal dari otaknya."Husain!" Serkan berteriak lantang. "Kendalikan dengan pikiranmu!"Ketika Husain terus melawan dengan berteriak, justru energinya semakin tumbuh besar tidak terkontrol. Begitu Husain memusatkan konsentrasi untuk memberi perintah, seketika desingan keras itu langsung mereda, petir dan hujan di luar tiba-tiba juga ikut lenyap.Pangeran Husin jatuh pingsan, tapi Serkan yakin putra
BAB 277 SEMUA BISA HANCURYang Mulya Serkan baru keluar dari ruang baca, awalnya Serkan tidak merasa ada yang aneh meskipun lorong istana terlihat lengang. Ketika Serkan masuk ke dalam kamar ternyata Anelies juga sudah tertidur di sofa dengan masih memangku gelas. Anelies tidak pernah tertidur di di sofa. Saat itu juga Serkan langsung melihat keluar jendela dan yakin melihat, kilat cahaya dari jendela kamar Pangeran Husain."Husain!"Serkan berlari ke kamar putranya, mendobrak pintu sampai meledak terpental. Serkan melihat Zontus sudah berada di dalam perisai berdesing."Hentikan!" Serkan berteriak.Zontus belum siap, tubuhnya bisa benar-benar hancur."Husain!" Serkan memberi perintah pada putranya agar berhenti."Aku tidak bisa menghentikannya!" Ternyata Husin juga telah lepas kendali.Kondisinya sudah sangat kacau, sangat berbahaya karena jika perisai itu meledak, maka seisi Istan Zubair juga akan ikut lenyap."Masuk ke dalam kepalanya dan hentikan!"Serkan memberi perintah agar Hus