Ayo mana VOTE nya aku sudah dobel up
Usaha Selir Kumaira yang gagal untuk menjadi istri senior ternyata tidak menumbangkan semangat keluarganya untuk mengejar tahta keluarga Husain. Tentu Pangeran Rasyid yang bakal jadi incaran berikutnya. Pangeran Rasyid benar-benar masih polos mengenai wanita ketika keluarga Selir Kumaira mengutus salah satu anak gadisnya untuk menjerat sang pangeran.Bayangkan semurka apa Yang Mulya Seika ketika mengetahui putra kesayangan akan dirampas dengan sangat licik. Keluarga Selir Kumaira sangat rapi menutupi hubungan antara Pangeran Rasyid dan Maryam.Yang Mulya Seika baru mengetahui pernikahan putranya ketika Pangeran Rasyid mengatakan ingin melepaskan tahtanya untuk bisa hidup bebas bersama istri dan anaknya. Pangeran Rasyid juga tidak kembali ke asrama, ketika para pengawal dari istana ingin menjemputnya Pangeran Rasyid malah kabur dan kecelakan tragis itu terjadi.Meski Pangeran Rasyid berhasil selamat dari benturan keras di kepalanya tapi Yang Mulya Seika benar-benar tidak rela putranya a
Yang Mulya Seika kembali ditemukan jatuh di lantai kamarnya, seorang pelayan istana yang pertama kali melihat Yang Mulya Seika langsung menjerit histeris karena ibu ratu mereka sudah tidak bernapas. Kehebohan segera terjadi, dokter istana segera bertindak cepat dan semua penghuni istana diisolasi sesuai perintah Yang Mulya Serkan.Berita di luar istana sudah ikut heboh memberitakan jika Yang Mulya Seika kembali terjatuh dan meninggal. Tapi ternyata jantungnya masih berdenyut meski sangat lemah. Yang Mulya Serkan juga segera memerintahkan tim dokter untuk memasang alat penyokong jantung agar ibunya dapat bertahan. Segala upaya Serkan lakukan agar ibunya tetap hidup."Yang Mulya Seika masih dalam kondisi koma dan kami tim dokter sama sekali tidak bisa memprediksi kapan bisa siuman karena kondisinya sangat buruk. Gelombang otaknya belum menunjukkan reaksi sama sekali."Istilah medisnya Yang Mulya Seika sudah mengalami kematian otak, dia masih bisa hidup dan bernapas hanya karena alat men
Jika dulu Serkan banyak berpetualang dengan berbagai olahraga ekstrim sebagai hiburan, sekarang hiburan Serkan adalah anak-anak dan istrinya. Setiap pagi, setelah memeriksa kamar bayi, biasanya Serkan akan kembali ke kamar utuk mencari Anelies. Kadang cuma untuk mencium istrinya beberapa kali lagi sebelum pergi beraktifitas dengan jadwalnya yang begitu padat. Serkan tetap harus bisa bijaksana sebagai seorang ayah, suami, dan pemimpin besar. Pria yang dibahunya terletak sebuah tangung jawab besar.Serkan sangat dicintai masyarakatnya dengan berbagai doa dan kemuliaan agar selalu terjaga. Serkan selalu dianggap mirip sang kakek, Tuan Hamdan Husain yang terkenal berani, penuh wibawa, penyayang, dan bijaksana. Meski tidak ada kepemimpinan yang sempurna, karena sehebat apapun seorang pemimpin dia tetap tidak akan bisa menjamin semua orang yang dia pimpin bisa patuh aturan."Aku selalu berdoa untuk Anda, Yang Mulya ..." Anelies juga akan selalu memberi doa untuk suaminya.Serkan kembali meru
"Aku sudah berusaha untuk mengikat pikirannya tapi sepertinya tidak berhasil." Callia coba menjelaskan."Jadi kau tidak bisa mengunakan sihir pada Yang Mulya Serkan?" Putri Kalifa mulai panik."Yang Mulya Serkan sangat kuat untuk bisa dikendalikan, atau mungkin ada energi yang selalu melindunginya.""Mustahil kau tidak bisa melakukan apapun untuk membuatnya mahluk padaku!"Pada dasarnya seseorang yang punya keteguhan jiwa kuat memang tidak akan mudah untuk dipengaruhi oleh orang lain, bahkan oleh sihir sekalipun. Karena itu pula Anelies selalu kesulitan untuk bisa memasuki isi kepala Serkan kecuali dia sendiri yang mengijinkan."Mungkin harus dengan ritual sihir.""Seperti apa maksudmu?" Kalifa menyipitkan mata dengan sinis."Aku tidak bisa mengikatnya dengan kekuatanku, pria itu benar-benar kuat bahkan tidak terpengaruh sama sekali. Tapi biasanya masih bisa diikat menggunakan ritual sihir, sama seperti yang pernah kulakukan pada Pangeran Rasyid. Aku mengikatnya dengan helaian rambut d
"Aku curiga Tuan Jalal yang menyembunyikan Maryam!" Pangeran Sofyan langsung melapor pada ibunya dia menceritakan apa yang dilihat oleh Pangeran Albany."Pria licik!" Selir Kumaira terus berdesis murka. "Sudah berulang kali kukatakan jangan terlibat dengannya!""Kita sedang tidak punya sekutu, Ibu."Waktu itu memang ide Pangeran Sofyan untuk mendekati Tuan Jalal setelah Serkan mengejutkan mereka semua dengan kerjasamanya bersama keluarga Loghan."Kita harus bisa mengambil Maryam atau habisi saja wanita itu sekalian!"Diam-diam Pangeran Albany ikut mendengarkan pembicaraan mereka.*****Hari ini Tobias Harlot benar-benar datang utuk singgah sekaligus mengunjungi putrinya yang masih belum mau pulang. Serkan sendiri yang menyambut kedatangannya."Terima kasih atas kehormatan Anda, Yang Mulya."Mereka saling mengucapkan salam dan beramah-tamah layaknya teman pria. Dibanding Jeremy Loghan, Tobias Harlot jelas lebih pandai berbaur dengan berbagai kalangan. Pertemanan mereka cukup dekat sejak
"Di mana ibumu?"Jeny menggeleng pelan kemudian mendekap wajahnya dengan telapak tangan untuk menghela napas yang memberat sebelum kemudian memberanikan diri untuk menatap Pangeran Albany."Aku diadopsi."Jeny mengucapkannya dengan sangat jelas tapi Pangeran Albany masih merasa seperti salah pendengaran."Aku tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut, aku sangat mencintai papaku, dia pria terhebat yang mencintaiku karena itu aku ingin dia juga memiliki seorang teman hidup.""Kau sangat mirip dengan Tobias Harlot!" Akhirnya Pangeran Albany kembali bicara dan masih keheranan ketika Jeny mengaku sebagai anak adopsi."Mungkin aku hasil dari bank sperma karena papaku terlalu sibuk untuk memelihara pernikahan." Jeny membahas asal usulnya dengan sangat enteng. "Kadang aku hanya sekedar ingin tahu siapa ibuku, siapa wanita yang pernah mengandungku selama sembilan bulan. Tapi bukan itu intinya sekarang!" Jeny kembali menatap Pangeran Albany. "Aku ingin papaku bisa menemukan wanita yang bisa m
Hari masih pagi dengan semburat jingga sinar matahari yang terpantul di permukaan kaca tempered pagar balkon. Anelies sedang duduk bersama Serkan untuk menikmati sarapan dengan semilir udara pantai dari perairan teluk.Serkan suka memperhatikan istrinya yang terus berhias senyum cerah berbinar. Pipi Anelies akan terlihat semakin merona dengan serat pembuluh darah halus yang sedikit mengambang transparan di balik kulit lembut bertabur bintik kemerahan alami, kelopak matanya teduh dengan bulu mata lentik tebal hingga nampak memberat, tapi sangat cantik luar biasa oleh netra kelabu benderang.Anelies sedang mengupas buah pir mengunakan pisau kecil ketika tiba-tiba sebuah kilasan mengerikan melintas di dalam kepalanya."Ao!" Anelies memekik pelan oleh ujung pisau yang tidak sengaja baru menyayat salah satu jarinya.Serkan langsung ikut terlompat dari tempat duduk. Anelies menjatuhkan pisau kecil di tangannya sampai berdenting di lantai dan meringis nyeri. Serkan sudah langsung reflek meng
Jeny sudah berdandan cantik dengan gaun berbahan perak glossy dan jaket kulit kecil sesuai dengan sepatu boat tingginya yang hampir menyentuh lutut. Rambut pirang madunya diikat tinggi cukup kencang dan rapi, mendeskripsikan penampilan gadis muda moderen yang energik.Seperti rencana, Jeny sengaja membuat janji kencan dengan Pangeran Albany untuk memberi kesempatan pada papanya agar bisa berdua dengan Sarah. Mungkin Jeny cuma akan pergi ke klub, menikmati minuman bersoda karena tidak ada klub yang diperbolehkan menjual minuman beralkohol.Tobias terlihat sibuk seharian di depan layar monitor untuk menghandle pekerjaannya dari jauh sementara dia mengambil cuti mendadak. Jeny juga sudah memantau kegiatan papanya sejak siang, kemudian berpesan pada Sarah agar menyiapkan makan malam. Sepertinya semua sudah sempurna dan sekarang Jeny sedang gelisah mondar-mandir menunggu kedatangan Pangeran Albany yang akan menjemputnya.Pangeran Albany tiba satu jam kemudian, dengan pakaian casual rapi la
BAB 285 BERKUMPUL KE UTARAZontus telah membuat keputusan untuk menunggu seumur hidup Mia, menemani wanitanya hingga menua. Tapi Zontus tetap harus segera menyelesaikan semua masalahnya yang lain."Kita akan pergi ke Utara!"Zontus pernah bersumpah akan membawa Mia ke Utara sebagai ratunya. Sekarang saatnya Zontus menyelesaikan urusannya dengan pasukan lycan pengacau. Zontus akan memberi hukuman setimpal untuk para lycan yang telah berani berkhianat dengan Latuza."Ingat kau berjanji untuk membebaskan Theo!" Mia mengingatkan Zontus."Ya!"Zontus tidak pernah main-main dengan sumpahnya. Para lycan bercincin hitam akan Zontus lenyapkan dihadapan seluruh kawanan yang telah berkumpul di Utara. Tidak ada lycan yang bisa lolos dan tidak ada lycan yang dapat membantah perintah rajanya.Dari kejauhan Mia melihat para lycan telah berkumpul dalam lingkaran besar, tidak terhitung jumlahnya. Berbagai jenis lycan dari berbagai penjuru dunia bergemuruh seperti gerombolan lebah kebingungan. Mereka m
BAB 284 DI TENGAH BADAISemua gerak gerik sepele yang sedang dilakukan oleh Theo terus mengingatkan Julie pada anjing peliharaannya yang pintar. JJ juga sangat pandai menjaga api perapian."JJ!" Julie menguji dengan nama anjingnya."Ya!"Julie tidak menyangka Theo bakal langsung menoleh ketika dia panggil dengan nama anjing. Julie mendadak beku. Sepertinya Theo juga sedang syok. Ketika mata mereka terus bertemu, saat itu juga Julie semakin sadar kenapa tatapan Theo selalu terasa tidak asing baginya."JJ!" Julie memanggil sekali lagi.Theo langsung berdiri bangkit dari depan perapian untuk mendatangi Julie dengan patuh persis seperti ketika dirinya masih seekor anjing.Julie terduduk beku di atas ranjang, begitu Theo sudah berdiri di hadapannya, Julie mengulurkan salah satu lengan. Theo langsung merunduk berlutut untuk menyapukan sisi wajah dan kepalanya ke lengan Julie persis seperti kebiasaan anjing peliharaan.Saat itu napas Julie masih gemetar, matanya berkaca-kaca bening, menggena
BAB 283 AKAN MENUNGGUTanga Julie terus gemetar, menggenggam bandul kalung milik anjingnya. Julie tidak tahu bagaimana kalung milik JJ bisa berada di dalam brankas milik Theo. Isi kepala Julie masih terlalu kacau. Julie langsung teringat jejak darah di jendela rumahnya yang hancur. Julie curiga Theo juga telah membunuh anjingnya."Oh, tidak!" Julie menarik napas dalam untuk memenangkan diri. Julie ingin menangis dan ingin marah."JJ ...!" Akhirnya Julie cuma bisa menangis untuk anjingnya yang malang.Sungguh Julie sangat sedih membayangkan anjing pintarnya sudah tidak ada, mungkin JJ telah dicabik lycan atau ditelan. Entah bagaimana Theo bisa tega membunuh anjing tidak berdosa. Julie ingin sekali marah, tapi dia merasa tidak berdaya untuk melawan apa lagi membalas.Julie kembali buru-buru meraba ke dalam laci lemari untuk menemukan petunjuk apapun mengenai Theo. Kali ini Julie malah tidak sengaja menemukan sebuah cicin hitam. Cincin hitam pekat dengan motif kepala srigala yang terli
BAB 282 ANAK-ANAK MEREPOTKANSetelah hampir setengah hari Zontus menunggu, akhirnya Mia kembali pulang. Mia baru masuk melalui pintu depan dan langsung berjalan menghampiri Zontus dengan langkah cepat."Aku ingin punya anak darimu!" Mia bicara sambil berkacak pinggang persis gaya Lana. "Baru kau boleh pergi!""Uhk!" Zontus langsung batuk tersedak."Apa kau makan keripik kentangku lagi?"Sungguh ini pertama kalinya Zontus tersedak setelah ribuan tahun lamanya dan Mia malah menuduhnya menghabiskan stok keripik kentang."Kau tidak bisa minta anak dariku!" Zontus langsung melotot pada Mia."Tapi aku sangat ingin bayi!" Mia serius dengan keinginan anehnya.Mia pikir memiliki bayi segampang batuk atau bersin, padahal dia sendiri masih sering banyak ulah seperti bocah rewel."Aku ingin satu saja darimu!""Percayalah, anak-anak itu nakal, merepotkan, kau tidak akan suka!" Zontus sudah pernah punya anak, dia tidak akan mau lagi. "Lihat kau juga terus ribut dengan putri kakakmu!""Aku tidak
BAB 281 SITUASI SULITKetika Kai mengajak Zontus untuk bicara berdua, ternyata dia langsung bisa menebak jika Zontus sedang menyembunyikan rahasia."Aku sangat menghargai semua kerelaanmu untuk keluargaku, dan aku tahu yang sedang kau lakukan bukan cuma sekedar ikut duduk di meja makan bersama kami."Kai menatap ke manik mata Zontus yang seketika mengelap pekat."Kau bisa bercerita padaku!" Kai bukan cuma menawarkan diri sebagai pendengar, dia juga ingin mengambil tanggung jawab sebagai kakak laki-laki bagi Mia."Aku tidak sehebat yang klian pikirkan." Baru kali ini Zontus mengakui kelemahan dirinya. "Aku takut tidak dapat memenuhi janjiku untuk Mia.""Apa kau akan meninggalkan adikku?" Kai kembali langsung menebak."Aku sudah tahu mengenai cawan ramuan sihir yang bisa membebaskan kalian semua dari kutukan panjang."Kai terkejut, tapi juga ikut mendapat harapan. "Kau sudah menemukannya?""Cawan itu adalah tubuhku!" Zontus balas menatap Kai Loghan."Apa maksudmu?" Kai mendadak cemas.
BAB 280Julie sudah tidak perduli dengan seluruh pakaiannya yang koyak compang-camping, dia terus berontak menyerang Theo sekuat tenaga. Julie masih terlalu sinting dan sangat marah. Bayangkan saja siapa yang tidak bakal gila mengetahui dirinya telah diculik, disekap, dan sekarang ikut terinfeksi darah monster."Lepaskan aku!" Julie meronta keras dari pelukan Theo. "Kau monster! Kau membuatku jijik!""Aku tidak punya pilihan." Theo terus berusaha menenangkan. "Aku tidak mau kehilanganmu!""Aku lebih pilih mati!"Julie berteriak histeris sampai Theo harus kembali menjatuhkan nya ke atas ranjang untuk dia terkam."Tatap aku dan jangan pernah mengucapkan kalimat seperti itu!" Theo menjerat tubuh Julie dengan kuat. "Aku berdosa padamu, kau boleh marah dan menghukum ku tapi jangan pergi."Julie melihat tubuhnya didekap erat, terus marah dan jijik tapi tidak dapat bergerak."Jangan tinggalkan aku." Theo menenggelamkan wajahnya ke dada Julie dengan napas bergetar panas. "Hanya kau yang aku m
BAB 279"Aaaaaaaaaaaaaaaa...!"Julie berteriak, meraung dan mulai berusaha mencakar tubuhnya sendiri dengan gila. Julie sedang tersiksa oleh ledakan dahsyat dari dalam pembuluh darahnya yang panas terbakar. Otak Julie sedang tidak bekerja karena binatang buas lebih peka dengan insting liar.."Aaaaaaaa...!" Julie menyentak lengannya yang mulai berurat hitam dan perlahan ditumbuhi bulu perak."Aaaaaaaaa...!!!"Rasanya sangat gila ketika Julie harus melihat sekujur tubuhnya mulai berubah menjadi mahluk menjijikkan. Rasanya panas terbakar seperti kulit yang dikupas mengunakan api."Lepaskan rantainya!" Julie berdesis dengan giginya yang mulai ditumbuhi taring."Aku tidak bisa!" Theo justru mengencangkan rantai di kaki Julie agar dia tidak berusaha meloncat menendang dinding."Ini sangat sakit!!!" Julie menjerit. "Aku mau mati!!!"Sungguh kematian terasa jauh lebih baik daripada siksaan darah terkutuk."Lepaskan aku!" Julie berusaha mencakar tenggorokannya sendiri.Theo segera cekatan me
BAB 278 HARUS BERJUANG KEMBALI MENJADI MANUSIAIngat ketika peristiwa Anelies berteriak sampai membuat seluruh kaca jendela pecah dan lantai retak. Anelies bisa sangat tidak terkendali, bahkan dia pernah sangat murka melihat Serkan ditikam dan dia juga berteriak hingga membuat Pangeran Albany jatuh pingsan, hilang ingatan.Selama ini Serkan selalu mengamati keistimewaan Anelies dan sepertinya Pangeran Husain juga mewarisi kemampuan dari ibunya. Ketika Husain berteriak seluruh energinya iku keluar tidak terkendali. Beruntung Serkan segera sadar jika pengendalian seluruh tubuh manusia tetap berasal dari otaknya."Husain!" Serkan berteriak lantang. "Kendalikan dengan pikiranmu!"Ketika Husain terus melawan dengan berteriak, justru energinya semakin tumbuh besar tidak terkontrol. Begitu Husain memusatkan konsentrasi untuk memberi perintah, seketika desingan keras itu langsung mereda, petir dan hujan di luar tiba-tiba juga ikut lenyap.Pangeran Husin jatuh pingsan, tapi Serkan yakin putra
BAB 277 SEMUA BISA HANCURYang Mulya Serkan baru keluar dari ruang baca, awalnya Serkan tidak merasa ada yang aneh meskipun lorong istana terlihat lengang. Ketika Serkan masuk ke dalam kamar ternyata Anelies juga sudah tertidur di sofa dengan masih memangku gelas. Anelies tidak pernah tertidur di di sofa. Saat itu juga Serkan langsung melihat keluar jendela dan yakin melihat, kilat cahaya dari jendela kamar Pangeran Husain."Husain!"Serkan berlari ke kamar putranya, mendobrak pintu sampai meledak terpental. Serkan melihat Zontus sudah berada di dalam perisai berdesing."Hentikan!" Serkan berteriak.Zontus belum siap, tubuhnya bisa benar-benar hancur."Husain!" Serkan memberi perintah pada putranya agar berhenti."Aku tidak bisa menghentikannya!" Ternyata Husin juga telah lepas kendali.Kondisinya sudah sangat kacau, sangat berbahaya karena jika perisai itu meledak, maka seisi Istan Zubair juga akan ikut lenyap."Masuk ke dalam kepalanya dan hentikan!"Serkan memberi perintah agar Hus