Jangan lupa VOTE biar semangat
Jeny sudah berdandan cantik dengan gaun berbahan perak glossy dan jaket kulit kecil sesuai dengan sepatu boat tingginya yang hampir menyentuh lutut. Rambut pirang madunya diikat tinggi cukup kencang dan rapi, mendeskripsikan penampilan gadis muda moderen yang energik.Seperti rencana, Jeny sengaja membuat janji kencan dengan Pangeran Albany untuk memberi kesempatan pada papanya agar bisa berdua dengan Sarah. Mungkin Jeny cuma akan pergi ke klub, menikmati minuman bersoda karena tidak ada klub yang diperbolehkan menjual minuman beralkohol.Tobias terlihat sibuk seharian di depan layar monitor untuk menghandle pekerjaannya dari jauh sementara dia mengambil cuti mendadak. Jeny juga sudah memantau kegiatan papanya sejak siang, kemudian berpesan pada Sarah agar menyiapkan makan malam. Sepertinya semua sudah sempurna dan sekarang Jeny sedang gelisah mondar-mandir menunggu kedatangan Pangeran Albany yang akan menjemputnya.Pangeran Albany tiba satu jam kemudian, dengan pakaian casual rapi la
"Jangan coba menggunakan sihirmu padaku!" tegas Omar. "Atau aku akan membawa kalian dipancung di tengah alun-alun!"Callia dan Putri Kalifa langsung tercengang apa lagi dengan ucapan Omar yang baru menggunakan kata 'kalian' jelas itu ikut mengarah pada Putri Kalifa."Kau tidak bisa menuduh kami tanpa bukti!" Putri Kalifa langsung menentang. "Kau cuma pengawal rendahan!""Jangan pikir aku tidak tahu rencana licik kalian!" Omar menunjuk Putri Kalifa, "Sihir kalian tidak akan berguna!""Menyingkir lah atau aku akan berteriak atas tindak pelecehan!" Putri Kalifa yang semakin panik terus balas mengancam, tidak mau kalah meski dadanya sedang seperti terbakar murka.Omar tetap pria yang bermartabat untuk tidak memperpanjang keributan dengan wanita."Jangan berani macam-macam pada Yang Mulya Serkan!" Omar mengancam kedua wanita licik itu sebelum kemudian segera berpaling pergi. "Lihat kau gagal lagi!" Putri Kalifa berdesis pada Callia."Dia bukan pria sembarangan!" Callia berkelit.Omar sen
Setelah mengamati papanya yang masih acuh pada Sarah, Jeny merasa bakal kehabisan waktu karena tinggal satu hari lagi papanya tinggal di Resort. Akhirnya Jeny benar-benar nekat untuk langsung bicara pada Sarah seperti yang disarankan oleh Pangeran Albany."Sarah temani aku spa." Jeny beralasan untuk mengajak Sarah bicara."Baik Nona."Sarah langsung mempersiapkan semuanya, mengisi bak dengan air hangat yang diberi minyak khusus. Sarah juga menyalakan lilin dengan aroma terapi yang menenangkan. Jeny langsung masuk ke dalam bak untuk berendam di siang hari."Kenapa aromanya selalu membuatku ngantuk?" Jeny bertanya."Karena itu takarannya harus pas Nona, jika berlebihan Anda bisa benar-benar tidur seharian.""Oh, aku baru tahu!" Jeny memang benar-benar terkejut."Besok papaku akan kembali ke New York, apa kakinya sudah benar-benar pulih?""Kurasa Mr. Harlot sudah bisa kembali beraktivitas normal.""Oh, syukurlah aku sangat cemas."Beberapa hari ini Sarah juga rutin memberi pijitan dengan
Tadinya keluarga Selir Kumaira sangat menutupi hubungan Maryam dan Pangeran Rasyid agar jangan sampai ketahuan oleh Yang Mulya Seika. Tapi begitu Pangeran Rasyid sudah tergila-gila, Maryam langsung minta untuk dinikahi, pernikahan diam-diam sudah cukup untuk menjerat sang pangeran. Saat mengetahui Maryam hamil Pangeran Rasyid berjanji akan menikahi Maryam secara resmi. Tentu keluarga Selir Kumaira sudah tidak sabar ingin mengejutkan Yang Mulya Seika. Perlahan hubungan Pangeran Rasyid dan Maryam mulai tercium pihak istana, Maryam juga sempat diam-diam menunjukkan bayinya pada Pangeran Rasyid. Setelah melihat putranya, Pangeran Rasyid malah berencana untuk membawa Maryam dan bayi mereka kabur. Pangeran Rasyid akan melepaskan tahta, dan Maryam akan kabur dari keluarganya, mereka bisa hidup bebas. Maryam yang juga sudah terlanjur jatuh cinta pada Pangeran Rasyid tidak menolak untuk dibawa kabur kemanapun. Sebagai seorang putra mahkota, Pangeran Rasyid sangat diawasi termasuk komunikasi
Setelah gagal dengan Omar, kali ini Putri Kalifa menyusun siasat untuk memperdaya Anelies."Namanya Serena, dia selir kesayangan Yang Mulya Serkan. Akan lebih mudah jika kita menggunakan gadis miskin bodoh itu untuk menjerat Yang Mulya Serkan. Karena Yang Mulya Serkan selalu menuruti kemauannya.""Aku tetap harus berhadapan langsung dengan wanita itu." Callia mengingatkan. "Aku harus bisa menyentuh kulitnya.""Serena tinggal di mansion pribadi yang dijaga ketat oleh pengawal, tapi aku akan coba mencari akal."Putri Kalifa dan berbagai akal liciknya mulai berpikir keras bagaiman caranya untuk memasukkan Callia ke rumah besar itu, karena para pelayan pun mereka seleksi dengan ketat."Tiga hari lagi adalah peringatan kematian Tuan Husain, akan ada acara di istana Zubair, sepertinya Serena juga akan ikut datang. Aku bisa membawamu masuk bersama rombongan keluargaku tapi kau harus segera menyusup ke rombongan keluarga lain agar Omar tidak curiga!"Putri Kalifa tetap harus waspada karena Oma
Pangeran Albany benar-benar bisa terlihat sangat jahat hingga tidak perduli jika wajahnya rupawan. Bibir pemuda itu berdesis keji ketika mencekal dagu Putri Asifa dengan cengkeraman kaku."Kau boleh memberitahu Tuan Jalal tentang apa saja yang sudah kulakukan padamu hari ini!"Putri Asifa masih berlutut telanjang, terisak dengan wajah lembab karena tidak menyangka akan diperlakukan seperti pelacur. Pangeran Albany benar-benar tega mengikat dan merentangkannya untuk bermain-main dengan berbagai benda yang membuatnya jijik."Kau akan malu untuk menangis jika tahu hal kotor apa yang bisa dilakukan ayahmu dengan lebih gila pada gadis-gadis mudanya!"Pangeran Albany juga mengambil video dari perbuatan kotornya dan tidak sabar untuk melihat wajah Tuan Jalal ketika menyaksikannya."Tolong jangan tunjukan video itu pada keluargaku ..." Putri Asifa memohon belas kasihan, cukup harga dirinya saja yang telah hancur dia tidak butuh simpati yang cuma akan mempertegas kemalangannya. "Tolong Pangeran
Akhirnya Serkan membawa Anelies serta bayinya untuk tinggal di istana Zubair. Mereka akan menempati istana tersebut untuk seterusnya. Anelies akan menjadi ibu dari semua anak-anak Serkan yang kelak akan menjadi pewaris tahta. Karena itu seorang ratu atau istri senior harus sangat dijaga agar terjamin kemurnian garis keturunannya. Istana Zubair dipersiapkan untuk menjaga seorang ratu dan dari situ semakin jelas perbedaan antara seorang ratu dan Selir.Jika Selir Kumaira berharap untuk bisa menyaingi Yang Mulya Seika serta keturunannya, rasanya sangat mustahil. Kedudukan mereka jelas jauh berbeda meskipun Selir Kumaira merasa lebih disayangi. Buktinya hanya keturunan dari Tuan Husain dan Yang Mulya Seika yang dapat membuka brankas istana. Itu semua adalah bukti dari hasil kemurnian yang sangat terjaga. Sampai di sini Anelies juga semakin sadar bertapa berat tugas dan tanggung jawab yang telah diemban oleh Yang Mulya Seika demi melindungi garis keturunannya."Bibi Hulya, bantu aku mengaja
Seorang ratu harus tinggal di istana Zubair karena dia harus mendampingi seorang raja dan tetap bisa menjangkau anak-anaknya sewaktu-waktu. Akan ada pintu akses khusus yang cuma bisa dipakai seorang raja dan ratu. Selain pintu ke kamar sang ratu biasanya juga pintu ke kamar anak-anak.Anelies buru-buru kembali melalui pintu khusus untuk menyusui bayinya, kedua bayi kembar itu selalu di jaga dua puluh empat jam dan ada jam-jam tertentu untuk Anelies menyusui langsung kedua bayinya. Anelies sudah mulai beradaptasi menjalani perannya sebagai seorang ibu meskipun dia masih sangat muda."Tidurkan lagi anak-anak aku harus kembali ke acara."Anelies menyerahkan bayi perempuannya yang baru selesai menyusu agar dikembalikan ke box bayi.Walaupun pintu khusus selalu di jaga, sebenarnya Callia bisa saja menyelinap masuk. Tapi akan sangat berbahaya jika ada yang melihatnya melakukan praktik sihir di lingkungan istana, kepalanya benar-benar bisa dipenggal. Callia harus bisa mencari tempat sepi untu
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi
BAB 52 HARUS PATUHPutri Sofia yang baru kembali dari asik berlibur langsung dibuat terkejut melihat Hamna sudah menunggunya di Istana Zubair."Apa yang kau lakukan di sini?""Pangeran Al-Waleed mengirim saya untuk menjaga Anda, Putri Sofia.""Mustahil!" Putri Sofia tidak percaya. "Pangeran Al-Waleed telah mengembalikan mu!""Silahkan Anda bicara sendiri dengan Pangeran Al-Waleed."Saat itu juga Putri Sofia menghubungi Pangeran Al-Waleed melalui telepon. Setelah tiga kali nada sambung, Pangeran Al-Waleed langsung menyambut dengan ucapan salam keselamatan dengan nada lembut."Kenapa Hamna ada di Istana Zubair?" Putri Sofia yang sedang terburu emosi langsung menerjang dengan pertanyaan lantang tanpa membalas ucapan salam."Aku yang mengutusnya untuk menjagamu." Pangeran Al-Waleed masih berusaha tenang dengan sikap dewasa."Aku sudah punya Zahra, aku tidak butuh pengawal lagi." Sofia menolak. "Aku tidak suka dengan pengawal yang Anda kirim!""Suka atau tidak suka, kau tetap harus dija
BAB 51 PERTEMPURAN AKAN KEMBALI DIMULAI "Ternyata Putri Sofia pergi berlibur dengan Pangeran Yusuf." Abdul langsung melapor pada Pangeran Al-Waleed. "Darimana kau mendapat informasi itu?" Pangeran Al-Waleed melempar tatapan tajam pada pengawalnya. "Pangeran kecil itu yang baru bercerita." Abdul dan Pangeran Al-Waleed memperhatikan Pangeran Habibi yang masih duduk sendirian. "Tidak mungkin anak-anak akan berbohong" Abdul melanjutkan. "Dia juga memberitahu jika Putri Sofia menyimpan banyak foto Pangeran Yusuf." Telinga Pangeran Al-Waleed semakin terbakar, rongga dadanya bergemuruh hebat dengan rasa panas. "Kembali kirim Hamna untuk mengawasi Putri Sofia!" ****** Terlepas dari hati Putri Sofia yang masih bimbang dan perasaan Pangeran Yusuf yang belum bisa terbalas, mereka tetap harus menjadi saudara yang saling menyayangi. "Apapun yang bakal terjadi aku tidak ingin hal tersebut merubah hubungan kita." Yusuf menggenggam tangan Putri Sofia. "Ya?" Putri Sofia mengangguk
BAB 50 SOFIA & YUSUFSetelah berpisah di savana dengan perasaan cemas, Pangeran Yusuf benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan Putri Sofia, apa lagi setelah itu Putri Sofia juga tidak turun untuk makan malam. Pangeran Yusuf sangat takut telah bertindak ceroboh.Dalam pikiran Yusuf, Putri Sofia tetap gadis muda yang masih sangat polos, belum pernah tersentuh oleh laki-laki. Seharusnya Yusuf tidak tergesa-gesa. Sekarang Yusuf merasa sangat bodoh karena tidak dapat menahan diri."Dimana Sofia?" Emillie yang bertanya dimeja makan."Sepertinya dia kelelahan setelah berkuda." Mara yang menjawab. "Zahra sudah mengantar makan malam Sofia ke kamar."Meski tahu penyebabnya, Pangeran Yusuf tidak berani ikut bicara.Sampai larut tengah malam Yusuf melihat kamar Putri Sofia masih terang benderang, tapi Yusuf tidak berani mengusik. Sekedar mengirim pesan pun Pangeran Yusuf tidak berani.Sepanjang malam itu sebenarnya Putri Sofia dan Pangeran Yusuf sedang sama-sama tidak bisa tidur. Sampai lewat
BAB 49 PUTRI SOFIA BERLIBURPutri Sofia mengirim pesan kepada Pangeran Al-Waleed bahwa dirinya tidak bisa datang ke Istana Tamir.[Maaf Pangeran Al-Waleed, saya tidak bisa hadir ke pesta ulangtahun Anda karena mendadak harus menjenguk kakekku]Kakek berarti keluarga dari ibu Putri Sofia. Pangeran Al-Waleed tidak banyak bertanya karena selama ini Yang Mulya Serkan diketahui sangat privat merahasiakan keluarga istrinya.[Semoga kakek Anda diberi kesehatan dan selalu dilimpahi keberkahan, Putri Sofia]Pangeran Al-Waleed membalas pesan dari Putri Sofia dengan sebuah doa seperti adab pria terhormat. Pangeran Alwaleed berpikir kakek putri Sofia pasti sudah jompo dan sakit sakitan.*********"Jared apa kau bisa diam sebentar saja!" Mara berteriak pada suaminya yang sudah kembali berada di atas punggung kuda."Aku hanya ingin mengajak anak-anak berkeliling di perbukitan."Jared mengajak Pangeran Yusuf, Putri Sofia, Pangeran Rasyid, dan tentunya Lana yang tidak mau ketingalan sebagai pasukan h
BAB 48 PILIHAN PUTRI SOFIAEmillie dan Gerald datang berkunjung ke Istana Zubair karena kebetulan mereka sedang berada di timur. Gerald bertemu dengan Yang Mulya Serkan untuk membicarakan masalah pertempuran yang semakin memanas. Sementara itu Emillie pergi menemui Anelies karena tidak mau ikut campur urusan laki-laki.Emillie bukan cuma terkejut karena melihat tingkah Pangeran Al-Waleed yang mengirim begitu banyak kotak kado merah muda, Emilie juga terkejut mendengar putri Sofia demam tinggi karena tekanan stress."Aku bukan cuma takut Sofia jatuh sakit, aku paling takut bila dia kembali nekat kabur." Anelies mengungkapkan kerisauannya pada Emillie. "Aku hanya menginginkan kebahagian untuk Sofia, tapi Yang Mulya Serkan dan seluruh negeri ini pasti juga menginginkan putri kami bersama pria yang setara dengannya."Artinya Sofia tetap tidak bisa bersama sembarangan laki-laki, pernikahannya tetap harus di atur oleh keluarga kerajaan. "Sepertinya Putri Sofia cuma perlu berlibur." Emil
BAB 47 MENJADI GILAFaaz diseret ke sebuah ruangan berdinding biru terang, terdapat banyak sekat kaca tembus pandang dengan berbagai mesin canggih digital. Laboratorium kota telah dikuasai pihak musuh dan mereka alih fungsikan sebagai tempat penyiksaan manusia paling keji.Suara teriakan keras terdengar dari ujung lorong kaca. Suara seorang pria yang terus meraung tersiksa dengan pedih, sesekali juga terdengar suara lecutan disusul tangis memohon ampun. Faaz berusaha menutup rapat telinganya dan tahu dirinya bakal segera bernasib serupa."Ayo cepat seret dia ke mari!"Kaki Faaz kesulitan berjalan tegak karena lututnya juga telah bertubi-tubi mendapat pukulan keras."Beruntung kami tidak akan memotong kaki dan lenganmu!"Faaz masih berani menatap tajam untuk menunjukkan sikap tanpa gentar."Beraninya kau menantangku!"Faaz kembali mendapat pukulan keras hingga sisi rahangnya berderak."Sebentar lagi seluruh kesombongan di kepalamu akan lenyap!"Faaz didorong ke kursi metal, kaki, tang
BAB 46 TANTANGAN BERATKomandan tim relawan telah mengkonfirmasi pada media yang telah meliput kejadian tembakan rudal dua hari yang lalu."Tidak ditemukan tubuh korban di lokasi kejadian!" Kemal juga telah mencari berbagai berita mengenai kejadian tersebut."Pagi setelah ledakan, warga cuma melihat bekas kendaraan militer yang telah hancur. Kondisinya sangat parah. Seandainya Faaz masih selamat dari maut, pasti kali ini dia juga sudah tertangkap oleh pihak lawan.""Oh, Tuhan...!" Kemal terus mencengkeram rambut di kepalanya.Tertangkap sebagai penyusup hukumannya bisa sangat keras mengerikan.*******Putri Sofia sedang duduk di balkon bersama Yang Mulya Seika ketika Zahra datang melapor."Putri Sofia, baru saja Pangeran Al-Waleed datang untuk menjenguk Anda."Sofia cukup terkejut karena dia pikir Pangeran Al-Waleed tidak akan nekat datang."Aku belum mau bertemu siapapun!" Putri Sofia menolak Pangeran Al-Waleed di hadapan Yang Mulya Seika. "Katakan saja aku masih perlu istirahat."