Ayo VOTE lagi aku sudah dobel up
Anelies masih belum tahu sama sekali bakal seperti apa mutan liar yang bakal dia hadapi. Tapi demi keselamatan bayinya, Anelies rela menukar nyawa untuk dipanggang atau direbus sebagai pelengkap ritual pemujaan. Dalam pikiran Anelies, Gerald adalah mutan penganut sekte sesat yang memang membutuhkannya sebagai tumbal. Tidak ada bedanya dengan George Loghan yang ingin menjadi penguasa dan hidup kekal. "Dengarkan aku baik-baik!" George kembali memperingatkan Anelies. "Jangan pernah percaya dengan apapun yang dia ucapkan!" George merasa perlu mendoktrin isi kepala Anelies sebelum melakukan pertukaran. "Mungkin dia akan membujuk dan memberimu janji agar mengkhianatiku, cuma satu yang perlu kau ingat!" George mempertegas ucapannya dengan menjentikkan jari. "Tidak ada satu orangpun di muka bumi ini yang paling perduli padamu selain aku!" George juga mendekat untuk mengecup kening serta kedua sisi pipi Anelies. "Kau juga telah menggenggam jantungku!" George tidak berbohong mengenai perasa
Pagi yang cukup cerah meskipun lapisan salju tebal tetap tidak akan menurunkan suhu udara sedikitpun. Selimut salju putih itu justru hanya akan terlihat semakin benderang untuk menyilaukan mata. Suhu hari ini tercatat minus empat puluh tujuh derajat, Gerald membuka langit-langit tempat persembunyiannya yang berbingkai kaca dan Husain langsung melonjak ceria karena melihat awan. Bayi montok itu menjejakkan kaki serta tangan sambil tertawa dengan berbagai celotehan aneh. Bayi adalah mahluk asing yang paling sering menyusahkan, tapi kadang Gerald juga merasa memiliki teman meski bahasanya susah dicerna. "Dengar!" Gerald menjentikkan jari utuk mengajak Husain bicara. "Hari ini kita punya misi, jika kau pintar aku akan membuatkanmu tiga botol susu hangat sebagai bonus!" Gerald dan Nathan sudah menyusun rencana untuk mengecoh George Loghan. Nathan Akan bertugas membawa Husain sementara Gerald sendiri yang akan mengambil Anelies. "Geh ... Geh ... Geh ... Aleb' bruuuuu ...." "Jangan terus
BAB 30 KABUR Semua hal memang bisa tiba-tiba terjadi di luar rencana dan jadi tidak terkendali. Pasukan bersenjata yang dibawa oleh George Loghan dibantai habis dengan dibombardir dari udara oleh beberapa jet tempur. Jelas sekali jika target mereka adalah para mutan. Meski George Loghan dan Gerald masih bisa kabur tapi gadis berambut merah telah berhasil mereka dapatkan. Nathan berlari membawa bayi Anelies menembus hutan pinus beku. Desingan udara kering menyapu pipi bayi laki-laki yang menempel di dadanya. Nathan terus berlari seperti musang salju tanpa dapat tercium lagi jejaknya, dia harus lebih cepat untuk bisa kabur karena dia tahu Gerald pasti akan segera sadar ia telah berkhianat. Begitu berhasil menebus hutan terlihat dari kejauhan mobil berbodi hitam tebal yang dikendarai oleh Jared. Mobil tersebut langsung menukik dan merentangkan pintu dengan suara ban berdecit nyaring. "Masuk!" Nathan segera melompat masuk, Jared kembali melaju. "Bagaimana bayinya?"Nathan buru-buru
Yang Mulya Serkan harus segera kembali ke istana agar tidak ada yang curiga jika dirinya telah terlibat. Jared akan menyembunyikan Anelies sampai mereka dapat membereskan George Loghan. Jared dan Nathan juga akan dibantu Dom yang kali ini sudah terbang menyusul untuk bergabung. Mereka harus dapat menangkap George Loghan lebih dulu sebelum dia yang menemukan mereka. Nampaknya apa yang sangat Anelies takutkan selama ini benar-benar akan terjadi tanpa bisa dia hentikan lagi. "Aku tidak mau melihat mereka bertempur melawan George. Aku tidak ingin keluargaku terluka, George Loghan benar-benar bukan lawan sepadan!" "Percayalah, dia dapat kita kalahkan jika saling bekerja sama!" Selain ingin menjadi penguasa, pasti George juga akan menghabisi anak-anak spesial yang dia anggap pembangkang, karena itu dia tetap harus di lenyapkan lebih dulu bagaimanapun caranya. "Dia tidak bisa kita biarkan hidup!" Anelies juga masih ingat bagaimana tadi Yang Mulya Serkan terus mengejar George sebagai s
Sebenarnya jadwal kelahiran bayi Jeny masih tiga minggu lagi karena itu Pangeran Albany berpikir dia masih punya cukup waktu untuk membantu Yang Mulya Serkan. Sudah tiga malam sejak kepergian Pangeran Albany, Jeny mulai gelisah, bahkan bekas bantalnya pun sampai dia peluk karena rindu. Sejak menikah dan hamil mereka memang hampir tidak pernah berjauhan, apa lagi dengan sifat Jeny yang biasa di manja. Mungkin karena kurang tidur dan terlalu banyak pikiran, perut Jeny jadi mulai mulas. Awalnya Jeny hanya merasakan rambatan nyeri ringan di bagian bawah perut dan sama sekali tidak berpikir jika hal tersebut merupakan gejala awal persalinan. Jeny yang sama sekali belum berpengalaman tidak bakal paham jika dia sudah mulai mengalami kontraksi. Malam itu Jeny juga terus gelisah tidak bisa tidur apa lagi Pangeran Albany sulit untuk dia hubungi. Jeny baru tertidur setelah tengah malam dan tiba-tiba kembali terbangun dengan rasa nyeri yang luar biasa. Jeny sedang sendirian, Pangeran Albany teta
BAB 33 BELUM BERAKHIR Jeny sudah diperbolehkan bersandar ketika Tobias dan Sanaz ikut masuk ke kamarnya. "Papa ...!" Tobias segera memeluk putrinya dengan hati-hati dan penuh terimakasih. Tobias juga tidak ada henti menciumi kening serta pipi Jeny seolah dia masih anak-anak yang kemarin baru dia antarkan pergi ke sekolah. "Kau sudah menjadi ibu yang hebat!" Kali Ini Tobias mencium puncak kepala Jeny. "Dimana bayiku?" Jeny hanya melihat Papanya datang bersama Sanaz. "Sebentar lagi akan dibawa kemari." Tidak sampai sepuluh menit seorang perawat datang membawa bayi laki-laki tampan untuk bertemu ibunya. "Oh, Tuhan ...." Tobias luar biasa takjub melihat bayi laki-laki seberat tiga kilo gram yang baru lahir dari putrinya. "Dia sangat tampan." "Anda boleh menggendongnya Mr. Harlot," perawat wanita itu mempersilahkan. "Bagaimana?" Tobias masih bingung. Sanaz yang akhirnya membantu Tobias untuk mengangkat bayinya lebih dulu. "Kemarikan lengan Anda." Sanaz meletakkan bayi tampan
Selain harus menyembunyikan Anelies dari George Loghan. Serkan juga harus melindungi Anelies dari rumor di lingkungan istana. Sudah empat bulan Anelies tidak berada di istana, tidak boleh ada yang tahu jika Anelies telah diculik dan sekarang masih harus bersembunyi. Karena jika anggota eksekutif kerajaan sampai tahu, maka Serkan bisa ikut mendapat masalah lagi. Serkan bisa mempercayai Anelies seutuhnya tapi tidak dengan mereka. Kesucian seorang istri yang telah dibawa keluar dari rumah suaminya tetap akan dipertanyakan. Karena seorang raja harus menjaga kemurnian keturunan mereka, bukan cuma untuk dirinya sendiri tapi untuk semua masyarakatnya. Anelies benar-benar harus Serkan ceraikan jika sudah dianggap tidak suci, dan seorang raja tidak boleh hidup tanpa pendamping. Artinya Serkan juga harus segera menikah lagi. Walaupun Serkan punya kuasa, tapi dia tetap tidak boleh melanggar peraturan istana. Tapi bukan Serkan jika tidak banyak akal untuk mengelabui semua orang. Serkan kembali
"Habibi, jangan!" Serkan tidak suka melihat Habibi mengawini betinanya yang sedang hamil. "Habibi hentikan!" Serkan sampai berteriak lantang tapi Habibi tetap tidak mendengarkan. Harimau jantan itu tetap menghentak kencang untuk menggoncang pinggul betinanya dengan kasar. "Omar, pisahkan mereka!" "Saya tidak bisa, Yang Mulya." Serkan menyuruh Omar memisahkan hari mau jantan yang sedang menunggangi betina. Sejinak apapun harimau jantan yang sedang di puncak birahi tetap berbahaya untuk didekati. "Biarkan dia selesai dulu, Yang Mulya." "Panggil pengawal untuk memisahkan kandangnya!" Serkan tetap tidak suka. Sebenarnya Habibi sudah memiliki dua betina, tapi usianya yang semakin tua membuat Harimau jantan itu mulai pikun. Habibi tetap mengeram, mendorong betinanya yang hamil besar untuk dia pakai menyalurkan hasrat. Serkan benar-benar tidak suka menyaksikan penyiksaan seperti itu. Bulan lalu Habibi sudah membuat betinanya yang lain keguguran di kehamilan muda. "Anda mau ke mana, Y
BAB 6 KACAUSudah hampir setengah jam Putri Sofia masuk ke dalam toilet dan sampai sekarang belum keluar. Penata makeup dan gaun yang tadi bersabar menunggu akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu toilet."Putri Sofia!"Sama sekali tidak ada jawaban dari dalam."Putri Sofia, apa Anda baik-baik saja?"Tetap tidak ada jawaban, mereka semua mulai cemas. Dua orang yang lain ikut mengetuk pintu, memutar handel dan mendorong."Pintunya terkunci dari dalam!"Mereka panik."Panggil pengawal!"Salah satu dari mereka berlari keluar untuk memangil pengawal sementara yang lain terus berusaha menggedor pintu toilet sambil memanggil nama Putri Sofia berulang-ulang. Benar-benar tidak ada jawaban dari dalam, mustahil jika mereka semua tidak cemas ketakutan, apa lagi Putri Sofia sudah hampir setengah jam di dalam kamar toilet.Tiga orang pengawal wanita tiba, mereka langsung mencongkel daun pintu kamar mandi untuk didobrak paksa."Oh, Tuhan!"Mereka semua syok, Putri Sofia sudah tidak ada di d
BAB 5 PANGERAN AL-WALEEDPangeran Al-Waleed adalah putra mahkota dari kerajaan besar super kaya raya. Selain berparas tampan, Pangeran Al-Waleed juga sangat di segani sebagai politisi muda brilian. Raja Haleed berharap putra mahkotanya segera bisa menikahi putri Yang Mulya Serkan. Mereka sama-sama memiliki harapan besar untuk bisa menjalin kekeluargaan.Tahun ini usia Pangeran Al-Waleed dua puluh delapan tahun, sudah cukup matang untuk menikah dan memiliki keturunan. Selisih usia sepuluh tahun antara Pangeran Al-Waleed dengan Putri Sofia tidak akan jadi soal, Pangeran Al-Waleed masih sangat muda dan luar biasa tampan. Pria yang jauh lebih dewasa justru akan lebih tenang untuk menghadapi Putri Sofia yang masih sangat muda dan manja."Apa saya boleh masuk Pangeran?" Suara Abdul mengetuk daun pintu kamar Pangeran Al-Waleed dari luar."Masuklah."Abdul adalah pengawal kepercayaan raja Khaleed yang sekarang juga dipercaya untuk mendampingi putra mahkota. Setelah mendorong daun pintu untu
BAB 4 DELAPAN BELAS TAHUNSelain Pangeran Hamdan dan Pangeran Habibi, Yang Mulya Serkan juga memiliki seorang putra tampan yang mulai beranjak remaja. Tahun ini usia Pangeran Husain sudah menginjak empat belas tahun, pemuda tampan itu terlihat sedang fokus membaca buku filsafat di perpustakaan istana. Semakin tumbuh dewasa, Pangeran Husain semakin mirip dengan Brandon Lington yang diam-diam suka menekuni buku filsafat serta sejarah.Nampaknya Pangeran Husain semakin penasaran dan terus penasaran dengan asal mula kemampuan spesialnya. Husain merasa perlu mengetahui sumber energi terbesar dalam dirinya untuk dapat dia kendalikan dengan sempurna. Pangeran Husain telah berjanji akan membantu Zontus terlepas dari darah immortal, mereka harus berhasil, tidak boleh gagal lagi.Pangeran Husain masih fokus memahami kalimat filsafat yang sangat ambigu mengenai para leluhur kerajan dan tiba-tiba datang pengganggu tidak di undang."Husain lihat ini!" Pangeran Habibi datang untuk pamer. "Aku berf
BAB 3 KEMENANGANFaaz berhasil menjadi juara pertandingan berkuda untuk piala Putra Mahkota dengan total hadiah sepuluh juta dolar. Kemenangan yang masih terasa seperti mimpi. Faaz berhasil mengalahkan atlet-atlet ternama lainya termasuk Pangeran Yusuf. Begitu Faaz turun dari atas punggung kuda, beberapa wartawan langsung datang mengerumuninya untuk wawancara."Apa yang ingin kau sampaikan untuk kemenangan menakjubkan ini?""Ini adalah mimpi, saya masih kehabisan kata-kata untuk menggambarkan apa yang saya rasakan ini." Faaz gugup menghadapi pertanyaan media. "Aku ingin berterima kasih pada kedua sahabatku!"Faaz langsung merangkul Ahmed dan Ramzi untuk ikut berfoto di hadapan kamera para wartawan."Tanpa mereka aku tidak akan berdiri di arena ini!" Faaz terus berbangga pada kedua sahabatnya. "Aku sangat beruntung!""Kau akan mendapatkan sepuluh juta dolar, apa rencanamu setelah ini?"Antusiasme para wartawan tidak kalah menggebu dengan hadirnya juara baru dari seorang anak muda yang
BAB 2 PUTRI SOFIASebagai putri dari raja kaya raya, sejak kecil Putri Sofia telah hidup di tengah kemegahan serta kemewahan Istana Zubair, selalu jadi yang paling cantik dan disayang oleh Yang Mulya Serkan. Karena kecantikannya Putri Sofia tidak pernah diperbolehkan pergi ke sekolah umum, meski demikian Putri Sofia tetap mendapatkan pendidikan privat dari guru-guru terbaik. Sekarang Putri Sofia telah tumbuh menjadi gadis cantik jelita yang cerdas, sopan dan tetap sangat dimanja.Karena Putri Sofia tidak pernah bergaul di luar lingkungan istana, lingkungan pergaulan yang sempit membuat Putri Sofia diam-diam mengagumi sepupunya sendiri sejak mereka masih anak-anak. Hanya Pangeran Yusuf yang selalu paling tampan di mata Putri Sofia. Putri Sofia tidak pernah perduli dengan perjodohannya dengan Pangeran Al-Waleed.Belum ada yang tahu mengenai rencana perjodohan Putri Sofia dengan Pangeran Al-Waleed, seharusnya Putri Sofia sendiri juga belum tahu seandainya dia tidak diam-diam menguping pe
BAB 1 Al-FAAZATiga orang pemuda terlihat sedang berkuda mengelilingi perbukitan tandus, mereka berlomba untuk memacu kaki kuda masing-masing sekencang mungkin. Persaingan semakin keras dan sengit begitu memasuki putaran ke dua. Sejak putaran awal kuda Arab berbulu perunggu yang terus melesat di barisan paling depan, terus meluncur seperti peluru berkaki empat. Jantung ikut berdebar keras, darah ikut mengalir panas bercampur luapan api adrenalin. Setelah tiga kali putaran, kuda perunggu tetap jadi yang terdepan hingga kedua rekannya meledakkan teriakan."Faaz kau hebat!" Ahmed berteriak sampai serak"Kau harus ikut pertandingan tahun ini!" Ramzi ikut memberi semangat pada kawannya yang tidak pernah terkalahkan dalam berkuda."Aku bukan penunggang kuda profesional." Faaz melompat turun dari atas punggung kuda untuk menghampiri kedua rekannya Ramzi dan Ahmed."Aku yakin kau bisa menjadi juara! Kau memiliki kemampuan alami, dari darah dan jantungmu! Kau bisa mengalahkan para profesional
BAB 297 EXSTRA PARTTIGA TAHUN KEMUDIANMia melihat keluar halaman melalui jendela kamar, dia melihat induk rusa dan kedua anaknya. Mia baru sadar jika kedua anak rusa tetap anak-anak setelah tiga tahun berlalu. Rusa-rusa itu adalah mahluk sihir, mahluk sihir peliharaan Putri Eluise yang sama sekali tidak berubah setelah sekian abad berlalu dan pemiliknya telah melupakannya. Dunia benar-benar tidak berjalan sebagimana mestinya buat mereka.Mia beralih memperhatikan telapak tangannya di bawah pantulan sinar jingga matahari pagi yang sedang cerah. Mia melihat aliran darah kebiruan dibalik kulit punggung telapak tangannya. Manusia memiliki aliran darah hangat berdenyut hidup. Hidup artinya tumbuh, terus berubah dan pasti akan menua. Seharusnya Mia bersyukur dengan segala keistimewaan manusia yang terus bersikeras ingin Zontus pertahankan seperti itu.Mia masih memperhatikan urat nadi di punggung telapak tangannya ketika kemudian melihat Zontus berjalan di halaman. Zontus sedang memetik a
BAB 296Sepulang dari pesta pernikahan Theo dan Julie, Mia yang baru berganti pakaian menyusul duduk di samping Zontus. Zontus terlihat baru menghidupkan layar laptopnya ketika Mia mulai bicara."Sepertinya aku setuju dengan saranmu mengenai bayi tabung."Zontus terkejut mendengar Mia tiba-tiba kembali membahas mengenai bayi tabung."Papaku juga berasal dari hasil inseminasi buatan yang dibekukan dan ditanamkan pada rahim wanita lain beberapa tahun kemudian setelah James Loghan lahir. Papaku dan James Loghan sebenarnya adalah hasil iseminasi buatan dari satu sel telur, sama seperti Gerald dengan Nathan, mereka kembar identik tapi tumbuh di rahim wanita berbeda."Mia menceritakan semua hal yang tadi baru dia dengar dari Aron Loghan. Niat awal Mia, sebenarnya cuma ingin curhat pada Aron tentang keinginan Zontus mengenai bayi tabung. Awalnya Mia mengeluh sedih, tapi ternyata Aron justru sangat mendukung hingga memberikan banyak contoh nyata dari orang-orang di dekat mereka."Sepertinya
BAB 295 MENDAPATKAN KELUARGASetelah mengucapkan janji pernikahan, Theo memakaikan sebuah cincin berlian cantik di jari manis Juli."Terima kasih karena telah menyelamatkanku dari dunia gelap tanpa masa depan. Terimakasih kasih telah hadir dengan hatimu yang penuh cinta tanpa batas." Theo mencium pengantin cantiknya di hadapan semua tamu.Semua yang tahu perjalanan Theo bersama Julie pasti akan terharu melihat Theo berani menentang keluarganya untuk nekat menikahi Julie. Gerald dan Emillie juga datang ke pernikahan Theo, mereka duduk dalam satu meja bersama Mara, Mia dan Zontus. Mara juga ikut sangat bangga melihat Jared berjalan mendampingi Julie. Julie yang telah hidup sebatang kara kali ini akan ikut mendapatkan banyak keluarga."Oh, dia sangat manis." Mara menitikkan airmata haru ketika mendengar Theo menyebut nama Julie sebagai istrinya.Suara tepuk tangan dan ucapan selamat serempak bergemuruh dari para tamu yang ikut berbahagia. Cuma Mrs. Haris yang sama sekali tidak mau memb