Ramaikan vote dan komennya dulu next aku dobel up
Anelies dibawa masuk ke dalam ruang spa bersama dua orang pelayan khusus yang akan menemaninya. Kedua pelayan itu masih cukup muda, sekitar awal tiga puluhan. Salah satu dari mereka membawakan jubah handuk ganti untuk Anelies. "Biar kami bantu melepas pakaian Anda." "Terima kasih, aku bisa melakukanya sendiri." Anelies menolak untuk ditelanjangi meski mereka sama-sama wanita dan berada di ruang tertutup khusus. Ruangannya cukup luas serta nyaman. Ada sebuah bak berukuran besar yang terus beruap hangat dan harum. Anelies pikir mungkin dia akan dimandikan atau disuruh berendam. Anelies buru-buru berganti pakaian dengan cepat. Ketika Anelies kembali keluar dari bilik ruang ganti, dua orang pelayan wanita itu sudah menunggunya. "Duduklah ke mari, Nona Muda." Anelies dipanggil mendekat agar duduk ke sofa di depan mereka. Bentuk sofanya agak aneh, seperti ada celah di tengahnya. Anelies melihat sebuah cawan tembaga berasap harum yang di dalamnya mungkin terdapat sebuah dupa. Aromanya b
"Hmm ..."Tidur Anelies mulai gelisah menjelang tengah malam."Oh ..." sebuah lenguhan lembut terlepas dari bibirnya dengan kelopak mata yang masih terpejam.Sepertinya Anelies memang tidak akan mudah untuk melupakan pelajaran kotor dari ke dua pelayan di istana Zubair. Anelies ingat bagaiman Maika mengajarkan cara untuk meremas gumpalan buah dadanya sendiri. Anelies tidak mau melakukanya bukan cuma karena canggung dan malu, tapi lebih karena memang tidak nyaman menyentuh tubuhnya sendiri dengan cara demikian.Sesuatu yang tidak menyenangkan akan selalu mendatangkan trauma bagi Anelies tak ubahnya kematian George dan Dominic Rodriguez yang masih tidak berani dia pikirkan sampai sekarang. Anelies masih takut, sangat takut untuk melihat berbagai kilasan yang bercampur dan terus berkelebat di kepalanya, karena itu Anelies jadi cenderung menghindar.Anelies masih sering melihat George yang terakhir tersenyum menolehnya dari kaca samping helikopter sebelum tubuhnya hancur menjadi abu. Kadan
Tiba-tiba kakak laki-laki dari Yang Mulya Seika datang dengan mengejutkan, padahal tidak biasanya Tuan Abdul Hasyim datang sendiri ke istana Zubair dengan mendadak seperti ini. Tuan Abdul Hasyim adalah pemimpin salah satu negara terkaya di kawasan teluk. Pria besar yang sangat sibuk dan tidak akan mungkin sampai bersikeras datang sendiri jika bukan karena urusan penting."Kudengar putramu menikahi seorang wanita yang dia pungut dari panti asuhan?""Bukan pernikahan resmi istana, Kalifa masih memiliki kesempatan untuk menjadi istri senior. Jangan cemas aku akan mengaturnya.""Aku benar-benar menghawatirkan posisi putramu.""Serkan masih terlalu muda, mungkin dia cuma butuh sedikit kesenangan dulu dalam hidupnya.""Jadi, kau juga merestui pernikahannya?" heran Tuan Abdul Hasyim."Serkan bukan anak-anak lagi yang bisa asal kupaksa dengan peraturan keras. Dia pria dewasa, sangat wajar jika menginginkan wanita yang suci untuk menemaninya. Akan percuma kutentang karena dia juga bisa menyelin
Putri Kalifa mengucapkan salam pada Pangeran Serkan yang baru mengajak istrinya masuk dari pintu utama. "Aku tidak tahu jika kau sedang berkunjung." Serkan juga sangat terkejut melihat keberadaan sepupunya karena Yang Mulya Seika tidak mengatakan apa-apa jika akan ada Putri Kalifa di istana Zubair. "Ibu sangat senang Kalifa datang, dia akan menemani ibu selama masa berkabung." Yang Mulya Seika menyela bicara. Tiba-tiba Serkan merasa sedang dijebak oleh ibunya sendiri, karena masa berkabung artinya tiga bulan. Kalifa akan tinggal di istana Zubair selam tiga bulan. Pangeran Serkan juga baru akan menerima kekuasaan dari ayahnya setelah masa berkabung usai. Artinya waktu tiga bulan itu pasti akan Yang Mulya Seika manfaatkan semaksimal mungkin untuk membuat putranya mau menikahi Putri Kalifa agar bisa jadi istri senior. Anelies diperkenalkan pada Putri Kalifa yang ternyata sangat cantik jelita. Anelies sudah tahu jika Putri Kalifa dan Pangeran Serkan sudah dijodohkan. Aneh jika menu
Sejak dulu Tuan Jalal memang berambisi untuk mengambil alih kekuasaan kakaknya. Selepas Tuan Husain meninggal dia yang sekarang menggantikan kekuasaannya untuk sementara sampai nanti Serkan dinobatkan. Dia menganggap Serkan belum layak karena masih terlalu muda dan masih lajang.Sebenarnya Serkan bisa langsung dinobatkan setelah masa berkabung ayahnya usai. Tapi Tuan Jalal bersikeras jika Serkan harus sudah memiliki istri senior jika ingin memimpin, dengan dalih jika mereka harus bisa memastikan pemimpin keluarga mereka akan memberi keturunan. Artinya Serkan harus menikah dulu jika ingin mendapatkan kekuasaannya.Sebenarnya syarat pernikahan itu juga merupakan siasat Tuan Jalal agar Serkan tidak bisa mendapatkan kekuasaannya segera karena dia tahu Serkan tidak setuju dengan perjodohannya dengan Putri Kalifa. Tuan Jalal akan melakukan apapun untuk menghalangi pernikahan Serkan dengan putri dari kakak laki-laki Yang Mulya Seika. Karena jika sampai Serkan mendapatkan dukungan dari pamanny
Anelies terus berkeliaran di istana Zubair tanpa mengunakan cadar karena yang dia temui di sana cuma para pelayan wanita. Di dalam istana Zubair juga tidak terdapat kamera CCTV karena setiap pintu akses keluar masuk paling luar dijaga langsung oleh pengawal selama dua puluh empat jam. Semua sangat aman dan privat. Sudah hampir satu jam Anelies berkeliling istana, Yang Mulya Seika juga tidak terlihat di manapun. Anelies pikir semua orang mungkin sedang ikut pergi berkuda. Sebenarnya Anelies juga sering membayangkan dirinya bisa berkuda tapi untuk menyentuh bulu kuda saja dia belum pernah. "Nona Muda, ada yang ingin bertemu Anda." Seorang pelayan wanita menghampiri Aneleis. "Mari ikut denganku." Aneleis langsung mengikuti tanpa bertanya. Anelies pikir dirinya bakal dibawa bertemu keluarga istana yang lain. Anelies diajak masuk ke dalam sebuah ruangan yang pintunya juga langsung ditutup setelah dia dipersilahkan masuk. Seorang bertubuh tinggi kurus dengan jubah serba hitam terlihat su
Anelies baru bertemu Pangeran Serkan ketika jam makan malam. Ternyata Anelies jadi penasaran dengan apa saja yang dilakukan Pangeran Serkan selama berkuda seharian bersama Putri Kalifa. Pangeran Serkan juga jadi yang paling terakhir bergabung di meja makan setelah mereka semua menunggu hampir selam lima belas menit.Putri Kalifa duduk di sebelah Yang Mulya Seika, sementara Anelies duduk di seberang meja sendirian sampai kemudian Pangeran Serkan tiba dan ikut duduk di sampingnya. Anelies melihat Putri Kalifa langsung menatap Pangeran Serkan. Anelies pura-pura tidak tahu dengan isi pikiran Putri Kalifa, karena bukan haknya untuk melarang Pangeran Serkan berada di dalam pikiran wanita cantik itu.Jujur sebenarnya Anelies lebih nyaman ikut makan dengan para pelayan seperti kemarin dari pada duduk di meja bersama orang-orang yang kurang menerimanya. Walaupun Yang Mulya Seika dan Putri Kalifa terus tersenyum ramah tapi Anelies tetap tahu apa yang sejatinya mereka rencanakan. Selama ini Aneli
Acara berkuda yang diadakan Jalal pada masa berkabung adalah untuk mengenang kecintaan Tuan Husain terhadap kuda. Acara tersebut akan diadakan di gurun dengan jarak tempuh sekitar dua puluh kilo meter mengitari barisan bukir pasir. Tenda-tenda megah dan berbagai hidangan Timur tengah telah di siapkan untuk menyambut para tamu yang hadir.Semua tamu sudah tiba menjelang tengah hari dan sudah menempati kursi di tenda mereka masing-masing. Merek akan ikut menyaksikan perlombaan berkuda yang di selenggarakan pihak istana dan di wakili peserta dari beberapa keluarga.Jalal mengundang semua kerabat kerajaan, rekan bisnis, para petinggi dan banyak lagi keluarga bangsawan serta orang-orang berpengaruh yang ikut hadir. Bagi Jalal, semakin banyak yang menyaksikan akan semakin menghebohkan dan semakin baik untuk keberhasilannya.Selain para selir dan kerabat dekat istana, Keluarga dari Yang Mulya Seika juga di beri tenda di barisan depan. Bahkan Putri Kalifa duduk di samping Yang Mulya Seika, ber
BAB 236 AKHIR PERTARUNGANDalam kondisi panik terdesak, Latuza langsung melesat ke arah Jared berdiri seorang diri tanpa senjata dan tanpa perlindungan. Meskipun Jared seorang mutan tapi dia tetap bukan lawan sepadan untuk Latuza yang memiliki kemampuan sihir hebat. Haya dengan tatapan mata saja, Jared seketika lupa cara untuk lari dan bergerak. Jared tetap berdiri seperti orang linglung ketika Latuza mendatanginya dengan sangat cepat tidak terduga."Jared!" Gerald berteriak lantang, tapi seperinya dia sudah terlambat.Latuza sengaja menyerang jared untuk mengalihkan perhatian Gerald sekaligus membalas kelancangan musuh-musuhnya. Jared sama sekli tidak menghindar dari serangan Latuza. Tepat ketika Latuza ingin menelan kepala Jared dengan mulut terbuka lebar, tiba-tiba sebuah gelombang tidak kasat mata menerjang tubuh Jared sampai terpental jauh."Wanita terkutuk!" Latuza berteriak melengking pada penyihir berambut merah yang tibatiba sudah berdiri di hadapannya.Jared yang baru terpe
BAB 235 BEKERJA SAMA MENJEBAK LATUZAAnelies dan Emillie sedang duduk di balkon istana membicarakan buku tua Brandon Lington yang masih hilang."Ternyata buku itu berisi kumpulan ramuan sihir yang sangat kuno." Emillie memberitahu Anelies. "Papa yakin, dalam buku itu juga terdapat ramuan sihir yang dapat membebaskan kami dari darah immortal."Anelies jadi membayangkan jika Emillie, Gerald, dan putri mereka bisa mendapatkan kehidupan normal."Sayangnya buku itu hilang." Anelies ikut menyesal. "Seandainya aku bisa melihat siapa yang mengambilnya.""Gerald mencurigai Latuza, karena itu juga sekarang papa dan Gerald sedang bekerja sama memburunya."Pangeran Husain yang diam-diam mendengar pembicaraan mereka tidak berani bicara meskipun dia tahu, buku tersebut sudah dibakar oleh Zontus. Zontus beralasan jika buku tua itu adalah benda terkutuk, harus dimusnahkan, agar tidak kembali menciptakan bencana. Sebenarnya Husain juga tidak mengerti dengan semua tindakan Zontus yang sulit diprediksi.
BAB 234 SEMAKIN DEKATBegitu melihat Lana yang duduk membeku di lantai, Mia langsung sadar siapa pelakunya, karena memang cuma Zontus yang dapat membekukan mahluk apapun yang dia mau."Zontus!" Mia berpaling cepat untuk melihat ke sekeliling kamar.Zontus terlihat sudah berdiri di ambang pintu balkon kamar. Seketika dada Mia berdebar hangat, meledakkan kelegaan luarbiasa meski mahluk yang tidak tahu sudah sangat dia rindukan itu sama sekali tidak memiliki ekspresi menyenangkan.Zontus tetap kaku, dingin dan suka semaunya sendiri. Mia juga masih belum mengerti kenapa dia bisa memiliki persaan berdebar pada mahluk seperti Zontus. Yang Mia tahu, merindukan seseorang tanpa kabar ternyata sangat tidak enak. Mia sudah tidak tahan, dia langsung berlari memeluk Zontus lebih dulu. "Jangan membuatku rindu!" Mia menenggelamkan wajah ke dada hangat Zontus untuk dia hirup dalam-dalam."Jangan membuatku marah!" Zontus balas memeluk erat."Jangan membuatku cemburu!" Kali ini Mia mendongak pada le
BAB 233 RINDU“Aku lapar …!”Seketika Jared langsung menginjak rem mobilnya dan kembali terdengar suara benturan dari punggung jok paling belakang.“Ao!” Kepala Lalan terbentur dan terpental dua kali “Ao!”“Apa yang kau lakukan di situ?” Jared menemukan Lana masih meringkuk di bagasi.“Aku ketiduran.” Lana beralasan.“Harusnya kau tidur di kamar, bukan di sini!” Jared tidak tahan untuk tidka melotot. “Aku mau ikut …” Lana merengek manja.“Kau tidak boleh ikut!” Jared tidak pernah membentak anakanak tapi kali ini pengecualian. “Jangan telpon papaku …!” Bahkan Lana tahu bila Jared akan melapor pada Gerald. Jared tidak mendengarkan rengekan Lana, saat itu juga dia langsung menelpon Gerald.“Hwaaaaa ….!!!” Lana menagis kencang. “Aku maua ikut! Hwaaaaa….!!!”*******Mia sudah berguling ke kiri, berguling lagi ke kanan tapi tetap tidak bisa tidur. Padahal kalau dihitung baru empat hari Zontus pergi, tapi rasanya sudah seperti tujuh abad bagi Mia yang menunggu tanpa kabar. Mia kembali men
BAB 232 MEMBURU LATUZALatuza berhasil kabur dari kejaran bocah immortal nakal. Tapi seandainya Lana tidak sambil keberatan memanggul batang pohon besar, mungkin bocah lincah itu bakal lebih cepat dari pada ular wanita berekor panjang. Akhirnya Lana pulang kerumah dengan kesal dan sekujur tubuhnya belepotan hitam bekas jelanga.Jared terpaksa membersihkan tubuh kotor Lana dengan selang air di halaman. Jared sama sekali tidak tahu jika Lana baru berkelahi dan mengejar ular wanita di tengah huta."Dengar, kau tidak boleh mencuri korek api dari kantong Paman Gerik lagi!" Jared mengosok pipi hitam Lana sambil terus dia beri banyak peringatan. "Tidak boleh asal membakar daun kering!""Aku sudah meniup apinya sampai padam." Lana tidak memberitahu jika yang dia bakar bukan cuma sekedar daun kering, tapi satu batang pohon besar."Bermain api di musim panas sangat berbahaya, kau bisa benar-benar terbakar sampai tidak punya rambut dan bulu mata!" Jared menakut-nakuti Lana."Rambutku tidak bisa
BAB 231 LATUZA VS LANALatuza kembali mendatangi musuhnya satu-persatu, menelan mereka seperti mangsa lezat untuk menambah kekuatan sihir agar menjadi mahluk terkuat. Semakin hebat kemapuan penyihir yang berhasil Latuza telan, maka akan semakin hebat pula kemampuan sihir yang dia dapatkan. Bukan hal mustahil jika Latuza bisa benar-benar menjadi tak terkalahkan.Latuza sedang berdiri di pinggir garis hutan tanah keluarga Clark yang sudah tidak memiliki pelindung. Dari kejauhan Latuza memperhatikan bocah wanita kecil dengan rok tutu merah muda sedang bermain seorang diri di halaman, kaki kecilnya terlihat asik melompat bermain percikan air dengan sepatu booth merah.Latuza tidak menduga bakal kembali melihat anak imortal itu di tanah keluarga Clark. Anak immortal yang juga memiliki kemampuan membangunkan Latuza dari sihir beku milik Zontus. Sebuah kemampuan luar biasa tidak terduga dan bisa jadi mangsa sangat bergizi. Tapi, walaupun terlihat seperti mangsa menggiurkan, bocah nakal adala
BAB 230Latuza semakin berulah, dia telah berani menyerang Helena dan masih akan terus mendatangi musuh musuhnya yang lain."Ular terkutuk!" Lengan Zontus mengepal keras dengan otot meregang kencang.Latuza dan para lycan telah mengusik rajanya. Sepertinya Zontus memang harus segera melenyapkan para pembangkang.Zontus pergi ke Timur, mendatangi istana megah milik keturunan Raja Husain. Sama halnya seperti darah para raja yang telah diberkati, selama berabad-abad, keturuan Raja Husain memiliki garis darah yang terus terjaga. Sampai tiba-tiba keturunan terakhirnya menikahi wanita berambut merah dan melahirkan bocah laki-laki pembuat onar.Pangeran Husain baru melangkah masuk ke dalam kamarnya, ketika dibuat berjingkat terkejut karena melihat sosok Zontus yang tegap tinggi menjulang sudah menghadangnya."Ikut denganku!" Zontus memberi perintah tegas."Aku tidak boleh pergi dari istana!" Pangeran Husain menggeleng. "Baba akan marah!"Bagi Zontus, Pangeran Husain adalah biang masalah kare
BAB 229 BARU SADAR TELAH HILANG Zontus telah menelan darah murni raja negeri Utara. Sesaat setelah darah pekat itu Zontus teguk, seketika sekujur tubuhnya seperti terbakar hebat. Jantung Zontus seolah meledak, pembuluh darahnya meluap deras dan tiap sel tubuhnya tumbuh pesat untuk melawan siksaan. Ketika darah terkutuk bercampur dengan darah murni, maka siksaannya bisa jauh lebih hebat dari terbakar hidup-hidup di dasar api neraka. Seandainya Zontus bukan mahluk immortal yang telah hidup berabad-abad, mungkin tubuhnya bakal ikut hancur. Sebelumnya Zontus juga tidak pernah menduga jika menelan darah murni akan membuat tubuhnya berkembang seperti monster. Setelah mengerang keras dan meregang hebat, tubuh Zontus masih harus terus berjuang untuk bisa mengendalikan energi baru yang tumbuh dalam tubuhnya. Untuk itu Zontus harus bisa mengalahkan api di dalam aliran darahnya. Setelah darahnya yang mendidih panas perlahan mereda, jantung Zontus ikut berangsur normal. Zontus pikir dirinya
BAB 228 DARAH YANG PANASMalam setelah berkumpul di meja makan, Mia kembali ke kamarnya sedangkan Zontus pergi entah kemana. Diam-diam Gerald juga menyelinap pergi untuk menyusul Zontus. Setelah melihat ke sekeliling halaman yang luas. Gerald melihat Zontus berdiri di tengah gelap, di tepi danau dekat dengan garis hutan jauh di ujung halaman. Gerald berjalan tenang mendekati Zontus yang masih berdiri mengunjungi teras pondok tua. Gerald tahu dirinya sedang ditunggu. Begitu sudah cukup dekat, Zontus langsung berpaling menatap mata Gerald denga tajam."Hentikan semua usaha kalian jika ingin selamat!" Kalimat itu keluar dari mulut Zontus tanpa sedikitpun membuat ekspredi dingin di wajahnhya bergerak."Apa yang kau inginkan dari keluargaku?" Gerald balas melempar pertannyaan."Satu lagi harus kau ingat!" Zontus kembali mempertegas. "Jangan campuri urusanku jika kau ingin masih ingin hidup bersama anak dan istrimu!""Aku akan mati untuk keluargaku!" Gerald langsung menyatakan prinsipnya