BAB 25 TERKEJUTGerald dan Emillie menjadi orang terakhir yang baru mendengar berita mengenai pembajakan pesawat di gedung kongres."Ada apa lagi ini? Emillie terkejut apalagi mendengar banyak korbannya adalah para pemimpin tinggi negara."Aku belum tahu." Gerald terus melacak berbagai sumber informasi.Insting Gerald seketika ikut waspada jika semua itu pasti ada hubungannya, apalagi bila dia ingat mengenai mimpi buruk Emillie akhir akhir ini. Gerald hanya belum berani bercerita."Sepertinya kita harus pulang!"******Jacob yang terakhir datang langsung ikut bergabung duduk di meja makan bersama keluarganya. Sebuah kesempatan langka bagi Brandon Lington untuk bisa makan malam bersama putranya seperti itu. Jacob memang jarang ikut berkumpul karena anak itu lebih betah tinggal di peternakan dari pada pulang ke Scotland. Kali ini Jacob sengaja pulang untuk hari ulang tahun ibunya akhir pekan nanti."Aku senang kau pulang lebih cepat." Lily tersenyum pada putranya. "Tinggallah lebih lam
BAB 26 TEGANG"Bisa tolong ambilkan aku gunting?"Sebenarnya Jacob tidak akan mau diberi perintah seperti itu, tapi Jacob benar-benar mengira Harumi akan bunuh diri mengunakan gunting.Akhirnya Jacob terpaksa pergi mengambil gunting dari laci toilet. Dalam hati Jacob terus menggerutu karena tidak pernah disuruh-suruh macam pelayan. Meski besar dan tinggal di tanah peternakan, sikap Jacob tetap seperti putra dari keluarga kaya. Jacob tidak pernah mau membantu pekerjaan di istal, bertingkah sesuka hati dia dan paling keras kepala jika dibanding Kai yang paling disiplin dan dewasa, atau Ethan yang paling penurut dan suka membantu banyak pekerja.Harumi sudah duduk di salah satu kursi di dekat jendela ketika Jacob kembali dengan membawa gunting. Jacob tetap tidak bersuara ketika menyerahkan guntingnya pada Harumi. Tentu Jacob tidak mau ketahuan karena gengsinya yang juga setinggi langit. Terutama, Jacob tidak mau ketahuan jika sebenarnya dia benar-benar takut Harumi akan bunuh diri mengun
BAB 27 ANAK ISTIMEWA Gerald membalas tatapan sosok tinggi besar yang sudah sejak tadi mengawasinya dari bawah pohon. Sepertinya dia sengaja datang untuk menunggu Gerald keluar. Gerald berjalan menyebrangi halaman, menuju sisi gelap yang banyak di naungi barisan pohon-pohon besar. "Kau menungguku?" "Apa wanitamu sedang mengandung?" "Ya." Gerald tidak dapat mengelak. Pria itu melangkah ke bagian sisi yang lebih terang sampai setengah wajah rupawannya ikut tertimpa cahaya perak bulan. Mahluk abadi yang sangat tampan dan tidak pernah menua setelah berabad-abad berlalu. "Aku datang untuk memperingatkanmu!" Suara Pangeran Artur terdengar tegas berwibawa. "Maaf, karena aku tidak bisa menepati janji." Ketika Pangeran Artur menyelamatkan Gerald dari kematian belati beracun, dia sudah meminta anak muda itu untuk bersumpah atas beberapa hal yang salah satunya yaitu tidak melahirkan mahluk abadi. "Aku akan menanggung semuanya, tolong jangan libatkan Emillie." Gerald sudah siap jika memang
BAB 28 PANGERAN KECIL "Apa yang sedang kalian lakukan di situ?" Anelies memanggil anak-anaknya yang masih berjongkok di dekat pagar. "Aku menemukan burung kecil!" Pangeran Hamdan langsung bangkit berdiri dengan antusias untuk bercerita. "Husain mengobati burungnya!" "Dimana burungnya?" "Sudah terbang!" Anelies kurang menanggapi serius cerita Pangeran Hamdan karena dia pikir mereka cuma anak-anak yang sedang bermain. Apalagi setelah itu perhatian Anelies teralihkan pada putrinya yang paling manja. "Kenapa Sofia menangis?" "Dia penakut!" Meskipun Pangeran Hamdan dan Putri Sofia merupakan pasangan kembar tapi mereka membiasakan Pangeran Hamdan sebagai anak tertua. Pangeran Hamdan memang tidak memiliki kemampuan ajaib seperti Pangeran Husain, tapi sepertinya Pangeran Hamdan memiliki kepekaan dan keberanian seperti Yang Mulya Serkan. "Husain kenapa kau masih kotor!" Anelies juga menegur Pangeran Husain yang paling bandel karena malah bermain rumput. "Cepat bersihkan Pangeran Husai
BAB 29 PERISAI PELINDUNG"Dimana semua keluargaku?" Emillie terkejut melihat rumah keluarganya sepi, tidak ada siapapun.Seharusnya Gerald membawa Emillie kabur dan bersembunyi sejauh mungkin ketempat yang belum pernah mereka kunjungi sebelum Zontus mengejar. Tapi ternyata Gerald tetap tidak tega ketika Emillie memohon untuk bisa diberi kesempatan melihat keluarganya sekalli lagi."Mungkin mereka hanya sedang pergi berlibur." Gerald meraih bahu Emillie agar tidak kecewa.Emillie memang datang diwaktu yang tidak tepat, dia tidak tahu jika orang tuanya sedang pergi mengunjungi Anelies."Aku hanya ingin melihat mereka sekali lagi."Rasanya memang pedih untuk didengar, karena setelah mereka pergi kali ini, Gerald benar-benar tidak akan bisa lagi mengembalikan Emillie ke dunianya. Mungkin beberapa abad lagi ketika mereka kembali semua keluarga Emillie sudah tidak ada."Maafkan aku ...""Kau tidak perlu minta maaf!" Emillie menoleh pada Gerald yang tiba-tiba meminta maaf entah untuk apa. "
BAB 30 MENJAGA DIAM-DIAM "Maaf aku tidak bisa melihat" Harumi meminta maaf sekali lagi dan buru-buru menjatuhkan telapak tangannya dari dada pria yang sedang dia raba. "Seharusnya kau tidak berjalan terlalu jauh!" tegas Jacob dengan suara dingin. "Apa kau putra Mr. Lington?" Harumi langsung menebak dengan tepat. Harumi masih belum lupa mereka pernah bertikai karena salah paham. "Maaf, sungguh maafkan aku." "Kau hanya akan terus minta maaf jika tetap berkeliaran untuk menyusahkan orang lain!" Jacob memang paling tidak bisa bicara manis, lebih sering menyebalkan dan semaunya sendiri. Sedangkan Harumi adalah gadis muda yang sudah biasa di didik dengan disiplin mematuhi adab keluarganya. "Aku juga tidak ingin terus menjadi beban keluarga Lington." Harumi menatap lawan bicaranya dengan tepat meskipun dia tidak bisa melihat apa-apa. Harumi tahu pemuda itu tidak menyukainya. Harumi hanya tidak tahu jika Jacob sedang berdiri tepat di depan anak tangga curam yang sudah nyaris membuatn
BAB 31 ANAK SPESIALMenjadi Pangeran Husain sebenarnya juga tidak mudah. Pangeran Husain sudah sangat peka untuk merasakan energi di sekitarnya sejak dia masih bayi. Semakin dia tumbuh, kemampuan Pangeran Husain juga makin berkembang pesat, tapi cara bicaranya tetap masih belepotan layaknya balita yang belum genap dua tahun. Karena itu Husain sering jengkel ketika orang dewasa tidak segera paham maksudnya. Sementara Pangeran Husain juga dilarang oleh babanya untuk bicara pada orang lain mengunakan sentuhan.Pangeran Husain sering melihat apa yang tidak dapat dilihat oleh orang-orang di sekitarnya, tapi dia tidak bisa memberi tahu mereka ketika harus lebih waspada atau ketika tidak perlu bersedih atas berbagai kecemasan yang sebenarnya tidak perlu. Bayangkan sedepresi apa ketika mengetahui sesuatu tapi tidak bisa bicara. Akhirnya Husain harus jadi bayi dengan banyak rahasia.Sekarang Pangeran Husain sudah bisa mengendalikan energi dari lingkungan di sekitarnya, bukan cuma molekul ion
BAB 31 MUSUH-MUSUH SERKAN Maryam melihat pria bercadar sorban masuk ke ruang kerja putranya, dia langsung mengejar untuk menempelkan telinga di daun pintu. Maryam ikut mendengar semua pembicaraan Pangeran Albany dan Pangeran Hasan. Termasuk ancaman Pangeran Hasan terhadap putranya. Maryam tidak perduli bagaimana cara Pangeran Hasan bisa kabur dari penjara pengasingan. Maryam sudah terlampau geram sampai otaknya sulit berpikir logis. "Jangan coba mengancam putraku!" Maryam menempelkan ujung belati tajam ke sisi pinggang Pangeran Hasan yang baru keluar dari pintu. "Terima kasih atas sambutan ramah Anda, Bibi Maryam." Pangeran Hasan langsung berputar sangat cepat untuk menepis pisau di tangan Maryam sampai benda itu jatuh terlontar ke lantai. Satu pisau terlontar, tapi ternyata Maryam masih menggenggam pisau yang lain. Wanita itu benar-benar terlihat sinting. "Jangan harap kau bisa mempengaruhi putraku untuk mengkhianati Yang Mulya Serkan!" Maryam yakin Pangeran Hasan akan melakuk
BAB 193 BUKAN SIHIRSetelah Kai dan Mia pergi, Henry langsung bicara pada Livie."Teman Mia sangat aneh, aku curiga mentalnya tidak sehat!""Kulihat Tom sangat baik!" Livie malah membela Zontus. "Dia tidak minum alkohol, sangat disiplin menjaga Mia yang ceroboh dan kelihatannya Tom bukan tipe pemuda yang suka membual atau memamerkan kekayaan keluarganya!""Kenapa tidak sekalian kau sebutkan dia sangat tampan, sampai membuat para wanita tidak sadar dengan potensi psikopatnya!""Jangan berlebihan!" Livie menegur kecurigaan Henry."Akui saja, kau juga membela pemuda itu karena dia sangat tampan!"Livie langsung berhenti untuk menatap Henry."Sepertinya kau dan Kai hanya sedang cemburu!""Pemuda itu cuma ingin menguasai Mia, kenapa kau tidak bisa melihatnya!"******Mia pulang berdua dengan zontus, Lana tidak ikut mereka lagi karena Lana akan menginap di tempat Kai selama tiga malam. Seharusnya cukup melegakan bagi Mia, dia tidak harus mengurus keponakan nakal selama tiga hari. Tapi men
BAN 192 BERTEMU KAIWalaupun sudah duduk di dalam mobil Zontus, Mia tetap tidak bisa tenang. Jantung Mia terus berdebar-debar karena Zontus akan ikut bertemu dengan keluarganya, apa lagi di tempat Livie nanti juga akan ada Kai beserta istrinya."Mia apa kau tidak lupa membawakan baju gantiku?" Lana mengingatkan Mia. "Aku akan menginap di tempat Kai!""Ya, sudah ada di dalam tasmu!"Mia masih tegang karena memikirkan Zontus yang akan bertemu Kai. Selama mereka masuk ke dalam mobil, Zontus sama sekali belum bicara. Mustahil jika Mia tidak cemas, Mia takut Zontus membuat keluarganya celaka. Zontus bisa melenyapkan apapun cuma dengan menjentikkan jari jika sedikit saja merasa terusik atau marah.Begitu Zontus menghentikan mobilnya di area basement, Lana langsung buru-buru keluar paling dulu. Lana menenteng ransel kecil merah muda miliknya yang berisi pakaian ganti untuk menginap di tempat tinggal Kai."Ingat kau sudah berjanji untuk tidak menyakiti keluargaku!" Mia menoleh Zontus yang m
BAB 191 MEMANGSA PENYIHIRSekumpulan penyihir pria dan wanita yang telah berhasil ditangkap oleh para lycan dimasukkan ke sel bawah tanah. Sebuah sel khusus yang telah diberi perisai sihir lebih hebat dari Latuza.Seorang pria bungkuk yang baru dilempar masuk ke dalam sel coba menggunakan kemampuan sihirnya untuk mematahkan jeruji sel, tapi begitu tangan pria itu menyentuh jeruji besi, tiba-tiba tangannya terbakar dan menjerit."Aaaaaaaaaaa....!"Tangan penyihir bungkuk bukan cuma terbakar, tubuhnya juga terpental. Penyihir yang lain cuma menyaksikan tidak ada yang berani menolong atau membantu."Kau tidak akan bisa kabur!" Kata salah seorang penyihir wanita yang sudah hampir tiga hari berada di dalam sel. "Aku sudah melihat orang-orang keras kepala sepertimu sejak kemarin!""Untuk apa kita dikumpulkan seperti ini?" Penyihir bungkuk bertanya pada wanita di sampingnya."Aku tidak tahu!" Wanita berambut putih salju itu tidak berbohong. "Aku sedang bekerja di restoran ketika mereka dat
BAB 190 PENYIHIR WANITATheo kembali berada di tengah kawanan lycan. Kali ini pasukan elit para lycan sedang memburu seorang penyihir wanita yang bekerja di sebuah rumah sakit. Dokter wanita yang telah banyak menangani pasien persalinan itu ternyata jenis penyihir yang menyukai darah bayi untuk mempertahankan kecantikan dan umur panjang. Dokter Meriam Belis didatangi oleh para lycan ketika sedang menjilati darah bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya."Siapa kalian?" Wanita yang tetap terlihat muda di usia hampir seratus tahun itu terkejut melihat tiga orang pria berbadan tinggi besar berdiri di hadapannya. "Bagaimana kalian bisa masuk?"Ruang tindakan medis harusnya steril dari pengunjung."Ikut kami!" Salah satu lycan yang bicara.Dr. Belis langsung berdesis waspada dengan gigi serta mulutnya yang penuh darah. "Kalian serigala!"Penyihir wanita itu langsung meletakkan bayi dalam gendongannya, bayi yang masih merah itu langsung manggis kencang dan tiba-tiba kepala Dr. Belis berputar
BAB 189 KEMBALI"Aku yang memakamkan ayahmu," Theo memberi tahu putri Jhony. "Dia meminta untuk dimakamkan di samping istrinya.""Oh, ....!" Julie terkejut menahan sesak dengan mebekap mulutnya sendiri untuk sejenak menghela napas. "Bagaimana ayahku meningga?""Jhony mengalami kecelakaan di area proyek." Untuk bagian ini Theo berbohong. "Aku mengenal ayahmu dengan baik, kami kerja bersama di proyek pembangunan hotel."Julie sudah tidak lagi bertanya tapi dia kembali berjongkok di depan batu nisan ayahnya. Sepertinya gadis itu menagis tapi Theo tidak berani mengusik. Sampai cukup lama Theo berdiri menunggu di belakang gadis muda itu. Rasanya tidak mungkin jika Theo melupakan kematian Jhony begitu saja. Theo kembali bersumpah akan menghancurkan para lycan."Terima kasih untuk semuanya." Tiba-tiba Julie bangkit berdiri, mentap Theo untuk berterimakasih.Mendadak Theo yang tidak bisa bicara, karena dia memang tidak tahu apa seharusnya gadis muda itu berterima kasih karena Theo masih mera
BAB 188Theo terkejut mengetahui Jhony memiliki seorang anak gadis."Kau putri Jhony?"Gadis cantik berlesung pipi dalam itu langsung mengangguk kemudian mengulurkan tangan untuk berkenalan."Julie Parker!"Theo masih gugup ketika ikut menyebutkan namanya."Theo Haris!"Saat itu Jhony pernah bercerita pada Theo, jika dia baru memiliki hidup yang sempurna bersama sang istri. Ternyata Jhony dan istrinya baru memiliki bayi perempuan setelah beberapa tahun menikah dan tiba-tiba sebuah bencana mengerikan terjadi. Jhony tidak sengaja menyayat leher istrinya sampai terputus ketika dia sedang meledak tidak terkendali di masa awalnya berubah menjadi lycan.Setelah istri Jhony meninggal, Jhony menitipkan putri kecilnya pada sang kakak. Jhony pergi menjauhi keluarganya. Demi untuk menjaga keselamatan orang-orang yang dia cintai, Jhony rela hidup seorang diri hingga akhir hayatnya.Selama ini Jhony melarang putrinya untuk mencari. Tapi kemarin ketika Julie berkunjung ke makam ibunya, dia terkeju
BAB 187 SEORANG ANAK PEREMPUANSementara Gerald pergi untuk mencari tahu kelemahan Latuza, Theo harus menyusup dalam pasukan elit para lycan yang sedang memburu lone wolf dan penyihir. Untuk kesekian kalinya Theo berada di tengah kawanan untuk ikut membasmi jenisnya sendiri. Kali ini Theo sedang ikut dalam aksi pembantaian seorang lone wolf tua yang tinggal di sebuah apartemen kecil seorang diri. Begitu sadar tempat tinggalnya sudah dikepung, lycan berbulu abu pucat itu langsung meloncat dari jendela apartemennya untuk berlari kabur. Pasukan lycan pemburu yang telah mengepung juga langsung mengejar, jumlah mereka hampir lima belas ekor di antaranya Theo. Theo ikut berlari mengejar dan melopat tinggi untuk menghadang target buruan mereka. Secepat apapun lycan abu-abu itu berlari dia tetap bukan tandingan para lycan bercicin hitam, dalam sekejap dia sudah kembali terkepung."Grmmm!!!" Suara pimpinan pasukan elit lycan mengeram, memberi instruksi pada kawannya untuk langsung menghabi
BAB 186Diam-diam Theo memperhatikan foto Mia di ponselnya. Sungguh Theo ingin sekali menelpon Mia untuk sekedar mendengar suara gadis itu, tapi Theo masih takut. Theo takut melibatkan Mia dalam masalahnya. Diam-diam Theo juga bersumpah tidak akan menemui Mia sebelum semua urusannya dengan para lycan usai."Apa kau sudah menjalankan perintahku!" Tiba-tiba Gerald sudah berdiri di hadapan Theo.Theo buru-buru matikan layar ponsel dan memasukan benda itu ke dalam saku. Beruntung Gerald tidak sampai ikut melihat foto Mia."Ya!" Theo ikut bangkit berdiri."Ingat kau tetap harus sangat berhati-hati dengan identitasmu!" Gerald telah menyusun rapi semua rencana mereka. "Sekarang kau bukan 'lone wolf', kau harus bisa menyingkirkan egomu sebagai angota kawanan!"Gerald juga telah mengatur semua identitas Theo untuk bisa masuk ke jajaran pasukan elit para lycan. Theo akan menyelinap sebagai mata-mata di tengah kawanan.********Theo tidak akan tahu jika gadis yang sedang dia rindukan justru seda
BAB 185 INGIN MENGUASAI"Siapa dia?" Henry penasaran dengan pemuda yang sedang bersama Mia."Dia Tom!" Lana yang menjawab Henry. "Cowoknya Mia!"Saat itu juga Mia langsung menarik telinga Lana untuk mundur ke belakang pinggangnya. Sumpah Mia takut dengan reaksi Zontus terhadap Henry."Tom temanku di kampus." Mia buru-buru berbohong.Zontus terlihat seumuran Henry, dengan gaya pakaian yang juga sama-sama tidak kalah modis dan terlalu mahal. Henry kurang percaya jika mahasiswa berpenampilan seperti itu."Henry!" Henry mengulurkan tangan lebih dulu pada Zontus untuk memperkenalkan diri. "Aku sepupu Mia."Setelah itu Zontus baru mau bicara. "Tom!"Zontus memperkenalkan diri dengan nama menjijikkan yang diberikan Mia."Senang bertemu denganmu, Tom."Livie ikut berkenalan kemudian Lana menarik lengan Livie dan berjinjit ke telinganya untuk berbisik."Cowok Mia sangat tampan, dia juga membelikan sepatu untukku!""Oh, Ya!" Livie ikut tersenyum cemerlang pada Lana yang sedang pamer."Lihat T