BAB 170 MUSUHZontus sangat marah dengan keberanian para lycan mengintainya. Zontus menghentikan mobilnya di tengah jalanan gelap kemudian keluar dan berdiri melihat ke sekelilingnya yang sudah penuh dengan sepasang mata menyala merah."Siapa yang berani memberi kalian printah untuk mengikuti ku?"Monster-monster yang semula bersembunyi dalam gelap mulai menampakan diri dengan taring tajam dan napas berdesis garang. Zontus telah dikepung oleh puluhan lycan bercincin hitam."Kami mendapat perintah untuk menghabisi semu penyihir!"Beraninya para lycan menyebut Zontus sebagai penyihir. Setelah berabad-abad menghilang dan tidak perduli, membuat Zontus tak dikenali lagi sebagai raja negeri Utara. Kawanan lycan tumbuh semakin besar terus bermutasi dengan genetika baru yang entah mereka dapatkan dari mana. Mulai dari kasta prajurit terendah hingga pasukan elit mereka yang mulai turun tangan, Zontus bisa melihat jika seseorang sedang mengendalikan mereka untuk sebuah tujuan."Katakan pada pim
BAB 171 ULAH ANAK-ANAKMia dan Lana masih berkutat di sekitar patung marmer wanita cantik berambut ular yang sedang memeluk obor dengan tubuh bugil."Ini hanya patung dari batu marmer!" Mia mengetuk kepalanya."Dia bisa hidup dan suka berjalan telanjang!""Mustahil!" Mia tetap tidak percaya."Lihat!" Lana langsung menghentakkan tungkai kaki untuk menginjak keras ke punggung kaki kiri patung marmer.Suara retakan menjalar dari tungkai Lana dan terus menjalar ke sekujur tubuh patung wanita bugil berambut ular itu dan dia mulai bergerak hidup."Lana ...!!!" Mia menjerit histeris.Lana benar-benar bisa menghidupkan kembali mahluk yang telah Zontus bekukan menjadi batu. Seketika rambut panjangnya yang terdiri dari ribuan kepala ular bergerak menjuntai dan berdesis jahat mengerikan. Saat itu penutup matanya belum terbuka karena masih memeluk obor. Tapi setelah obor besar tersebut berkobar dan penutup matanya terbakar, sepasang matanya langsung berpendar merah murka. Matanya seperti penemb
BAB 172Theo merasa hidupnya telah berakhir sejak para lycan telah mengubahnya menjadi monster. Rasanya Theo sudah tidak berharap dirinya bisa kembali menjadi manusia. Meskipun sekarang dia hanya seorang diri, Theo bersumpah akan mengunakan nyawanya untuk membalas para lycan.Theo kembali ke tempat tinggal Jhony mencongkel peluru perak yang tertancap di dinding untuk dia keluarkan. Anehnya ketika Theo memungut peluru perak itu, kulit tangannya tidak terbakar. Sepertinya cincin hitam yang Theo pakai telah membuatnya kebal dari perak. Theo jadi berpikir, seandainya Jhony tidak kehilangan lengan kanannya, mungkin dia juga tidak akan mati tertembak. Dari situ Theo semakin curiga jika pembunuh Jhony adalah mantan kawannya sendiri. Lycan dengan cincin hitam yang dapat mengunakan senjata peluru perak.Theo terus memperhatikan lambang tiga bintang bersusun piramida pada selongsong peluru perak. Theo yakin lambang itu adalah petunjuk penting yang harus dia lacak untuk menemukan pembunuh Jhony.
BAB 173 LATUZALatuza adalah mahluk sihir dari jenis Medusa yang dapat menyerupai wujud mahluk apapun. Di masa lalu Latuza pernah menjadi penguasa hutan terlarang dan memiiki istana megah sebagai singgasananya. Sejak dulu Latuza selalu suka menggoda penguasa negeri Utara agar menjadikannya seorang ratu.Karena telah membuat raja negeri utara murka, King Alzov membakar istana Latuza yang berada di tengah hutan terlarang dan membelah tubuh Latuza mengunakan pedang perak di goa persembunyiannya. Tapi ular wanita itu tetap akan hidup lagi dan lagi selama bukan kepala utamanya yang pertama kali terpenggal. Kali ini Latuza berjalan gemulai dengan tubuh telanjang menghampiri raja mudanya yang sangat menawan. Walaupun putra Artur tapi King Alzov sendir mengakui jika Zontus lebih mirip dengan dirinya. Raja muda yang tampan berkarisma meski dia hanya sedang duduk diam tanpa bergerak di tengah gelap. Zontus selalu menyukai wanitanya dalam rambut ikal alami, karena itu dia pernah sangat mara
BAB 174Yang Mulya Serkan harus bisa mendorong lebih banyak pemimpin negara Timur agar segera menandatangani kesepakatan bebas senjata nuklir dan senjata pemusnah masal di kawasan Timur untuk bisa mewujudkan kawasan Timur sebagai zona bebas nuklir. Seluruh pengembangan senjata nuklir serta uji coba senjata nuklir harus dilarang di kawasan Timur. Sebenarnya usulan tersebut sudah mulai di ajukan mulai tahun 1974 tapi sampai sekarang belum bisa menemukan kata sepakat karena beberapa kepentingan negara tertentu yang masih bersitegang. Nampaknya Perjuangan Serkan bakal sangat berat karena beberapa tahun belakangan ini jumlah negara yang menolak nuklir semakin melemah. Sebagian dari efek terus memanasnya konflik oleh negara pemilik nuklir yang merasa lebih berkuasa, intervensi asing yang berkepentingan, dan yang jelas setiap negara akan membawa kepentingan serta agenda sempitnya sendiri ke meja perundingan. Tak terkecuali Serkan yang juga mendapat tawaran pernikahan untuk putra mahkotanya
BAB 175 SIHIR YANG SANGAT PEKAT DAN GELAPAnelies melihat gelembung di atas permukaan air keruh, kemudian kabut hitam mulai merayap di lantai, terus merata seperti sihir galap yang menjalar. Hanya mata tertentu yang dapat melihatnya merayap melalui tiap celah, meluncur turun melalui tangga hingga ke aula tempat semua orang sedang berkumpul. Jiwa-jiwa polos itu tidak akan sadar dengan datangnya bencana.Sekumpulan pria berpakaian jas rapi yang sedang terlibat obrolan di dekat anak tangga tiba-tiba terhenti, mendadak tubuh mereka tidak dapat bergerak begitu kabut hitam menyentuh kakinya dan terus menjalar sampai ke sekujur tubuh. Tidak ada yang bisa luput, karena begitu kaki mereka melangkah melalui pintu saat itu juga mereka telah siap menukar jiwa untuk bersekutu dengan iblis.Ternyata di sana juga ada wajah-wajah yang tidak asing bagi Anelies. Brandon Lington, Dominic Rodriguez, Aron Lohan, bahkan adik laki-lakinya dan saat itu juga Anelies menjerit."Tidak!!!"Serkan juga terkejut
BAB 176 JEBAKANBrandon Lington mendapat undangan serupa dengan Yang Mulya Serkan, undangan untuk ikut hadir dalam acara Economic Gathering. Yang membuat Brandon merasa aneh, undangan tersebut juga cuma mencantumkan nama pribadi. Beruntung beberapa saat setelah Brandon meletakkan kembali undangannya di atas meja, tiba-tiba Jared menelpon."Jangan datang!"Jared juga langsung menjelaskan jika Anelies telah melihat kilasan mengerikan mengenai perangkap yang telah disiapkan oleh sekelompok orang untuk menjerat mereka semua dalam sebuah perjanjian terkutuk."Siapapun yang ikut hadir di sana tidak akan pernah sadar dengan kesepakatan apa saja yang telah mereka tandatangani. Hal tersebut bakal menjadi senjata untuk melakukan pemerasan. Mereka sedang mencari sumber dana dan budak untuk membangun sebuah kekuasaan." Jared terus menjelaskan persis dengan semua yang telah diperingatkan oleh Anelies. Sebelumnya Jared juga sudah menghubungi Aron Loghan serta yang lain utuk tidak menghadiri undanga
BAB 177Langit sedang sempurna gelap tanpa cahaya bulan. Latuza terus berjalan menyebrangi halaman rumput dari sebuah mansion megah yang sebagian lantainya sedang terang benderang. Sebuah pesta pertemuan yang dihadiri oleh banyak petinggi penting dari berbagai perusahaan besar.Dengan tubuhnya yang masih telanjang berbalut lumpur hitam Latuza memanjat ke sisi bangunan dan memecahkan dinding kaca di lantai empat yang gelap gulita untuk masuk ke sebuah kamar. Ada sebuah bak marmer besar untuk berendam, Latuza masuk ke dalam bak dan seketika air di dalamnya ikut berubah keruh hitam.Salah seorang sekuriti di lantai tiga mendengar suara pecahan kaca dan langsung berlari naik ke lantai empat untuk memeriksa. Sebenarnya lantai empat yang gelap gulita itu tidak pernah digunakan, seluruh pekerjaan juga dilarang untuk naik ke lantai teratas tersebut.Tapi karena mendengar suara pecahan kaca yang cukup nyaring, sekuriti harus memeriksa. Sebuah dinding kaca yang menghadap ke halaman samping ter
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi
BAB 52 HARUS PATUHPutri Sofia yang baru kembali dari asik berlibur langsung dibuat terkejut melihat Hamna sudah menunggunya di Istana Zubair."Apa yang kau lakukan di sini?""Pangeran Al-Waleed mengirim saya untuk menjaga Anda, Putri Sofia.""Mustahil!" Putri Sofia tidak percaya. "Pangeran Al-Waleed telah mengembalikan mu!""Silahkan Anda bicara sendiri dengan Pangeran Al-Waleed."Saat itu juga Putri Sofia menghubungi Pangeran Al-Waleed melalui telepon. Setelah tiga kali nada sambung, Pangeran Al-Waleed langsung menyambut dengan ucapan salam keselamatan dengan nada lembut."Kenapa Hamna ada di Istana Zubair?" Putri Sofia yang sedang terburu emosi langsung menerjang dengan pertanyaan lantang tanpa membalas ucapan salam."Aku yang mengutusnya untuk menjagamu." Pangeran Al-Waleed masih berusaha tenang dengan sikap dewasa."Aku sudah punya Zahra, aku tidak butuh pengawal lagi." Sofia menolak. "Aku tidak suka dengan pengawal yang Anda kirim!""Suka atau tidak suka, kau tetap harus dija
BAB 51 PERTEMPURAN AKAN KEMBALI DIMULAI "Ternyata Putri Sofia pergi berlibur dengan Pangeran Yusuf." Abdul langsung melapor pada Pangeran Al-Waleed. "Darimana kau mendapat informasi itu?" Pangeran Al-Waleed melempar tatapan tajam pada pengawalnya. "Pangeran kecil itu yang baru bercerita." Abdul dan Pangeran Al-Waleed memperhatikan Pangeran Habibi yang masih duduk sendirian. "Tidak mungkin anak-anak akan berbohong" Abdul melanjutkan. "Dia juga memberitahu jika Putri Sofia menyimpan banyak foto Pangeran Yusuf." Telinga Pangeran Al-Waleed semakin terbakar, rongga dadanya bergemuruh hebat dengan rasa panas. "Kembali kirim Hamna untuk mengawasi Putri Sofia!" ****** Terlepas dari hati Putri Sofia yang masih bimbang dan perasaan Pangeran Yusuf yang belum bisa terbalas, mereka tetap harus menjadi saudara yang saling menyayangi. "Apapun yang bakal terjadi aku tidak ingin hal tersebut merubah hubungan kita." Yusuf menggenggam tangan Putri Sofia. "Ya?" Putri Sofia mengangguk
BAB 50 SOFIA & YUSUFSetelah berpisah di savana dengan perasaan cemas, Pangeran Yusuf benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan Putri Sofia, apa lagi setelah itu Putri Sofia juga tidak turun untuk makan malam. Pangeran Yusuf sangat takut telah bertindak ceroboh.Dalam pikiran Yusuf, Putri Sofia tetap gadis muda yang masih sangat polos, belum pernah tersentuh oleh laki-laki. Seharusnya Yusuf tidak tergesa-gesa. Sekarang Yusuf merasa sangat bodoh karena tidak dapat menahan diri."Dimana Sofia?" Emillie yang bertanya dimeja makan."Sepertinya dia kelelahan setelah berkuda." Mara yang menjawab. "Zahra sudah mengantar makan malam Sofia ke kamar."Meski tahu penyebabnya, Pangeran Yusuf tidak berani ikut bicara.Sampai larut tengah malam Yusuf melihat kamar Putri Sofia masih terang benderang, tapi Yusuf tidak berani mengusik. Sekedar mengirim pesan pun Pangeran Yusuf tidak berani.Sepanjang malam itu sebenarnya Putri Sofia dan Pangeran Yusuf sedang sama-sama tidak bisa tidur. Sampai lewat
BAB 49 PUTRI SOFIA BERLIBURPutri Sofia mengirim pesan kepada Pangeran Al-Waleed bahwa dirinya tidak bisa datang ke Istana Tamir.[Maaf Pangeran Al-Waleed, saya tidak bisa hadir ke pesta ulangtahun Anda karena mendadak harus menjenguk kakekku]Kakek berarti keluarga dari ibu Putri Sofia. Pangeran Al-Waleed tidak banyak bertanya karena selama ini Yang Mulya Serkan diketahui sangat privat merahasiakan keluarga istrinya.[Semoga kakek Anda diberi kesehatan dan selalu dilimpahi keberkahan, Putri Sofia]Pangeran Al-Waleed membalas pesan dari Putri Sofia dengan sebuah doa seperti adab pria terhormat. Pangeran Alwaleed berpikir kakek putri Sofia pasti sudah jompo dan sakit sakitan.*********"Jared apa kau bisa diam sebentar saja!" Mara berteriak pada suaminya yang sudah kembali berada di atas punggung kuda."Aku hanya ingin mengajak anak-anak berkeliling di perbukitan."Jared mengajak Pangeran Yusuf, Putri Sofia, Pangeran Rasyid, dan tentunya Lana yang tidak mau ketingalan sebagai pasukan h
BAB 48 PILIHAN PUTRI SOFIAEmillie dan Gerald datang berkunjung ke Istana Zubair karena kebetulan mereka sedang berada di timur. Gerald bertemu dengan Yang Mulya Serkan untuk membicarakan masalah pertempuran yang semakin memanas. Sementara itu Emillie pergi menemui Anelies karena tidak mau ikut campur urusan laki-laki.Emillie bukan cuma terkejut karena melihat tingkah Pangeran Al-Waleed yang mengirim begitu banyak kotak kado merah muda, Emilie juga terkejut mendengar putri Sofia demam tinggi karena tekanan stress."Aku bukan cuma takut Sofia jatuh sakit, aku paling takut bila dia kembali nekat kabur." Anelies mengungkapkan kerisauannya pada Emillie. "Aku hanya menginginkan kebahagian untuk Sofia, tapi Yang Mulya Serkan dan seluruh negeri ini pasti juga menginginkan putri kami bersama pria yang setara dengannya."Artinya Sofia tetap tidak bisa bersama sembarangan laki-laki, pernikahannya tetap harus di atur oleh keluarga kerajaan. "Sepertinya Putri Sofia cuma perlu berlibur." Emil
BAB 47 MENJADI GILAFaaz diseret ke sebuah ruangan berdinding biru terang, terdapat banyak sekat kaca tembus pandang dengan berbagai mesin canggih digital. Laboratorium kota telah dikuasai pihak musuh dan mereka alih fungsikan sebagai tempat penyiksaan manusia paling keji.Suara teriakan keras terdengar dari ujung lorong kaca. Suara seorang pria yang terus meraung tersiksa dengan pedih, sesekali juga terdengar suara lecutan disusul tangis memohon ampun. Faaz berusaha menutup rapat telinganya dan tahu dirinya bakal segera bernasib serupa."Ayo cepat seret dia ke mari!"Kaki Faaz kesulitan berjalan tegak karena lututnya juga telah bertubi-tubi mendapat pukulan keras."Beruntung kami tidak akan memotong kaki dan lenganmu!"Faaz masih berani menatap tajam untuk menunjukkan sikap tanpa gentar."Beraninya kau menantangku!"Faaz kembali mendapat pukulan keras hingga sisi rahangnya berderak."Sebentar lagi seluruh kesombongan di kepalamu akan lenyap!"Faaz didorong ke kursi metal, kaki, tang
BAB 46 TANTANGAN BERATKomandan tim relawan telah mengkonfirmasi pada media yang telah meliput kejadian tembakan rudal dua hari yang lalu."Tidak ditemukan tubuh korban di lokasi kejadian!" Kemal juga telah mencari berbagai berita mengenai kejadian tersebut."Pagi setelah ledakan, warga cuma melihat bekas kendaraan militer yang telah hancur. Kondisinya sangat parah. Seandainya Faaz masih selamat dari maut, pasti kali ini dia juga sudah tertangkap oleh pihak lawan.""Oh, Tuhan...!" Kemal terus mencengkeram rambut di kepalanya.Tertangkap sebagai penyusup hukumannya bisa sangat keras mengerikan.*******Putri Sofia sedang duduk di balkon bersama Yang Mulya Seika ketika Zahra datang melapor."Putri Sofia, baru saja Pangeran Al-Waleed datang untuk menjenguk Anda."Sofia cukup terkejut karena dia pikir Pangeran Al-Waleed tidak akan nekat datang."Aku belum mau bertemu siapapun!" Putri Sofia menolak Pangeran Al-Waleed di hadapan Yang Mulya Seika. "Katakan saja aku masih perlu istirahat."
BAB 45 SIAPA YANG AKAN MENANGPutri Sofia baru pulih dari demam, sudah mulai mau menghabiskan sarapan tanpa rasa mual."Hari ini Yang Mulya Seika akan datang mengunjungi Anda, Putri Sofia."Putri Sofia tersenyum bahagia mendengar neneknya akan datang menjenguk. Di antara semua orang di keluarga istana, Yang Mulya Seika adalah orang yang bakal selalu membela Putri Sofia sebagai cucu kesayangannya. Bahkan Serkan tidak kan berani menentang jika ibunya yang telah bicara."Siapkan gaun hadiah dari nenekku, aku ingin memakainya hari ini."Zahra terus mendampingi Putri Sofia yang masih terlihat agak pucat tapi sudah kembali bersemangat. Zahra tidak berani memberitahu Putri Sofia mengenai kabar duka yang baru dia dapatkan mengenai adiknya.******Pangeran Al-Waleed sedang dalam acara kunjungan kenegaraan di Eropa ketika Hamna memberi kabar mengenai kondisi Putri Sofia."Putri Sofia sedang sakit sejak dua hari yang lalu.""Kenapa kau baru memberitahuku?" Pangeran Al-Waleed cukup terkejut dan a