BAB 112 LITTLE PRINCE Ana kembali datang ke mansion mewah keluarga Loghan di South Hampton. Ana sengaja menunggu dua minggu untuk kembali dengan tujuan agar tidak perlu bertemu lagi dengan Henry Loghan. Setelah dua minggu seharusnya Henry juga sudah pulih dan telah sibuk beraktivitas dengan pekerjaannya. "Aku ingin minta ijin untuk mengambil barang yang kemarin tertinggal." Ana minta untuk di ijinkan masuk. Sekuriti yang sedang berjaga di pintu gerbang mansion mewah itu langsung mengenali Ana sebagai perawat yang kemarin mengurus tuan muda mereka. "Anda harus diperiksa terlebih dahulu." Ana mengikuti prosedur mereka, dia berdiri di depan sensor tamu untuk memastikan tidak ada barang berbahaya yang dia bawa, ketika nanti akan keluar dia juga akan kembali di periksa seperti itu. Keluarga Loghan memang memiliki protokol yang ketat untuk siapa saja yang masuk ke area properti mereka. Tapi setelah diketahui bersih, Anan juga langsung dipersilahkan masuk. "Terima kasih." Ana mengucapka
SEASONS 13 KING IN THE NORTHBAB 1 BURUNG ELANGDulu Zontus pikir dengan melenyapkan anak-anak immortal akan mengakhiri kutukan, ternyata bukan seperti itu. Kilasan yang pernah ditunjukkan oleh pangeran husain mengenai Elang api di utara telah membuat mata Zontus terbuka. Sepertinya dari sana semua berawal.Pada masa raja yang terdahulu, ketika elang api masih terbang di atas langit negeri utara, mereka semua hidup dalam kedamaian di bawah naungan langit yang cerah benderang. Elang api telah melindungi negeri utara seperti seorang ibu yang menjaga anaknya.Tiba-tiba tahun yang beku datang begitu panjang, bukan cuma membekukan tiap tetes mata air dan embun di permukaan daun. Segalanya beku, sumber makanan yang mereka tanam mati membeku, demikian pula dengan binatang ternak. Masyarakat negeri utara mengalami krisis makanan panjang dan menghadapi gelombang kelaparan besar karena lapisan es yang tidak juga kunjung mencair.Raja negeri utara yang terdahulu memangil elang api, mahluk yang p
BAB 2 BERAKTINGKetika melihat Ana dan Jackson, Henry merasa benar-benar disepelekan. Henry Loghan memang belum pernah ditolak oleh wanita, dia muda, sangat tampan dan pastinya kaya raya. Ketika melihat dirinya kalah saing hanya dengan seorang pegawai bank, Henry jadi mulai berpikir bertapa konyol nasibnya. Tapi tiba-tiba saja sebuah ide gila terlintas di kepala Henry. Henry langsung menoleh gadis muda yang duduk di sampingnya."Bagaiman jika kita menikah?"Henry mendekat untuk memperjelas keseriusannya."Kita akan berbagi keuntungan dalam pernikahan!""Keuntungan macam apa maksudmu?" Livie cuma mengernyitkan dahi."Kau tidak perlu masuk fakultas bisnis, aku yang akan menangani bisnis keluarga kita dan kau bisa pergi ke sekolah akting terbaik seperti yang kau inginkan!""Kau serius?" Livie masih mengernyitkan dahi kurang yakin dengan ucapan Henry yang mau mengajaknya menikah."Bila kita menikah, Kau tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi dari keluargamu untuk belajar akting!"Selama ini
BAB 3 GADIS MUDADiam-diam Henry masih sering memperhatikan Ana dari seberang jalan. Melihat wanita pekerja keras yang lebih rela berangkat malam dan pulang pagi cuma untuk beberapa ribu dolar dari pada dua juta dolar yang Henry tawarkan sebagai gajinya perbulan. Ternyata Henry Loghan tetap tidak bisa melepaskan wanita itu begitu saja.Sudah beberapa kali Henry memberikan penawaran, tapi Ana juga tetap menolak. Sifat dasar laki-laki akan selalu penasaran dengan sesuatu yang sulit untuk didapatkan dan akan teru merasa tertantang. Henry bukan hanya menyelidiki profile pribadi Ana dan seluruh keluarganya, dia juga menyelidiki semua profil Jackson yang ternyata sebelumnya sudah pernah gagal menikah dan telah memiliki seorang anak perempuan dari seorang wanita Meksiko. "Aku ingin bicara!" tiba-tiba Henry menghentikan mobilnya di tepi jalan merentangkan pintu untuk Ana yang sedang menunggu taksi. "Masuklah."Ana mengikuti perintah Henry Loghan untuk masuk ke dalam mobilnya dan langsung
BAB 4 BERITA PERNIKAHAN HENRY Pagi hari di tanah peternakan, Mia terbangun oleh suara ringkihan kuda yang sedang dijinakkan oleh para pekerja di halaman. Mendekati musim kawin, biasanya memang banyak kuda jantan yang tiba-tiba jadi liar dan pemarah. Mia menggeliat malas padahaL tadi malam dia sudah tidur sangat lelap sampai tidak bermimpi. Tepat ketika Mia berguling ke belakang punggungnya gadis itu langsung melotot terkejut. Mia melihat jendela kamarnya berderit terbuka oleh tiupan angin dari luar. Mia langsung meloncat bangun, berjalan menghampiri daun jendela yang tadi malam yakin sudah dia kunci. Mia semakin terkejut ketika melihat slot penguncinya patah. "Mustahil!" Gumam mia dalam keterkejutan yang tidak masuk akal. Kamar Mia terletak di lantai tiga cukup tinggi untuk siapapun memanjat dari luar dan anehnya bekas patahan slot pengunci jendela itu mirip logam yang dilelehkan. Mia masih memperhatikan ujung besi yang agak bengkok dan sedang berpikir keras saat tiba-tiba Mara ma
BAB 5 LIVIEAnelies masih panik karena Putri Sofia belum juga bangun tapi denyut nadi dan suhu tubuhnya normal."Kenapa dengan putriku, Yang Mulya?" Anelies terus menangis sambil menciumi putri Sofia."Dia akan baik-baik saja." Serkan coba menghibur Anelies.Serkan terlihat beberapa kali menyentuh pergelangan tangan Putri Sofia untuk terus memastikan. Dokter istana juga sudah memeriksa, tidak ada yang aneh dengan semua fungsi organ di tubuh Putri Sofia. Tapi kelopak mata Putri Sofia tetap terpejam lembut dengan napas teratur layaknya orang yang cuma sedang tertidur."Ini sudah empat jam, seharusnya dia bangun." Anelies terus berusaha membangunkan putrinya dengan memasuki alam pikiran Putri Sofia tapi tetap tidak berhasil, seolah ada energi lebih kuat yang menahannya."Aku sangat takut Yang Mulya." Kali ini Anelies menatap suaminya. "Aku takut putri kita terkena kutukan.""Tidak ada kutukan, kecuali itu untuk menguji keyakinan kita!" Serkan terus menggenggam Anelies. "Doa ibunya adalah
BAB 6 NAKAL "Dari mana kau belajar membekukan sayap elang dan menidurkan kakakmu?" "Burungnya nakan!" Husain langsung menjawab. "Apa kakakmu Sofia juga nakal?" Serkan terus bertanya. "Aku yang nakal!" Husain mengaku sambil menunduk kemudian pelan-pelan mengulurkan ponsel milik Putri Sofia yang baterainya sudah habis. Ternyata Husain mengigat baik-baik perkataan Zontus, dia tidak harus bercerita pada babanya agar tidak perlu berbohong. "Kau tidak boleh mengambil milik kakakmu tanpa ijin!" Serkan mempertegas ucapannya. "Aku pinjam saat tidak dipakai." Husain terus berkelit. "Ya, setelah kau buat kakakmu dan pengawalnya tertidur!" Husain pilih diam karena tidak bisa membela diri, dia sudah ketahuan. "Dengarkan baik-baik!" Serkan bicara tegas tapi sikapnya lembut dengan menarik pinggang sang putra agar duduk di pangkuannya. "Kau tidak boleh sembarangan mengunakan kemampuanmu!" Serkan menatap Husain, menunggu anak laki-laki itu sampai mau mengangguk. "Ya, Baba." Kepa
BAB 7 ULAH HENRYDulu Geby sempat berharap salah satu dari putri kembarnya ada yang berjodoh dengan putra keluarga Adington, sayangnya harapan itu tidak pernah terwujud. Sky Junior telah menikah dengan keponakan Dominic Rodriguez, sementara kelima putri kembar Geby juga telah bertemu pasangannya masing-masing. Benar-benar tidak ada yang menyangka jika mimpi Geby bakal di wujudkan oleh putranya yang paling bandel.Semua orang sudah bersiap untuk pernikahan Henry Loghan dan Oliviea Adington. Setelah sekian lama Jeremy Loghan dan Sky Adington berteman baik, sekarang mereka akan benar-benar menjadi keluarga dengan pernikahan anak-anak mereka. Semua ikut bahagia dan tidak sabar."Dimana Henry?" Geby mendengar dari Jacob jika semalam Henry sudah pulang. "Kenapa belum kelihatan?""Biar kutanya Jacob!" Lily segera menelpon putranya.Pernikahan Henry tinggal dua jam lagi tapi dia sama sekali belum terlihat sejak pagi. Begitu mendapat perintah dari ibunya Jacob langsung pergi mendatangi kamar H
BAB 246Di luar gerimis kembali turun, atmosfer pagi terus meredup setelah matahari juga kembali tertutup awan. Udara lembab seolah enggan bergerak, menghambat segala aktifitas dengan dingin menusuk tulang."Zontus...." Mia menggeliat dalam pelukan lengan besar yang ingin terus mendekapnya."Oh ..." Mia berpaling ke kanan dengan sisa napas tersengal. "Ah...!" bibirnya langsung kembali tertangkap.Suara decak basah dan desakan napas maskulin memburu bercampur dalam keributan intim yang meningkat panas di atas ranjang. Zontus terus melumat kasar tapi tetap belum juga terpuaskan. Setiap kali Mia berusaha luput berpaling, Zontus akan segera menangkapnya lagi dengan lebih keras, mencekal rahang lembutnya agar diam untuk di desak dan dihisap.Mia menyukai rasa bibir Zontus yang maskulin kasar, tapi juga sangat lembut membuai. Entah bagaimana, padahal mereka cuma sekedar berciuman tapi rasanya nyawa Mia siap untuk ikut dia berikan. Tubuh Mia merinding gemetar, Zontus sangat besar dan kuat, s
BAB 245 DIBEBASKANZontus melompat ke dalam kawah magma yang sedang bergolak. Zontus sudah tahu jika tubuhnya tidak akan hancur, karena darah Zontus bisa lebih panas dari magma dari prut bumi. Zontus telah menelan darah paling murni dari raja negeri Utara yang bisa membakar lebih panas dari api neraka. Jenis sihir apapun tidak akan dapat lagi menyentuh tubuh Zontus.Begitu masuk ke dalam sumur magma, Zontus langsung berenang, menyelam sampai dalam hingga dia menemukan jasad elang api. Tubuh elang raksasa itu masih utuh di dasar dapur magma. Zontus segera mencabut pedang perak dari punggungnya dan seketika luapan magma ikut bergolak dan bergemuruh."Aku adalah rajamu!" Zontus siap menebaskan pedang perak besarnya. "Hanya aku yang bisa membangkitkan mu atau meleburkan tubuhmu hingga lenyap!"Suara gemuruh dan letupan magma mulai meluap sampai ke puncak gunung."Aku akan membangkitkan mu dan membebaskan mu dari segala belenggu, tapi kau hanya boleh patuh padaku!"Zontus mengayunkan pedan
BAB 244 KESAL DENGAN PARA PENGACAU MEREPOTKAN."Zontus!" Bibir Mia berucap kebas karena masih terlalu syok.Zontus berdiri di bawah shower deras dengan tubuh maskulin telanjang penuh percikan lumpur. Mia melihat lengan besar Zontus menyaruk kasar rambut di kepalnya untuk membersihkan sisa lumpur. Air yang mengalir dari punggung Zontus ikut berwarna keruh pekat. Lelehan lumpur kotor terus meluncur turun melalui tiap inci pilinan otot maskulin yang sedang meregang keras. Mahluk yang sangat mengerikan dan berbahaya.Tiba-tiba Zontus berhenti, berpaling menatap Mia dengan mata masih berkobar seperti api. Benar-benar jingga seperti api, Mia gemetar hingga tidak berani bergerak. Tubuh Mia membeku tanpa mantra, Mia masih terlalu syok dan ketakutan. Rasa takut yang sulit dijelaskan dengan nalar, tapi auranya jelas sangat kuat, terlalu kuat.Nampaknya Zontus juga menyadari tubuh Mia yang sedang menggigil. Perlu beberapa saat sampai perlahan warna jingga di mata Zontus mulai meredup, kembali ke
BAB 243 HUJANHujan akhir musim gugur selalu turun dia sertai badai. Mia memperhatikan guguran daun basah di lantai balkon yang terbawa badai semalam. Sudah hampir tiga jam, Mia hanya meringkuk diam menyaksikan sisa hujan tanpa ingin beranjak dari ranjang.Sebentar lagi musim gugur berlalu, beralih ke musim yang baru tapi nampaknya hati Mia masih belum bisa beranjak ke manapun. Sesering apapun Mia berusaha tersenyum, tapi tetap tidak dapat menutupi kerinduan nya saat sendiri. Sungguh Mia rindu Zontus.Diam-diam air mata bening kembali mengalir dari sudut mata Mia tanpa sedikit suara isakan. Dua bulan lagi usia Mia sudah sembilan belas tahun. Waktu akan terus berjalan tanpa bisa diputar kembali, tapi Mia sudah bertekad menghabiskan seumur hidupnya untuk balas menunggu Zontus.[Ingat kau berjanji akan datang menjemputku di ulang tahunku yang ke dua puluh lima] Mia mengirim pesan ke ponsel Zontus yang sudah lama lenyap padam.********Suhu udara di luar semakin menusuk tulang, rintik h
BAB 242 MELANJUTKAN HIDUPAkhirnya musim gugur, hampir empat bulan sejak Mia kehilangan Zontus serta ibunya Helena. Mia terlihat jauh lebih baik, lebih sehat dan ceria, meski isi hatinya tetap tidak ada yang tahu.Mia dan Theo kembali berteman dekat dan berkomunikasi lagi seperti dulu. Theo juga sering datang mengantarkan makanan dengan mengetuk pintu. Kadang mereka membuat makan malam bersama dan pergi ke taman saat akhirnya pekan.Kali ini Theo mengantar Mia pergi ke Hampton untuk acara bayi Henry dan Livie. Hampir semua keluarga besar Mia ikut datang. Geby beserta kelima putri kembarnya dan anak-anak mereka yang ramai. Brandon, Lily serta anak-anak keluarga Lington termasuk Jacob dan bayi mereka yang berambut merah.Hanya Anelies yang tidak bisa ikut datang, tapi dia menitipkan hadiah spesialnya pada Jeny dan Pangeran Albany."Ini hadiah dari Ane untuk Leon."Akhirnya Henry memberi nama Leonel Loghan seperti permintaan Aron yang tidak bisa dibantah."Sampaikan ucapan terimakasihku
BAB 241 MENJALANI HIDUP Mia masih sangat muda dan labil, bisa bertindak ceroboh dalam kondisi tidak stabil. Sebelum pergi dari rumah peternakan, Anelies terus mengingatkan adiknya agar tidak pernah putus asa. "Waktu adalah kesempatan dengan banyak pelajaran yang dapat menjadi penyembuh bagi hati dan jiwa yang sakit. Tidak boleh putus asa, hidup harus tetap dijalani seperti janji yang telah diambil sumpahnya!" Sebagai kakak perempuan, Anelies akan terus mengingatkan Mia lagi dan lagi sesering dia bisa. "Berjanjilah untuk kami semua!" Anelies meminta Mia untuk berjanji agar tidak menyakiti dirinya sendiri. "Aku berjanji tidak akan bertindak bodoh!" Mia bersumpah. Anelies memeluk Mia erat-erat sambil terus berbisik. "Kami semua mencintaimu!" Mia mengangguk kemudian balas memeluk Anelies yang berpamitan pergi bersama anakanak. Aneleis yang pergi paling terakhir dari rumah peternakan. Satu pekan setelah Anelies pergi Mia ikut kembali ke New York. ******* Walapun Mia telah be
240 MIA RINDUSatu Minggu setelah semua orang pergi meninggalkan rumah peternakan, Mia masih terlihat murung, belum memiliki aktifitas lain kecuali berdiam diri di dalam kamar. Mia sering menangis sampai pagi tanpa sedetikpun memejamkan mata.Sungguh Mia sangat rindu tapi tidak tahu harus mencari Zontus kemana. Patah hati karena ditinggalkan selamanya ternyata jauh lebih menyakitkan dari pada sakit hati karena cemburu dan pertengkaran. Ketika hanya sekedar bertengkar, paling tidak Mia masih memiliki kesempatan untuk melihat Zontus kembali. Sekarang Mia sudah tidak bisa dan tidak tahu harus menahan rindunya sampai kapan.Mia semakin sedih karena satu buah kenangan foto pun dia tidak punya. Kadang Mia juga sangat takut bagaimana jika nanti dia lupa dan semua ingatannya tentang Zontus menghilang seolah mereka memang tidak pernah ada. Mia benar-benar bisa gila jika terus seperti ini."Mia apa kau sudah bangun?" Suara Mara mengetuk pintu kamar Mia dari luar."Masuklah, Mom."Begitu mendeng
BAB 239 KEKHAWATIRAN SEMUA ORANGMia bukan cuma telah kehilangan Zontus, dia juga baru tahu jika Helena adalah ibunya. Tapi dari semua kepedihannya, Mia paling sedih karena dia dan Zontus berpisah dalam kondisi sedang marah, bahkan Mia mengusirnya pergi.Sebuah kesalahan pahaman yang pastinya juga sulit untuk Zontus jelaskan dalam kondisi seperti kemarin. Zontus bersikeras tetap pergi karena Helena memang harus dia selamatkan. Sekarang mereka berdua sudah sama-sama tidak ada, Zontus pergi menyusul Helena.Penyesalan memang sering kali datang terlambat. Sekarang Zontus benar-benar pergi dan rasanya Mia ingin gila. Sejak kemarin Mia hanya duduk di balkon kamar, diam melihat jauh ke garis hutan tanpa mau berkumpul dengan keluarga yang lain. Keluarga Mia sedang berkumpul, bahkan Kai juga kembali datang bersama istri serta anak-anaknya untuk Mia."Semua akan berlalu dia akan baik-baik saja." Emillie berusaha menenangkan ibunya meski sebenarnya dua juga khawatir dengan kondisi Mia. "Mia
238 KEPERGIAN ZONTUSSetelah suara retakan kubah magma disusul ledakan dahsyat, elang api keluar dari puncak gunung dengan langsung merentangkan sayap lebar. Tiap helai dari bulu elang raksasa itu berkobar jingga, wujudnya benar-benar mengagumkan. Gerald terus berdiri takjup karena tidak menyangka dirinya bakal menjadi saksi dari kebebasan elang api yang telah ribuan tahun bersemayam dalam belenggu. Elang api sudah terbebas, dia terbang lenyap ke angkasa. Saat itu juga Gerald langsung berlutut untuk pengorbanan rajanya. Gerald terus berlutut hingga gemuruh di pungcak gunung api itu kembali mereda tapi jantung Gerald tetap berdebar kencang.Sungguh Gerald juga masih gemetar melihat pengorbanan Zontus untuk meraka semua. Meski Gerald tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Tapi Zontus telah pergi membawa semua benda milik raja negeri Utara bersama tubuhnya, pedang perak, belati, permata bahkan darah milik raja tertua mereka.Setelah cukup tenang dan yakin semuanya telah usai, Ge