Share

Bab 30

Sesampainya di tempat ditemukannya tas biru itu, aku tersungkur lemas. Hanya tas saja yang teronggok di sana. Dan beberapa bekas darah yang menempel di daun kering.

"Ya Allah..."

Sesak didada makin meraja. Aku meraung sejadi-jadinya. Tak rela jika anakku hilang dengan cara seperti ini.

"Rin, Istighfar, jangan begini. Raffi pasti masih hidup. Dia tak jauh dari sini, hayo jangan menyerah, Rin."

Aku tahu Nana pasti hanya menenangkanku, suaranya juga bergetar.

"Raffi... Raffi... " aku terus berteriak memanggil anakku itu. Betapa berdosanya aku ya, Allah. Tak menjaga amanah yang Engkau berikan.

Hari makin siang, kini bantuan dari relawan pun berdatangan. Seluruh hutan disisir tanpa lelah. Hingga ditemukan gubuk di tengah hutan dan ladang yang ditanami berbagai tanaman. Tapi, tak ada orang disana.

Rumah yang tak terkunci itu digeledah, dan ditemukan bekas baju koko anak yang sudah robek-robek bercampur warna darah yang juga sudah mengering.

"Raffi pasti disini, Raffi ada disini." tangisku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status