“Lihatlah siapa yang datang. Pemenang kita. Oy, pecundang, kemarilah!” seru salah seorang saudara seperguruan Zhang Xu Feng yang telah lama menunggu kedatangan Zhang Xu Feng di kediamannya.
Malam itu, dia tak hanya datang seorang diri. Para rekannya yang ada di sana turut menyambut kedatangan Zhang Xu Feng. Seperti biasanya, mereka telah mengobrak-abrik kediaman Zhang Xu Feng. Namun, kali ini mereka tidak membawa pakaian kotor mereka.Tatkala Zhang Xu Feng datang, mereka menyambut hangat dengan seulas senyum semringah penuh aura kelicikan. Yang paling mencolok dari mereka semua adalah Zhu Hao, lawan yang berhasil dikalahkan Zhang Xu Feng dalam perlombaan tadi siang.“Lihatlah raut wajah pengecutnya. Bukankah tadi siang kau sangat hebat? Semuanya, apa kalian tidak penasaran dengan sihirnya?”“Bagaimana jika kita mengujinya?”“Ohoy, janganlah. Kita bisa dibuat babak belur nanti.”“HAHAHA.”“Kalau begitu, kita lihat bagaimana dia membuat kita babak belur.”Salah seorang dari mereka maju terlebih dahulu. Menggunakan teknik Qinggong, dia menghampiri Zhang Xu Feng seraya melancarkan serangan dengan kekuatan internalnya. Ia memukul dada Zhang Xu Feng hingga membuatnya terpental jauh menabrak tembok pagar. Setengah tubuh Zhang Xu Feng tenggelam ke dalam tembok yang retak akibat serangan yang sangat kuat.“Aaaarggh!”BRRUK!DUAK!Serangan itu berhasil melukai merdian tubuh Zhang Xu Feng, mengacaukan Qi energi tubuhnya yang belum bisa dikendalikan sutuhnya. Tidak puas hanya satu serangan, saudara seperguruannya yang lain pun tak tinggal diam melihat kesenangan di hadapan mata. Mereka mengeroyok Zhang Xu Feng secara bersamaan dengan kekuatan magis.Kali ini lebih buruk dari penindasan sebelum-sebelumnya. Jika dulu mereka hanya mengeroyok menggunakan beladiri external, kini sekarang mereka lebih berani melukai Inti Emas Zhang Xu Feng menggunakan kekuatan internal.“Hyaarrrggghh!!!” Zhang Xu Feng mengerang kesakitan kala merasakan inti emasnya terbakar hingga retak.“Hahaha. Lihatlah dia. Ternyata hanya segini saja kemampuannya. Padahal, tadi dengan sombongnya mengalahkanku,” ejek Zhu Hao. “Hei, Pecundang! Memohonlah kepada kami. Dengan begitu, kami akan berhenti,” titahnya arogan.“Zhu Hao, sepertinya kita harus berhenti. Jika tidak, kita akan menghancurkan inti emasnya,” saran rekannya.“Kenapa? Apa kau takut? Jika bisa menghancurkan inti emasnya, kenapa tidak? Kita beri pelajaran kepada pecundang ini agar dia sadar akan posisinya. Pecundang sepertinya, sampai kapan pun tidak pantas menjadi murid Sekta Taiyun, apalagi berkultivasi. Jika inti emasnya hancur, maka dia tidak akan bisa berkultivasi lagi. Hahaha!” Zhu Hao telah dikuasai dendamnya terhadap Zhang Xu Feng akibat kekalahannya tadi siang.Zhu Hao semakin meningkatkan energi vitalnya guna merusak Inti Emas milik Zhang Xu Feng yang telah retak.“Berhenti!!!” Seseorang tiba-tiba datang menghentikan perbuatan jahat Zhu Hao dan para rekannya.Mu Lan datang menangkis sihir Zhu Hao dan murid lainnya dengan kekuatan magisnya yang lebih kuat dibandingkan mereka semua. Tak lupa pula, dia memberi pelajaran kepada orang-orang yang telah melukai Zhang Xu Feng. Mereka dipermainkan oleh Mu Lan di udara, lalu dilemparkan entah ke mana.“TOLONG!!!”“Kalian tunggu saja! Aaaaa!!!” ancam Zhu Hao seraya berteriak ketakutan tatkala Mu Lan melayangkan mereka di udara lebih cepat.Setelah puas memberi pelajaran kepada mereka, Mu Lan pun melepaskan mereka dan menjatuhkannya begitu saja. Kemudian, dia bergegas menghampiri Zhang Xu Feng guna memeriksa kondisinya.“Zhang Xu Feng, bagaimana lukamu? Zhang Xu Feng!” Tak ada jawaban dari Zhang Xu Feng yang terpejam.Tanpa pikir panjang, mulai gegas mentransfer kekuatan 100 tahunnya untuk menyatukan retakan di Inti Emas Zhang Xu Feng. Setelah berhasil mentransfernya, akhirnya Zhang Xu Feng tersadar.“Bagaimana? Apa kau merasa lebih baik?” Mu Lan tampak tulus mengkhawatirkan kondisi Zhang Xu Feng.“Aku merasa lebih baik. Terimakasih … Senior,” ucapnya dengan suara yang lemah.“Mereka sudah keterlaluan! Bisa-bisanya berencana menghancurkan jindan milikmu!” geramnya, “tidak sia-sia aku memberi mereka pelajaran.”***Turnamen berlangsung selama 3 hari. Hingga pada akhirnya, pengumuman pemenang peringkat 1-10 telah ditempelkan di mading awan melayang. Serentak para murid Sekte Taiyun memeriksa apakah ada nama mereka yang tercantum dalam kategori juara.Sedangkan Zhang Xu Feng yang tidak percaya diri, ia merasa tidak perlu memeriksa lagi. Karena ia tahu bahwa namanya tidak mungkin tercantum di antara para pemenang turnamen. Namun, ternyata tebakannya salah besar.“Zhang Xu Feng! Zhang Xu Feng!” panggil suara seseorang yang tak asing. Dengan semangat, ia gegas menghampiri Zhang Xu Feng dan merangkul lehernya dengan erat hingga membuatnya tak dapat bernapas lega.“A-ada apa, Senior? Bisakah kau melepaskanku lebih dulu? Aku kesulitan bernapas,” pinta Zhang Xu Feng.“Ah, maaf … maaf. Aku terlalu senang sampai-sampai … .” Mu Lan akhirnya melepaskan rangkulannya.“Kau pasti sangat senang karena kau pasti menduduki peringkat teratas,” tutur Zhang Xu Feng. “Tidak perlu diragukan lagi.”“Hehe. Aku juga tidak menyangka akan mendapat peringkat 3. Yang membuatku sangat bersemangat, itu karena pada akhirnya impianku tercapai. Setelah lama mendekam di sekte, akhirnya ada saatnya berkelana di Dunia Jianghu. Entah apa saja yang terjadi di dunia luar, pasti dunia sudah banyak berubah,” ujarnya.“Selamat, Senior. Akhirnya tujuanmu tercapai.” Zhang Xu Feng mengulas senyum tipis.“Aiiihh … Zhang Xu Feng, kenapa kau tidak bersemangat? Bukankah ini hal bagus? Apa kau takut turun gunung? Jangan takut. Ada aku, kau bisa bersembunyi di belakangku setiap kali menghadapi bahaya,” timpal Mu Lan.Reflek alis Zhang Xu Feng mengernyit karena merasa ucapan Mu Lan sulit untuk dicerna.“Senior, apa maksudmu? Kenapa aku harus turun gunung?” tanyanya karena tak mengerti.Sekarang giliran Mu Lan yang mengernyitkan kedua alisnya kala mendapat pertanyaan semacam itu. Entah mengapa, respon Zhang Xu Feng sejak tadi memang tampak aneh. Tidak seperti para pemenang lainnya.“Zhang Xu Feng, apa kau tidak senang menduduki peringkat 9? Sesuai aturan, bagi siapa saja yang berhasil menduduki peringkat 10 teratas, maka akan diizinkan untuk turun gunung,” jelasnya.“Hah? Aku … mendapat peringkat 9? Tidak mungkin. Senior, jangan bercanda. Mana mungkin aku mendapat peringkat teratas.” Netra Zhang Xu Feng terbelalak saking tak percaya dengan ucapan Mu Lan.Dia merasa semua itu sangat mustahil, melihat para kontestan lain yang lebih berbakat dibandingkan dirinya sendiri.“Jangan-jangan, kau memang belum melihat hasilnya. Jika tidak percaya, silakan lihat pengumumannya sendiri.” Mu Lan mempersilakan agar Zhang Xu Feng mengecek kebenaran.Tanpa menunda waktu, Zhang Xu Feng pun bergegas menghampiri mading Sekte Taiyun guna memeriksa namanya. Di sana dia melihat nama Mu Lan yang tercantum di peringkat tiga teratas, lalu terus menurun dan mendapati nama dirinya yang benar-benar tercantum di sana. Antara tak percaya dan terharu, perasaannya tercampur aduk.“Peringkat 9, Zhang Xu Feng? Aku … benar-benar menduduki peringkat teratas? Ini mustahil!” gumamnya histeris.“Bagaimana? Apa sekarang kau sudah percaya?”Usai seluruh pengumuman turnamen diumumkan, kemudian Ketua Sekte baru yakni Ketua Tian pun mengumpulkan para pemenang 10 besar turnamen, termasuk Zhang Xu Feng yang masih merasa kemenangannya tak masuk akal pula berkumpul di dalam aula utama Sekte Taiyun. “Bukankah dia Zhang Xu Feng?” “Benar, itu dia. Yang benar saja. Bisa-bisanya dia mendapatkan peringkat 9. Juri yang menilainya sungguh tidak adil.” Beberapa murid Sekte Taiyun yang berkumpul di aula kerap membicarakan kemenangan Zhang Xu Feng yang dianggap tak masuk akal. “Apa kalian lihat-lihat? Ah, aku tahu. Kalian pasti iri ‘kan karena tidak bisa sebaik Zhang Xu Feng. Akui saja!” celetuk Mu Lan seraya memajukan dagunya ke sekelompok murid yang ada di aula. “Hah! Kau pasti sedang bercanda. Untuk apa juga kami iri kepada pecundang sepertinya?” tantang murid wanita bernama Shen Yuan yang memenangkan peringkat 8. “Memang dua orang yang cocok,” ejeknya seraya memincingkan lirikannya. “Kalian memang cocok. Dua orang yang masuk sekt
Tidak ada cara lain lagi. Satu-satunya cara menghentikan keagresifan Tian Chun hanya dengan menyegel tubuhnya ke dalam peti es yang ditempeli banyak jimat. Tubuh Tian Chun akhirnya berhasil disegel, lalu dirantai dengan kuat, dan juga diberi formasi. Menurut pendapat Tetua Chonghua, Tian Chun yang saat ini sudah tak lagi bernyawa. Hanya menyisakan jasad kosong yang telah sepenuhnya menjadi boneka yang telah dikendalikan. Setelah berhasil menyegel tubuh Tian Chun di sebuah goa, Ketua Sekte dan Tetua Chonghua akhirnya meninggalkannya dalam keadaan khawatir. Sedangkan di aula utama, para murid telah lama menunggu kedatangannya. *** “Menurutmu … apa yang di maksud boneka hidup oleh Ketua Sekte?” tanya Mu Lan kepada Zhang Xu Feng yang sejak tadi hanya melamun sepanjang perjalanan menuruni gunung. “Ah? Aku tidak tahu. Mungkin … .” “Manusia hidup yang bisa memakan manusia. Zhang Xu Feng, hati-hati boneka hidup itu akan memakanmu. Haaarggh!” Mu Lan menakut-nakuti Zhang Xu Feng hingga berh
“Di mana ini? Arrggh,” lirih Zhang Xu Feng sembari memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing. Samar-samar pandangannya mengedar ke sekitar dan mendapati saudara seperguruannya yang lain terkurung di sebuah sel penjara. Suara bising suara banyak orang yang meminta pertolongan menggema ke seisi ruangan. Akan tetapi, anehnya Zhang Xu Feng tak melihat orang lain selain kedua seniornya. “Senior! Senior!” panggil Zhang Xu Feng dengan lantang. Berusaha keras membangunkan Mu Lan dan juga Mu Gang. “Senior!” Tap … Tap … Tap … Reflek Zhang Xu Feng menutup mulutnya tatkala mendengar suara langkah kaki yang saling bersahutan. Selang beberapa menit kemudian, muncullah seorang pria yang asing namun sepertinya Zhang Xu Feng pernah melihatnya di satu tempat. ‘Ternyata itu mereka,’ batin Zhang Xu Feng. Teringat terakhir kali sebelum mereka tak sadarkan diri, dua orang pria asing tiba-tiba muncul dan sepertinya itu mereka. Set! Dengan sigap Zhang Xu Feng membaringkan tubuhnya seraua memejamka
Hantaman keras membanting tubuh Zhang Xu Feng dan ketiga seniornya. Dari arah tak terduga, muncul seorang manusia yang tak tampak seperti manusia. Ya, manusia itu adalah salah satu manusia boneka hasil eksperimen. Kekuatannya jauh lebih kuat daripada manusia biasa. Sementara Mu Lan dan Mu Gang yang berusaha melawannya justru dibuat babak belur."Errrgghhh!" erang Mu Lan tatkala monster itu berhasil mencekik leher Mu Lan dan mengangkat tubuhnya hingga melayang."Seniorr!!!" teriak ZhangXu Feng.Sementara Mu Gang reflek melancarkan serangan, namun gagal karena serangannya terpental melukai dirinya sendiri."Oucch!" erang Mu Gang yang jatuh tersungkur membentur dinding gua.Zhang Xu Feng bergegas menghampiri Mu Gang seraya membantunya berdiri."Jangan sentuh aku! Ini semua karenamu. Jika saja kita ... lupakan! kau memang sangat merepotkan!" cerca Mu Gang dengan sikap ketus dan tatapan tajam dan dingin. Baru saja bangkit, Mu Gang tanpa putus asa menyerang sang monster yang tak juga melep
Melihat kondisi Mu Lan yang sungguh mengenaskan kala disisa oleh Jiu Lu, sangatlah menyayat hati Zhang Xu Feng dan Mu Gang. Mereka merasa sangat tidak berguna. Karena di saat seperti ini, mereka tak dapat berbuat apa-apa dan hanya bisa menyaksikan Mu Lan yang berteriak, mengerang kesakitan tatkala ilmu sihirnya diserap oleh Jiu Lu. Sementara Jiu Lu tak berhenti tertawa bahagia ketika melihat korbannya begitu tersiksa."Memohonlah padaku. Minta aku berhenti dan segera berikan Permata Empedu Merak kepadaku!" cetusnya dengan mata terbelalak kemerahan. Menatap Mu Lan yang tersiksa dengan perasaan bersemangat.Jiu Lu sengaja menghentikan perbuatannya dan membiarkan Mu Lan mengambil napas. Napas Mu Lan terengah-engah. Keringat dingin tak henti membasahi sekujur tubuhnya. Wajahnya pucat pasi bak mayat hidup. Ia amat sangat lemah tatkala energi kultivasinya telah diserap banyak oleh Jiu Lu."Cuih!" Meludahi wajah Jiu Lu. Bahkan ketika penampilannya telah dibuat mengenaskan sedemikian rupa, Mu
"HIAATTTT!!!"Reaksi tubuh Zhang Xu Feng sangat dahsyat tatkala jiwanya telah kembali ke dunia nyata. Essensi yang mengalir di dalam merdian tubuhnya terasa hampir meledak. Beriringan dengan pedang berkarat melayang menghampirinya. Tak seperti sebelumnya, pedang milik Zhang Xu Feng memancarkan cahaya merah. "Zhang Xu Feng? apa yang terjadi dengannya?"Semua yang ada di sana tercengang menyaksikan adegan yang mereka lihat secara langsung. Zhang Xu Feng mulai mempusatkan fokusnya terhadap lawan, hingga akhirnya Pedang Darah berhasil menargetkan lawannya. Tubuh Jiu Lu kaku tak dapat digerakkan. Sedangkan Pedang Darah seakan menyerap sesuatu dari tubuh Jiu Lu. Sesuai dengan namanya. Pedang Darah menyerap darah musuhnya hingga kering kerontang. Jiu Lu mati dengan cara yang mengenaskan. Tubuhnya mengering dan hanya menyisakan kulit dan kerangka saja.Setelah berhasil membunuh Jiu Lu, Pedang Darah melepaskan ikatan di tubuh Mu Lan dan Mu Gang. Kemudian, Zhang Xu Feng pingsan tak sadarkan d
"Mana orangnya?""A-ampun, Tuan. Mereka berhasil melarikan diri dan ... membebaskan semua yang berhasik kami tangkap." Menjawab dengan ragu bercampur rasa takut yang mendominasi.DUAK!Pria yang tampaknya adalah seorang pemimpin itu tanpa ampun menghempaskan bawahannya yang tengah berlutut. Ia menggunakan teknik sihir tingkat tinggi sehingga bawahannya terpelanting jauh hingga keluar dari pintu ruangannya.Jatuh tersungkur dan terluka, namun tetap memaksa merangkak masuk ke dalam ruangan lagi. Kemudian, bawahan itu angkat bicara, "Ampun, Tuan. Saya pantas mati," cetusnya sembari merangkak menghampiri tuannya.Set! Pria yang diagungkan sebagai tuannya pun gegas mencekik leher bawahannya hingga kakinya tak menapak di perpijakan."Tidak, bukan pantas mati. Tapi kau harus mati!" Pria itu semakin mengeratkan cengkramannya hingga membuat bawahannya lemah tak berdaya. Akan tetapi, bawahannya tanpa kuasa melakukan perlawanan dan memilih untuk pasarah.DUAK!BRUK!Sekali lagi, bawahannya dihemp
"Semuanya, Xiandu datang! Xiandu datang!" seru salah seorang murid Sekte Taiyun yang menghebohkan kedatangan seorang Xiandu.Xiandu adalah julukan untuk Pimpinan Perserikatan Sekte Kebenaran. Sedangkan orang yang menduduki posisi itu bernama Wang Qilin. Setelah Murong naik menjadi dewa, maka saat ini Wang Qilin adalah No.1 dalam peringkat kultivasi di antara semua kultivator. Ada yang bilang, dia telah mencapai tahap Abadi Surgawi/Tianxian. Namun, tidak ada yang tahu jelasnya, sebab tak ada seorang pun yang berani bertarung dengannya. Mengingat dia adalah seorang yang menyandang status tinggi."Xiandu ternyata sudah datang?" gumam Mu Lan kala tak sengaja mendengar berita yang menggemparkan.Sampai saat ini, Mu Lan masih setia menjaga Zhang Xu Feng di sampingnya. Bahkan, hingga kini Zhang Xu Feng belum juga terbangun. Itu membuat kekhawatiran Mu Lan semakin tak dapat terbendung.Sedang di dalam mimpi, Zhang Xu Feng sedang tidak berada di alam mimpi, melainkan alam kesadaran spritualnya
"Ternyata kau bisa bicara. Kenapa tadi hanya diam saja?" Mu Lan tetap bersikeras mendekati manusia duyung itu. Sang manusia duyung tetap acuh tak acuh. Dia selalu mengabaikan Mu Lan, bahkan memalingkan wajahnya. "Sepertinya kau tidak punya nama. Bagaimana jika aku memanggilmu Xiaoshi? Shi yang artinya batu. Nama itu cocok untukmu yang keras kepala," ejeknya. "Jika kau punya banyak waktu luang, lebih baik khawatirkan dirimu sendiri. Aku telah lama terperangkap di tempat ini. Apa kau juga ingin tetap di sini?" celetuknya. "Ah, kau benar. Bagaimana caranya keluar dari sini. Apa kau tahu bagaimana caranya?" tanya Mu Lan. "Jika aku tahu, kenapa aku terperangkap di sini selama ratusan tahun?" Ucapan Xiaoshi cukup masuk akal. "Benar juga. Eh, tapi tidak juga sih. Alasan kau terperangkap di tempat ini kan karena kesadaran spiritualmu tersegel. Sedangkan saat ini, kau telah terbangun. Jadi, kemungkinan besar ada peluang untuk keluar dari sini. Xiaoshi, aku yakin kau adalah kuncinya
"Dasar bocah keras kepala. Sudah kubilang, seniormu tidak ada di laut ini. Penciumanku tidak mungkin salah. Aku tidak merasakan adanya aura seniormu," celetuk Hong Jun dengan santainya seraya melipat kedua lengannya."Aku tidak percaya. Apa kau anjing?" timpal Zhang Xu Feng."Hei!" Tidak Terima dengan ucapan Zhang Xu Feng. "sudahlah. Tidak ada gunanya aku bicara denganmu di sini." Tak ingin banyak beromong kosong. Tanpa meminta persetujuan dari Zhang Xu Feng terlebih dahulu, Hong Jun menyeret Zhang Xu Feng pergi hanya dengan waktu sekejap mata.Tatkala Zhang Xu Feng membuka mata, Tiba-tiba dia telah berada di tempat asing. Segala sesuatu yang ada di sana berwarna ungu. Ia tak yakin saat ini dia sedang berada di mana. Tempat yang ia singgahi seperti ruangan hampa yang sangat luas. Hanya terdapat lantai ungu bening dan langit-langit yang juga berwarna ungu."Di mana ini? hei, roh pedang busuk! kau sedang membawaku ke mana? aku ingin kembali sekarang juga! aku harus menemukan senior!" Ma
Mu Lan tertegun kala menyaksikan sesosok makhluk aneh yang baru pertama kali ditemuinya. Penampilannya mirip seperti manusia, namun memiliki ekor ikan. Sepertinya, Mu Lan pernah membaca deskripai mengenai ciri-ciri makhluk yang dilihatnya saat ini. "Mungkinkah, ini yang dimaksud manusia duyung?" gunamnya.Tanpa sadar, langkah kakinya membawa ia menghampiri makhluk yang disebut manusia duyung itu tanpa ragu. Seketika hatinya tersentuh dan prihatin kala melihat kondisinya yang mengenaskan. Ekor ikannya telah patah, terpisah dari tubuhnya. Entah siapa yang telah melakukan kekejaman itu terhadapnya. Tak terasa, telapak tangannya menyentuh wajah manusia duyung yang memejamkan netranya. "Wajah yang tampan. Kasihan sekali. Sebenarnya, siapa yang telah melakukan ini kepadanya?" Mu Lan bertanya-tanya. "Ah!" Reflek terkejut dan melangkah mundur kala manusia duyung itu membuka netranya. Tatapannya sangat galak. Netranya memerah karena murka. Ia terlihat sedang mengerahkan kekuatannya, namun t
"Zhang Xu Feng! Sadarlah!" Lagi-lagi Hong Jun sang roh pedang yang menolong Zhang Xu Feng. Hong Jun menggunakan teknik gelembung air dan melindungi Zhang Xu Feng, serta memberikan oksigen di dalam gelembung. Dia mengguncang-guncang tubuh Zhang Xu Feng guna membangunkannya. "Hah! Tolong! tolong! aku tidak bisa bernapas!" Zhang Xu Feng berteriak kehebohan tatkala tersadar dan mendapati dirinya tengah berada di dalam air. Pikirnya dia sedang tenggelam, padahal sebenarnya dia tengah berada di dalam gelembung. Ia bahkan menutup hidup dan menggembungkan pipinya, menahan napas karena ketakutan. "Dasar bodoh! lepaskan tanganmu itu." Hong Jun memaksa Zhang Xu Feng menyingkirkan tangannya yang menutupi hidung. Karena takut menghirup air, Zhang Xu Feng menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia bersikeras untuk tak menyingkirkan lengannya. "Huh... ." Hong Jun menghela napas. "Coba lepaskan tanganmu," titah Hong Jun. "Cepat!" Masih menggeleng-gelengkan kepalanya karena takut. Tak ada cara lain lagi
BAAMMM!!!DUARRRR!!!JDERRRR!!!Ledakan dahsyat terjadi secara tiba-tiba di beberapa tempat, terutama di tempat 7 formasi kilat cahaya berasal. Sementara Zhang Xu Feng dan Mu Lan yang kala itu tengah berada di dalam Lembah Merah, kini mereka terlempar hingga tenggelam ke dalam mata air tempat formasi dipasang.Lonceng peringatan Sekte Xuanyuan segera dibunyikan pada malam itu dan mengumpulkan para murid Sekte Xuanyuan di Aula. Mereka semua sangat panik dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya telah terjadi di sana.Tatkala para murid telah dikumpulkan di Aula Pertemuan, maka Ketua Sekte pun mulai angkat bicara, "Para murid Sekte Xuanyuan, silakan terima perintah! jaga 7 lembah pelangi dan pertahankan 7 formasi kilat cahaya!" titahnya, "para elite!""SIAP!""Selidiki masalah yang terjadi dan segera laporkan!" titahnya."Baik!"Ketua Sekte Xuan selesai memberi perintah kepada para muridnya. Baru saja hari ini murid Sekte Taiyun datang untuk memperingatkan, tidak disangka kemalangan akan t
"Senior!" sambut Mu Gang yang bergegas menghampiri Mu Lan. Sedangkan Liguang Bi Yao dan Liguang Yuan pun menghampiri Liguang Naihe. "Senior, kami sudah memeriksanya," ujar Mu Gang kepada Liguang Naihe. Sebelumnya, Liguang Naihe sengaja menugaskan dan kedua juniornya untuk pergi menuju Sekte Xuanyuan terlebih dahulu guna memerika pertahanan artefak Payung Pelangi. Untungnya, Ketua Sekte Xuan mengizinkan mereka memeriksanya. Sampai hari ini, masih tidak ada masalah dengan pertahanan artefak Payung Pelangi. Ketujuh hewan spiritual kuno tak bereaksi dan masih tertidur tanpa gangguan. Tampaknya, Sekte Iblis memang belum melakukan pergerakan. Namun, bukan berarti mereka harus melonggarkan kewaspadaan. Sebab tak ada yang mencurigakan dan kemungkinan besar Sekte Xuanyuan dapat menjaganya, mereka pun memutuskan untuk tidak ikut campur urusan sekte. Karena hari sudah gelap, malam ini mereka terpaksa harus meninggalkan Sekte Xuanyuan.***"Hanya menghadapi murid-murid lemah saja tidak bisa!
"Itulah takdir. Manusia hanya bisa berencana, tetapi tetap takdir yang menentukan. Setiap orang dapat jatuh cinta kepada siapa pun, namun pada akhirnya dia harus menikah dengan orang yang pada akhirnya bukan siapa-siapa. Takdir suka mempermainkan manusia, tetapi bukan salah takdir," tutur Gu Lian Jie dengan nada bicara santai seperti biasanya."Kalian lihat sendiri 'kan? Kali ini, bukan Sekte Iblis yang berulah, tapi Siluman Rubah Berekor Sembilan yang dimabuk cinta itu," cetus Gu Lian Jie dengan percaya diri karena telah berhasil menunjukkan mereka tentang kebenarannya."Tidak, justru aku semakin curiga dengan Sekte Iblis. Memang benar bahwa Ding Huan yang menyebarkan penyakit ganas, tetapi aku melihat ada dalang yang menghasutnya. Sialnya aku tidak bisa melihat wajahnya karena dia sangat misterius dan berpenampilan tertutup," cetus Zhang Xu Feng."Benar, aku juga melihat pria itu. Dia yang menghasut Ding Huan untuk merapalkan sihir jahat demi membangkitkan nyawa ayahku. Beruntungnya
Ding Huan meleburkan inti siluman miliknya dan menciptakan ruang ilusi untuk membuat Zhang Xu Feng dan para seniornya terperangkap di dalamnya. Dengan demikian, ia dapat menyerap kultivasi mereka secara perlahan. Terutama Liguang Naihe yang memiliki basis kultivasi tertinggi. Seperti yang dikatakan seseorang, Ding Huan percaya bahwa basis kultivasi jauh lebih berguna dibandingkan beberapa nyawa para manusia lainnya.Sayangnya, keinginan Ding Huan tak berjalan sesuai rencananya tatkala Zhang Xu Feng berhasil menghancurkan ilusi dan terbangun dalam tidurnya."HIYAAAATTT!!!" teriak Zhang Xu Feng dengan lantang. Waktu yang sangat tepat, qi energi di dalam tubuh Zhang Xu Feng berkumpul dahsyat, hingga tak sulit baginya untuk menghancurkan ruang ilusi dan membangunkan kedua seniornya."PRRRFFF!!!" Ding Huan memuntahkan banyak darah segar tatkala menerima serangan balik yang semakin melukai tenaga dalamnya sendiri. Ding Huan yang tak kuasa menyangga tubuhnya, kini jatuh tersungkur dengan le
Zang Xu Feng tiba-tiba merasakan dimensi waktu yang berlalu lebih cepat. Jika dikisarkan, waktu telah berlalu sekitar 2 tahun di dalam ruang ilusi. Tempat dan kisah yang terjadi pun masih sama. Ini kisah tentang seorang pangeran yang menyelamatkan seekor rubah dari perut ular. Pemuda itu bernama Liguang Jing Yan. Dia adalah seorang putra mahkota yang akhirnya diangkat menjadi Kaisar 2 tahun kemudian setelah ayahnya meninggal. Ketika ia telah naik takhta, maka para menteri pun memaksanya untuk mengambil seorang permaisuri.“Rubah kecil, tidak terasa kita sudah berteman selama 2 tahun. Sebentar lagi aku akan menikah. Sekarang, aku akan membebaskanmu.” Liguang Jing Yan akhirnya membebaskan rubah kecil itu. Namun, si rubah kecil ternyata enggan pergi. Dia masih sangat ingin bersama dengan Liguang Jing Yan. ‘Apa? Apa maksudmu, kau akan menikah? Liguang Jing Yan, apa kau akan meninggalkanku? Liguang Jing Yan, aku ingin menungguku. Sebentar lagi. Hanya sebentar lagi, usiaku akan mencapa