Home / Romansa / MASK-UP : Revenge for My Twin / Bab 55 - Kembalinya Dia yang Hilang

Share

Bab 55 - Kembalinya Dia yang Hilang

Author: Zenaira
last update Last Updated: 2025-01-06 23:50:39

Keesokan paginya, sesuai janji yang dibuat oleh Danny dan Hardvey, mereka akan bertemu di basement hotel pukul sembilan pagi.

Tanpa sepengetahuan Hardvey, David sudah memasangkan kamera pengawas di beberapa titik di lokasi pertemuan rahasia tersebut.

Tidak hanya Danny, seseorang yang melewatkan malam panas dengannya juga sudah berada di sana untuk mengawasi. Lebih tepatnya, seorang wanita yang harus berada di sana untuk menjadi cameo dalam drama kali ini.

"Kenapa dia lama sekali?" ucap Danny merasa gelisah.

Tidak hanya gelisah karena menunggu targetnya yang akan datang. Namun, dia juga gelisah karena dia tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

Hatinya masih berdebar mengingat kejadian panas semalam. Tubuhnya terasa lelah namun segar. Keringat dingin mulai terlihat di wajahnya, ia mencoba menahan diri untuk fokus pada rencana mereka kali ini.

"Kau harus tenang," ucap wanita di sebelahnya.

"Bagaimana aku bisa tenang? Aku masih memikirkan kejadian semalam, kau tahu?
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 56 - Kesalahpahaman

    Danny dan Bella masih terus saling menautkan bibir mereka. Tanpa sadar, dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan mereka sejak tadi. Orang yang telah dengan geram dan menahan emosinya sendiri. Tidak puas hanya dengan menonton, orang itu akhirnya mendekati kedua kekasih yang baru saja melakukan 'reuni panas' mereka. Ia mencengkram kemeja Danny dan dengan cepat meninju wajahnya hingga tersungkur. Dengan rasa terkejut yang amat sangat dan menahan rasa sakit di wajahnya, Danny melihat siapa orang yang telah melakukan itu padanya. "Alex?! Sial. Apa yang kau lakukan?!" teriak Danny yang sangat tidak menerima pukulan tadi. Alex hanya terdiam dan malu mengungkapkan rasa cemburunya yang teramat sangat. Di sisi lain, wanita yang tadi bercumbu dengan Danny masih mematung terkejut dengan kejadian barusan. Wanita itu menghampiri Danny yang masih terduduk di atas aspal dingin basement hotel itu. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya dengan khawatir. "Hei, apa aku benar-benar semudah

    Last Updated : 2025-01-08
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 57 - Obsesi

    (Flashback ke Bab 45) -Pertemuan pertama Bethany & Bella setelah beberapa bulan kabar hilangnya Bella- "Bagaimana? Sangat melelahkan bukan?Menyamar sebagai Bella," ucap orang itu dengan sebuah senyum kepuasan. Bethany terkejut dengan suara yang sangat ia kenal. Dengan tangan bergetar ia memalingkan wajahnya dari arah cermin ke sumber suara. Seseorang yang sangat mirip dengannya kini sudah berada di hadapannya. "B-Bella?!" Bethany dengan sigap memeluk kembarannya. Tubuhnya masih gemetar seakan tidak percaya dengan apa yang sedang ia lihat sekarang. "Kau baik-baik saja, kembaranku?" tanya Bella dengan senyum dan mata yang mulai berkaca-kaca. "Pertanyaan macam apa itu?! Aku yang seharusnya bertanya padamu. Apa kau baik-baik saja?" Bethany melonggarkan pelukannya dan menatap wajah kembarannya dengan untuk meluapkan seluruh emosinya. Ia teringat sebuah foto dengan luka yang bercucuran darah pada sebuah pergelangan tangan yang ada di dalam roadmap di balik lukisan yan

    Last Updated : 2025-01-11
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 58 - Jenius yang Sebenarnya

    -Kembali ke masa kini- "Jenius yang sebenarnya?" tanya Alex masih tidak mengerti ucapan Bella. "Rencana yang dibuat untuk menjatuhkan Wilson itu rencananya. Kalian pikir akan sejauh apa dampak dari rencananya ini?" tanya Bella mencoba memberi teka-teki. "Tunggu. Maksudmu, kau ingin kita memikirkan apa yang akan terjadi setelah Hardvey putus dari Wilson? Bukankah tujuannya hanya untuk membuat Wilson patah hati agar merasakan sesuatu yang berharga baginya direbut? Seperti yang dia lakukan pada Robert, merebut jabatannya di kantor." Danny mulai menjelaskan sesuatu yang ia rencanakan dengan Bethany dan rekan lainnya. Bethany mendengus pelan. "Kalian terlalu menganggap remeh rencana ini." Belum sempat Danny dan Alex bertanya lebih lanjut maksud dari ucapan Bella tersebut, ponsel Danny berdering. Ia melihat nama David di layar ponselnya. Danny segera mengangkat panggilan tersebut dan membuat percakapannya dengan mode loudspeaker. Bella mencegahnya, ia melirik ke arah Alex

    Last Updated : 2025-01-13
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 1 - Hilangnya Bella

    “Kau yakin dia tidak ada di dalam?” tanya seorang wanita muda berambut hitam bergelombang di depan sebuah pintu unit apartemen.Raut wajahnya memancarkan kekhawatiran yang mendalam. Ia ragu untuk membuka pintu itu, takut menemukan sesuatu yang tidak ingin ia bayangkan. “Aku sudah menghubunginya selama beberapa kali dalam dua minggu terakhir. Tapi tidak pernah ada jawaban,” terang seorang wanita paruh baya di hadapannya. Bethany, wanita muda tadi—akhirnya memberanikan diri memencet kode password unit apartemen itu. “Semoga saja kodenya masih sama,” ucapnya lirih.Setelah pintu terbuka, dia memberanikan diri untuk masuk ke dalam ruangan sambil diikuti Marion—wanita pengurus gedung apartemen itu. Ruangan sangat gelap, mereka hampir tidak dapat melihat apapun. Marion mengerti kebingungan yang Bethany tunjukkan, ia menyalakan lampu apartemen bertipe studio tersebut.Bethany dan Marion sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat. Sebuah ruangan yang

    Last Updated : 2024-10-07
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 2 - Partner

    Keesokan harinya...Sebuah mobil mewah hitam berhenti di depan lobby hotel. Bethany turun mengenakan gaun merah dengan topeng hitam berukir.Sesuai yang ia harapkan dari artikel di media online tentang tips menarik perhatian orang, semua mata tertuju padanya. Mungkin, dia satu-satunya yang terlihat seperti manusia, di sebuah pesta Halloween. Kakinya perlahan mendekati meja resepsionis yang terlihat sepi. Seorang pria muda kikuk berkostum drakula menyambutnya."Selamat datang Nona, tolong berikan darahmu di sini."Pria itu memberikan sebuah pena berbentuk bulu angsa dan mencelupkannya pada botol tinta merah di atas meja. Mengisyaratkan dirinya harus menuliskan nama pada buku daftar tamu. 'Sangat norak!' batin wanita itu memikirkan betapa kekanakannya orang yang membuat konsep pesta halloween ini. Bethany bersiap meninggalkan meja resepsionis tanpa menuliskan namanya pada buku tamu. Pria drakula tadi memanggilnya, "Maaf Nona, setidaknya ... beritahu saya nama Anda.”“Apakah harus?” t

    Last Updated : 2024-10-07
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 3 - Strategi

    Bethany telah sepakat untuk menerima Alex menjadi partner dalam menjalankan aksi balas dendamnya. Bethany mengatakan akan mengajak Alex ke apartemen Bella untuk melihat bukti-bukti perundungan yang dialami oleh Bella.Alex menyetui hal tersebut. Alex menunjukkan jalan pintas keluar hotel agar tidak diketahui oleh para karyawan yang sedang berpesta. “Jika aku tidak datang, apa kau berencana untuk meracuni para tamu di pesta itu?” tanya Alex ketika mereka sudah berada di dalam mobilnya. “Aku tidak mungkin seceroboh itu,” jawab Bethany sambil membuka topeng berukir yang sedari tadi cukup menyiksa. “Bukankah datang ke pesta itu sebagai Bella saja sudah merupakan tindakan yang ceroboh?” Alex kembali mencecar pertanyaan yang sangat membuatnya penasaran. “Aku memang sengaja mencari pusat perhatian, tapi tidak mengira MC itu menyebutkan nama tamu yang hadir. Bukankah pakaianku hari ini sangat berbeda style dengan Bella?”

    Last Updated : 2024-10-07
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 4 - Adaptasi

    Bethany terdiam mematung setelah Alex meninggalkannya. Bethany mencoba untuk mengabaikan perkataan Alex.Bethany mulai duduk dan melihat mejanya sangat berantakan, sepertinya orang-orang mengira tempat ini sudah tidak bertuan dan menjadikannya gudang tempat pembuangan dokumen yang sudah tidak terpakai.Bethany kembali mengingat ucapan Nancy di lobby tadi, ‘Jadi, Bella mengajukan cuti, bukan menghilang?’Tiba-tiba, Bethany makin tidak mengerti apa yang menimpa kembarannya tersebut. Belum sempat Bethany menyalakan laptopnya, seseorang mendatanginya dan memberikan setumpuk dokumen dengan wajah yang terlihat sangat jengkel.“Akhirnya aku tidak perlu melakukan ini lagi sendirian.”Bethany mengenali wajah itu, dia adalah Robert, staff keuangan yang duduk persis di sebelah meja kerja Bella. Dia juga salah satu orang yang fotonya dipajang Bella di kamarnya.Kalau orang-orang itu bukan orang yang merundung Bella seperti yang diragukan oleh Alex, lalu kenapa Bella memasang foto mereka di sana?

    Last Updated : 2024-10-07
  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 5 - Pembentukan Tim

    Alex mengantar Bethany pulang dengan mobilnya. Sepanjang jalan, mereka hanya terdiam tanpa saling mengatakan sepatah kata pun.Sesampainya di apartemen, Alex sampai harus memposisikan Bethany duduk di kursi kayu area dapur agar mudah dikeringkan.Alex memeriksa lemari baju dan mengambil sepasang piyama di dalamnya. Ia juga membuka laci tempat beberapa pakaian dalam.Alex sempat ragu untuk mengambilnya. “Maaf, Bella. Ini demi kembaranmu.”Alex mengambil sepasang pakaian dalam dan segera menuju Bethany yang masih dengan tatapan kosongnya. Bethany langsung menuruti perintah Alex untuk berganti pakaian.“Hei! Hei!” Alex hampir saja menyaksikan Bethany telanjang di hadapannya, ia segera mengantar Bethany ke kamar mandi dan menyuruhnya berganti baju di dalam sana.Bethany masuk ke dalam kamar mandi dan mengambil napas panjang, mencoba menenangkan diri dan memikirkan apa yang harus dikatakannya setelah ini.Setelah berpikir hampir setengah jam, Bethany akhirnya keluar. Alex segera menghampir

    Last Updated : 2024-10-07

Latest chapter

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 58 - Jenius yang Sebenarnya

    -Kembali ke masa kini- "Jenius yang sebenarnya?" tanya Alex masih tidak mengerti ucapan Bella. "Rencana yang dibuat untuk menjatuhkan Wilson itu rencananya. Kalian pikir akan sejauh apa dampak dari rencananya ini?" tanya Bella mencoba memberi teka-teki. "Tunggu. Maksudmu, kau ingin kita memikirkan apa yang akan terjadi setelah Hardvey putus dari Wilson? Bukankah tujuannya hanya untuk membuat Wilson patah hati agar merasakan sesuatu yang berharga baginya direbut? Seperti yang dia lakukan pada Robert, merebut jabatannya di kantor." Danny mulai menjelaskan sesuatu yang ia rencanakan dengan Bethany dan rekan lainnya. Bethany mendengus pelan. "Kalian terlalu menganggap remeh rencana ini." Belum sempat Danny dan Alex bertanya lebih lanjut maksud dari ucapan Bella tersebut, ponsel Danny berdering. Ia melihat nama David di layar ponselnya. Danny segera mengangkat panggilan tersebut dan membuat percakapannya dengan mode loudspeaker. Bella mencegahnya, ia melirik ke arah Alex

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 57 - Obsesi

    (Flashback ke Bab 45) -Pertemuan pertama Bethany & Bella setelah beberapa bulan kabar hilangnya Bella- "Bagaimana? Sangat melelahkan bukan?Menyamar sebagai Bella," ucap orang itu dengan sebuah senyum kepuasan. Bethany terkejut dengan suara yang sangat ia kenal. Dengan tangan bergetar ia memalingkan wajahnya dari arah cermin ke sumber suara. Seseorang yang sangat mirip dengannya kini sudah berada di hadapannya. "B-Bella?!" Bethany dengan sigap memeluk kembarannya. Tubuhnya masih gemetar seakan tidak percaya dengan apa yang sedang ia lihat sekarang. "Kau baik-baik saja, kembaranku?" tanya Bella dengan senyum dan mata yang mulai berkaca-kaca. "Pertanyaan macam apa itu?! Aku yang seharusnya bertanya padamu. Apa kau baik-baik saja?" Bethany melonggarkan pelukannya dan menatap wajah kembarannya dengan untuk meluapkan seluruh emosinya. Ia teringat sebuah foto dengan luka yang bercucuran darah pada sebuah pergelangan tangan yang ada di dalam roadmap di balik lukisan yan

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 56 - Kesalahpahaman

    Danny dan Bella masih terus saling menautkan bibir mereka. Tanpa sadar, dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan mereka sejak tadi. Orang yang telah dengan geram dan menahan emosinya sendiri. Tidak puas hanya dengan menonton, orang itu akhirnya mendekati kedua kekasih yang baru saja melakukan 'reuni panas' mereka. Ia mencengkram kemeja Danny dan dengan cepat meninju wajahnya hingga tersungkur. Dengan rasa terkejut yang amat sangat dan menahan rasa sakit di wajahnya, Danny melihat siapa orang yang telah melakukan itu padanya. "Alex?! Sial. Apa yang kau lakukan?!" teriak Danny yang sangat tidak menerima pukulan tadi. Alex hanya terdiam dan malu mengungkapkan rasa cemburunya yang teramat sangat. Di sisi lain, wanita yang tadi bercumbu dengan Danny masih mematung terkejut dengan kejadian barusan. Wanita itu menghampiri Danny yang masih terduduk di atas aspal dingin basement hotel itu. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya dengan khawatir. "Hei, apa aku benar-benar semudah

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 55 - Kembalinya Dia yang Hilang

    Keesokan paginya, sesuai janji yang dibuat oleh Danny dan Hardvey, mereka akan bertemu di basement hotel pukul sembilan pagi. Tanpa sepengetahuan Hardvey, David sudah memasangkan kamera pengawas di beberapa titik di lokasi pertemuan rahasia tersebut. Tidak hanya Danny, seseorang yang melewatkan malam panas dengannya juga sudah berada di sana untuk mengawasi. Lebih tepatnya, seorang wanita yang harus berada di sana untuk menjadi cameo dalam drama kali ini. "Kenapa dia lama sekali?" ucap Danny merasa gelisah. Tidak hanya gelisah karena menunggu targetnya yang akan datang. Namun, dia juga gelisah karena dia tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Hatinya masih berdebar mengingat kejadian panas semalam. Tubuhnya terasa lelah namun segar. Keringat dingin mulai terlihat di wajahnya, ia mencoba menahan diri untuk fokus pada rencana mereka kali ini. "Kau harus tenang," ucap wanita di sebelahnya. "Bagaimana aku bisa tenang? Aku masih memikirkan kejadian semalam, kau tahu?

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 54 - Hasrat Terpendam

    Pintu lift tertutup. Di sana, hanya ada dirinya dan Hardvey yang terlihat sangat terkejut akan tindakannya barusan. "Hei, apa yang kau-" Hardvey makin terkejut lagi melihat orang yang ada di hadapannya. "Kau, Willy kan?" tanya Hardvey begitu teringat orang yang beberapa kali tanpa sengaja bertemu dengannya. Terutama rambut perak yang sangat mencolok itu. Danny kebingungan, dia menyipitkan matanya setelah mendengar nama asing di telinganya. Beberapa saat kemudian dia tersadar bahwa orang di hadapannya menyebutkan nama samaran yang ia buat kemarin. "Ya, benar. Oh, kau Hardvey kan? Aktor yang kemarin menyeleksiku di audisi?" jawabnya. "Ya. Kau, menginap juga di sini?" tanya Hardvey mulai penasaran dan sedikit bersemangat. "Ya, aku menginap di sini." Danny mulai sedikit gugup. Firasat tidak enak kembali mulai dirasakannya. Apalagi, aktor itu kini semakin mendekatkan diri padanya. "Hei, kita tiga kali bertemu secara tidak sengaja seperti ini. Pasti ini takdir," ucap H

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 53 - Takdir yang Disengaja

    Setelah mengetahui letak hotel tempat Hardvey menginap, Danny dan David membooking kamar di hotel tersebut untuk melakukan rencana selanjutnya. Bethany membantu mereka di sana untuk mengawasi aksi mereka. "Kenapa dia harus menginap di hotel? Bukankah dia punya rumah pribadi yang lebih memiliki privasi?" tanya Danny. "Mungkin karena skandal itu, jadi dia terpaksa tidak tinggal di rumahnya dulu untuk sementara waktu," jawab Bethany. David yang sedang menyiapkan alat sadapnya menyahut, "Ya, benar. Jika kau melihat berita media online, skandal itu masih jadi topik pembicaraan yang panas di kalangan selebriti." "Bukankah hal seperti itu biasa di kalangan selebriti? Bahkan banyak selebriti yang terang-terangan mengaku mereka penyuka sesama jenis." Danny mulai mempertanyakan rasa penasarannya tentang skandal yang dibesar-besarkan tersebut. "Mungkin jika Hardvey adalah selebriti yang tidak laku di pasaran, berita itu akan cepat lenyap. Tapi, dia adalah salah satu selebriti ya

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 52 - Audisi

    "Hei, Danny. Apa kau mendengarku? Sudah cukup. Jangan terbawa suasana. Cepatlah keluar!" teriak Bethany di sambungan telepon. Danny langsung berdiri dari posisinya dan bergegas keluar toilet. Di luar toilet ia segera memegang earphone yang ada di telinganya. "Hei! Kau sangat kejam! Jangan mengatakan sesuatu seolah-olah aku menikmatinya!" teriak Danny dengan frustasi. "Bukankah kau sudah kelewatan menggodanya?" tanya David. Bethany hanya cekikikan dan tampak tidak merasa bersalah. "Tenang saja. Aku tahu persis dia tergila-gila dengan saudari kembarku. Dia tidak mungkin terbawa suasana seperti itu dengan laki-laki." Beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu mobil van itu diketuk begitu kencang berkali-kali. Bethany menyadari siapa yang sebentar lagi akan masuk dan memakinya. Setelah pintu mobil van itu terbuka, terlihat raut wajah Danny yang penuh amarah. "Kurang ajar kau! Kata-katamu-" "Dia memang kelewatan. Tapi tenang dan masuklah. Kita harus bergegas perg

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 51 - Pura-Pura yang Menjijikan

    Beberapa jam kemudian, Danny dan Bethany sudah berada di dalam sebuah Cafe yang cukup sepi. "Hey, tidakkah warna silver ini terlalu mencolok?" kata Danny sambil menggaruk-garuk kepalanya dengan warna rambut barunya. "Tenang saja, itu hanya untuk sementara. Kita butuh menjadikan dirimu pusat perhatian aktor itu, kau tahu," jawab Bethany berusaha menenangkannya. Danny dan Bethany mencari tempat duduk yang letaknya paling sudut di Cafe tersebut. Setelah duduk, Danny melihat sekeliling dan tidak menemukan target mereka. "Kau yakin dia akan datang ke sini?" tanya Danny. Bethany cekikikan dan berniat menggodanya. "Kau menjadi tidak sabar." "Diam kau! Jangan membuatku memikirkan hal menjijikan lagi." Bethany mengangkat kedua tangannya pertanda menyerah. Dia juga sebenarnya sedikit tidak tega. "David sudah mencari tahu Cafe langganan tempat Hardvey dan manajernya biasa membahas project baru mereka. Dan ... karena hari ini adalah ulang tahun pemilik Cafe ini, dia pasti ak

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 50 - Gelang

    "Alex?" ucap Bethany ketika hampir bersamaan dengan terbukanya pintu apartemen. "Ah, ternyata bukan," sambungnya lagi. 'Apa yang kuharapkan? Tentu saja Alex tidak akan ke sini lagi setelah bilang putus dariku,' batinnya dengan sedikit kecewa. "Kalau tidak salah, kau pengawalnya Alex yang di rumah sakit itu kan? Apa tadi kau yang mengirim pesan kepadaku menggunakan nomor telepon Alex?" tanyanya kepada pria bertubuh besar berotot di hadapannya. "Benar Nona. Perkenalkan, saya Gerard. Saya ke sini untuk mengembalikan ini." Bethany langsung membuka sebuah kotak kecil yang diberikan Gerard padanya. Ia melihat gelang yang pernah diberikan Alex di desa Woodwill. Bethany terkejut dan matanya membelalak, "Di mana kau menemukannya?! Aku benar-benar berpikir gelang ini sudah hilang." "Di kantor, Nona. Saya menemukan itu di dekat pintu masuk," jawab Gerard. Bethany mengambil gelang itu. Mengusap inisial nama BA di baliknya. Kemudian, ia mengembalikan gelang itu lagi kepada G

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status