Segera saja ingatan mengenai perselingkuhan dengannya menguasai benak. Shirley malu. Sangat malu mengingat perselingkuhannya. Begitu ia memutuskan tak jadi masuk malah terdengar suara Bram memanggil.
“Masuk aja.”
Ada keraguan sesaat sampai Bram memanggilnya lagi. Ketika ia masih saja diam, pria itu bangkit dari duduk, menghampiri, dan dengan lembut memegang tangan Shirley dan membawanya ke bangku di depan sebuah meja. Berdua kini bebas melanjut obrolan.
“Makanlah.”
Shirley menurut. Ia mulai makan sesuap dengan kaku.
“Kamu makin cantik.”
Shirley menggeleng. “Kita melakukan kesalahan.”
Wanita itu pasti merujuk peristiwa di karaoke, pikir Bram. Ia menyesal karena perselingkuhannya. Tapi Bram ingat dengan siapa ia bicara. Shirley adalah wanita pendamba cinta yang karena alasan tertentu tak puas dengan cinta yang ada yaitu yang seharusnya disediakan suaminya. Bagi
Kegagalan bercinta di pagi itu mengundang tandatanya besar dalam diri Zakaria. Apa yang salah? Obat, jamu, alat bantu, dia sudah terapkan. Tapi semua berakhir dengan kegagalan penetrasi.Dengan segera, ingatan tentang konsultasi seks yang terjadi beberapa hari lalu muncul lagi di benaknya. Bagai recorder, ucapan-ucapan Guntur muncul kembali. Terngiang kuat dalam pikirannya. Sepertinya ia harus melakukan pendekatan baru seperti yang Guntur sarankan. Rumah tangganya adalah mahligai tertinggi dan ia tidak mau itu hancur di tengah jalan. Lalu, jika cara-cara lama tak bisa lagi efektif maka memang harus ada cara baru yang revolusioner yang harus dikerjakan.Zakaria malu. Tapi ia harus jujur mengakui bahwa keberhasilan penetrasinya – kalau percintaan beberapa menit itu layak disebut keberhasilan – terjadi karena proses yang terjadi di otaknya bahwa isterinya telah berselingkuh. Dan ini membuktikan kebenaran teori Guntur.S
Katon tak tahu dan rasanya tak perlu tahu apa yang terjadi sehingga Shirley bisa begitu buas. Ia hanya merasa bahwa ia memang berada pada tempat dan waktu yang tepat. Matanya terpejam dan kepalanya terdongak ketika sejuta kenikmatan mengaliri seluruh kelenjar syaraf ketika pennisnya lenyap dibalik kehangatan mulut sang tante. Tak terbantahkan bahwa Shirley sangat ahli dalam soal fellatio alias oral sex alias blowjob.Tapi itu tak lama. Belum lagi Katon puas dengan blowjob Shirley, wanita itu mendadak meninggalkan dirinya. Katon hendak protes tapi Shirley sudah keburu hilang di balik pintu kamar. Ia jadi sebal karena ini membuat pennisnya yang masih tegak jadi menggantung begitu saja. Tadinya Katon berpikir wanita itu berubah pikiran. Namun rupanya tidak. Shirley masuk ke kamar untuk mengambil sesuatu dari tasnya. Sebuah kondom.Perselingkuhan dengan Bram dan Katon rupanya membuat Shirley antisipatif. Ia perlu berjaga-jaga seandainya te
Zakaria tidak mengusik. Ia malah menjalankan kendaraan dengan melewati tempat dan jalan sepi agar terhindar dari pandangan publik.“Bapak lewatin jalan sepi ya, dik. Kalian lanjutin aja di belakang. Bapak juga dulu pernah muda.”Sepi. Tak ada tanggapan. Tapi sesaat kemudian keasyikan mereka berlanjut. Demi menutup suara-suara cinta keduanya, ia menghidupkan sebuah lagu. Zakaria kemudian melanjutkan mengemudi. Membiarkan sepasang remaja tadi memasuki dunia mereka yang baru di ranah seksual.Atas sikapnya yang permisif Zakaria mendapat uang tip lumayan dari remaja pria ketika sudah mengantar sampai tujuan.“Makasih ya bang. Udah dibantu,” katanya malu-malu, masih sambil terengah.Zakaria melihat pacar orang itu. Di balik jilbabnya, wajah si gadis terlihat merah padam. Ini menandakan ada sesuatu yang luar biasa ketika bersama kekasihnya di jok mobil.“Ah, ya. Sama-sama puas kan?” tanyanya berbis
Cerita-cerita vulgar pun mengalir dari mulut mereka. Kisah mengenai pengalaman pertama menjadi sajian topik pertama yang didengar Shirley. Baik pengalaman pertama kehilangan keperawanan, malam pertama perkawinan, perselingkuhan pertama, pertama kali melakukan fellatio, dan lain lain pengalaman pertama. O ya, ada hadiah untuk setiap pemenang topik. Fitri, sebagai ketua, menentukan hadiah hari ini berubah sebotoh whiskey yang bisa diambil di pertemuan berikut.Semua pun bercerita. Saat gilirannya yang ditodong, Shirley tak ada jalan lain selain menceritakan perselingkuhan pertamanya. Seorang pemuda bertubuh atletis, perut six-pack, badboy, segera menjadi sentra kisahnya.* Hari masih terang, pukul 5 sore, ketika Zakaria tiba kembali di rumah. Setelah memarkir kendaraan, ia bersiap mandi. Tapi rencananya terhalang ketika melihat keranjang sampah yang mulai penuh. Pikirnya
Ervan malah menunjukkan jati diri sebagai seorang gentleman sejati. Ia tidak memaksa kehendak dan sepanjang hari itu menunjukkan diri bukan hanya sebagai CEO tapi juga seorang teman atau bahkan sahabat. Sahabat yang bersedia mendengar keluhan apapun. Sahabat yang - karena kebetulan ia kaya raya – mau menyelesaikan beberapa permasalahan ekonomi yang Shirley hadapi.Perhatian itu mau tak mau mendatangkan simpati, hormat, dan ujung-ujungnya melahirkan benih ketertarikan. Termasuk ketertarikan secara seksual yang membuat Shirley mau saja dicumbu di dalam mobil yang mengantarnya pulang.*Zakaria lalu menarik mundur kejadian ketika ia dan Shirley bemain role play Saritem dan Eyang. Tak ada suara terdengar. Gambar TV yang menayangkan adegan khusus dewasa tak terlihat. Tapi dari sudut kamera tersembunyi terlihat tangan-tangan Shirley dan dirinya yang merambah kemana-mana. Adegan selanjutnya adalah adegan yang diangg
Tadinya Shirley pikir aksi Zakaria hanya berakhir di situ. Tapi saat berciuman itulah ia sadar ada sesuatu yang menyentuh paha. Saat melepas ciuman dan menengok ke bawah, matanya membelalak takjub melihat pennis suaminya kembali tegak berdiri.“Papa?”Zakaria mengangguk dan tersenyum. “Iya nih mumpung bisa berdiri. Buruan layanin ya, Ma. Takutnya tegang gini hanya bertahan sebentar.”Shirley jadi terharu. Ia ingin sekali menjadi isteri yang berdedikasi saat itu sekedar untuk menebus rasa bersalah yang kian membubung. Kalau bercinta bisa dianggap mengurangi dosa dan rasa bersalah, ia tentu saja tak sungkan melakukannya. Ia akan memberi penampilan terbaik.Tidak, maksudnya penampilan tercepat. Karena jika yang diminta adalah penampilan terbaik itu butuh waktu intimacy lebih lama. Sesuatu yang belum bisa Zakaria lakukan.Lantai kamar mandi yang tergenang memercik sejumput air kala m
“Papa.” “Kenapa sayang?”“Heru gapapa toh?”Tak banyak yang tahu bahwa Shirley dan Zakaria sebetulnya memiliki seorang anak, Heru. Entah mereka yang kurang pandai mendidik atau faktor-faktor lain, Heru tumbuh menjadi anak yang keras. Sebuah konflik keras selepas SMA membuat ia kabur dari rumah dan tinggal dengan kakeknya sampai hari ini.“Ya gapapa, kenapa Mama tanya?”“Hari ini dia ulang tahun ke-20.”Zakaria membelai rambut isterinya selembut mungkin. “Papa masih nggak terima waktu dia tampar muka mama.”Jawaban itu membuat Shirley maklum. Kejadian itu memang menyakitkan fisik dan terlebih hatinya yang sampai sekarang masih luka. Kejadian enam tahun lalu ketika putera bengal mereka nyaris memperkosa ibu
Zakaria sudah membaca pesan Fadhil, dan itu jadi alasan utama kunjungannya ke toko obat teman lamanya itu. Seperti sudah disampaikan di chat mereka, agenda utamanya adalah menukar dengan obat yang lebih manjur. Fadhil menceritakan kelebihan obat herbalnya yang baru. Sebuah obat yang konon merupakan racikan turun-temurun sebuah suku di Afrika yang membuat penggunanya jadi hebat.“Hebat apa?”“Hebat dalam bercinta lah.”Zakaria tersenyum meledek. “Semua obat kuat promo-nya juga gitu.”“Ini obat emang manjur. Antum kudu pake supaya Shirley puas. Barang bagus jangan didiemin. Bini antum bodinya mulus. Sayang tuh bodi mulus kayak gitar gitu dianggurin sama antum.”Mendengar nama isterinya disebut, Zakaria yang tidak cemburu, malah menggoda dengan pura-pura innocent.“Bodi segitu emang bisa dibilang mulus?”“Beuuuuh, antum ini. Keterlaluan.&r
Pertanyaan terakhir: Atas kondisi rumit yang dihadapi, mengapa ia tidak nikmati saja? Tak perlu malu. Atau ragu. Ia hanya perlu hidup dengan mindset baru: she’s a bitch. Si jalang, peselingkuh, pendamba cinta yang mudah haus dan ingin selalu terlampiaskan.Sepuluh menit percakapan itu luar biasa mengubah cara pandang Shirley. Dan kini – dengan mindset alias pola pikir barunya – mereka jadi bagai sepasang remaja yang tengah jatuh cinta. Asyik mengobrol dengan keduanya tersenyum-senyum kecil.“Thank you ya, babe.”Mengerti apa maksudnya, sambil mengunyah Shirley berpura-pura tidak mengerti maksudnya. “Buat apa?”Bram mengedip nakal. “Buat yang di karaoke lah.”“O yang di karaoke,” Shirley mengangguk-angguk sambil menyelesaikan makan siangnya. Satu-dua detik kemudian ketika keduanya bertemu pandang, ia dan Bram jadi tersenyum-senyum lagi.“Enak gak?”Shirley me
Setelah lima belasan menit , upaya bercinta pagi hari itu berakhir dengan kegagalan. Menyisakan sedih dan pilu pada kedua pihak. Kejadian itu dilihat dan terekam baik-baik dalam benak Katon. Walau kecewa karena ia tidak bisa bersama-sama wanita bersuami itu, ia mendapatkan yang tak kalah berharga yaitu info. Info yang menjelaskan mengapa ia bisa dengan mudah bisa meniduri sang tante binal tempo hari. Tante Shirley rupanya memiliki seorang suami yang bermasalah secara genital. Entah ejakulasi dini tanpa hasil atau lemah syahwat. Apapun itu, yang terjadi adalah ketidakpuasan pada sang isteri. Dan ketidakpuasan itu bisa menjadi jalan tol bagi pria lain untuk menikmati kemolekan tubuhnya. Tentu syaratnya hanyalah bahwa pria itu TAHU. Itu saja. dan ia merasa sangat beruntung karena mengetahui. Tinggal sekarang bagaimana masalah teknisnya kare
Saat itulah, Zakaria langsung masuk ke kamar mandi dan menutup serta mengunci pintu. “Kenapa, Pa?” “Kebelet.” Tentu saja Zakaria berbohong. Ia tidak buang air kecil. tangannya kini memeriksa pakaian yang tadi dipakai isterinya dan sekarang teronggok di keranjang berisi pakaian kotor yang siap dicuci. Ia bangkit, memeriksa, mencium di sana-sini. Kecurigaannya beralasan. Ada parfum pria di pakaian. Heran. Zakaria heran dengan sikapnya. Ia tidak marah atau benci saat menemukan bukti itu. Ia malah jadi bersemangat. Bersemangat saat mengetahui bahwa semakin besar dugaan isterinya telah berselingkuh. Z
Penyesalan dalam diri Shirley kembali membuncah keluar. Ia tak percaya bahwa dalam waktu seminggu ini sudah dua kali dia mengkhianati suami dengan menyelingkuhi dua orang berbeda. Segitu bodohkah dirinya? Segitu bebalkah dirinya? Segitu pelupakah dia sehingga tak ingat janji untuk mempertahankan biduk rumah tangga? Lalu apakah yang ia harus lakukan ke depannya untuk tidak mengulangi kebodohan yang sama?Jawabnya: ia tidak tahu.Ia juga tidak yakin apakah bisa menghentikan semua kenistaan itu. Bagi Shirley, jika ia mau jujur, ditengah penolakan nurani dan logika, Bram dan Katon adalah pribadi yang menyenangkan dan tak terpisahkan. Ia butuh keduanya. Mereka mampu mengisi kekosongan yang selama ini gagal ia dapatkan dari Zakaria. Mereka berdua saling mengisi. Katon memang sangat tampan jika dibanding Bram yang berwajah biasa. Tapi dalam hal bercinta, Bram mengungguli segalanya. Bram adalah pecinta lihai. Tahu kapan harus lembut hati laiknya Romeo, tapi tahu juga kapan ia
“Gue pernah baca tulisan Dr. Sigler Hirsch, sex-therapist pencipta trik stimulan otak. Otak manusia bekerja dengan cara diluar ekspektasi. Ia suka menghasilkan apa yang tadinya kita pikir tidak mungkin. Padahal kita memiliki kapasitas melebihi apa yang kita bayangkan. Kita sering membatasi cara kerjanya padahal sebetulnya dia mencari jalan sendiri. Kita berpikir, dalam satu kasus, otak bisa menghasilkan A padahal dia bisa menghasilkan A dan B atau bisa juga C. Ini juga berlaku dalam hubungan suami-isteri. Kita suka berpikir kepuasan sex itu terjadi jika kita melakukan A atau B. Padahal itu bisa dikreasikan sehingga kepuasan itu variatif. Ada yang A, B, atau A1, B1. Intinya kita terlalu membatasi diri dengan alasan norma, etika ketimuran, nggak enak pada pasangan. Padahal, kita saja yang tidak terbuka terhadap kemungkinan yang ada.”Guntur berhenti sesaat, lalu melanjutkan. “Memang sempat cemburu, tapi itu sesaat. Kenapa harus meributkan soal jealous dan ngga
Percakapan menarik dipicu ketika di sebuah persimpangan mobil menikung sangat tajam yang membuat kantong kresek berisi viagra, dan obat herbal yang kemarin dibeli dari Fadhil terjatuh dari dashboard ke sepatu Guntur. Orang itu spontan mengambil dan bermaksud mengembalikan ke tempat semula. Tapi plastik yang tersobek membuat benda-benda tadi terihat olehnya. Syukurlah bahwa dildo tak lagi di sana karena sempat ia gunakan tadi saat bercinta dengan isterinya walau kemudian berakhir dengan kegagalan.Zakaria merasa malu atas kejadian itu, sebaliknya Guntur tersenyum.“Wah, pake obat kuat juga pak?”“Begitulah.”Diam. Tak ada percakapan lagi. Tapi Zakaria kemudian merasa perlu untuk sedikit curhat.“Abisnya, dengan pake begitu aja belum tentu tuntas juga.”“Oh, bapak udah coba?”“Tadi pagi. Hasilnya yah gitu-gitu aja.”Guntur membuang pandangan ke luar mobil. “Maaf, seribu maaf, yang bermasalah bapak atau ibu?“Cuma aku.”“O.”Itu saja komentarnya. Suasana sepi lagi sampai kemudian Guntur
Selain itu, bagi Katon, bisnis yang ia jalankan juga memberi manfaat sosial. Ia kini bisa membantu ekonomi ayahnya. Juga Nurul. Pacarnya yang berwajah sangat innocent itu. Dan Katon yakin, ia tak perlu memberitahu dari mana uangnya berasal.“Nurul,” katanya ketika ia menelpon gadis itu. “Lu dimana?”“Ini barusan pulang sekolah, Bang.” Terdengar jawaban suara alto bening dari seorang gadis SMP yang juga bening di ujung telpon sana.“Ada siapa di rumah?”Sempat ragu, Nurul akhirnya berbicara jujur. “Gak ada siapa-siapa. Semua lagi pada pergi.”“Cuma Nurul sendiri?”“I-ya.”“Jawaban kamu koq males-malesan? Gak suka aku telpon?”“Suka bang. Cuma lagi agak gak enak badan.”“Ck. Kemarin kamu sehat-sehat aja kok. Iya kan?” tanya Katon sedikit jutek. “Cepetan dateng
Sebuah panggilan telpon kemudian terdengar.“Punyamu?” tanya Ervan.“No. itu punyamu, sayang. Hapemu. Hapeku ringtonenya nggak begitu.”Erwan merutuk keras sambil kemudian bangkit mencari gadgetnya yang berada di kamar lain di unit apartemen yang mereka tempati.Shirley juga merutuk atas persenggamaan yang tertunda. Padahal ini adalah kesempatan sang CEO akan mengeksplorasi tubuhnya. Ia sudah lama mendambakan. Menginginkan pengalaman beberapa rekan wanitanya yang ditiduri Ervan juga akan terjadi padanya. Ini mengesalkan, yaitu ketika hawa nafsu sudah sampai di ubun-ubun dan kemudian harus mati mendadak. Seperti ini mungkin pengalaman yang dialami Zakaria.Mengingat nama itu, Shirley lantas teringat sesuatu. Tak lama kemudian ia melompat dari ranjang, mengambil ponselnya, mengutak-atik sesaat, dan menaruhnya kembali sedemikian rupa di tempat yang tersembunyi. Ia harus menunggu agak lama di atas ran
Saat tiba di bandara, ada kejadian yang mengesalkan Ervan. Setelah menunggu antrian bagasi di ban berjalan selama setengah jam ia tersadar bahwa ada satu kopor kecil miliknya yang tidak ada. Ini mengesalkan karena berarti mereka harus ke konter bagasi untuk mengadukan keluhan. Selama mengurus pengaduan itu pulalah, Shirley kembali berkomunikasi via WA.: ##Mama sdh sampe bandara.##: ##Alhamd. Mama nanti nginep di hotel apa?##: ##Bukan hotel tapi apartemn. Namanya mama lupa. Knp emg?##: ##Yg penting kalian sekamar. Kamu tu sexy.##: ##Terus, Mama musti ngapain?##: ##Fuck him up.##Shirley tersenyum membacanya. Dialog di mobil saat ke bandara Jakarta membuat Zakaria membuka segalanya. Tentang Katon, tentang hidden camera, tentang persetujuannya bahwa kemun