Pemuda itu tengah duduk di balkon kamar milik sang Mama, isi kepalanya tengah berdebat dengan suara hatinya. Kepala menginginkan untuk pergi, namun hati meminta untuk tetap tinggal dan merasakan kehangatan keluarga yang utuh.
“Melamun apa hayo” kini seorang gadis menempelkan minuman dingin ke pipinya. “Mikir apa sih?”“Astaga, El kalau mau masuk ketuk pintu dulu ihh” Jantung Leo dari dada kiri pindah ke mata kaki. Namun tetap menerima minuman dingin dari El.El memamerkan deretan gigi putih miliknya “Siapa suruh melamun, aku udah ketuk pintu tapi kamu nggak jawab, ya udah aku masuk aja. Mikir apa sih?”“Aku bingung”“Kenapa?”
“Bingung, mau pulang atau tetap disini”El merangkul pundak Leo “Ikuti kata hati kamu, dia yang tahu apa yang terbaik untuk kamu”Leo mengangguk menerima nasihat dari El &ldquoMalamyangdinginsemakindingindenganbungkamnyakeduaorangyang
Semua persiapan pernikahan Jayden dan Neta sudah seratus persen. Pernikahan diadakan di kapel kecil yang terletak tidak jauh dari rumah sakit tempat di mana Marry dirawat.“Wow” satu kata yang keluar dari mulut Leo. Dia sangat terpesona dengan kecantikan alami yang terpancar dari wajah Mamanya. Ditambah dengan polesan make tipis membuat inter beauty Neta sungguh keluar.“Mama jeleknya?”Leo menggelengkan kepalanya menolak perkataan dari sang Mama “Mana ada Mama Leo itu, wanita paling cantik yang pernah Leo temui tahu”“Iya Mama tahu” Neta tersenyum lembut pada putranya “Lele, boleh Mama peluk kamu?” tangan Neta membentang untuk menerima pelukan dari sang putra.“Sure Mama” Leo segera memeluk Mamanya erat “Mama, bahagia?” Pertanyaan yang membuat Mamanya berpikir sejenak.“Mama bahagia kalau Lelenya Mama bahagia” Neta memeluk Leo semakin erat &ldquo
Beberapa minggu setelah acara pemakaman Ibu dari Jayden, suasana masih sendu bahkan Jayden tidak berangkat ke kantor untuk beberapa hari. “Mas, hari ini kerja?” Tanya Neta yang baru saja terbangun dalam dekap hangat Jayden.“Em, entahlah” bukannya menjawab Jayden mengeratkan pelukannya pada sang istrinya.Neta mengelus surai hitam milik suaminya “Hidup tetap harus berjalan Mas. Mama pasti sedih kalau lihat anak semata wayangnya menangisinya berlebihan dan nggak mau bangkit”Kedua mata Jayden bertemu dengan mata teduh istrinya, perkataan Neta ada benarnya. Hidup tetap harus berjalan meskipun sang Ibu telah berpulang “Tugas Mama sudah selesai Mas, tapi tugas kita di dunia masih belum selesai. Jadi yuk berangkat kerja, sudah sepuluh hari pekerjaan kamu di kerjain sama Jun”“Okay, aku ke kantor hari ini” putus Jayden.Senyum Neta melebar seketika “Nah, yuk mulai dari bangun dari tempat t
Weekend di kediaman Anthonie hanya berisikan El dan juga Leo, anggota keluarga yang lainnya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Contohnya Mama Neta sedang menemani Papa Jay melakukan tinjauan langsung ke proyek baru Papa. Sedangkan anak tertua dari keluarga Anthonie, alias Sam sedang merebut hati sang pujaan hati.“Pagi El” sapa Leo yang baru saja keluar dari kamarnya.“Pagi Le” El sedang menggoreng telur untuk sarapan keduanya. “Mau telur goreng sama nugget nggak Le? Mama nggak sempet masak karena Papa ngajak ke proyek dadakan kaya tahu bulat”“Weits, akan ada badai kah hari ini? celetuk Leo yang sudah menyiapkan piring di meja makan untuk sarapan dia dan juga El.“Kenapa Le? Emangnya mendung? Orang cerah banget pagi ini” tanya El“Ya karena adek gue satu-satunya mau masak sarapan buat Kakaknya tersayang” Leo langsung mengelus surai dari El. Namun kepala Leo segera mendapatkan jita
Samuel Anthonie anak sulung dari Jayden Anthonie, arsitek muda yang sudah berhasil membangun studio miliknya sendiri tanpa embel-embel nama belakangnya. Tiga belas tahun hidup tanpa figure seorang Mama menjadikan Sam pribadi yang tertutup. Termasuk dalam urusan percintaan.Bahkan sering kali Papanya bertanya kepada Sam “Kak? Kamu masih suka perempuan kan?”“Astaga Papa, Sam masih suka sama perempuan. Ya kali aku belok Pa, Sam masih normal kok” Sam yang sedang menggambar design rumah sang client menghentikan aktivitas sementaranya hanya untuk menjawab pertanyaan nyeleneh dari sang Papa.“Terus kenapa belum ada perempuan yang Kakak bawa ke rumah? Papa seumuran kamu udah gendong kamu lo”Sam tersenyum, usia Sam hampir mencapai kepala 3. Namun dia masih belum memikirkan kehidupan percintaannya “Tapi Papa cerai kan?”“Mulut mu makin hari makin tajam ya Sam. Papa cerai karena kematian Bunda mu ya&rdqu
"Inget ya Neta, mau loe udah rawat gue dari bayi, mau loe mati-matian buat sayang sama gue. Sampai kapanpun juga, Ibu gue cuman Bunda Salma seorang. Dan loe hanya pembunuh, wanita yang mengambil nyawa Bunda gue" -Samuel Anthonie"Bahkan waktu seumur hidupun kamu tidak akan cukup membayar apa yang selama ini istri saya korbankan untuk kamu. Kamu hanya jalan miskin yang mengemis kepada istri saya" -Jayden Anthonie"Hanya memanggil namaku saja, itu sudah cukup untuk membuat hari ku jauh lenih indah Sam" -Agneta Kaluna...Bercerita tentang wanita yang memedam semua lukanya sendirian selama belasan tahun demi janji yang harus dia tepati.Akankah dia bertahan dengan semua lukanya? Atau dia akan pergi untuk menemukan kebahagiannya?Mari kita simak kisah dari Agneta
Suara decitan ranjang dan hentakan semakin cepat. Kegiatan yang cukup panas tersebut membuat wanita yang berada di bawah sang dominan merasakan kesakitan, nafasnya terus memburu mengejar kemikmatan. Tidak hanya sang dominan yang mengejar nikmat, sedang wanita yang berada di bawahnya merasakan kesakitan yang luar biasa."Sssstt, hhharri iniii Sssam harruss sssekolah""Lalu? apa urusannya dengan ku?" bisikan sang dominan tepat di belakang telinga wanita itu."Ku mohon berhenti" lirihnya tanpa tenaga.Sang Dominantersenyum tipis, kegiatan panas yang sempat terhenti kini semakin panas “Puaskan aku terlebih dahulu jalang licik ku”“AHHHK”Pekikan Wanita itu, sekain membuat sang dominan semakin menampahkan kecepatan tempo hentakannya dengan sangat brutal. Menenggelamkan sang ‘junior’ dalam diri Wanita yang dia sebut jalang untuk mengejar kenikmatan....Agnet
Neta kembali setelah mengantar Sam pergi ke sekolah, usai memakirkan Tesla warna hitam tersebut. Neta masuk kedalam rumah mewah milik Jayden Papa dari Sam. Rumah tersebut merupakan tempat berteduh Neta selama lima belas tahun terakhir. Saksi bisu dia merawat bayi kecil Sam, dulu Sam suka sekali digendong mengelilingi rumah dalam dekapnya Sam sangat tenang. Namun pada akhirnya bayi berumur satu bulan tersebut merasa haus dan menarik kerah baju milik Neta untuk mendapatkan perhatiannya. Dengan langkah sigapnya Neta akan membuatkan susu formula untuk Sam, sambil menenangkan bayi yang sedang kehausan tersebut.Tak hanya mengajak Sam berkeliling saja, Neta juga berusaha merawat bayi Sam dengan baik, dia yang baru berusia 19 tahun yang tidak mempunyai pengalaman merawat bayi harus mengobarkan masa mudanya. Neta mengorbankan Pendidikan, masa muda dan teman-temannya untuk merawat malaikat kecilnya.Jika temannya disibukan oleh tugas, kuliah dan praktek. Neta harus menidurkan S
Samuel Anthonie anak sulung dari Jayden Anthonie, arsitek muda yang sudah berhasil membangun studio miliknya sendiri tanpa embel-embel nama belakangnya. Tiga belas tahun hidup tanpa figure seorang Mama menjadikan Sam pribadi yang tertutup. Termasuk dalam urusan percintaan.Bahkan sering kali Papanya bertanya kepada Sam “Kak? Kamu masih suka perempuan kan?”“Astaga Papa, Sam masih suka sama perempuan. Ya kali aku belok Pa, Sam masih normal kok” Sam yang sedang menggambar design rumah sang client menghentikan aktivitas sementaranya hanya untuk menjawab pertanyaan nyeleneh dari sang Papa.“Terus kenapa belum ada perempuan yang Kakak bawa ke rumah? Papa seumuran kamu udah gendong kamu lo”Sam tersenyum, usia Sam hampir mencapai kepala 3. Namun dia masih belum memikirkan kehidupan percintaannya “Tapi Papa cerai kan?”“Mulut mu makin hari makin tajam ya Sam. Papa cerai karena kematian Bunda mu ya&rdqu
Weekend di kediaman Anthonie hanya berisikan El dan juga Leo, anggota keluarga yang lainnya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Contohnya Mama Neta sedang menemani Papa Jay melakukan tinjauan langsung ke proyek baru Papa. Sedangkan anak tertua dari keluarga Anthonie, alias Sam sedang merebut hati sang pujaan hati.“Pagi El” sapa Leo yang baru saja keluar dari kamarnya.“Pagi Le” El sedang menggoreng telur untuk sarapan keduanya. “Mau telur goreng sama nugget nggak Le? Mama nggak sempet masak karena Papa ngajak ke proyek dadakan kaya tahu bulat”“Weits, akan ada badai kah hari ini? celetuk Leo yang sudah menyiapkan piring di meja makan untuk sarapan dia dan juga El.“Kenapa Le? Emangnya mendung? Orang cerah banget pagi ini” tanya El“Ya karena adek gue satu-satunya mau masak sarapan buat Kakaknya tersayang” Leo langsung mengelus surai dari El. Namun kepala Leo segera mendapatkan jita
Beberapa minggu setelah acara pemakaman Ibu dari Jayden, suasana masih sendu bahkan Jayden tidak berangkat ke kantor untuk beberapa hari. “Mas, hari ini kerja?” Tanya Neta yang baru saja terbangun dalam dekap hangat Jayden.“Em, entahlah” bukannya menjawab Jayden mengeratkan pelukannya pada sang istrinya.Neta mengelus surai hitam milik suaminya “Hidup tetap harus berjalan Mas. Mama pasti sedih kalau lihat anak semata wayangnya menangisinya berlebihan dan nggak mau bangkit”Kedua mata Jayden bertemu dengan mata teduh istrinya, perkataan Neta ada benarnya. Hidup tetap harus berjalan meskipun sang Ibu telah berpulang “Tugas Mama sudah selesai Mas, tapi tugas kita di dunia masih belum selesai. Jadi yuk berangkat kerja, sudah sepuluh hari pekerjaan kamu di kerjain sama Jun”“Okay, aku ke kantor hari ini” putus Jayden.Senyum Neta melebar seketika “Nah, yuk mulai dari bangun dari tempat t
Semua persiapan pernikahan Jayden dan Neta sudah seratus persen. Pernikahan diadakan di kapel kecil yang terletak tidak jauh dari rumah sakit tempat di mana Marry dirawat.“Wow” satu kata yang keluar dari mulut Leo. Dia sangat terpesona dengan kecantikan alami yang terpancar dari wajah Mamanya. Ditambah dengan polesan make tipis membuat inter beauty Neta sungguh keluar.“Mama jeleknya?”Leo menggelengkan kepalanya menolak perkataan dari sang Mama “Mana ada Mama Leo itu, wanita paling cantik yang pernah Leo temui tahu”“Iya Mama tahu” Neta tersenyum lembut pada putranya “Lele, boleh Mama peluk kamu?” tangan Neta membentang untuk menerima pelukan dari sang putra.“Sure Mama” Leo segera memeluk Mamanya erat “Mama, bahagia?” Pertanyaan yang membuat Mamanya berpikir sejenak.“Mama bahagia kalau Lelenya Mama bahagia” Neta memeluk Leo semakin erat &ldquo
Malamyangdinginsemakindingindenganbungkamnyakeduaorangyang
Pemuda itu tengah duduk di balkon kamar milik sang Mama, isi kepalanya tengah berdebat dengan suara hatinya. Kepala menginginkan untuk pergi, namun hati meminta untuk tetap tinggal dan merasakan kehangatan keluarga yang utuh.“Melamun apa hayo” kini seorang gadis menempelkan minuman dingin ke pipinya. “Mikir apa sih?”“Astaga, El kalau mau masuk ketuk pintu dulu ihh” Jantung Leo dari dada kiri pindah ke mata kaki. Namun tetap menerima minuman dingin dari El.El memamerkan deretan gigi putih miliknya “Siapa suruh melamun, aku udah ketuk pintu tapi kamu nggak jawab, ya udah aku masuk aja. Mikir apa sih?”“Aku bingung”“Kenapa?”“Bingung, mau pulang atau tetap disini”El merangkul pundak Leo “Ikuti kata hati kamu, dia yang tahu apa yang terbaik untuk kamu” Leo mengangguk menerima nasihat dari El &ldquo
Belum ada lima menit dia sampai di rumah sakit, remaja yang tengah memakai celana jeans yang dipadukan dengan kaos polos berwarna hitam itu memegang erat tangan sang Mama.“Ma, Lele mau pulang” lirihnya pada Neta.Kakinya serasa berat menuju kamar inap sang Nenek dari pihak Papanya. “Lele, ayo ketemu dulu baru kita pulang” Neta mencoba menenangkan putranya.“Lele takut, Lele tidak diterima. Lele nggak sekuat Mama” Bisik Leo, menumpahkan rasa takutnya.Neta memeluk putranya yang kini badannya bergetar menahan tangisnya “It’s okay anak Mama. Semua akan berjalan baik-baik saja. Setelah ketemu sama Nenek kamu kita benar-benar akan pulang ke Jogja”Leo mengatur nafasnya, mencoba menenangkan hati dan pikirannya. Neta setia menemani putranya untuk mengatur nafas dan menunggu dia siap bertemu dengan neneknya.“Mam, I’m ready. Tapi janji setelah ini semua kita balik ya. Aku nggak mau d
Dia hanya duduk terdiam di ranjang Mamanya, matanya mengikuti kemana kedua orang tuanya yang sibuk memasukan barang ke dalam koper. Ia sama sekali belum menanyakan kemana mereka akan pergi. Karena seingatnya yang pergi hanya Papanya dan dia belum siap untuk bertemu dengan saudara lainnya.“Kita mau kemana Ma?” tanyanya saat mereka sudah berada di ruang tunggu bandara.“Ke Jakarta?”Leo berdiri seketika “Leo belum siap Ma”“Mama tahu sayang, kamu belum siap. Tapi ini benar-benar penting” Neta tersenyum lembut “Leo mau ketemu nenek?”“Mau tapi Lele belum siap”Neta merengkuh Lele dalam dekapnya “Semoga ini bukan menjadi satu-satunya kesempatan Lele untuk bertemu dengan nenek ya. Tapi kali ini Lele harus bertemu dengannya”“Kenapa?” banyak sekali pertanyaan yang ada di dalam kepala Lele saat ini. Dan ini semua terlalu cepat baginya.
Jayden membuka matanya begitu mendengar suara isakan kecil dari Leo yang kebetulan kamarnya ada disebelahnya.Sebelum bangkit dari ranjang, Jayden memindahkan terlebih dahulu kepala Neta dari dada bidangnya ke bantal di belakangnya. Setelah Neta merasa nyaman dengan posisi barunya. Jayden bangkit dari ranjang dan menuju kamar sang putra.Ternyata Leo belum bangun namun bibir mungilnya terus saja merengek, dan dahinya terpenuhi dengan peluh. Sepertinya sang putra sedang mimpi buruk.“Anak Papa”Jayden merebahkan dirinya di samping sang putra lalu mendekapnya, dan memberikan ciuman diseluruh wajah Leo.“Nak, bangun sayang”Begitu mendengar bisikan sang Papa, kedua Netra Leo langsung terbuka dan memeluk sang Papa.“Pa, takut” lirihnya“Ada Papa disini nak. Nggak usah takut, itu hanya mimpi ya”Leo terisak mengingat mimpi yang sangat buruk me