Share

Bab 36

Penulis: Uni Tari
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-04 22:54:58

Hilma menahan tanyan Zafar yang semakin menurunkan bajunya, pria itu menatap sang istri yang masih terpejam dengan napas yang sudah tak teratur. Kemudian menarik kembali bajunya sampai menutupi sebagian dada gadis itu.

Zafar tersenyum, ia kemudian kembali menyeletingkan baju sang istri, Hilma yang menyadari itu matanya terbuka, dia memakai Zafar bingung, kenapa tiduk dilanjutkan? Sedangkan tadi dia hanya malu jika sampai area sensitifnya terlihat jelas oleh sang suami.

"Yuk, tidur," ujar Zafar, menarik gadis itu ke dalam pelukannya. Dia melihat Hilma yang seakan ragu, tidak ingin memaksa wanitanya untuk melakukan hal itu sekarang. Yang terpenting, sekarang sang istri sudau dengan suka rela menerimanya, dan percaya padanya saja sudah sangat cukup bagi Zafar.

Ia berpikir mungkin Hilma belum siap jika harus melakukan hal itu sekarang, dia akan menunggu sampai gadis itu siap lahir batin untuk menerima semuanya.

Sedangkan Hilma yang merasa bersalah, ia mengatakan Zafar yang memejamkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 37

    "Kata Mamang ada parang di belakang tolong ambilin ya, Neng Hilma.""Iya, Kang. Tunggu, ya." Hilma tak berani meminta Ajat untuk masuk karena sang suaminya berada di atas. Ajat yang melihat gaya berjalan Hilma yang berbeda, hati pria itu sedikit berdenyut. Kemudian ia beristighfar, wajar mereka melakukannya karena kini sudah menjadi suami istri. Tak pantas bagi Ajat untuk mencurigai ataupun mempertanyakan hal yang bukan urusannya. Tapi tak bisa dipungkiri, pria itu masih suka berbeda perasaanya jika saat berhadapan dengan Hilma. Entah kapan rasa itu akan benar-benar hilang dari hati pria itu. "Siapa, Sayang?" tanya Zafar yang sedang menuruni tangga, mendengar perkataan pria itu membuat Ajat menghela napas sambil membenarkan pecinya. "Loh... Ajat? Ayo masuk!""Enggak, Kang makasih. Saya cuma mau ambil parang aja, kok.""Aa ini tolong!" Hilma sedikit beteriak, ia meminta sang suami untuk memberikan parang pada Ajat karena dia harus mengaduk masakannya. "Ini. Bapak masih di kebon, ya?

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 38

    Zafar mau jika bawahannya itu adalah seorang lelaki, sehingga tak ada kesalahan pahaman di antara dia dan sang istri. Sedangkan sekarang belum juga mulai bekerja, bahkan mereka baru bertemu, tapi Hilma sudah cemburu dengannya. Pria itu semakin khawatir hubungannya dengan Hilma akan kembali renta karena hadirnya wanita itu di sana. Sedangkan nanti dia pasti akan selalu bersama dengan Santi karena sebuah pekerjaan. Malam selepas isya, pria itu menatap sang istri yang hanya diam. Ingin menjelaskan tapi dia rasa Hilma sudah tidur duluan. Baru saja semalam ia mereguk indahnya surga dunia, sekarang malah jadi seperti ini karena salah paham. Pria itu mengusap kepala sang istri yang sedang memunggunginya, dia kemudian mencium kepala Hilma. Dia yang ternyata belum tidur masih merasa kesal karena Zafar tidak menjelaskan siapa wanita tadi yang mengobrol dengannya. "Begini rasanya kalau istri lagi ngambek, ya. Padahal ketemu sama dia aja baru," ujar Zafar pelan. Mendengar itu Hilma membalika

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 39

    "Kenapa memangnya kalau dia jadi orang kepercayaan kamu, Zaf?""Dia perempuan, Paman.""Memangnya kenapa? Kan dia pintar, buktinya dulu dia bisa mengembangkan pabrik kecil menjadi sebesar itu.""Terus kenapa kalau dia yang mengembangkan sekarang malah dibuang tak diterima lagi?"Hening.... Haji Burhan diam tak bisa menjawab pertanyaan ponakannya itu. Sedangkan Zafar menatap menunggu jawaban sang paman yang kekeuh meminta Santi untuk menjadi bawahannya. "Kenapa, Paman? Terus kan aku buka usaha di kampung ini, kenapa malah kampung sebelah yang mendapatkan pekerjaan? Orang kampung sini kan juga bisa.""Kamu gak ngerti, Zaf.""Ya gimana aku bisa ngerti kalau Paman gak ngomong apa-apa. Jelasin makanya coba, kenapa Paman maksa banget.""Ya karena dia anak Paman!"Prang.... Kedua pria itu seketika menatap ke belakang saat mendengar suara pecahan gelas, ternyata di sana istri Haji Burhan sudah berdiri di ambang pintu dengan tangan yang gemetar, mata yang sudah memerah menahan tangis. Meli

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07
  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 40

    Santi menelan ludah menatap keduanya, ia pikir Zafar masih bujangan belum menikah, makanya dia sok akrab agar bisa lebih dekat. Tapi kini, dia merasa tersaingi dengan Hilma yang ternyata istri Zafar. Bukannya sadar, dia malah ada niat busuk di balik ini semua. "Oh iya, Aa, emang kamu beneran udah nerima dia? Bukannya maunya laki-laki, ya?" tanya Hilma sengaja, agar dia tidak besar kepala lagi karena ditunjuk oleh Haji Burhan. Zafar menatap wanita itu, dia masih tak habis pikir kenapa sang paman bisa menikah secara diam-diam sampai kini sudah mempunyai anak yang sepantaran dengan Hilma. "Maaf ya, Santi, karena pekerjaan ini berat, kamu di kerjakan di bagian pembagian barang aja, ya? Kalau untuk ngatur semuanya yang saya butuhkan laki-laki, karena ya... Jelas tenaganya lebih besar daripada kamu. Sekali lagi saya minta maaf, ya. Kamu bisa kembali lagi kalau bangunan sudah selesai."Zafar pamit tanpa menunggu jawaban dari Santi, ia menggandeng tangan sang istri, sedangkan Hilma diam m

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07
  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 41

    "Ya udah kalau gitu, aku mau pulang sekarang.""Oh iya tunggu, ya." Haji Burhan ke dalam untuk mengambil kunci, kemudian dia tak sengaja melihat Santi yang sedang menangis sambil memeluk guling. "Kenapa semua orang selalu tidak pernah menganggap aku ada. Aku kan juga mau jalan-jalan pake mobil Bapak. Mereka jahat!"Hati seorang ayah mana yang tidak kasian melihat anaknya yang menangis cuma karena ingin jalan menggunakan mobil. Haji Burhan masuk ke dalam kamar sang putri kemudian duduk di sampingnya. "Kamu mau ikut sama Zafar?" tanya Haji Burhan pelan sambil mengusap kepala Santi. Sontak wanita itu mendongak menatapnya. "Emang boleh? Aku nanya aja gak di denger.""Ya gak papa kalau mau ikut. Tapi mereka bukan mau jalan-jalan, tapi mau beli bahan-bahan doang, kalau emang kamu mau jalan, kan bisa nanti sama Bapak, ya?""Ah Bapak kelamaan, paling juga gak jadi mulu.""Ya udah terus kamu maunya gimana?""Kan tadi aku udah ngomong, Bapak!" Wanita merengek. "Ya udah, kamu boleh pergi. Be

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 42

    "Enak baksonya?" Hilma mengangguk. Dari ujung matanya dia melirik Santi yang tengah menatap dirinya dengan raut wajah yang terlihat kesal. Wanita itu kembali menikmati bakso, merasa tak peduli dengan Santi yang sedari tadi seperti menginginkan perhatian suaminya. Meskipun Santi adalah anak Haji Burhan, Hilma tidak akan segan untuk menyingkirkan dia jika berani mendekati suaminya. Dari sejak awal perilaku Santi sudah bisa Hilma tebak, selalu mencari kesempatan untuk mendekati suaminya itu. "Nanti ya, Neng, ini masih ada sepuluh porsi lagi yang mau di bikin, kasian anak kecil yang beli, antri, ya.""Loh kan aku dari tadi pesannya, kok malah dia dih yang di duluin!" kata Santi tak Terima. "Kan Neng baru aja pesan, sedangkan tadi udah duluan anak ini. Maaf, ya.""Memangnya gak bisa gitu buatin dulu, cuma satu doang, kok.""Baksonya baru masuk, jadi yang ini pas banget tinggal sepuluh porsi lagi.""Ishh!" Santi menghentikan kaki, dia menatap sinis pada Hilma yang tampak tidak memperdul

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 43

    Sedangkan di rumah Haji Burhan, Santi tak henti-hentinya pura-pura menangis untuk mendapatkan simpati sang ayah. Bahkan dia mengadu yang tidak-tidak tentang Hilma untuk membuat sang ayah tidak menyukai istrinya Zafar itu. "Aku yakin, Yah, pasti dia yang minta Zafar untuk segera pergi. Dia itu iri sama aku, karena aku anakmu.""Udah, ah... Ayah tau kok Neng Hilma itu anak yang baik, mana mungkin sih berbuat begitu sama orang lain.""Jadi Ayah nyalahin dia? Jelas-jelas dia sudah nindas aku hari ini, bahkan aku sampe diketawain sama orang-orang karena jatuh kesandung kaki dia."Haji Burhan diam, dia mulai terhasut oleh ucapan anaknya itu, tapi di sisi lain dia juga ragu, masa iya Hilma yang dikenal sopan dan baik hati berbuat seperti itu, bahkan pada anaknya sendiri. "Sudah... Biar ayah bicara sama Zafar, untuk ngasih tau biar dia lebih menjaga sikap istrinya itu."Santi mengangguk sambil mengusap air mata, dalam hatinya ia puas, jika perlu ingin sekali dia melihat Hilma dimarahi oleh

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 44

    Zafar memancing untuk istrinya itu berbicara, padahal dia sudah tau pasti yang sedang Hilma pikirkan adalah Haji Burhan. Pria itu menggenggam tangan sang istri lembut, kemudian menciumnya. "Aku tau, kamu mikirin ucapan Paman, kan? Sudah aku bilang, gak usah dimasukin ke hati, jangan terlalu dipikirkan. Dia begitu pasti karena hasutan Santi.""Tapi kenapa dia jahat banget, A. Santi itu dari awal datang seperti tak suka sama aku. Apalagi kalau kita lagi berdua, terlihat jelas raut wajah sinisnya.""Maklumin aja, mungkin karena dia baru menikmati hidupnya sebagai anak dari Paman, dulu kan dia sembunyi-sembunyi dari warga, ya sekarang mungkin dia sudah bebas berperilaku. Dan itu lah sifat aslinya.""Apa mungkin juga dia suka sama kamu, A?"Mendengar penuturan sang istri, Zafar terdiam memandangnya. Ia mengingat kejadian saat pulang dari masjid tadi, seseorang menghadangnya saat di jalan, yang ternyata dia adalah Santi. Karena kebetulan wanita itu ada di sana, Zafar turun dengan niat ing

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03

Bab terbaru

  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 52

    "Kamu tak perlu tau orang itu siapa. Yang jelas, Paman kecewa pada kalian berdua. Mulai sekarang, Paman tidak mau berurusan dengan kalian lagi.""Tapi aku akan cari tau siapa orang yang sudah memfitnah istriku!" tekan Zafar, ia menarik Hilma saat wanita itu hendak berbicara. Zafar pergi dengan emosi yang meluap-luap di dadanya. Ia yakin sekali, jika dalang dari semuanya adalah Santi. Karena tidak ada lagi orang yang tidak menyukai istrinya itu kecuali dia."Aa aku belum sempat bicara sama Pak Haji.""Ngapain. Biarin aja dia, lama-lama juga bakalan ketauan iblis apa yang ada di rumahnya itu. Memfitnah orang lain agar dia bisa menikmati semuanya!"Hilma diam. Ia berpikir ada benarnya juga apa yang Zafar katakan, jika memang bukan Santi siapa lagi, karena di desa hanya dia yang berurusan dengannya."Mungkin karena dia suka sama Aa, makanya menghalalkan segala cara agar kalian bisa dekat."Mendengar itu Zafar langsung ngerem mendadak. Ia melirik sang istri yang juga tengah menatapnya."J

  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 51

    Sebelum menuju ke rumah Haji Burhan, mereka makan siang lebih dulu karena merasa lapar setelah kehujanan. Zafar yang berusaha menenangkan istrinya itu dengan mencoba menyuapi makanan pada Hilma, tapi wanita itu seakan enggan untuk menerima.Belum pernah ia melihat Haji Burhan semarah itu padanya, tapi kenapa setelah ada anak perempuannya, Hilma rasa banyak yang berubah dari bos ayahnya itu.Padahal dulu ia orangnya sangat lembut dan penyayang. Bahkan orang yang salah di mata yang lain pun, ia selalu membela dan memilih untuk berdamai. Tapi sekarang, hal yang bahkan tidak Hilma ketahui hal buruk apa yang sudah ia lakukan, Haji Burhan nampak tidak menyukainya."Hilma...." Suara Zafar membuat wanita itu buyar dari lamunannya. Ia hanya bisa menarik napas pelan dengan wajah yang muram."Kamu tau paman, kan? Mungkin dia cuma mau mastiin aja.""Tapi... kata-kata dia tadi sangat tidak enak aku dengar, A. Kapan aku punya niat busuk padanya, sedangkan aku selalu berdoa agar dia hidupnya sejaht

  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 50

    Santi melirik dari ujung matanya, kemudian dia tersenyum miring melihat sang ayah yang nampak emosi sekali. Wanita itu berhasil membuat seorang Haji Burhan yang dulunya rendah hati dan baik pada semua orang, kini ia nampak menjadi orang yang perhitungan."Tenang, Ayah... aku akan bantu untuk bikin mereka menyesali semuanya."'Lihat aja, setelah ini Hilma pasti akan kena marah habis-habisan sama Ayah. Aku harus menyusun rencana baru agar Zafar membela Ayah dan hubungan dia dengan istrinya itu renggang,' batin Santi."Ternyata wanita selugu dia bermuka dua. Padahal dulu siapa yang sering menolongnya kalau bukan saya!" tekan Haji Burhan, membuat hati Santi semakin gembira mendengarnya."Minta aja modal yang pernah Ayah berikan pada Zafar. Biar mereka tau rasa!"Haji Burhan menatap anaknya itu, ia kemudian duduk kembali setelah tadi berdiri karena emosi."Ayah gak bisa kalau lakuin itu, karena modal yang diberikan pada Zafar, itu uang ibunya dulu yang Ayah pinjam.""Jadi....""Kalau soal

  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 49

    "Akhirnya selesai, sekarang aku tinggal mandi dan ngasih bekal ini buat Aa." Hilma tersenyum melihat menu-menu makanan yang sudah tersaji di meja. Ia sudah memisahkan mana yang akan di bawa dan untuk sarapan sang ayah di rumah.Wanita itu naik ke kamar untuk mandi gan berganti baju, kemudian sedikit memoles wajahnya dan memakai lipstik agar lebih segar.Setelah rapi ia turun lagi dengan suasana hati yang gembira. Pokoknya nanti ia harus meminta maaf atas perilakunya yang semalam. Hanya karena cemburu ia jadi mengacuhkan sang suami. Yang padahal Zafar sama sekali tidak ada niat untuk berdekatan dengan Santi.Sepeda ia goes menuju ke Konveksi setelah berpamitan dengan sang ayah yang sedang menikmati hidangannya. Semilir angin menabrak wajah membuat wanita itu tersenyum. Menarik napas dalam menghirup udara desa yang masih sangat segar.Dari kejauhan matanya menatap sang suami yang sedang membantu menurunkan bahan-bahan kain yang sangat besar itu. Membuat suaminya sampai membungkuk memba

  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 48

    "A, yakin beli sebanyak itu?" Komar yang tadi hanya melongo kini bertanya saat melihat penjual dodol itu mulai menimbang dan memasukan dodol ke dalam kresek hitam yang cukup besar."Yakin dong... hanya dengan cara ini aku bisa meluluhkannya!""Meluluhkan siapa, A?"Zafar yang keceplosan langsung tutup mulut, kemudian meminta Komar untuk diam. Berisik sekali dia sedari tadi terus bertanya.Wajah Zafar berbinar dan dia membayangkan raut wajah sang istri saat mendapatkan dodol-dodol ini. Pria itu bergegas membayar dan mengajak Komar untuk pulang. Sepanjang jalan ia berharap semoga Kanjeng Putri itu tidak merajuk lagi.Malam semakin larut, mereka berdua kini sudah sampai di depan rumah, Zafar memberikan satu kilo dodol itu untuk Komar, dan juga uang sebagai tanda terima kasih untuknya."Kok, pake segala ngasih uang, A. Kan saya jadi enak," kata Koma r sambil nyengir. "Makasih ya, Mar. Udah kamu sekarang pulang, kasian istri kamu nungguin.""Iya, A. Makasih, ya. Kalau butuh bantuan lagi,

  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 47

    Hujan kembali deras lagi setelah tadi agak sedikit reda. Zafar menembusnya karena sang paman berbicara dengan sangat panik di telfon tadi. Dia terpaksa datang karena sang paman memohon, sedangkan hatinya merasa berat untuk meninggalkan Hilma yang masih belum mau bicara dengannya. Pria itu bergegas turun dari motor dan mengetuk pintu dengan tubuh yang kedinginan. Haji Burhan datang, ia melihat Zafar basah kuyup, kemudian meminta Santi untuk mengambilkan anduk. Santi tersenyum saat mengalungkan handuk itu padanya, sedangkan Zafar langsung menepis tangan wanita itu yang sangat tidak sopan. "Apa yang bunyi, Paman?" tanya Zafar, sambil masuk ke dapur, karena tadi sang paman bicara bahwa gasnya bocor karena mengeluarkan bunyi dan bau. "Gak tau, tadi bau sama ada bunyi, ya kan, Santi?""I–iya, Aa, tadi bunyi gitu. Aku jadi takut...." Santi memanfaatkan situasi sambil memegangi tangan Zafar, membuat pria itu menatapnya tajam. "Kamu cek deh, paman mau ke atas dulu, sakit pinggang rasanya.

  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 46

    Hilma kembali menikmati makanan yang sudah tidak mengunggah selera, tapi karena sayang jika di buang, maka ia harus menghabiskannya. Dengan wajah yang ditekuk, matanya melirik Zafar yang kembali turun mengenakan jaket. Karena posisi baru jam sembilan, bahkan matahari belum sepenuhnya muncul di langit. Membuat udara menjadi dingin. "Aku pergi dulu, ya." Zafar menghampiri kemudian mengecup kepala istrinya itu. Saat mengulurkan tangan, ia melihat istrinya itu berubah, tidak seperti tadi yang nampak segar sekali wajahnya. "Boleh kan aku pergi?""Kalau pun di larang, kamu bakalan tetap pergi, kan?"Zafat tersenyum, ia tau kenapa istrinya itu menjadi seperti ini. "Sayang... Aku ke rumah paman cuma mau membicarakan pembuatan alat untuk menarik air sungai ke sawah. Gak aneh-aneh, kok.""Hmm, ya udah pergilah kalau begitu. Nanti telat."Zafar menghela napas pelan melihat istrinya yang berbicara tanpa menatap dirinya. Karena waktu sudah semakin lambat, akhirnya ia kembali mengecup kening Hil

  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 45

    "Ayah tau punya ponakan modelan Zafar kenapa gak dinikahkan dengan Santi? Kenapa harus memilih perempuan kampungan itu? Kan aku juga bisa menikah sama dia, Ayah.""Mereka juga menikah karena tak sengaja, bukan murni saling suka.""Maksudnya gak sengaja?"Haji Burhan menaruh sendok yang sedang ia pegang, kemudian menceritakan awal mula Zafar dan Hilma menikah karena apa."Gitu, mana bisa ayah larang mereka. Ini sudah menjadi tradisi di sini."Santi mengangguk paham. Dia tersenyum miring memikirkan suatu hal gila apa yang akan wanita licik itu lakukan. "Sayang sekali, ya. Padahal aku lihat-lihat Zafar tertarik sama aku. Kemarin aja dia lihat aku sampai segitunya. Cuma ya... Istrinya aja itu, si Hilma yang suka tiba-tiba muncul kayak kunti!""Kamu jangan berharap apa pun sama dia. Zafar sudah bisa menerima Hilma, bahkan mereka sedang bahagia ini, karena telah mengandung anak pertama.""Apa!" Santi melotot tak percaya mendengar penuturan sang ayah, karena Haji Burhan kemarin tiga hari se

  • MALAM PERTAMA SI GADIS DESA   Bab 44

    Zafar memancing untuk istrinya itu berbicara, padahal dia sudah tau pasti yang sedang Hilma pikirkan adalah Haji Burhan. Pria itu menggenggam tangan sang istri lembut, kemudian menciumnya. "Aku tau, kamu mikirin ucapan Paman, kan? Sudah aku bilang, gak usah dimasukin ke hati, jangan terlalu dipikirkan. Dia begitu pasti karena hasutan Santi.""Tapi kenapa dia jahat banget, A. Santi itu dari awal datang seperti tak suka sama aku. Apalagi kalau kita lagi berdua, terlihat jelas raut wajah sinisnya.""Maklumin aja, mungkin karena dia baru menikmati hidupnya sebagai anak dari Paman, dulu kan dia sembunyi-sembunyi dari warga, ya sekarang mungkin dia sudah bebas berperilaku. Dan itu lah sifat aslinya.""Apa mungkin juga dia suka sama kamu, A?"Mendengar penuturan sang istri, Zafar terdiam memandangnya. Ia mengingat kejadian saat pulang dari masjid tadi, seseorang menghadangnya saat di jalan, yang ternyata dia adalah Santi. Karena kebetulan wanita itu ada di sana, Zafar turun dengan niat ing

DMCA.com Protection Status