Share

43. Yang Pernah Hilang

Author: ISMI
last update Last Updated: 2023-10-28 15:00:47

***

Dara tersenyum, dia tahu kalau dari dulu Adam yang terkenal dingin dan juga ditakuti oleh para musuh bisnisnya, saat bersamanya akan berubah jadi pria yang lembut dan juga sangat menyayanginya. Dara beruntung karena bisa merasakan kasih sayang yang tak pernah dia rasakan saat masa lalu.

Dulu, Dara berpikir kalau dia tidak layak untuk bahagia. Dia bahkan sudah terbiasa dengan air mata dan sudah pasrah jika sepanjang hidupnya takkan pernah bisa merasakan apa itu bahagia. Semua yang hilang, saat ini dikembalikan lebih banyak dengan hadirnya Adam di dalam hidupnya.

Dara langsung memeluk Adam dan dia pun tak ragu untuk menangis di dalam dekapan sang suami. Dulu, Dara selalu saja menahan diri untuk tidak  bersikap lemah di depan suaminya karena takut Adam akan kecewa padanya, namun akhirnya Dara menyadari bahwa dihadapan suaminya itu tidak perlu berpura-pura.

Adam tersenyum lembut, mengecup puncak kepala Dara dan membelainya dengan lembut. Dia lega kar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   44. Cinta yang Utuh

    ***Adam menatap liontin yang saat ini sedang dia pegang. Dia ingat kalau Dara memiliki liontin kalung yang sama persis, dan hurufnya pun memakai huruf kanji. Dia juga samar-samar melihat wajah wanita paruh baya itu dan seperti melihat sorot mata Dara di dalam dirinya itu.“Aku harus segera mencari tahu secepatnya, siapa wanita itu,” gumam Adam.Tak lama ponselnya berdering dan itu dari salah satu anak buahnya.“Iya, ada apa?” tanya Adam langsung ke inti pembicaraan, “Kamu sudah mengetahui identitas wanita itu?”“Tuan Adam, bisakah kita bicara empat mata? Ada beberapa hal yang perlu saya jelaskan pada Tuan dan juga banyak informasi penting tentang wanita itu,” balas Jhony.“Baik. Bertemu di tempat biasa,” kata Adam dengan cepat. Dia langsung beranjak pergi dan menyimpan liontin kalung itu dalam saku celananya.Dua puluh menit berlalu...Adam melihat semu

    Last Updated : 2023-10-28
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   45. Cinta itu Menyembuhkan

    ***“Non alcoholic Moscow Mule.. ““Ok.. “ Pria itu terkejut menatap seorang wanita yang ada di hadapannya. Dia menghela napas pendek dan wanita itu tersenyum tulus padanya.“Sudah lama... akhirnya aku bisa menemukanmu, Kak Leon,” ucap Dara. Dia memang sengaja datang ke bar ini untuk bertemu dengan mantan kakak iparnya. Dia ingin tahu alasan kenapa pria itu melarikan diri dan membiarkan dirinya dilabeli sebagai pria yang melakukan kekerasan. Padahal Dara tahu bagaimana perasaan Leon yang begitu besar pada Sarah dan Leon tak pernah sekalipun berbicara dengan nada tinggi di depan Sarah.“Aku senang melihat Kak Leon baik-baik saja, menjalani hidup di negara lain dan juga bisa hidup dengan tenang,” tambah Dara. “Ah, lebih tepatnya pura-pura tenang dan hanya melarikan diri."Leon tak bergeming, dia sibuk menyiapkan pesanan dan juga tak berani menatap wanita itu. Dia tahu kalau Dara sama juga

    Last Updated : 2023-10-29
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   46. Janji Seorang Pria Sejati

    ***Kai menatap adiknya yang tidur pulas. Dia belum bisa tidur sepanjang malam karena memikirkan apa yang direncanakan Sarah untuk bundanya. Dia tidak sangka kalau Sarah yang dia sebut sebagai ibu peri merencanakan niat jahat pada bundanya. Kai menggelengkan kepalanya, dia berjanji akan melindungi Dara. Sebagai anak pria, dia ingin melindungi Dara.Kai hati-hati menutup pintu kamar Suri, dia beranjak ke kamarnya dan langsung mengambil tab, nomor Adam langsung terhubung.“Halo, Nak. Ada apa?” wajah Adam tersenyum saat melihat wajah kecil Kai.“Ayah, apakah Ayah dan bunda akan segera kembali ke Jakarta?” tanya Kai tanpa berbasa-basi.“Iya, Ayah dan bunda pasti akan kembali ke Jakarta secepatnya. Kami sangat merindukan kalian”“Apa Ayah dan bunda akan pulang bersama?”“Hmm... sepertinya Ayah akan pulang duluan karena bunda di sini masih ada hal yang harus dikerjakan.&rd

    Last Updated : 2023-10-29
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   47. Gravitasiku

    ***Diam-diam Adam dan Dara bertemu. Keduanya memang sengaja ingin menjebak para musuh mereka agar beranggapan kalau keduanya bertengkar hebat dan tidak rukun. Adam juga sudah mengerahkan segalanya untuk mencari tahu apa alasan istrinya difitnah seperti itu.“Sayang, besok Mas kembali ke Jakarta dan Mas masih harus mengurus banyak hal di perusahaan. Mas juga sudah mengatur anak buah Mas untuk menjaga kamu selama di sini,” ucap Adam.Dara mengangguk. “Iya, Mas. Lebih baik Mas kembali ke Jakarta dan tenangkan mama dan papa. Dari kemarin mama terus saja menghubungiku dan dia terdengar sedih karena berita perselingkuhanku itu, apalagi Kai... semalam dia mendadak lebih perhatian padaku, anak itu selalu lebih dewasa dari usianya,” balas Dara.“Iya, Sayang. Kai juga menghubungi Mas dan ada ancaman manis semalam darinya untuk Mas.”“Ancaman manis? Apa itu?” tanya Dara penasaran.Adam setengah tertawa.

    Last Updated : 2023-10-29
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   48. Dipertemukan Semesta

    ***Adam tersenyum menatap wanita paruh baya itu. Wanita itu masih terlihat cantik meski sudah memasuki usia senja. Terlintas dalam pikiran Adam kalau kelak wajah wanita yang ada di depannya adalah Dara yang akan menua bersamanya.Adam tahu bahwa wanita yang ada di depannya itu tidak mau bicara satu katapun padanya. Dia juga tidak memaksanya karena tahu dari penjelasan Lim bahwa wanita itu dipaksa untuk menjadi gila oleh seseorang. Sebenarnya banyak sekali yang ingin Adam ketahui, apalagi wajah Dara dan wanita itu bisa dibilang mirip.“Makanlah, jangan takut! Tante di sini aman dan tidak perlu khawatir kalau orang-orang itu akan membawa Tante kembali ke rumah sakit,” ucap Adam memecahkan keheningan. Dia langsung menuangkan teh hangat untuk wanita itu.“Saya akan kembali ke Jakarta malam ini, di sini Tante akan aman karena ada Via dan Jhony yang akan menemani Tante. Saya tahu kalau Tante bisa memahami apa yang saya bicarakan karena Tante

    Last Updated : 2023-10-30
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   49. Memetik Bintang

    ***Zea langsung panik dan cemas saat mendengar kabar dari salah satu perawat di rumah sakit jiwa di Singapura kalau Kana kabur dan mereka tidak menemukannya. Dia langsung meminta orang kepercayaannya untuk melacak keberadaan wanita itu. Sudah hampir 30 tahun Zea merasa aman karena berhasil mengurung Kana ke rumah sakit jiwa. Ketenangan yang dia dapatkan ternyata kali ini terusik. Zea tidak tahu kalau dia bisa lalai dengan masalah Kana di sana, jika Kana berhasil kembali ke Jakarta dan menceritakan semuanya, apa yang dia rencanakan selama 30 tahun belakangan ini akan hancur. Zea tidak mau apa yang dia lakukan menjadi sia-sia.“Tidak, aku tidak boleh kalah lagi! Kali ini dia tidak boleh menang! Kenapa aku tidak membuatnya mati saja dulu? Benar-benar bodoh!” racau Zea. Wanita paruh baya itu langsung beranjak dari duduknya dan bergegas pergi ke perusahaan untuk memantau suaminya dan juga sengaja ingin bicara dengan Halim, salah satu kerabatnya yang palin

    Last Updated : 2023-10-30
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   50. Sudah Menjadi Milikku

    ***“Adam, kamu baru bangun? Ayo, duduk! Aku sudah buatin banyak makanan untuk kamu dan anak-anak,” ucap Sarah lembut. Dia menarik kursi agar Adam bisa langsung duduk.Adam melihat kedua anaknya yang sudah ada di meja makan. Melihat bagaimana reaksi si kembar yang bertolak belakang.Suri terlihat antusias menatap berbagai hidangan di atas meja makan. Seharian ini dia sangat lelah karena di sekolah banyak sekali kegiatan. Suri bahkan tidak sabar untuk mencicipi pancake cokelat kesukaannya.Sedangkan Kai, anak itu hanya menatap hidangan di atas meja makan dengan datar, dia seperti tidak antusias melihat bagaimana usaha Sarah membuat hidangan itu terlihat menarik.Adam menghela napas pendek dan tersenyum tipis. Dia sebenarnya enggan, tapi melihat banyaknya makanan yang Sarah buat membuat dia harus menghargai usaha wanita itu meski hanya mencicipinya sedikit.“Minumlah juice apel ini. Ini akan menyega

    Last Updated : 2023-10-30
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   51. Menebus Rasa Bersalah

    ***Klimt Cairnhill, Singapore…Kana menatap langit Singapura dengan perasaan campur aduk. Wanita itu terus saja membaca semua berita online, apalagi pagi ini berita panas tentang anaknya muncul lagi. Berita tentang perselingkuhan putrinya semakin menggila. Beberapa saat lalu rumor itu sudah mereda karena Dara berhasil dinobatkan menjadi salah satu top wanita yang menginspirasi di Asia, namun potret Dara dengan pria itu yang sedang bersama membuat rumor mereka semakin berkembang. Kana tentu saja gelisah karena banyak sekali kebencian yang dituliskan pada putrinya yang berharga."Aku harus melindunginya… aku tidak boleh jadi pecundang dan diam saja. Aku tidak boleh kalah. Cukup selama hampir 30 tahun mereka menyiksa batinku. Aku harus berani dan menjaga putriku!" lirih Kana.Wanita itu mulai menangis. Dia mulai menyesali semuanya. Hal yang dia lalui selama 30 tahun malah membuat Dara menderita. Kana ingin menebus kesalahan itu, meneb

    Last Updated : 2023-10-31

Latest chapter

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   115. TAMAT (Kado Kebahagiaan)

    *** Matahari terbenam di ufuk barat saat Dara, Adam, dan Kana tiba di rumah Riky. Suasana tenang, tetapi tegang, seolah-olah mendahului pertemuan yang penuh kenangan dan penyesalan. Riky membuka pintu dengan senyuman kecil. "Selamat datang." Mereka masuk ke rumah yang penuh kenangan, di mana setiap sudutnya menciptakan jejak-jejak waktu. Riky mempersilakan mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Dara memandang sekeliling, mengenang momen-momen pahit yang pernah ada di sini. "Bagaimana keadaan Mama Zea?" tanya Adam dengan nada khawatir. Riky menarik nafas dalam-dalam sebelum menjawab, "Dia tidak ingin bertemu siapa-siapa. Menutup diri sepenuhnya. Kepergian Sarah telah menghancurkannya." Kana menaruh tangannya di pundak Dara, memberikan dukungan yang dibutuhkan. Riky melanjutkan, "Aku menyesal, sangat menyesal. Tidak hanya karena Sarah, tapi juga karena semua yang terjadi pada kalian, Dara, dan kamu, Kana. Aku kehilangan begitu banyak, dan aku menyadari betapa bodohnya aku dulu.

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   114. Malam yang Gelap

    ***Rumah sakit itu terasa sunyi, langit yang mendung di luar jendela, dan bau antiseptik yang khas mengisi udara. Adam duduk di kursi seberang tempat tidur Dara, tangannya bergetar ketika ia memegang tangan istrinya yang lemah. Kondisi Dara melemah lagi, ia tahu karena penawar itu tidak sepenuhnya menghilangkan racun di tubuh sang istri."Maafkan suamimu ini, Dara," ucap Adam dengan mata berkaca-kaca. "Mas tidak bisa melindungimu dengan baik."Dara tersenyum lemah, mencoba memberikan kekuatan pada suaminya. "Mas Adam tidak salah. Ini bukan salahmu, Mas."Adam menarik napas dalam-dalam. "Tapi Mas harusnya bisa mencegah semua ini. Mas tidak boleh mengizinkan orang-orang itu menyakitimu.""Sudahlah, sayang," jawab Dara. "Aku tahu Mas mencintai aku, dan itu sudah cukup. Kita akan melalui ini bersama."Adam mengangguk, tetapi tatapannya terus melayang ke wajah pucat Dara. "Mas selalu merindukanmu, Sayang. Setiap detik tanpamu adalah siksaan bagi Mas."Dara tersenyum tipis, "Dan aku merind

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   113. Tunggu Aku, Sayang!

    ***Di tengah gemerlap lampu malam, Sarah dan Shinta duduk di sebuah restoran mewah yang penuh dengan aroma harum masakan lezat. Mereka bersulang, gelas anggur mereka saling bersentuhan sebagai tanda keberhasilan mereka. Sarah tersenyum lebar, dan matanya berkilat ketika dia menceritakan rencananya yang licik kepada Shinta."Shinta, kamu tak akan percaya apa yang terjadi hari ini. Akhirnya, aku berhasil membuat Adam tunduk pada keinginanku," kata Sarah sambil tertawa penuh kepuasan.Shinta memandang Sarah dengan kagum. "Benarkah? Ceritakan semuanya padaku!"Sarah menceritakan dengan penuh detail bagaimana dia meracuni Dara dan membuat Adam tunduk pada permintaannya. Shinta tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap kecerdasan sahabatnya."Dia tak akan pernah menyangka bahwa penawar itu hanya aku berikan seperempat. Dan dalam tiga hari, Dara akan lemas lagi," ujar Sarah sambil tersenyum misterius.Shinta terkejut namun tak bisa menahan tawanya. "Kamu benar-benar genius, Sarah! Aku t

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   112. Kenapa Cinta bisa Sekejam ini?

    ***Pengumuman Adam tentang perceraiannya dengan Adam telah mengejutkan banyak pihak. Kabar ini membahana di media, membuatnya menjadi sorotan utama. Namun, tidak semua orang bisa memahami kedalaman perasaan dan keputusan sulit yang harus diambil oleh Adam.Ketika Adam tiba di rumahnya, dia disambut dengan tatapan tajam dan hening yang mengancam dari Tiara dan Wijaya, orang tua yang mencintainya. Kedua orang tua itu segera mendatangi Adam dengan langkah yang penuh kekecewaan.“Adam, apa yang kamu lakukan? Bagaimana bisa kamu mengumumkan perceraianmu seperti itu?” tanya Tiara dengan tatapan penuh kecewa.Wijaya Menggeleng. “Kami tidak mendidikmu menjadi orang seperti ini, Adam. Apa yang kamu pikirkan”Adam menarik nafas dalam-dalam. “Maafkan aku, Ma, Pa. Aku tahu ini sulit dipahami, tetapi aku tidak punya pilihan lain.”“Tidak punya pilihan? Apa yang membuatmu sampai pada keputusan ini?” tanya Tiara dengan suara meninggi.“Ini semua untuk Dara, Ma. Sarah, dia... dia memiliki penawar ra

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   111. Ceraikan Dia, jadilah Milikku!

    ***Di dalam kamar rumah sakit yang hening, Dara terbaring tanpa gerakan, tubuhnya terhubung dengan berbagai alat medis. Suasana kritis yang menyelimuti ruangan membuat Adam merasa semakin tenggelam dalam keputusasaan. Dara tampak semakin rapuh, dan perlahan kehidupannya menggeliat tipis.Adam duduk di samping tempat tidur istrinya, tatapannya kosong, dan napasnya tersengal. Dia tak tega melihat Dara menderita, dan perasaan frustrasinya semakin memuncak. Dokter keluar dari ruangan perawatan dengan wajah sedih, mencoba memberi penjelasan kepada Adam."Bu Dara memerlukan penawar yang sangat langka, Pak Adam. Kita berusaha semaksimal mungkin, tapi sampai saat ini, belum ada perkembangan yang signifikan," ucap dokter dengan suara pelan.Adam menundukkan kepalanya, memejamkan mata sejenak untuk menahan emosinya. "Istriku harus sembuh, dok. Aku tidak bisa kehilangannya."Di tengah keputusasaan, pikiran Adam tertuju pada Sarah, orang yang diketahuinya sebagai dalang di balik segala penderita

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   110. Bayangan Hitam Ambisi

    ***Hari itu, keheningan di rumah sakit dipecah oleh telepon yang tak terduga. Adam mengangkat teleponnya dan mendengarkan berita yang membuat hatinya berdegup kencang. Informasi itu mengguncangnya seperti gempa bumi, menghancurkan kedamaian yang selama ini dia bangun bersama istrinya, Dara."Dara diracun oleh Sarah? Bagaimana ini bisa terjadi?" gumam Adam dengan nada gemuruh, penuh amarah. Apalagi saat tadi a dokter rumah sakit memberitahu keadaan Dara yang masih koma karena keracunan.Adam merasa darahnya mendidih ketika dia menyadari bahwa Dara menjadi korban ulah dua orang yang tidak punya hati dan tega melakukan hal yang keji seperti itu. Dia segera mengambil ponselnya dan memanggil asistennya, David."David, ini Adam. Segera blokir bandara. Ada seseorang yang harus kita tangkap. Namanya Nichole Choi. Lakukan ini secepat mungkin," perintah Adam dengan suara yang penuh urgensi.David yang merasakan seriusnya situasi ini, langsung menjawab, "Baik, Pak Adam. Saya akan segera melakuk

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   109. Rindu yang Tak Tertahankan

    ***Suri duduk sendirian di pojok kamar, matanya yang kecil dan cemerlang kini dipenuhi oleh air mata. Rambut hitam kecilnya berantakan, dan wajahnya terlihat lesu. Di tangan kecilnya, dia memeluk erat boneka kelinci kesayangannya, seolah-olah mencari kenyamanan dari objek kecil itu.Di sudut ruangan, Tiara dan Wijaya saling pandang, keprihatinan tergambar di wajah mereka. Mereka menyadari betapa sulitnya bagi Suri menghadapi kenyataan bahwa ibunya, Dara, harus dirawat di rumah sakit.Tiara mendekati Suri dengan langkah lembut, duduk di sampingnya, dan memeluknya erat. "Sayangku, apa yang membuat Suri begitu sedih?" tanya wanita paruh baya itu dengan lembut.Suri menoleh ke arah Tiara, air mata masih terus mengalir. "Suri sangat merindukan bunda, Nenek. Kapan bunda pulang? Suri mau lihat bunda."Tiara memahami perasaan cucunya dan mencoba menenangkan hatinya. "Bunda sedang sakit, sayang. Dokter harus merawatnya agar segera sembuh. Tapi jangan khawa

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   108. Semua Akan Baik-baik Saja

    ***Riky duduk gelisah di ruang tunggu rumah sakit, tatapannya kosong menuju pintu kamar tempat istrinya, Zea, dirawat. Pikirannya bergejolak di tengah ketidakpastian tentang nasib Zea yang masih belum sadarkan diri. Seiring waktu berlalu, kekhawatiran Riky semakin membesar, terutama setelah tadi ke rumah sakit mengantar Kana untuk melihat Dara yang juga dirawat di ruang gawat darurat karena keracunan. Keduanya dirawat di rumah sakit yang sama.Dokter langsung keluar dari kamar Zea dan menghampiri pria itu yang sedang melamun. “Pak Riky, kondisi istri anda masih belum stabil. Kami masih mencoba mencari penyebab luka yang parah ini. Mohon bersabar."Riky tambah gelisah. “Terima kasih, Dokter. Bagaimana dengan putri saya, Dara? Bagaimana keadaannya?""Bu Dara sedang dalam perawatan intensif. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mendeteksi dan mengatasi dampak keracunan,” balas dokter itu.Riky mengangguk dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang ke masa lalu, mencari tahu bagaimana k

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   107. Sekotak Cokelat dan Bunga Gardenia yang Misterius

    ***Ruangan CEO PT. Shinee Serein tampak begitu elegan dengan sentuhan modern dan nuansa yang memberikan kesan kekuatan dan keberhasilan. Dara duduk di meja kerjanya yang besar, fokus pada pekerjaannya yang menumpuk. Suasana ruangan diisi dengan keheningan, hanya terdengar bisikan ringan dari mesin pencetak dokumen dan suara langkah kaki di lantai marmer.Pintu ruangan terbuka perlahan, mengungkapkan seorang asisten dengan senyum misterius di wajahnya. Dara menoleh dan terkejut melihat seorang kurir membawa sebuah paket yang cantik terbungkus rapi."Maaf mengganggu, Bu Dara. Paket ini baru saja datang untuk Anda," kata asisten sambil menyerahkan paket itu pada Dara.Dara tersenyum dan meraih paket itu dengan tanda tanya di wajahnya. Dia membaca nama pengirim di label: Adam Tanaka, suaminya. Hatinya berdebar-debar saat dia membuka paket itu dengan hati penuh harap.Di dalamnya, dia menemukan sekotak cokelat coklat gelap yang menggoda dan sebuket bun

DMCA.com Protection Status