Beranda / Romansa / Luka Sang Bidadari / Kemarahan Pak Adam Pada Raka

Share

Kemarahan Pak Adam Pada Raka

last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-31 10:38:41

Pak Adam pun kembali ke Jakarta tanpa Devan karena dia meminta Devan untuk fokus pada kesembuhan Putri kandungnya Alina dan juga menjaga tantenya di sana. Pak Adam kembali ke rumah setelah beberapa bulan karena dia harus langsung mengurus beberapa asetnya diluar kota dan dia tahu menantunya pasti akan mencari dirinya sehingga, dia tidak mau Raka ataupun Alisia curiga bahwa pak Adam dari bandung bersama devan.pak Adam sengaja pulang menggunakan taksi online, agar terkesan baru pulang tugas luar kota.

dia berharap akan bisa berbicara dengan Raka suami dari Putri kandungnya itu agar dia bisa menjauh dari Putri serta cucunya terlebih sebelum Alina Putri tirinya tahu apa yang sebenarnya terjadi karena Pak Adam tidak akan pernah membiarkan putrinya malah saling menyakiti satu sama lain lagi.

"Maafkan papa Alisia selama hampir bertahun-tahun papa tidak pernah memberitahu kamu apa yang sebenarnya papa alami karena yang kamu tahu papa adalah orang tua paling sempurna untuk kamu tetapi papa yak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Luka Sang Bidadari    Berita Bahagia

    "Alina, aku pamit pulang dulu ya besok aku janji akan kembali lagi ke sini bersama Tante Asih "ucap Devan pada Alina."Kamu tinggal sama ibu Devan? "Tanya Alina menatap Devan."Nasya yang memintaku karena sebelumnya dia yang menemani ibumu selama di sini tetapi dia sedang kuliah jadi karena aku bekerja di sini tanpa Asih juga memintaku untuk tinggal bersamanya "jawab Devan membuat Alina tersenyum."Terima kasih banyak ya Devan kamu sudah sangat baik terhadap ibu aku tidak tahu jika kamu dan Nasya tidak bersama ibu pasti ibu akan kesepian terlebih ibu harus menghadapi anak wanita satu-satunya dia yang mengalami depresi "papar Alina menitipkan air mata."Kamu tidak perlu khawatir Alina ibumu pasti senang ketika dia tahu kamu perlahan sudah membaik dan mau berbicara dengan dia karena tidak ada hal yang paling membahagiakan di dunia ini untuk seorang ibu selain melihat senyum bahagia anaknya."ucap Devan pada Alina.Devan pun berpamitan kepada Alina untuk pulang kembali ke villa Devan ingi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-31
  • Luka Sang Bidadari    Kesembuhan Alina

    Pagi hari telah tiba, sudah sejak subuh Bu asih mempersiapkan sarapan untuk dia dan juga Devan, tidak lupa juga gua kasih membersihkan sekitaran villa karena dia berharap bahwa putrinya hari ini akan bisa pulang ke sini."Tante sudah rapi sekali pagi-pagi sepertinya Tante sedang bersemangat. "ucap Devan menatap senyum tantenya itu."Tante sangat bahagia Devan karena akhirnya Alina bisa sembuh Dan dia bisa kembali bangkit seperti dulu atau berharap bahwa Alina akan secepatnya pulang dari rumah sakit." jawab Bu Asih dengan penuh semangat."Devan harapsih Alina bisa pulang hari ini Tante dan bisa berkumpul bersama kita lagi oh iya Devan lupa untuk mengabari Om Adam karena semalam Devan asik menelpon Nasya. "ucap Devan tersenyum malu pada tantenya itu.Bu Asih mengerti, bagaimana perasaan devan mungkin dia ingin berterima kasih kepada Nasya karena Nasya Allah yang telah membawa Alina dan Bu Asih ke sini bahkan dia banyak sekali berkorban waktu dan juga materi hanya untuk bisa melihat Alin

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Luka Sang Bidadari    Keikhlasan Seorang Istri

    "Bu Alina sudah sembuh bisa kita pulang sekarang Bu?" Tanya Alina membuat Bu asih terdiam."Alina sabar yah keadaan kamu mungkin sudah membaik tapi apa tidak sebaiknya tunggu beberapa lama dulu." sahut Devan dengan senyuman."Aku mohon Devan aku sudah baik-baik saja lagipula aku kan punya kamu yang tinggal bersama kami jadi aku punya teman cerita agar tidak stres." pinta Alina mengatupkan kedua tangannya didepan Devan.Devan pun tidak punya pilihan lain karena dia tahu Alina sudah tidak nyaman dengan suasana rumah sakit jiwa dan dia ingin segera menghirup udara bebas."Ok Alina aku izinkan kamu berobat jalan ya sudah aku urus administrasi kamu dlu yah." ucap Devan membuat Alina bahagia."Alhamdulillah ya nak kamu bisa pulang dan kita sama-sama bisa urus bayi kamu nanti." ucap Bu asih dengan mata berbinar."Bu apa mas Raka mencariku?" Tanya Alina menatap Bu asih.Bu asih bingung apa yang harus dia katakan pada putrinya bahwa, selama ini Bu asih dan Alina memang sengaja menjauh dari Rak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Luka Sang Bidadari    Hadiah Dari Pak Adam

    "Bu lalu apa yang kita lakukan disini?" Tanya Alina menatap sang ibu."Alina ibu sendiri juga masih bingung apa kita akan selamanya dibandung atau pulang kerumah kita yang diBogor lebih baik kita diskusikan dengan Devan yah." jawab Bu asih meyakinkan Alina."Ya sudah Bu, ibu istirahat saja yah dikamar, Alina juga mau istirahat." ucap Alina dengan senyuman. Akhirnya Bu asih merasa lega dengan apa yang dia katakan tentang Raka pada Alina. Tetapi bu asih masih belum berani menjelaskan tentang sang ayah pada Alina, karena khawatir dia akan semakin sedih. Terlebih Bu asih tahu bahwa Alina sangat membenci ayahnya selama belasan tahun, dan bagaimana perasaan dia saat tahu bahwa ayah kandungnya yang sudah membuat Alisia bersama Raka suaminya. Bu asih belum sanggup jika harus kembali melihat putrinya hancur.***"Assalamualaikum Om Adam," ucap Devan via telpon pada omnya tersebut."Waalaikumsalam Devan bagaimana kabar Alina?" Tanya pak Adam penasaran."Justru Devan mau kasih tahu om bahwa Ali

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Luka Sang Bidadari    Kenyataan pahit Untuk Alina

    Pagi ini Devan, Alina dan Bu asih akan pindah kerumah baru pemberian pak Adam walaupun Alina dan Bu asih tidak tahu apa yang sebenarnya tentang rumah itu tapi Devan berharap ini akan membuat Alina bisa melupakan kesedihannya selama tinggal dibandung walau dia sendiri tidak tahu bahwa semua ini adalah pemberian ayah kandungnya."Bu apa akan selamanya kita dibandung?" Tanya Alina menatap Bu asih yang sedang asik mengemasi barang-barangnya."Ibu tidak tahu nak yang penting sekarang kamu fokus dengan kehamilannya dulu yah sebentar lagi kan kamu akan melahirkan" jawab Bu asih menguatkan Alina."Alina kamu kenapa?" Tanya Devan yang tiba-tiba saja masuk kekamar Bu asih."Aku baik-baik saja ko Devan," jawab Alina dengan raut wajah sedih."Alina kamu tidak bisa membohongi aku kita kenal sejak kecil ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" Tanya kembali Devan menatap Alina.Alina mengusap perutnya, sembari menitikan air mata. Dia masih tidak bisa membayangkan bahwa akan melahirkan tanpa seorang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Luka Sang Bidadari    Cinta Yang Tak Berpihak

    Bu Asih pun pergi keluar meninggalkan Devan dan Alina berdua, karena dia tahu putrinya pasti butuh teman berbicara yang mengerti dia dan Bu Asih percaya bahwa Devan akan mampu membuat Alina sadar dan yakin untuk bisa memaafkan orang tuanya atas apa yang sudah terjadi di masa lalu.Karena Bu Asih berharap, semuanya akan berakhir dengan baik tidak ada lagi rasa dendam dan amarah yang terus bersarang di dalamnya. dia hanya ingin melihat putrinya bahagia memulai kehidupan baru tanpa kebencian kepada siapapun termasuk Ayah kandungnya. Biarlah Bu Asih yang pernah terluka hingga pada akhirnya dia tak percaya lagi pada sebuah cinta, memutuskan untuk hidup menjanda dan membesarkan Putri semata wayangnya seorang diri tanpa bantuan siapapun."Alina Aku tahu ini begitu sangat menyakitkan untuk kamu tapi apa kamu pernah berpikir ketika Allah memberikan kita ujian bukan berarti dia membenci kita tapi karena Allah sayang sama kita agar kita selalu dekat dengan dia dan tidak merasa kehilangan cintany

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Luka Sang Bidadari    Rumah Baru Harapan Baru

    Setelah semua barang-barang sudah dikemasi, Alina, Devan, dan juga Bu Asih mereka langsung masuk ke dalam mobil dan bergegas untuk pergi ke rumah baru yang sudah disediakan oleh Pak Adam.Dan Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah komplek perumahan yang cukup mewah, Alina dan Bu Asih sangat terkejut dan tidak percaya bahwa keponakannya itu memiliki rumah yang sangat mewah."Ini rumah kamu Devan? "Tanya Alina menatap Devan."Iya Alina dan ini akan menjadi rumah kita rumah kamu dan juga rumah Tante Asih juga aku mau kalian tidak sungkan untuk tinggal di sini karena aku juga bagian dari keluarga kamu, "jawab Devan dengan senyuman."Terima kasih banyak ya Devan kamu sudah sangat baik sama aku dan juga Ibu aku tidak akan pernah bisa melupakan semua kebaikan yang telah kamu berikan padaku,"ucapan Alina pada Devan.Devan pun membantu Alina untuk keluar dari mobil dan disusul dengan Bu Asih Devan memang begitu sangat memperlakukan tante dan sepupunya itu dengan baik

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Luka Sang Bidadari    Ketakutan Alina

    "Alina sarapan yuk ibu sudah masak untuk kamu,"ucap Bu asih pada Alina."Bu bulan depan Alina akan melahirkan, sekarang pun sudah kerasa sekali sering mulas tiba-tiba tapi apa Alina akan melahirkan sendirian?" Tanya Alina yang sedari tadi terus menatap keluar Jendela."Kamu bicara apa sih nak? Disini kan ada ibu juga ada Devan nanti akan ada ayah kamu karena dia pasti dampingi Putri kecilnya," jawab Bu asih dengan senyuman. "Tapi Bu, apa anak aku tidak akan merasakan pelukan hangat ayahnya saat lahir?" Ucap Alina dengan menitikan air mata.Bu asih langsung memeluk putrinya itu, dia tahu apa yang dirasakan Alina akan jauh lebih menyakitkan dari apa yang pernah dirasakan Bu asih dulu.Mungkin, Alina bayi masih bisa merasakan dekapan dan pelukan seorang ayah dalam hidupnya. Walau memang dia tetap tumbuh dewasa tanpa kasih sayang pak Adam. Tetapi anak yang dikandung Alina sejak masih dalam kandungan harus mengalami luka dan rasa sedih jauh dari ayahnya. Karena sang ayah yang telah memili

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04

Bab terbaru

  • Luka Sang Bidadari    Part 35

    "Kak Devan, maafkan aku aku tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi pada hidup kak Devan aku pikir keadilan selama ini mencintai kalian yang ternyata dia adalah kak Raka." Ucap Nasya dengan menitikan air mata di hadapan Devan, Dia sangat merasa bersalah karena menjadi wanita yang tidak percaya dengan kekuatan cinta yang dia miliki Dan dia juga tidak bisa percaya dengan cinta yang Devan berikan padanya selama ini."Nasya, kamu tidak salah kok justru aku yang minta maaf sama kamu karena aku tidak bisa memenuhi janjiku tepat waktu untuk menemuimu saat itu aku dan raka justru mengalami kecelakaan dan membuat hidup kita benar-benar hancur sekarang satu-satunya cara bagaimana agar kita bisa menyelamatkan hidup kalian dan Aisyah. "Papar Devan dengan senyuman."Sudah, jangan bersedih seperti itu Kamu jelek tahu aku lebih suka lihat kamu tersenyum. "Goda Devan pada wanita yang dia cintai itu."Hmmmm, romantisnya sudah selesai ya sekarang waktunya kita memikirkan Bagaimana caranya agar me

  • Luka Sang Bidadari    Part 34

    "jadi, Aisyah adalah putriku dia Putri kandungku bersama dengan Alina? "Tanya Raka terbelalak ketika tahu bahwa kenyataannya selama ini dia memang sudah bertemu dengan Putri kandungnya."Iya Raka, Aisyah adalah putrimu bersama dengan Alina apa kamu ingat sebelum sebuah kecelakaan itu terjadi kamu mengantarkan aku pergi ke bandara agar aku bisa melamar Nasya segera mungkin tapi ternyata justru kecelakaan malah menimpa kita hingga akhirnya wajah kita malah rusak namun hal itu malah dimanfaatkan oleh Alicia yang ternyata selama ini berpura-pura gila di depan kita semua. "Jawab Devan seketika membuat kepala Raka pun sakit.Ingatan Raka perlahan mulai kembali dia tidak mampu menahan rasa sakit kepalanya kalau mengingat sedikit demi sedikit apa yang diucapkan oleh Devan, hingga akhirnya dia pun tersungkur ke lantai dan pingsan Devan tidak bisa berkutik karena dia diikat oleh Alisia."Raka, sadar aku mohon kamu sadar kita harus cepat-cepat pergi dari tempat ini sebelum Alicia kembali ataupun

  • Luka Sang Bidadari    Part 33

    Devan salah, dia justru malah dijebak oleh perawat tersebut yang menjadi suruhan alesia bukannya diantar ke alamat yang dia inginkan, namun Devan justru disekap di sebuah ruangan yang entah di mana.Devan pun tidak mampu berkutik, karena dia tidak bisa melawan Alicia dalam kondisinya yang masih seperti ini."Maafkan aku pak Devan, aku sudah berjanji untuk tetap terus berada di pihak Mbak Alisia jadi aku tidak bisa berada di pihakmu. "Jawab perawat tersebut yang justru meninggalkan Devan sendirian.***Waktu terus berlalu, tidak terasa pernikahan Alina dan juga Fathir memang sudah dekat mereka sudah mempersiapkan segala persiapan pernikahan yang memang akan direncanakan dengan sangat sederhana Alina tahu ini bukan pernikahan pertama dalam hidupnya bukan seperti pernikahan bersama dia dengan Raka tapi mau tidak mau Alina memang harus menikah dengan Fathir agar Devan tidak lagi mengganggu kehidupannya.Sementara itu, Nasya memang memutuskan untuk menetap di Bandung dia tidak kembali ke J

  • Luka Sang Bidadari    Part 32

    Tok...tok... Pagi-pagi sekali, sudah ada tamu di rumah Alina dan di saat dia membukakan pintu ternyata itu adalah Devan. Alina mencoba menutup pintunya kembali karena dia tidak mau bertemu dengan Devan dia tidak mau lagi ada kesalahpahaman di antara mereka."Alina, Aku tahu kamu marah pada aku tapi aku minta sama kamu jangan menikah dengan Fathir dia bukanlah laki-laki yang baik aku takut jika dia menyakiti kamu lagi. "Teriak Devan di depan pintu rumah Alina."Sudahlah Devan lebih baik kamu pergi dari kehidupanku jangan pernah lagi ganggu aku dan juga Mas Fatir Aku akan menikah dengannya Bulan depan aku mohon terima keputusanku itu. "Jawab alina.Nasya melihat Alina berdiri di depan pintu, dia sekolah tidak mengizinkan seseorang masuk ke dalam rumah Nasya pun menghampiri Alina."Kenapa Kak Alina melakukan hal itu? ""Maksud kamu apa Nasya, Aku hanya tidak mau bertemu lagi dengan Devan Aku akan menikah dengan mas Fathir jika dia datang ke sini hanya untuk menemuiku lebih baik dia pergi

  • Luka Sang Bidadari    Part 31

    Devan perlahan mulai menggerakkan kakinya, dia ingin segera bisa bergerak dan keluar dari rumah ini pada dia mau menghentikan rencana Alicia yang sangat jahat."Selamat pagi Tuhan, Saya perawat baru di sini dan saya yang akan merawat Tuan Devan. "Ucap seorang wanita yang masuk ke dalam kamar Devan."Alicia ke mana? ""Nyonya Alisia sedang pergi, kemungkinan dia pergi sangat lama katanya ada sesuatu yang harus dia selesaikan. "Akhirnya Devan bisa sedikit lega, karena dia terbebas dari Alisia dan dia akan memikirkan cara untuk keluar dari rumah ini."Perawat itu pun memberikan sebuah nampan berisikan makanan, Irfan meminta dia keluar karena devan ingin berusaha keras untuk bisa menggerakkan kakinya, dia tidak menyangka akan tidur terlalu lama dalam koma, belum lagi yang ternyata wajahnya telah ditukar oleh sepupunya sendiri, karena ingin membalaskan dendamnya pada Alina.***"Kenapa kamu mengajakku ketemuan di restoran ini Alicia aku mah bagaimana kalau ada yang melihat kita?""Kamu t

  • Luka Sang Bidadari    Part 30

    Devan perlahan tersadar, dan mendapati dirinya berada di rumah sakit dia terus memagangi kepalanya, dan dia baru ingat bahwa tadi dia habis bertengkar dengan Fathir."Dokter Devan, lebih baik anda istirahat dulu soalnya tadi ada pingsan. "Ucap salah satu perawat menghampiri dirinya."Gimana dokter Fathir? ""Dokter Fathir tadi sudah izin untuk pulang dia meminta saya untuk merawat Pak Devan lagi pula, Ada apa yang terjadi sama dokter Devan kenapa bisa ada bertengkar dengan dokter Fathir? "Tanya perawat tersebut seolah sudah mengenal Devan dengan baik, karena memang Devan sendiri dulu pernah bekerja di rumah sakit ini merawat Alina namun yang ada di hadapan perawat tersebut memang bukanlah Devan yang asli dia hanyalah Raka yang wajahnya harus tertukar dengan Devan karena ulah Alisia."Maaf sus, tapi saya itu bukan dokter saya yang laki-laki biasa lagi pula kenapa pertanyaan Anda seperti itu seolah Anda mengenal saya dengan baik. "Ucap Devan."Jadi dokter Devan tidak ingat dengan saya?

  • Luka Sang Bidadari    Part 29

    Fathir tiba di rumah Alina, dia pun langsung bergegas mencoba untuk menghampiri Alina karena dia tahu dari Devan bahwa Alina telah menerima lamarannya. Baru saja Fatir ingin menekan bel rumah Alina, tiba-tiba saja Nasya keluar dan menatap laki-laki yang akan menjadi calon suami dari kakak iparnya."Mas Fathir, Ada apa ke sini? "Tanya Nasya yang seolah tidak suka dengan kehadiran Fathir."Aku mau bertemu dengan Alina Nasya, apa dia ada di dalam? ""Aku mau tanya sama Mas Fathir, apa sebenarnya maksud Mas Fatir melamar Kak Alina? ""Apa maksudmu Nasya, lagi pula memang aku salah mengungkapkan perasaanku ingin melamar Alina bukankah Alina juga sudah berstatus bagi seorang janda dan dia sedang tidak menerima lamaran dari laki-laki lain. ""Tapi kenapa bisa secepat itu mas Fatir melamar Kak Alina?"Belum sempat Fathir menjawab pertanyaan dari Nasya, tiba-tiba saja Alina pun menghampiri mereka berdua Alina menatap Nasya seolah mengisyaratkan bahwa semuanya baik-baik saja, namun tetap saja d

  • Luka Sang Bidadari    Part 28

    Devan terus mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi dia pun menuju rumah sakit di mana tempat Fathir bekerja. Ternyata Devan begitu sangat terluka atas yang dilakukan oleh Fathir Karena dia pikir Fathir adalah sahabatnya yang membantu dia untuk bisa dengan Alina namun ternyata, justru Fatir malah ngelamar Alina tanpa sepengetahuan dirinya."Kurang ajar kamu Fathir, ternyata kamu malah menusukku dari belakang! "Ucap Devan yang terus mengendarai mobilnya dengan begitu sangat kencang.Sesampai di rumah sakit tempat Fatir bekerja, Devan pun langsung mencari sahabatnya itu dan benar saja, dia bertemu dengan Fathir secara langsung."Devan, tumben sekali kamu datang ke rumah sakit ada apa? "Belum sempat pertanyaan Fathir dijawab oleh Devan, tiba-tiba saja Devan melayangkan satu pukulan di wajah Fatir, hingga membuatnya terjungkal ke lantai."Pengecut kamu Fathir! Kamu selama ini telah membohongiku kamu bilang kamu tidak memiliki perasaan apapun pada Alina tapi ternyata apa? Kamu malah

  • Luka Sang Bidadari    Part 27

    "Aisyah." Panggil nasyah membuat Aisyah tersenyum bahagia."Tante Nasya, Ayo masuk tante. ""Tante mau pamit, karena mungkin besok Tante mau pulang ke Jakarta. ""Tante kok cepat sekali sih, kata Ibu Tante mau tinggal di Bandung. "Ucap Aisyah dengan raut wajah sedih.Ada rasa sesal di hati Nasya, karena dia yang awalnya memang ingin menetap di Bandung karena dia berharap dia akan bisa bersatu dengan Devan namun ternyata semua itu hanyalah sia-sia Nasya harus kembali melanjutkan kehidupannya yang baru dan mengikhlaskan Devan untuk bersama dengan kakak iparnya Alina."Aisyah, tante kan harus kembali lagi bekerja nanti kalau seandainya ada waktu tante akan datang berkunjung ke sini lagi. ""Ayolah tante, Aisyah tidak punya teman lagi selain tante Nasya ibu selalu saja sibuk dengan pekerjaannya belum lagi, Om Devan juga sudah tidak tinggal di sini. "Rengek Aisyah membuat Nasya pun menahan tangisnya.Nasya tahu, bagaimana perjuangan Alina untuk membesarkan Aisyah seorang diri tanpa ada seo

DMCA.com Protection Status