Dikediaman Yutu, sedang terputar sebuah video mengenai kecelakaan Hwan Yenji sekitar empat tahun lalu. Yutu dengan seksama menonton video tersebut. Dia tersenyum, karena menemukan satu bukti kalau Naemi menjadi tersangka atas percobaan pembunuhan terhadap Hwan Yenji. Di video tersebut memperlihatkan bahwa pengemudi mobil yang menabrak Hwan Yenji adalah Aera alias Naemi. Namun, pada waktu itu Aera belum melakukan operasi plastik dan perubahan identitas. Hal tersebut membuat Yutu berfikir keras lagi, bagaimana caranya menemukan bukti bahwa Naemi adalah Aera.
*****
Dihari pertama, Yura bekerja dengan menggunakan identitas Sheilla Calista yang ternyata adik dari Marwin yang lima bulan lalu telah meninggal karena penyakit jantung. Yura merasa nyaman dengan identitas barunya ini, karena bisa dengan leluasa melihat musuhnya secara langsung. Di dalam benak Yura yang paling dalam, dia merindukan sosok sahabat yang ada di diri Naemi selama ini. Yura b
Langkah demi langkah, Calista mulai mendekati gerombolan para tamu spesial. Semua mata tertuju pada Calista termasuk dengan Harry. Harry begitu terkejut dan langsung berdiri melihat Calista, matanya begitu memerah, syok dengan apa yang ia lihat. Naemi menatap wajah Harry yang juga ikut terkejut sama persis saat pertama kali dirinya melihat Calista."Pasti Harry menyangka kalau Calista itu Yura," batin Naemi."Perkenalkan, dia adalah Sheilla Calista klien berharga kami yang berasal dari Belanda," jelas Jung Daehan terhadap semua tamu undangan."Annyeong Haseyo, aku harap kalian semua bisa menerimaku dengan baik," sapa Calista.Kemudian, Calista langsung duduk diantara mereka semua dengan begitu percaya diri dan sedikit angkuh ciri khas seorang Sheilla Calista yang jauh berbeda dengan sosok Han Yura yang kental dengan kelembutan dan keanggunannya. Namun, Calista terlihat begitu mempesona dengan penampilannya saat ini khas wanita Belanda. Harry terus menatap
Di kediaman Marwin, Yura terus mondar-mandir memikirkan tentang smirk Harry yang ditujukan untuk dirinya. Entah mengapa, Yura merasa kalau Harry sedang menggodanya."Apa dirinya sengaja melakukan ini padaku agar aku tertarik padanya? Oh, yang benar saja dia begitu mudahnya melupakan istrinya dan tertarik pada cewek lain. Apa dia tidak terlalu mencintai istrinya ya, sehingga dia dengan mudahnya mencari pengganti istrinya tersebut? Oh, begitu malang nasib istrinya. Siapa namanya? Emm kalau gak salah Han Yura. Tunggu dulu, sepertinya nama itu tidak asing bagiku." Yura terus saja bergumam sendiri dan mondar-mandir di dalam kamarnya. Hingga sesuatu muncul dalam pikirannya membuat dirinya diam seketika."Han Yura ... astaga itu namaku, nama asliku dan istri Harry itu adalah aku sendiri. Ohhh ... Borisoonnn ... kau telah membuat diriku seperti orang bodoh yang tidak mengenali dirinya sendiri. Awas saja kau sampai menggoda diriku yang saat ini menjadi Calista. Aku akan mematah
Jung Daehan yang melihat mereka langsung saja menghampiri. "Iya benar. Calista akan ikut rapat penting bersama kami daripada harus membuang waktunya untuk hal-hal yang tidak berguna. Karena saya sangat tidak suka melihat karyawan saya malas-malasan," ucap Daehan begitu sombongnya membuat keempat pria tersebut ingin segera menghancurkan wajahnya yang sok kegantengan itu."Waah ... sayang sekali, padahal kami sudah menyiapkan pesta kecil-kecilan untukmu Calista," ucap Marwin yang lagi-lagi mencueki keberadaan Daehan. Calista yang mendengarnya sedih, karena tidak bisa meluangkan waktu untuk para sahabatnya."Sayang, sebaiknya Calista ikut dengan mereka saja. Lagian 'kan, sudah ada aku dan tidak perlu banyak orang juga untuk menghadiri rapat itu," ucap Naemi mencoba membujuk suaminya, karena sebenarnya ia juga tidak suka kalau Calista ikut yang ada nanti ia akan kalah pamor sama Calista di depan para kliennya."Baiklah. Aku akan mengizinkanmu untuk tidak ikut. Tapi
Mereka semua kembali pada kegiatan mereka sebelumnya yaitu menyantap segala hidangan yang sudah dipesan. Sambil sesekali membicarakan rencana mereka selanjutnya. Tiba-tiba semua orang yang berada di restoran tersebut berdiri, karena kedatangan orang penting beserta para pengawalnya.Calista dan para sahabatnya bingung dengan sikap semua orang yang langsung berdiri. Akhirnya mereka memandang ke arah pintu masuk. Dan betapa terkejutnya bagi Calista dengan apa yang ia lihat saat ini, sosok yang begitu dihormati oleh semua orang layaknya seorang presiden. Dia adalah Harry Borison. Tubuh Calista langsung bergetar hebat, entah karena dia terkejut atau karena dia menahan rasa rindu terhadap pria tersebut. Keempat pria tersebut tahu tentang perubahan pada diri Calista akan kedatangan Harry yang tanpa mereka sengaja. Sungguh ini bukan termasuk dari rencana mereka atau mungkin ini sudah takdir Tuhan untuk terus mempertemukan mereka berdua.Harry juga ikut terkejut melihat Calist
"Harry, ada yang ingin papa dan mamamu bicarakan. Ini mengenai dirimu Harry," ucap papa Harry Tn. Jerry."Iya, silahkan pa.""Jadi, begini. Ini 'kan, tepat satu bulan kepergian Yura. Bagaimana kalau kamu sebaiknya--" Perkataan Tn. Jerry dipotong sepihak oleh Harry."Tunggu-tunggu, jangan bilang kalau papa menyuruhku untuk mencari wanita lain. Iya, kan? ANDWEEEEE (jangaannn) ... Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menuruti perkataan papa yang satu ini dan jangan sekali-sekali kalian menjodohkanku. Aku sudah besar pa, aku bisa menentukan kehidupanku sendiri," ucap Harry tegas kepada orang tuanya. Sedangkan orang tuanya yang mendengar penuturan putra semata wayangnya hanya menelan ludah saja, karena baru kali ini seorang Harry Borison berani menentang keinginan kedua orang tuanya."Baiklah. Kalau itu memang keinginanmu Harry, papa dan mama hanya ingin kau kembali seperti dulu lagi. Lagian ini semua ide dari keluarga Han, mereka menginginkan kau segera menc
Keesokan harinya, tiba saatnya di mana Calista mulai bekerja di perusahaan Rank Group dengan tampilan yang begitu elegant layaknya wanita Belanda. Calista menginjakkan kakinya beserta para perwakilan CN grup yang juga ditugaskan menemani Calista.Rombongan Harry dan juga para tim produksi yang juga ingin keluar dari perusahaan karena ada urusan penting yang harus mereka lakukan di luar sana, tiba-tiba langkahnya terhenti karena kedatangan tamu dari CN grup.Harry dan Calista tanpa disengaja bertemu di lobi utama perusahaan. Semua orang di sana begitu terkejut setengah mati dengan kedatangan tamu dari CN grup. Namun, bukan hal itu yang mereka kejutkan justru seorang Calista yang wajahnya begitu familiar."YURA???" ucap mereka semua setelah melihat Calista dari bawah sampai atas."Selamat datang Mrs. Calista," sapa Harry di tengah-tengah para pegawainya."Terima kasih Mr. Harry Borison. saya ke sini sebagai perwakilan dari perusahaan CN grup untuk me
Marwin dan juga Temi sedang membicarakan masalah bisnis sekaligus perkembangan kerja sama antara perusahaan YG dan CN grup. Temi sudah merencanakan sesuatu yang bakal membuat CN grup rugi besar karena harus menyogok beberapa pihak agar tetap bungkam. Namun, hal itu percuma saja karena saat ini Jungwo sudah menangkap beberapa orang suruhan mereka dan sudah mulai mengumpulkan bukti-bukti. Tapi, Jungwo menyuruh para pesuruh CN grup untuk tetap diam dan menuruti segala perintahnya. Jika mereka tidak ingin di jebloskan ke dalam penjara dan berpura-pura untuk tetap berada di pihak CN grup. Dan tentunya semua itu diketahui oleh Harry sehingga orang-orang itu tidak dapat berkutik jika mereka sudah mendengar nama Harry Borison ikut andil juga yang bisa kapan saja menghabisi nyawa mereka."Sekarang apa yang akan kau lakukan disaat Calista berada di sini Harry?" tanya Dongsun."Bagaimana pun caranya, aku akan mempertahankan Calista untuk tetap berada di sini. Aku tidak akan
Di sebuah desa yang jauh dari kota, terdapat rumah gubuk yang mungkin sudah tidak layak lagi untuk ditinggali. Di situ terdapat seorang wanita tua yang bertahan menghabiskan sisa hidupnya di dalamnya. Dia adalah nenek yang membesarkan Naemi menggantikan orang tuanya. Langkah demi langkah, Harry mulai menyusuri gubuk tua itu. Perasaan iba mulai menggerogoti hatinya. Baru kali ini Harry mengunjungi rumah yang dulu ditinggali Naemi bersama neneknya. Harry sadar semua penderitaan Naemi jauh lebih berat dari penderitaannya selama ini. Meskipun Harry dan Naemi dulunya sahabat, tapi Harry sama sekali tidak mengetahui kondisi kehidupan Naemi yang sebenarnya."Permisi, Nek," sapa Harry pada wanita tua yang sudah rentan itu yang hanya menghabiskan sisa hidupnya dengan berbaring di kasur."Iya, Nak. Silakan masuk!" Jawab nenek itu lemah tak berdaya. "Siapa namamu anak muda? Apa kau mengenalku?""Saya Harry, Nek, teman dari cucu nenek Aera (Naemi). Apakah Aera sering datang
"Aku tidak menyimpannya, karena aku pikir data itu aman dan tidak mungkin orang luar bisa mencuri data itu. Lagian Naemi juga tidak mungkin mencurinya. Dia juga tidak tahu kalau rumah sakit ini milik keluargaku," jelas Marwin yang mulai merasakan ada keganjalan dari situasi saat ini."Oke, begini saja masalah tentang penyelidikan ini hanya kita berdua saja yang tahu. Jangan sampai ada yang tahu lagi termasuk orang terdekat kita sekali pun, karena kita juga tidak tahu siapa yang benar-benar tulus membantu dan siapa yang menyembunyikan sesuatu di belakang kita," saran Jungwo. Dia juga merasakan sesuatu yang aneh tentang kejadian ini."Oke, baiklah. Terima kasih kamu sudah mau membantu. Kalau gitu, kamu pulang dulu. Aku juga akan membantu menyelidiki mengenai masalah ini," jawab Marwin."Oke, aku pulang dulu. Oh iya, sebaiknya kamu bicarakan masalah ini dengan Harry juga karena dia yang sangat berpengaruh dalam menyelesaikan masalah ini," ucap Jungwo dan langsung m
Saat ini, Naemi sudah ada di kediaman pamannya. "Huufftt, kenapa masalah terus saja muncul kepadaku? Oh Tuhan, aku nggak ingin ada orang yang kehilangan nyawanya, karena ulahku lagi. Sudah berapa banyak orang yang sudah mati di tanganku? Aku ingin bertobat, Tuhan. Maka dari itu, tolong berikan Harry padaku, agar aku bisa menebus segala kesalahanku selama ini," batin Naemi sedikit memaksa sambil duduk di kursi taman rumah sambil menunggu pamannya pulang. "Kenapa kamu ada di sini, Naemi? Bukankah seharusnya kamu ada di rumah suamimu?" tanya Jo Jingri membuyarkan lamunan Naemi. "Ohh, paman sudah pulang? Aku hanya ingin mengunjungimu saja. Pikiranku sedang kalut saat ini. Oh iya, apa paman tahu tentang Rachel penyanyi terkenal itu?" tanya Naemi. "Sepertinya nama itu nggak asing. Sebentar, kamu punya fotonya nggak?" Kemudian Naemi memberikan foto Rachel yang ia dapat dari media sosial kepada pamannya. "Oh, aku ingat. Dia dulu itu penyanyi di club m
Malam yang begitu sunyi hanya terdengar suara hembusan angin dan aliran air sungai yang meneduhkan hati. Di sana, terdapat sosok wanita cantik duduk berdiam diri sambil menatap bintang-bintang yang seakan-akan sedang menghiburnya malam ini. Angin yang berhembus semakin menusuk kulit putih wanita itu. Rasa dinginnya malam sama sekali tidak ia pedulikan, tergantikan akan hatinya yang kembali hangat saat dirinya menyendiri seperti ini.Entah sampai kapan semua cobaan yang menimpa dirinya berakhir, menggantikan semuanya dengan kebahagian. Ingin rasanya dia tidak bersikap egois seperti ini. Namun, dia sudah lelah akan semua hal yang telah terjadi dalam hidupnya. Kata menyerah selalu menghantui pikirannya. Dia sakit di saat statusnya yang sebenarnya harus disembunyikan di hadapan publik, membuat semua pergerakannya harus dikendalikan.'Harry calling'Nama itu, membuat hatinya kembali merasakan rasa sakit. Rasa egois lebih dominan daripada rasa rindu, hingga m
"Hei bro, ke mana Calista?" tanya Harry pada Marwin."Entahlah. Tadi dia pergi ke toilet dan mukanya seperti habis melihat dirimu selingkuh, bung," bisik Marwin sambil ketawa.Harry langsung meninggalkan Marwin dan bergegas untuk mencari Calista. Namun, langkahnya terhenti saat namanya di panggil."Hai, direktur Harry. Senang bisa menjadi bintang tamu spesial di perusahaanmu aku sangat merasa terberkati," ucap Rachel manis di hadapan Harry."Sama-sama. Saya juga berterima kasih, karena anda sudah meluangkan waktu untuk menghadiri acara perusahaan kami," jawab Harry formal.Perbincangan mereka menjadi sorotan banyak orang bahkan wartawan tak menyia-nyiakan mengabadikan kesempatan emas itu."Bisakah anda menemani saya untuk mengobrol? Saya tidak terlalu kenal dengan orang-orang di sini." Ucapan Rachel begitu manis mungkin jika itu diucapkan di depan pria lain pasti hatinya sudah berbunga-bunga. Namun, ucapan manis itu ditujukan pada Harr
"Kenapa hatiku sakit, ya, saat melihat mereka berjalan berdampingan seperti itu?" tanya Harry pada hatinya sendiri.‘’Hei bukannya dia itu Han Yura?”“Waawww, apa aku nggak salah lihat? Wanita itu sangat mirip dengan mendiang istri Direktur Harry, loh.”“Apakah dia reinkarnasi dari sosok Han Yura? Daebaakkk ....”“Berita kali ini membuat gempar warga Korea pastinya.” Semua para tamu undangan, banyak yang dibuat terkejut dengan kedatangan Calista dan Marwin kecuali pegawai Rank Group yang memang sudah tahu dengan sosok Calista. Pasalnya, wajah mendiang istri sang direktur muda Harry Borison menjadi sorotan publik pasca kecelakaan terjadi yang menewaskan wanita malang tersebut. Sehingga, saat Calista menginjakkan kaki di tempat pagelaran akbar tersebut, wajar saja banyak or
Tiba sudah hari pergelaran akbar yang ditunggu-tunggu para kolega dan seluruh pebisnis Korea Selatan. Di mana mereka saling mencari muka di depan sang direktur Perusahaan Rank Group. Bahkan di antara mereka ada yang ingin mendapatkan perhatian, ada juga yang ingin mendapatkan kerja sama bersama perusahaan raksasa tersebut.Calista yang berada di kediaman Marwin, merasa sangat gelisah. Dia bingung mau memakai baju yang mana. Setidaknya penampilannya malam ini tidak boleh kalah dengan para wanita yang ingin mencari perhatian Harry."Hei, kenapa mukamu kusut begitu, hemm?" tanya Marwin yang tiba-tiba berada di samping calista."Aku bingung ini, gaun apa yang akan aku pakai nanti? Apalagi gaun-gaun kesayanganku ada di rumahku dan Harry ...." Wajah Calista cemberut hanya karena gaun."Dasar wanita. Ribet sekali, sih. Nih, Harry tadi sudah mengirimkan gaun untukmu," ucap Marwin sambil memberikan gaun itu kepada Calista."Waahh, benarkah
"Yang pasti mulai keluar dari ruang rapat tadi, kami tidak tahu keberadaan dia direktur.""Baiklah, masalah laporan itu gampang bisa diatur, yang penting kalian temukan dulu teman kalian itu." Harry meninggalkan ruangan perwakilan CN grup. Dengan perasaan yang begitu berkecamuk, Harry terus menghubungi nomor Calista. Namun, tidak ada jawaban sama sekali."Tolong cari keberadaan Calista, jika kalian menemukan petunjuk, segera hubungi aku." Harry menyuruh anak buahnya untuk mencari Calista.Sambil terus menghubungi Calista, Harry memasuki ruangannya dengan perasaan tidak tenang sama sekali. Namun saat sudah duduk di sofa sambil terus memegang hp nya berharap ada jawaban, tiba-tiba Harry mendengar deringan ponsel di ruangannya meskipun suaranya tidak terlalu keras tapi Harry mampu mendengarnya. Selangkah demi selangkah, Harry telusuri di setiap detail ruangannya. Saat tiba di depan pintu ruang peristirahatannya, bunyi ponsel itu semakin terdengar jelas.'Cek
Di perusahaan CN Grup, sedang gencar dengan berita perselingkuhan istri dari direktur mereka dengan pewaris Rank Group. Bahkan semua orang sedang menonton video wawancara Harry tadi lewat ponsel mereka masing-masing. Banyak para wanita sakit hati dengan perkataan Harry yang mengatakan bahwa tidak ada wanita yang bisa menggantikan sosok istrinya. Dan itu membuat semua harapan para wanita musnah untuk bisa mendampingi pria sukses dan wibawa seperti sosok Harry yang menjadi idola di kalangan para wanita."Aku sangat tidak setuju kalau pria tampan seperti direktur Harry harus mendapatkan wanita seperti Naemi." Salah satu pegawai wanita berkomentar."Kau benar. Lagian sudah punya suami masih saja menggoda pria lain," pungkas yang lain."Jelas-jelas di sini Naemi yang menggoda direktur Harry. Sampai-sampai direktur Rank Group i mengungkapkan hal seperti itu di hadapan para wartawan.""Dasar wanita tidak tahu malu. Gimana ya, reaksi direktur Daehan k
Di perusahaan Rank Group, sudah terdapat banyak wartawan di lobi. Kedatangan wartawan itu membuat para pegawai bahkan seluruh penghuni perusahaan bertanya-tanya apa yang menyebabkan para wartawan itu berada di perusahaan mereka. Hingga sebuah mobil sport hitam tiba di depan pintu lobi membuat semua wartawan langsung mendekat ke sekitar mobil tersebut. Sang pemilik mobil hanya bisa memandang mereka dengan tanda tanya besar, apa mau mereka dan siapa yang telah mengundang mereka datang ke sini. Sedangkan kalau diingat-ingat tidak ada acara penting di perusahaan. Dengan perasaan tenang dan aura kewibawaan direktur perusahaan tersebut keluar dari mobilnya. Di adalah direktur utama Rank Group (Harry Borison).Berbagai kamera menyoroti dirinya dan bermacam-macam pertanyaan mereka lontarkan di hadapan Harry. Tindakan yang secara tiba-tiba itu membuat para pengawalnya kualahan menghadapi para wartawan."Direktur Harry, sebenarnya apa hubungan anda dengan Naemi istri dari putra