Beranda / Romansa / Love Sugar Daddy / 81.Ketika Freya

Share

81.Ketika Freya

Penulis: KarRa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

   Keduanya berjalan bergandengan memasuki kamar rawat inap. Freya menyambut keduanya dengan senyum kecut. Stela yang melihat ketidaksukaan Freya menarik tangan. Dia berjalan menghampiri Freya yang duduk di ranjang inap. Marvel dan Mirza tengah duduk di kursi sofa yang berada di sudut. Mereka langsung bangkit dan menghampiri Axelle. Entah apa yang diperbincangkan ketiganya hendak keluar ruang perawatan setelahnya.

    "Sayang, aku tinggal sebentar ya  Mereka berdua meminta makan," ucap Axelle menunjuk ke arah sepasang ayah dan anak di hadapannya. Stela mengangguk sebagai jawaban. "Ada yang ingin kalian titipkan?" Axelle menawarkan kepada kedua wanita yang terlihat canggung tersebut.

    "Tidak," jawab Stela dan Freya kompak. Ketiga lelaki itu saling pandang dan tersenyum, kemudian berjalan keluar.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Love Sugar Daddy   82. Sepintas

    Stela cemberut menekuk wajah, bibirnya manyun sedikit ke depan. Tangannya bersedekap, Axelle menghela napas panjang. Roland yang tengah mengemudi melirik dari kaca spion bagian dalam mobil. Dia tersenyum, lucu melihat wajah frustrasi Axelle. Stela menahan amarah yang tidak terbendung. Ponsel baru yang diberikan Zayn, lelaki yang sudah Stela hormati seperti orang tuanya sendiri. Mengingat jasa besar lelaki itu untuk hidupnya, bahkan Zayn tidak malu mengambilkan raport di sekolahnya setelah kepergian kedua orang tuanya. Zayn tidak pernah mengizinkan orang lain mengambilnya. Lelaki yang dianggap monster oleh sebagian orang tersebut sangat lembut pada Stela. Axelle pun melihatnya, itu yang membuat dia cemburu buta. Semerbak pengharum mobil yang menguar tidak mendamaikan hati Stela. Gadis itu masih melelehkan air mata, tanpa berbicara. Buliran bening dari pelupuk mata sudah menjawab segalanya. Axelle menggaruk rambutnya yang tidak g

  • Love Sugar Daddy   83.Stela Cemburu

    Rambut panjang Stela yang tergerai menari-nari dengan indah diterbangkan angin malam. Wanita muda tersebut masih setia duduk termenung di ayunan besi bercat putih, yang cukup untuk duduk dua orang. Depan pelataran rumahnya, di tengah bunga-bunga mawar yang merekah indah, harum semerbak tercium di hidung wanita muda yang mengenakan lingerie panjang ungu berbahan satin, dengan jaket yang terbuat dari benang wol warna biru muda. Lampu hias menerangi sepanjang sisi kanan kiri ayunan. Angannya melayang pada saat ia berkunjung ke kediaman orang tua mantan madunya. Keluarga Freya begitu ramah menyambut dia seorang wanita pengganti kedudukan seorang Freya. Stela tidak merebut tempat Freya dengan sengaja, dia lebih berhak atas sang suami. Stela berpikir demikian lantaran ia adalah istri sah dari seorang Axelle Zeroun, Freya adalah istri siri. Kehadiran Stela yang seperti seorang perebut suami orang membuat hatinya seakan teriris. Rasa bersala

  • Love Sugar Daddy   84.Terlihat Samak

    Axelle masih berdiri dengan lesu, tubuhnya bersandar di pintu, menyaksikan sang ayah dengan wanita yang Axelle tahu adalah kepala pengurus rumah, Ibu Olivia. Mendengar percakapan sang ayah dengan wanita tersebut, Axelle kembali teringat kejadian tadi malam. Dimana Stela marah saat membaca pesan FastApp. Bukan hanya itu, ada panggilan dari seorang wanita yang memicu kemarahan Stela. Sang istri menangis sembari berlari keluar kamarnya. Menuruni tangga menuju kamar lama. Axelle berusaha mengetuk pintu, berharap Stela mau membukakan pintu dan mendengar penjelasannya. Sia-sia, pintu kamar lama Stela tetap terkunci, Axelle paham benar, Stela pasti terluka. Lelaki tersebut mengutuk diri sendiri karena ceroboh. Lesu, Axelle mirip anak kecil yang dimarahi sang ibu. Dia tak berdaya menyandarkan punggung pada pintu kamar bercat putih susu tersebut. Cukup lama, hingga lelah melanda juga kantuk membuat dia terlelap.

  • Love Sugar Daddy   85.Lagi-lagi

    Axelle berusaha mengejar sang istri yang kabur. Lelaki itu paham benar, bagaimana perasaan Stela saat ini. Dalam hati dia merutuk diri sendiri. Kesalahpahaman makin bertumpuk membuat kepalanya berdenyut. Sayang, langkahnya tidak kalah cepat. Axelle melongo memandang ke arah Stela yang mulai menjauh. Entah dirinya yang lamban, atau karena kepalanya yang pusing yang membuat dirinya kesakitan bergerak.Stela semakin berlari menjauh dari pelataran kantor. Dadanya bergemuruh, panas, dingin campur aduk, amarah membludak. Sesakit inikah cemburu? Usianya yang masih labil membuat dia mudah meledak dalam amarahnya. Melihat Marvel dan juga Mirza berdiri di pojok pelataran. Stela seperti melihat kesempatan, dia berlari menghampiri Mirza."Mirza, antar Stela pulang, sekarang," sungutnya.

  • Love Sugar Daddy   86.Masih Cemburu

    Beberapa tahun silam, di sudut kota K. Olivia beserta Zeroun tengah sepakat mengamati pemuda bernama Roland. Kota dengan banyak pengemis dan gelandangan. Pasar gelap maupun transaksi barang ilegal marak terjadi di tempat tersebut. Bar dan tempat judi merajalela hampir di kota kecil tersebut. Bahkan tempat prostitusi juga berkembang pesat. Entah karena kota ini yang miskin atau memang pemimpinnya yang banyak korup. Zeroun tidak ambil pusing. Dia dan juga Olf tetap pada tujuannya. Mencari informasi sekecil apapun tentang kematian sang istri. Bukan tanpa sebab mereka datang ke tempat kumuh ini. Sudah hampir puluhan tahun sejak meninggalnya sang istri. Namun, berkat penyusupan joy, pemuda gagah yang hampir seusia Roland membantunya dengan senang hati. Olivia begitu tegas mendidik putranya, hingga Joy tumbuh seperti dirinya. Sejak memasuki sekolah menengah atas. Olf mempercayakan dunia bawah tanah pada Joy. Tentu berkat pelatihan Joy yang lulus menerima ujian. Pemuda

  • Love Sugar Daddy   87.Desahan di Ruang Istirahat

    Dengan tidak tahu malunya wanita tersebut mencibir Stela. Menantu dari keluarga Zeroun, tidak ada hal paling memalukan dibanding harga diri yang terinjak-injak. Ocehan wanita tersebut terngiang di telinga Stela. Gadis yang awalnya berwajah sendu berubah gahar. Dalam hati ingin rasanya Stela menarik bibir sexy itu hingga bengkak.Plak! "Aw," pekik wanita itu menerima tamparan keras di pipi. Matanya mendelik seketika. Stela lebih memilih menampar wanita tadi agar terdiam. Wajahnya tanpa ekspresi menatap calon perebut suaminya. "Kamu pikir aku akan takut, heh, jangan banyak nonton sinetron yang membuat anda bermimpi," cibir Stela bersedekap. "Kau, dasar anak ingusan kurang ajar!" pekik wanita tersebut memegangi pipinya yang sudah pasti terasa perih. Tanpa kedua wanita tersebut ketahui, Axelle telah terbangun. Dia yang baru saja meminum obat pemberian dokter Rafael, sempat

  • Love Sugar Daddy   88.Kepergok Mirza

    Axelle mengeringkan rambut Stela dengan alat pengering rambut, sang istri duduk di sudut ranjang. Stela menatap layar ponsel dalam genggaman, ada beberapa panggilan tidak terjawab dari Mirza. Wanita tersebut mengernyitkan kening tat kalau melihat banyak pesan dari Mirza. [Hei, kau masih hidup, kenapa tidak menjawab panggilanku?] Tanya Mirza pada pesan FastApp tersebut. [Aku baru saja mandi] jawab Stela. [Lain kali jika ingin bertarung peluh dengan suamimu, kuncilah pintu, bodoh!] Balasan dari Mirza sontak membuat Stela mendelik. [Hei, kau kurang ajar mengintip orang sedang berlayar samudra cinta] Bibir Stela manyun. [Aku hanya mendengar desahan dan teriakan si betina ketika hendak membuka pintu] 'Astaga, aku malu sekali,' keluh Stela dalam hati. [Kau tidak akan bunuh diri karena mau, kan] kembali pesan dari Mirza masuk. [Dasar tidak sopan] balas Stela yang langsung meletakkan ponsel di p

  • Love Sugar Daddy   89.Luka Hati Arsen

    Malam yang dingin tidak lagi dirasa sepasang suami istri yang tengah dimabuk asmara tersebut. Keduanya berbaikan, bahkan Stela khusus memasak untuk tamu sang suami yang tadi berdua di kantor. Fabian dan juga Meilani, sepasang suami istri, rekan bisnis yang cukup berpengaruh bagi Zeroun Group. Kesana baik diperlihatkan Stela sebagai menantu Zeroun. Gayung bersambut, sepasang suami istri yang ternyata telah memiliki tiga orang anak tersebut menerima kesepakatan kerja sama. Sorak sorai terdengar menggema di ruang makan. Sebagai rasa syukur, Zeroun mengajak sepasang suami istri yang mungkin seusia putranya tersebut untuk mengunjungi bar di ruang bawah tanah. Para lelaki tersebut berjalan ke bawah, sedangkan Stela dan juga Meilani memilih berjalan keluar menuju taman. Banyak hal yang Stela dan Meilani ceritakan. Sebisa mungkin sekali lagi, Stela ingin memberikan kesan terbaiknya. Malam yang sungguh menggembirakan tersebut pun berlal

Bab terbaru

  • Love Sugar Daddy   Give Away & Pemberitahuan Novel Baru

    Novel Baru Judul : Jaran Goyang Ratu Rengganis "Berikan aku ragamu, maka akan aku kabulkan segala keinginanmu, Rengganis.” Suara melantun itu membuat wanita berparas rupawan yang dipanggil Rengganis, menengadah dari posisi bersimpuh, menatap sosok wanita setengah tembus pandang yang melayang di hadapannya dengan kabut tebal menyelimuti tubuh wanita itu. Manik hitam segelap malam milik Rengganis terlihat basah, memancarkan kesedihan yang begitu dalam. Debu dan kotoran tebal menghiasi wajahnya, menunjukkan betapa tersiksa dan terabaikan dirinya untuk waktu yang cukup lama. Melihat keterpurukan Rengganis, wanita itu menyeringai, kakinya turun menapak tanah. “Aku bisa membantumu membalaskan dendam, entah kepada jalang bernama Madhavi … ataupun bajingan yang kau panggil Kakang Prabu Abra itu.” Rengganis mengepalkan tangan, membayangkan wajah kedua orang yang membuat hidupnya terasa bak neraka. Namun, melihat kabut hitam yang menyelimuti wanita di hada

  • Love Sugar Daddy   196. Tamat

    Axelle menoleh ke arah sumber suara, ada Mirza dan juga Marvel. Keduanya berjalan mendekat, Axelle sedikit terkejut, baru saja dia memikirkan anak malang itu kini telah berada di hadapannya beserta sang ayah. Axelle menyalami keduanya, saling bercanda dan juga bertukar kabar. Axelle lalu mengajak mereka menyusuri balkon dan kemudian turun melewati anak tangga menuju taman di samping kediaman megah tersebut. harum bunga mawar menguar tercium ketika mereka berjalan menapaki tanah basah yang baru saja disiram oleh para maid. Bunga-bunga indah tumbuh subur berkat perawatan yang baik pula. Mereka berjalan melewati pohon mangga kenangan. Axelle menoleh ke arah Mirza lalu tersenyum, Mirza yang tidak tahu apa-apa membalas senyuman Axelle seadanya. Mereka kemudian duduk di saung menikmati matahari sore. Warna jingga itu terlihat menenangkan, yah, tenang. Setelah kekacauan yang terjadi selama ini. Ketiga orang yang tengah mengalami hal tidak mengenakkan. Mereka paham

  • Love Sugar Daddy   195. Menahan Itu?

    Sampai di rumah Axelle segera memeluk sang istri, dia mengangkat lalu memutar tubuh Stela bersama dengan dirinya. Kebahagiaan tiada tara yang tercurah. Layaknya selongsong kosong kini menumpuk bernas kebahagiaan yang semakin bertambah. Ada benih di dalam rahim sang istri yang harus dijaga kini. Sungguh sesuatu yang sangat tidak terkira. Kembali pada masa lalu pertemuan keduanya yang tidak pernah terduga. Auristela gadis mungil teman anaknya, yah, gadis yang selalu bersama Mirza. Lebih tepatnya, Mirza yang selalu menyeret gadis tersebut ke mana pun dia pergi. Axelle yang awalnya mengira Freya adalah cinta sejatinya, siapa yang menyangka wanita tersebut mengkhianati dan mempermainkan perasaan dirinya juga Marvel Junior, ayah biologis dari Mirza. Hidup layaknya bianglala yang berputar, begitu pula dengan takdir yang semestinya memang harus terjadi. Kehidupan ibarat topeng yang menyembunyikan jati diri. Dunia bawah penuh kekejaman, mem

  • Love Sugar Daddy   194. Tetap Putri Manja

    Rafael tersenyum dengan kebahagiaan yang dirasakan Stela, hasil pemeriksaan menyatakan Stela sehat. Rafael mengernyitkan kening melihat senyum Stela itu berubah sedikit menyeramkan, dia seolah melihat aura Zayn dari dalam diri wanita muda yang duduk manis di hadapannya. Dingin AC tidak membuatnya dingin, Rafa kesulitan bernapas juga mendadak, aura ruangan menyeramkan, keringat dingin mengucur di pelipis. “Ini pasti akan menjadi kejutan bagi Mas Axelle dan juga Papa,” kelakar Stela. “Mereka, mereka pasti akan bahagia,” ujar Rafael terbata. ‘Astaga, kenapa aku jadi segugup ini dengan seorang wanita muda, sangat menyeramkan, apakah semua keturunan darah biru memang memiliki aura mematikan,’ keluh Rafa dalam benaknya sendiri. “Lebih tepatnya mungkin mereka akan terkejut,” ujar Stela. “Apa!” pekik Rafael. “Dokter

  • Love Sugar Daddy   193. Kebahagiaan

    Pagi hari ketika bangun tidur, Stela merasa enggan sekali bangkit. Tubuh terasa benar-benar nyeri dan remuk, dia mengamati sekeliling. Sang suami tidak ada di sampingnya, terdengar suara bunyi air di kamar mandi. Wanita muda itu tersenyum lalu meraup wajahnya dengan kedua tangan. Axelle keluar dari kamar mandi dengan keadaan basah dan hanya mengenakan handuk seukuran pinggang. Lelaki tersebut tersenyum sumringah melihat Stela melambaikan tangan. “Selamat pagi, istriku,” sapa Axelle berjalan mendekati ranjang. Lelaki tersebut duduk di samping lalu mengecup kening sang istri dengan sayang. Wajah sang istri nampak lesu dan kelelahan. “Tidurlah lagi jika masih mengantuk!” perintah Axelle mengumbar senyum. Stela menggeleng, dia berusaha beringsut bangkit namun, perutnya terasa nyeri. “Aw!” pekiknya, membuat dirinya meringis, Axelle yang melihat gelagat aneh langsung membantu sang istri duduk. &nb

  • Love Sugar Daddy   Pengumuman!

    Assalamu'alaikum Halo, saya author KarRa. Dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf tidak bisa up date untuk beberapa hari ke depan. Baik Love Sugar Daddy mau pun Godaan Memikat. Saat ini author sedang sakit, mohon do'anya agar cepat pulih untuk bisa melanjutkan up date seperti biasanya 🙏 Untuk giveaway menuju akhir Love Sugar Daddy masih berjalan dengan semestinya ya, dan pemenang yang mendapat souvenir akan diumumkan ketika novel tersebut Tamat. Tetap ikuti selalu ya guys, untuk informasi lebih lanjut bisa lihat di akun sosial media author. Add: KarRa atau Follow: @karra_lovely. Sekian dan terima kasih, sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏

  • Love Sugar Daddy   192. Pemakaman Arsen

    Joy mengganti pakaian di kamar mandi. Dia mengingat beberapa serpihan masa lalu, ketika sang ibu menyuruh untuk mencari kebenaran tentang kematian Nyonya Zeroun. Semua bukti tertutup rapat, lebih gila lagi, saat semua ditemukan segalanya mengarah kepada Zayn. Joy yang notabene putra kedua berbeda ibu tersebut, menjelajahi tempat-tempat kumuh, lontang-lantung mirip gelandangan. Hingga takdir mempertemukan dengan Roland, sang sahabat karib, perbedaan kasta tidak membuat mereka saling mendominasi. kerja sama yang baik mampu menumbuhkan terasa kekeluargaan bagi dirinya dan juga Roland. Begitu keras Olivia mendidik putranya agar mampu menjadi pelindung dan calon pemimpin dari dunia bawah yang Olivia geluti. Maut menjadi lawan seimbang bagi Joy yang pernah beberapa kali hampir mati. Bagi orang yang diinginkan, Joy menampakkan sosok lembut, konyol dan baik hati. Namun, bagi lawan, Joy seperti sosok iblis yang siap mencincang habis mangsanya. Lelaki t

  • Love Sugar Daddy   191. Salah Siapa?

    Gadis itu meringis kesakitan, hal wajar itu pengalaman pertama baginya. Saat hendak melangkah, jalannya seperti tidak lagi sama, kakinya terbuka cukup lebar, mengangkang. Joy menoleh ke belakang, menatap gadis yang menundukkan kepala dengan kedua tangan bersedekap di perut. Langkah gadis itu seakan rapuh, yah dia yang menggagahi hingga membuatnya kesulitan berjalan. Lelaki tersebut masih memperhatikan langkah wanita muda tadi, merasa sangat lamban. Joy melebarkan mata bergegas meraih tubuh gadis yang hampir tersungkur ke bawah tersebut. “Hati-hati,” ujar Joy. “Terima kasih,” jawab Violet. Joy tersenyum, lelaki tersebut kemudian memapah Violet memasuki sebuah butik. Beberapa pengunjung menatap dengan Joy dengan perasaan terpukau, kagum, dia lelaki tampan mempesona, meski kemeja yang dikenakan terlihat lusuh, berpeluh, dia belum sempat mandi. Beberapa orang wanita saling berbisik, Joy t

  • Love Sugar Daddy   190. Joy dan Seorang Gadis

    Membantai para bawahan Arsen juga membakar ruang yang terhubung ke penjara bawah tanah, menghilangkan jejak. Menutup mulut para maid yang berada di sana dengan mengantongi identitas mereka, mengawasi keluarga masing-masing mereka tanpa terkecuali. Agar semua mulut bungkam, kejam yah satu kata itu yang dapat dikatakan kejam. Bahkan untuk seorang gadis berlesung pipit dengan rambut bergelombang. Iris mata terlihat hitam pekat, kulitnya kuning langsat khas orang pribumi dari kota tersebut. Menatap ke arah Joy dan Roland dengan senyum manis. Joy memandang ke arah Roland mencari jawaban, Roland mengedikkan bahu pertanda tidak tahu menahu. Manis, satu kata yang terlontar dalam pikiran Joy melihatnya. “Ah, maaf, Tuan, bisa saya meminta ijin pulang?” tanya gadis tersebut menundukkan kepala. “Hei, aku sudah katakan dari awal, selama seminggu ke depan kalian masih dalam pantauan kami!” ujar Rolan

DMCA.com Protection Status