'' Gimana-gimana sukses?'' Rita langsung bertanya seperti itu setelah berada di dekat Clara, kemudian anak itu duduk di depan Clara.
Clara tersenyum lebar, wajahnya terlihat sangat bahagia,'' Sukses dong,'' kata Clara kemudian ia mengambil Smartphone-nya yang ia taruh di dalam tas.
'' Nih hasilnya,'' Clara memperlihatkan hasil jepretannya tadi ke Rita, dan Rita langsung mengambil Smartphone-nya Clara.
'' Wah, ini fotonya natural banget Clara, kalo orang lihat pasti nyangkanya kalian pacaran deh.''
Foto itu memang terlihat menipu siapapun yang melihatnya. Nino yang sedang berada di depan, terlihat seperti akan mencium Clara yang ada di belakangnya. Wajah Nino ketika sedang menengok ke Clara yang ada di belakangnya, pas banget dengan posisi Clara yang melihat ke arahnya, sambil menempel sedikit ke bahu Nino.
Tangan Clara yang satunya juga terlihat sedang melingkar di leher Nino, kalo orang melihatnya pasti menyangka kalo Clara sedang memeluk Nino dar
'' Al udah ya, lo sabar aja dulu. Jangan sedih terus dong, kita jadinya ikut sedih juga Al,'' ucap Syiffa sembari mengusap bahu Alya.************Nino baru saja keluar dari kelas setelah jam belajarnya selesai, ia memang belum menyadari kalo Rara mengirim pesan kepadanya.Baru setelah beberapa saat Nino mengambil handphone-nya, dan begitu kagetnya Nino saat melihat isi pesan itu. Nino membaca pesan dan melihat Foto itu.'' Clara, kenapa lo ngalakuin hal itu,'' gumam Nino setelah membaca postingan Instagram dari Clara.Nino kecewa kepada Clara, Nino menganggap Clara sudah keterlaluan dengan memposting Foto dirinya tanpa ijin.Nino mencari keberadaan Clara, sampai akhirnya orang yang ia cari menghampirinya.'' Nino'' ucap Clara mengagetkan Nino,'' lo kenapa? ko natap gue kaya gitu.''Clara heran saat Nino menatapnya tajam, ia kemudian berfikir apakah Nino sudah tau soal postingan instagramnya.'' Lo kenapa si Nino?'' tanya
Esok harinyaAlya berusaha untuk ceria walau terasa berat, ia tidak mau terus-terusan bersedih dengan masalahnya.'' Bunda Alya berangkat yah,'' ucap Alya kemudian mencium tangan sang bunda setelah sarapan.'' Iya sayang kamu hati-hati yah,'' balas sang bunda.Alya berdiri kemudian mengucapkan salam ,'' Assalamualaikum bunda,'' kata Alya sambil berjalan keluar rumah.'' Waalaikumsalam,'' jawab sang bunda sambil membereskan meja makan.Alya berjalan kedepan rumahnya berniat mencari bajaj atau pun ojol, tapi baru saja ia menutup pintu gerbang rumahnya, motor Revan berhenti tepat di hadapan Alya.'' Berangkat bareng yuk?" ajak Revan sambil duduk di atas motornya.Alya tidak langsung menjawab ajakan Revan, dalam hatinya sebenarnya ia malas jalan sama Revan, karena takut nanti ada masalah baru. Tapi saat mengingat kebaikan Revan selama ini, Alya tidak enak hati untuk menolaknya.'' Ayo dong Al, gue udah terlanjur kesini, masa l
'' Nino'' panggil lidya dan menyadarkan Nino dari lamunanya .'' Nenek kamu sudah sadar, kamu mau nemuin nenek?'' tanya lidya.'' Iya tante,'' sahut Nino kemudian bangkit dan masuk ke ruang perawatan.'' Nek, gimana keadaan nenek?'' tanya Nino saat melihat neneknya terbaring lemas di ranjang rumah sakit.Neneknya tersenyum saat melihat Nino masuk, '' Nenek udah baikan, kamu jangan terlalu cemas.'''' Ya jelas Nino cemas Nek, kan cuma Nenek yang sekarang Nino punya'' '' Iya Nenek juga pengen liat kamu sukses, pengen liat kamu nikah, makanya Nenek pengen panjang umur dan sehat selalu,'' ucap sang nenek.'' Ya udah bu, Ibu istirahat. Kata dokter Ibu harus banyak istirahat biar cepat sembuh,'' pinta lidya.'' Iyah ibu juga nggak mau lama-lama tinggal disini, nggak betah,'' ucapnya kemudian memejamkan mata mencoba untuk tidur.Setelah neneknya tidur, Nino dan Lidya keluar dari kamar itu. Lidya meminta Nino untuk pulang dan istirahat di ruma
''Teng,teng,teng''Bel pulang berbunyi dengan nyaringnya, para siswa SMK Bina Negeri satu persatu sudah mulai memenuhi koridor sekolah.Syiffa dan Amel berencana untuk mengunjungi Alya hari ini, sedang kan Rara menolaknya dengan alasan sudah ada janji dengan nyokapnya.'' Ra lu yakin nggak mau ikut?'' tanya Syiffa berusaha mengajak Rara kembali.Rara menggelengkan kepalanya, wajahnya masih terlihat muram.'' Nggak, gue nggak ikut,'' jawabnya ketus.'' Fa,'' panggil Revan yang berjalan mendekati ,'' Fa Alya beneran sakit?'' tanyanya.Syiffa dan Amel saling pandang ada ketidak sukaan di dalam diri mereka.'' Iya kenapa?'' jawab Syiffa sinis.'' Gue ikut yah,'' sahut Revan.Rara menatap Revan tajam saat Revan berkata seperti itu, ada rasa cemburu yang terbakar dalam hatinya.'' Yah tu anak kenapa?'' tanya Amel sambil menunjuk Rara yang tiba-tiba pergi meninggalkan mereka.Syiffa medengus kesal kemudian ia menatap taj
Setelah Nino pergi, rupanya Rita datang ke rumah Clara, dan sempat melihat Nino pulang naik ojol. Rita langsung ke dalam rumah, dan di sambut teriakan oleh Clara.'' Rita, Auuuww,'' teriak Clara ingin memeluk Rita, tapi kemudian niatnya ia urungkan setelah kakinya terasa sakit.'' Lo kenapa?'' tanya Rita sambil melihat kaki Clara yang di perban.Clara mendengus kesal, tapi kemudian tersenyum sambil melihat ke Rita.'' Ini bagian dari perjuangan gue buat dapetin Nino,'' ucapnya sambil melirik Rita yang duduk di sampingnya.'' Memang kaki lo kenapa sampe bengkak gitu?'''' Gue tadi di kampus nggak sengaja nyenggol pas bunga, dan pas bunga itu jatuh di kaki gue,'' jelasnya.'' Kacian,'' kata Rita sambil memeluk Clara,'' tapi kemudian Nino mau nganterin lo kan?'' tanya Rita sambil melirik Clara.Clara menganguk sambil tersenyum,'' untungnya, coba kalo Nino nggak mau nganterin gue, penderitaan gue dobel, gue di cuekin Nino plus kaki gue b
Alya memalingkan wajahnya saat Revan menatapnya tajam, ada rasa kecewa yang tertlihat di wajah Revan.'' Maaf Revan sekali lagi, gue belum bisa membuka hati buat lo,'' ucapnya lirih.Revan menunduk. '' Apa yang harus gue lakuin, supaya lo mau nerima gue?" tanya Revan.Alya terdiam, matanya menatap Revan sayu. Kemudian Alya menggelengkan kepalanya pelan.'' Enggak, enggak ada yang harus lo lakuin Revan,'' sahut Alya, '' lo selama ini udah baik sama gue, sering nolongin gue. Sudah cukup kebaikan lo Revan.''Alya membentulkan posisi duduknya , sekarang menghadap Revan yang duduk di sampinganya.'' Ini masalah hati, bukan masalah kebaikan. Van, gue terima kasih banget selama ini lo selalu ada di saat gue butuh, tapi .... '' Alya menjeda, mata Alya mentap Revan serius. '' Gue belum bisa menerima cinta yang lain.'''' Apa gue masih ada harapan?" Mata Revan menatap penasaran ke arah Alya.Kembali Alya menatap Revan sayu, ada ketidaknyam
Nino yang baru keluar dari kelas, baru menyadari kalo ada pesan dari Rara. Karena sejak dari tadi handphonenya ia Silent.Nino menarik nafas dalam. Ada sesak di dadanya, saat Nino membaca pesan yang di kirimkan oleh Rara, apalagi saat Nino melihat foto yang di kirimkan oleh Rara.Nino mencoba kuat dan menerima kenyataan, kalo Alya sudah benat-benar meninggalkannya.Sambil duduk di atas motornya. Nino terus memikirkan Alya, perasaannya tidak bisa di bohongi rasa cintanya ke Alya masih sangat besar.'' Nino''Nino menengok ke samping saat Clara memanggilnya.'' Lo lagi mikirin apa?'' tanya Clara basa-basi.Nino tersenyum tipis. Nino berkata,'' Enggak apa-apa .... '' Nino melihat kaki Clara '' kaki lo sudah baikan?'' tanyanya.Clara mengangguk, ada senyum di wajahnya.'' Udah ... ini semua berkat lo. Kalo lo nggak cepat-cepat nganterin gue ke klinik, mungkin sekarang gue belum sembuh,'' ucapnya.'' Syukurlah,'' jawab Nino si
Alya memang belum membuka Email dari Nino. Alya memiliki dua Email dan semenjak putus dari Nino, Alya sudah tidak pernah lagi menggunakan Email itu.'' Kamu benar-benar sudah melupakan aku Al? Padahal aku masih sayang sama kamu." Gumamnya kembali.Esok harinyaNino yang sedang berada di perpustakaan, terus di ikuti oleh Clara. Clara terus mendekati Nino walau sebenarnya Nino sudah merasa tidak nyaman.'' Lo suka baca sastra?" tanya Clara sambil melihat Cover buku yang sedang di baca oleh Nino.Nino menoleh sebentar kemudian mengangguk. Nino tidak merespon pertanyaan dari Clara, Nino tetap melanjutkan aktivitas membacanya.'' Kalo lo suka sastra, kenapa lo enggak ngambil sastra kuliahnya?''Clara kembali bertanya pada Nino, tapi Nino tetap fokus membaca. Clara semakin kesal karena Nino bersikap cuek.'' Lo udah lama suka sastra?'' tanya Clara kembali.Nino menutup bukunya, dan menatap Clara tajam.'' Gue suka sastr
'' Tolong keluarin gue,'' teriak Alya, matanya mulai berkaca-kaca.'' Buka pintunya ... gue takuut'' rengek Alya sambil memukul-mukulkan tangannya ke pintu. Di luar sana, rupanya perbuatan Lola dan kedua temannya di ketahui oleh anak ospek yang lainnya. '' Eh, tadi ada anak perempuan yang di kurung di gudang sama kaka senior,'' bisik anak itu, dan kedengeran oleh Tristan yang sedang berdiri tidak jauh dari mereka. Tristan langsung bergegas menuju tempat yang di sebutkan oleh anak tadi. Secara bersamaan Nino yang juga kuliah di kampus ini, tidak sengaja mendengar teriakan Alya, saat Nino lewat di dekat gudang itu. '' Alya,'' bisik Nino, Nino paham dengan suara kekasihnya itu. Nino langsung berlari dan mencari sumber suara itu. Setelah menemukannya Nino mencoba membuka pintu itu, tapi tidak bisa karena pintunya di kunci. '' Tolong buka ... !! tolongin ...,'' teriak Alya dari dalam. Nino berusaha mencari kuncinya, sampai akhirn
Setelah ijazah di dapat, Alya dan ketiga sahabatnya sepakat untuk kuliah di tempat yang sama, walau mengembil jurusan yang berbeda. Hari ini Alya sudah mulai melaksanakan Ospek di Kampus Bina Sarana.Di kamarnya, Alya memandangi penampilannya yang tampak aneh. Alya memakai kemeja putih dan Rok hitam selutut, tidak lupa pula rambutnya di kepang dua dengan pita berwarna biru'' Malas banget gue pake beginian. Memang apa manfaatnya si ada acara beginian, aneh banget dunia pendidikan di Indonesia ini.'' gerutu Alya sambil memandangi penampilannya.'' Haaah ...'' Alya menghela nafasnya, kemudian mengambil tas dan keluar kamar.'' Bunda Alya berangkat yah ....''Bu Mia yang sedang membereskan meja makan, terlihat menahan tawa saat Alya keluar dengan penampilan seperti itu.'' Bunda jangan ngetawain Alya'' omel Alya ke Bundanya.'' Maaf sayang ...,'' Bu Mia mendekati Alya, kemudian ia genggam wajah anaknya itu dengan kedua tangannya,'' Kamu te
Lidya berfikir sejenak, memikirkan apa yang di inginkan oleh Nino.'' Nino kalo kamu tinggal di Jakarta kamu mau tinggal sama siapa?'' tanya Lidya ke Nino.'' Nino bisa ngekos Tante, sekalian Nino juga mau belajar mandiri,'' jawab Nino serius.Lidya menarik nafas dalam, Lidya berkata.'' Ya sudah nanti Tante pikirkan terlebih dahulu ya Nino,'' Lidya menaruh majalah di tangannya di atas meja. Lidya berdiri.'' Kalo gitu Tante ke kamar dulu yah, tante mau istirahat.''Nino mengangguk,'' Iya Tante,'' jawab Nino singkat.Lidya berjalan meninggalakan Nino, dan masuk ke kamaranya. Di dalam kamar, Liday duduk di atas tempat tidurnya Lidya memikirkan apa yang menjadi keinginan Nino.Walau Nino bukan anak kandungnya, tapi Lidya sudah menganggap Nino seperti anak kandungnya sendiri. Lidya menganggap Nino adalah amanah dari Almarhum suaminya yang harus ia jaga.Lidya berdiri, wanita itu mengambil pas Foto Papanya Nino yang di taruh di atas meja rias
Alya dan kedua temannya berjalan keluar dari bandara. Alya masih berat meninggalkan tempat itu, bayang-bayang kepergian Nino masih melintas di kepalanya.'' Sudah Al lo jangan sedih. Lo pasti bisa bertemu lagi sama Nino,'' kata Syiffa sambil merangkul Alya, yang terlihat beberapa kali menengok ke dalam bandara.'' Iya Fa gue tau, suatu saat Nanti gue bakal merindukan gombalan Nino, ketengilan Nino. Gue pasti merindukan momen-momen itu Fa.''Ketiga sahabatnya kembali merangkul dan mengusap pundak Alya pelan. Alya kembali terlihat bersedih, saat mengingat moment bersama Nino.'' Al ... lo tau enggak? sebelum Nino kenal sama lo, Nino itu bandeeel banget, susah di atur, tengil, tukang bolos, tauran, tapi semenjak Nino kenal sama lo, Nino berubah drastis. Itu sebabnya gue yakin, Nino enggak bakalan ninggalin lo, karena lo orang yang bejasa merubah hidup dia jadi lebih baik Al,'' tutur syiffa menasihati.Amel yang ada di samping Alya menyeka air mata Aly
Alya kembali akur dengan Rara, mereka kembali utuh sebagai sahabat . Setelah mereka pulang sekolah, Alya, Syiffa, Rara dan Amel berkumpul di rumah Rara.Mereka berkumpul di taman belakang rumah Rara.'' Eh kalo nanti kita kuliah kita kuliahnya di tempat yang sama yah,'' kata Amel mengawali pembicaraan.'' Ya boleh tapikan kita ngambil jurusannya beda,'' sahut Rara,'' lo mau ngambil jurusan apa Al?'' tanya Syiffa ke Alya.'' Gue mau ngambil ekonomi,'' sahut Alya.'' Gue juga,'' celetuk Amel menimpali ucapan Syiffa.'' Kalo gue hukum,'' sahut Rara.'' Kalo gue si dari dulu mau ngambil sikologi'' kata Syiffa.'' Makanya kita nyari kampusnya yang ada ketiga jurusan itu, supaya kita bersama terus. Paling tidak kalo kita mau janjian kita masih satu kampus.'' pinta Syiffa.Alya berbaring di kursi panjang sendirian, matanya memandang langit yang terlihat cerah siang itu.'' Cepet banget ya waktu, enggak kerasa kita udah mau lulus aja,'
Alya pulang kerumahnya bersama Syiffa, Amel dan Rara. Di kamar Alya mereka berkumpul untuk melepas rindu.'' Syukurdeh Al, lo enggak apa-apa. Kita khawatir tau lo kenapa-napa!'' ucap Syiffa sambil tersenyum.'' Iyah kita panik banget tau, pas lo ngilang kemarin siang," celetuk Amel yang menimpali ucapan Syiffa.'' Gue minta maaf yah, gara-gara gue kalian jadi ikut susah,'' sahut Alya kepada teman-temannya.'' Seharusnya gue yang minta maaf. Gara-gara gue kita semua jadi enggak waspada, makanya Haikal punya ruang buat nyulik lo.''Alya tersenyum, kemudian Alya mengusap tangan Rara yang duduk di hadapannya, '' Kalian sahabat terbaik gue, kita mungkin pernah saling jengkel. Tapi seorang sahabat yang baik, dia akan kembali memeluk sahabatnya, saat sahabatnya meminta maaf dan dalam keadaan susah.''Ucapan dari Alya membuat Rara, Syiffa dan Amel ikut terharu, mereka kemudian saling berpelukan.'' Kaya gue nih, walau gue sering teraniyaya sa
Pagi ini Nino memutuskan pergi ke jakarta ikut mencari Alya. Nino cemas dengan Alya yang belum di temukan sampai malam ini.Sesampainya di jakarta. Nino langsung pergi ke sekolahnya Alya, untuk bertemu dengan Syiffa dan yang lainnya.Motor Nino berhenti tepat di depan Pak Mamat, yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah.Pak Mamat terperanjat kaget dan mundur satu langkah. Sampai kemudian pak Mamat mengamati siapa pemilik motor itu.'' Dek Nino,'' kata Pak Mamat sambil menunjuk ke arah Nino yang baru saja membuka helmnya.''Iya Pak.''Nino turun dari motornya kemudian menyalami Pak Mamat, yang juga ikut menghampiri.'' Dek Nino ini kemana aja ko baru kelihatan?'' tanya Pak Mamat sambil tersenyum lebar.'' Saya tinggal di Bandung Pak. Saya kuliah di sana,'' jawab Nino.'' Teng,teng,teng ''Terdengar bel pulang berbunyi, tidak lama kemudian terlihat anak-anak mulai behamburan keluar dari kelas mereka masing-masin
'' Untuk hari ini cukup sekian, kita lanjutkan minggu depan,'' kata Pak Jamal. kemudian Pak Jamal menatap kursi Alya yang kosong. '' Alya kemana yah. Dia sakit atau kemana?'' tanya Pak Jamal.'' A-Alya di UKS Pak sakit,'' jawab Syiffa berbohong.'' O gitu, ya sudah nanti bilang ke Alya untuk menyalin pelajaran dari Bapak yah.'' pinta Pak Jamal.'' Iya Pak, nanti saya bilangin ke Alya,'' jawab Syiffa.Pak Jamal kemudian pergi meninggalkan kelas menuju kantor. Setelah Pak Jamal keluar, Syiffa dan Amel buru-buru keluar untuk mencari Alya.Revan yang sedari tadi menyembunyikan kesalahannya juga ikut keluar. Revan berjelan cepat menuju ke gudang, dan itu memancing kecurigaan dari Rara yang sedari tadi memperhatikannya.Revan kaget saat masuk ke gudang ternyata Alya sudah tidak ada, dan talinya sudah terlepas. Revan panik, Revan terus mencari keberadaan Alya di gudang itu.'' Akh ....''Revan teriak saat seseorang memukulnya dari belakan
Alya memang belum membuka Email dari Nino. Alya memiliki dua Email dan semenjak putus dari Nino, Alya sudah tidak pernah lagi menggunakan Email itu.'' Kamu benar-benar sudah melupakan aku Al? Padahal aku masih sayang sama kamu." Gumamnya kembali.Esok harinyaNino yang sedang berada di perpustakaan, terus di ikuti oleh Clara. Clara terus mendekati Nino walau sebenarnya Nino sudah merasa tidak nyaman.'' Lo suka baca sastra?" tanya Clara sambil melihat Cover buku yang sedang di baca oleh Nino.Nino menoleh sebentar kemudian mengangguk. Nino tidak merespon pertanyaan dari Clara, Nino tetap melanjutkan aktivitas membacanya.'' Kalo lo suka sastra, kenapa lo enggak ngambil sastra kuliahnya?''Clara kembali bertanya pada Nino, tapi Nino tetap fokus membaca. Clara semakin kesal karena Nino bersikap cuek.'' Lo udah lama suka sastra?'' tanya Clara kembali.Nino menutup bukunya, dan menatap Clara tajam.'' Gue suka sastr