Saat ini, vano baru saja sampai di kantornya.
"Selamat pagi pak"!
"Pagi pak!"
Beberapa karyawan yang berpapasan dengannya, langsung menyapa vano.
"Selamat pagi pak!"
"Iya, pagi juga!" Balas vano
Para karyawan yang mendapat balasan dari vano itu, langsung merasa kebingungan.
Apa dunia sedang terbalik ?
Tumben sekali boss mereka berperilaku seperti itu.
Tentu saja semua itu terjadi karena perasaan vano yang sedang senang hari ini.
Apa lagi jika bukan karena Audrey ?
Saat vano akan masuk ke dalam lift, seseorang tiba-tiba saja memanggilnya.
“Kak !” teriak anna yang berlari menyusul vano.
Dia terlihat kesusahan dengan sepatu hak tingginya.
“Bentar kak” ucap anna lagi
Vano yang melihat itu, hanya bisa menghembuskan napas pasrah.
Dia sudah maklum dengan kelakuan adikknya itu.
“Pelan-pelan aja An!” tegur vano
Anna yang dikatai sep
“Mba.. Mba audrey” teriak anna yang berlari keluar dari ruangan vanoAudrey dan dika lekas berdiri dari tempat mereka“Kenapa Ann ?” tanya audrey“It- itu mba” anna terlihat panik dan tidak bisa menyelesaikan kata-katanya“Pelan pelan an” kata audrey“Ka vano mba. Ka vano pingsan” kata annaAudrey dan dika kaget karena mendengar itu.“Kok bisa ?!” audrey berlari ke ruangan vano dengan cepat, diikuti anna dan dikaDisana mereka melihat vano sedang berada di lantai ruangan.Itu pingsan, tidur atau lagi baring ? Tapi memang mukanya pucat sih“Eh Aud. Ngapain diliatin aja, bantuin cepet” kata dika“Panggil security An” kata audrey pada annaAudrey tersadar dan membantu dika membopong vano.“Ann” panggil vano pelan sembari memegang tangan audrey“Jangan pergi..” ucap
Keesokan harinya, audrey kembali menjalani rutinitas nya seperti biasa.“Woi ogeb” teriak suara yang tidak asing di telinga audrey. Siapa lagi kalau bukan dika ?“Lo kalo manggil nama gue yang bener dong. Udah bagus namanya audrey malah lo panggil ogeb” kata audrey“Audrey mah enggak cocok. Lo kan bar-bar” jawab dikaIni anak kelakuan nya tidak pernah berubah sedari dulu. Audrey penasaran apa yang dilihat lara dari pria ini.Waktu berlalu dan sekarang audrey sedang sibuk bekerja.Tiba-tiba, ponselnya berdering dengan nyaring.Nomor baru.“Halo. Selamat pagi” sapa audrey“Halo sayang. Ini mama” ucap seseorang diserang sanaSiapa lagi kalau bukan mamanya vano ?“Iyaa ma” jawab audrey“Gini sayang, mama boleh nggak, minta tolong audrey buat nemenin vano di rumah sakit ?” tanya mama“Semenjak sadar, van
“Kamu nyari cincin ?” tanya Audrey memastikan“Enggak !” balas vano cepat.Audrey langsung menatap pria itu dengan pandangan tidak percaya."Pengen banget yah liat aku pakai cincin tunangan ?" Ujar audreyVano langsung menatap audrey setelah dia mengatakan itu."Aku nggak mau kayak gitu. Aku maunya, cincin tunangan itu adalah pemberian aku." Batin vanoTapi pria itu terlalu ragu untuk mengatakan hal itu."Sebentar.." Ucap audrey tiba-tiba"Apa ?" Balas vanoWalau mukanya terkesan datar. Tapi jantungnya sedang tidak baik-baik saja.“Jangan bilang, kamu sakit karena…” ucap Audrey.Dia sengaja menggantungkan ucapannya“Enggak kok. Ini bukan soal lamaran kemarin” bantah vano“Memangnya aku ngomong apaan ?” tanya audreyMereka terdiam agak lama. Karena audrey sedang memainkan ponselnya saat ini.“Oh iya van&rdquo
“Apa mereka harus melakukan itu,disaat dia memutuskan untuk berpisah ?”Hari terus berganti namun hubungan yaya dan ryan belum juga membaik. Bukan nya membaik, hubungan mereka malah semakin memburuk."Ryan" panggil diana yang baru saja tiba dikantornya dengan perut yang sedikit membuncit."Apa yang terjadi denganmu ?" Tanya ryan datar"Aku ingin meminta tolong untuk mengantar-ku memeriksa kandungan" ucap diana"Kenapa harus saya ?" Tanya ryan lagi. Dia sangat tidak ingin berhubungan dengan wanita itu lagi. Dia juga sudah memutuskan hubungan mereka, dua bulan yang lalu"Kamu dan saya sudah putus. Tidak ada hubungan lagi. Dan saya tidak ingin kamu berada disini" lanjut ryan. Dia dengan terang-terangan mengusir diana"Aku tauu. Hanya sebagai tanggung jawab karena asisten-mu itu tidak mau mengantarku" jawab diana“Tidak bisa” ujar
"Yay, aku bisa jelasin" kata ryan setelah pemeriksaa itu berakhir. Untung saja diana adalah pasien terakhir hari ini."Anda belum pergi juga ?" Tanya yayaRyan sudah menyuruh diana untuk pulang sendiri saja, dan meminta perawat tadi untuk pergi. Perawat itu bahkan tahu jika ryan suaminya. Makanya dia segera pergi."Itu bukan anak aku yay" kata ryan berterus terang"Terus kamu pikir saya percaya ?" Tanya yaya"Tolong percaya sama aku. Aku enggak sebrengsek itu" ujarnya“Setelah kamu selingkuh ? Kamu pikir saya akan percaya ?” tanya yaya. Dia sudah lelah dengan semua perilaku ryan."Cukup. Saya capek. Saya capek sama semua kebohongan kamu" kata yaya lagi. Dia membereskan semua barang-barangnya dan akan segera pulang."Yay" panggil ryan"Saya akan keluar dari rumah kamu tapi enggak gini caranya. Kenapa enggak minta saya buat pergi?&r
“Aku nyerah” ucap yayaItu adalah perkataan yang sangat tidak ingin yaya katakan. Tapi apa yang harus dia lakukan ? Di luar sana ada seorang wanita yang mengandung anak ryan dan yaya hanya ingin ryan bertanggung jawab.“Enggak yay, aku enggak mau pisah dari kamu” ucap ryan“Dengerin penjelasan aku dulu” pinta ryan lagi. Dia memegang kedua bahu yaya dan menatap nya dengan tatapan sendu“Percuma ryan” balas yaya. Dia bahkan tidak memanggil nya kak seperti yang seharusnya dia lakukan“Tolong kasih aku satu kesempatan lagi. Aku janji enggak bakal nyakitin kamu yay” pinta ryan“Kesempatan ?” Tanya yaya dengan tawa remeh nya“Pliss yay” pinta ryan“Enggak akan ada lagi kesempatan. Saya udah kasih itu sama kamu. Tapi kamu aja yang enggak tahu diri” ucap yaya.Masa bodo dengan perasaan pria itu. Dia tidak ingin lagi menjag
"Maaf enggak bisa hilangin sakit hati aku gitu aja ryan sanjaya !" Yaya berteriak didepannya."Aku tahu aku memang salah. Tapi aku minta kesempatan sekali lagi dari kamu yay." Ucap ryan"Tolong bertahan sekali lagi sama aku!" Lanjut ryan lagiYaya langsung menggeleng sebagai jawaban.Yaya sudah yakin dengan keputusannya untuk menjauh dari kehidupan ryan."jangan halangin aku kali ini" yaya menyeret kopernya keluar dan membawa serta tasnya."Yay jangan pergi" ryan masih saja mencegahnya"Aku tunggu gugatan cerai kamu. Atau kalau kau sibuk aku yang akan menggugatmu" kata yayaRyan menggelengkan kepalanya kuat tanda menolak."Itu enggak akan terjadi, dan kamu harus dengerin aku" kata ryan tidak ingin dibantah. Dia merebut koper dari tangan yaya dan melemparkan-nya ke sembarang arah."Kamu apa-apaan ?!" Kaget yaya"Tolong bersikaplah dewasa" kata yaya
“Setidaknya masih ada yang menarikyang bisa di kenang dari pernikahan mereka.”~Honestly, I Love You~Yaya merasa ada yang mengecupnya berkali-kali pagi ini. dan itu sangat mengganggu tidurnya. Dia bergerak sedikit namun merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya"Good morning sayang" itu ucapan pertama yang yaya dengar saat dia membuka matanya.Ternyata penyebab nya adalah kak ryan yang melingkarkan lengan nya pada pinggang yaya"Masih lelah ?" Tanya kak ryan.Yaya mengangguk sebentar."Uhh, istriku ini memang yang paling cantik." kata kak ryan. Yaya hanya menatapnya dalam diam dan tidak ingin bersuara.Kak ryan mulai menciumnya agak lama."Morning kiss" ucapnyaYaya memukul bahunya pelan"Mana ada morning kiss lama gitu" ejek yaya"Ini kan special, cuma buat isteriku tersayang" jawab kak r