“Kamu nyari cincin ?” tanya Audrey memastikan
“Enggak !” balas vano cepat.
Audrey langsung menatap pria itu dengan pandangan tidak percaya.
"Pengen banget yah liat aku pakai cincin tunangan ?" Ujar audrey
Vano langsung menatap audrey setelah dia mengatakan itu.
"Aku nggak mau kayak gitu. Aku maunya, cincin tunangan itu adalah pemberian aku." Batin vano
Tapi pria itu terlalu ragu untuk mengatakan hal itu.
"Sebentar.." Ucap audrey tiba-tiba
"Apa ?" Balas vano
Walau mukanya terkesan datar. Tapi jantungnya sedang tidak baik-baik saja.
“Jangan bilang, kamu sakit karena…” ucap Audrey.
Dia sengaja menggantungkan ucapannya
“Enggak kok. Ini bukan soal lamaran kemarin” bantah vano
“Memangnya aku ngomong apaan ?” tanya audrey
Mereka terdiam agak lama. Karena audrey sedang memainkan ponselnya saat ini.
“Oh iya van&rdquo
“Apa mereka harus melakukan itu,disaat dia memutuskan untuk berpisah ?”Hari terus berganti namun hubungan yaya dan ryan belum juga membaik. Bukan nya membaik, hubungan mereka malah semakin memburuk."Ryan" panggil diana yang baru saja tiba dikantornya dengan perut yang sedikit membuncit."Apa yang terjadi denganmu ?" Tanya ryan datar"Aku ingin meminta tolong untuk mengantar-ku memeriksa kandungan" ucap diana"Kenapa harus saya ?" Tanya ryan lagi. Dia sangat tidak ingin berhubungan dengan wanita itu lagi. Dia juga sudah memutuskan hubungan mereka, dua bulan yang lalu"Kamu dan saya sudah putus. Tidak ada hubungan lagi. Dan saya tidak ingin kamu berada disini" lanjut ryan. Dia dengan terang-terangan mengusir diana"Aku tauu. Hanya sebagai tanggung jawab karena asisten-mu itu tidak mau mengantarku" jawab diana“Tidak bisa” ujar
"Yay, aku bisa jelasin" kata ryan setelah pemeriksaa itu berakhir. Untung saja diana adalah pasien terakhir hari ini."Anda belum pergi juga ?" Tanya yayaRyan sudah menyuruh diana untuk pulang sendiri saja, dan meminta perawat tadi untuk pergi. Perawat itu bahkan tahu jika ryan suaminya. Makanya dia segera pergi."Itu bukan anak aku yay" kata ryan berterus terang"Terus kamu pikir saya percaya ?" Tanya yaya"Tolong percaya sama aku. Aku enggak sebrengsek itu" ujarnya“Setelah kamu selingkuh ? Kamu pikir saya akan percaya ?” tanya yaya. Dia sudah lelah dengan semua perilaku ryan."Cukup. Saya capek. Saya capek sama semua kebohongan kamu" kata yaya lagi. Dia membereskan semua barang-barangnya dan akan segera pulang."Yay" panggil ryan"Saya akan keluar dari rumah kamu tapi enggak gini caranya. Kenapa enggak minta saya buat pergi?&r
“Aku nyerah” ucap yayaItu adalah perkataan yang sangat tidak ingin yaya katakan. Tapi apa yang harus dia lakukan ? Di luar sana ada seorang wanita yang mengandung anak ryan dan yaya hanya ingin ryan bertanggung jawab.“Enggak yay, aku enggak mau pisah dari kamu” ucap ryan“Dengerin penjelasan aku dulu” pinta ryan lagi. Dia memegang kedua bahu yaya dan menatap nya dengan tatapan sendu“Percuma ryan” balas yaya. Dia bahkan tidak memanggil nya kak seperti yang seharusnya dia lakukan“Tolong kasih aku satu kesempatan lagi. Aku janji enggak bakal nyakitin kamu yay” pinta ryan“Kesempatan ?” Tanya yaya dengan tawa remeh nya“Pliss yay” pinta ryan“Enggak akan ada lagi kesempatan. Saya udah kasih itu sama kamu. Tapi kamu aja yang enggak tahu diri” ucap yaya.Masa bodo dengan perasaan pria itu. Dia tidak ingin lagi menjag
"Maaf enggak bisa hilangin sakit hati aku gitu aja ryan sanjaya !" Yaya berteriak didepannya."Aku tahu aku memang salah. Tapi aku minta kesempatan sekali lagi dari kamu yay." Ucap ryan"Tolong bertahan sekali lagi sama aku!" Lanjut ryan lagiYaya langsung menggeleng sebagai jawaban.Yaya sudah yakin dengan keputusannya untuk menjauh dari kehidupan ryan."jangan halangin aku kali ini" yaya menyeret kopernya keluar dan membawa serta tasnya."Yay jangan pergi" ryan masih saja mencegahnya"Aku tunggu gugatan cerai kamu. Atau kalau kau sibuk aku yang akan menggugatmu" kata yayaRyan menggelengkan kepalanya kuat tanda menolak."Itu enggak akan terjadi, dan kamu harus dengerin aku" kata ryan tidak ingin dibantah. Dia merebut koper dari tangan yaya dan melemparkan-nya ke sembarang arah."Kamu apa-apaan ?!" Kaget yaya"Tolong bersikaplah dewasa" kata yaya
“Setidaknya masih ada yang menarikyang bisa di kenang dari pernikahan mereka.”~Honestly, I Love You~Yaya merasa ada yang mengecupnya berkali-kali pagi ini. dan itu sangat mengganggu tidurnya. Dia bergerak sedikit namun merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya"Good morning sayang" itu ucapan pertama yang yaya dengar saat dia membuka matanya.Ternyata penyebab nya adalah kak ryan yang melingkarkan lengan nya pada pinggang yaya"Masih lelah ?" Tanya kak ryan.Yaya mengangguk sebentar."Uhh, istriku ini memang yang paling cantik." kata kak ryan. Yaya hanya menatapnya dalam diam dan tidak ingin bersuara.Kak ryan mulai menciumnya agak lama."Morning kiss" ucapnyaYaya memukul bahunya pelan"Mana ada morning kiss lama gitu" ejek yaya"Ini kan special, cuma buat isteriku tersayang" jawab kak r
Aku kira, kamu akan menyerah dengan hubungan kita”~Pagi ini yaya membangunkan suaminya karena sudah tiga hari dia tidak bekerja."Kak. Bangun" kata yaya menggoyangkan tubuh ryan agar segera bangun“Kak ryan, bangun dong. Nanti kakak enggak ke kantor lagi" paksa yayaBukannya bangun, ryan malah menarik yaya kedalam pelukannya."Kak" panggil yaya"Bentar aja sayang. Biarin kayak gini dulu" jawab kak ryan"Ayo bangun. Sarapannya udah disiapin" kata yaya"Aku hitung sampai 3 yah, kalau enggak bangun juga -" belum sempat yaya menyelesaikan kata-katanya, kak ryan sudah membuka matanya.Cupp..Dia mencium bibir yaya sebentar."Morning kiss sayang" ujarnya lalu berlari ke kamar mandi.Dasar. Kini, Yaya mulai menyiapkan perlengkapan kantor suaminya. Sudah lama yaya tidak melakukan i
Siang ini, saat jam makan siang, Audrey segera bergegas pergi dari kantornya.Tok tok tokKaca mobil Audrey diketuk oleh seseorang.“masuk yay!” ucap Audrey menyuruh yaya agar langsung masuk ke dalam mobilnya.“langsung pergi ?” tanya Audrey dan yaya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.Setelah itu, Audrey segera mengemudi dan mereka akan pergi ke suatu tempat.Tak berapa lama, mereka sudah sampai di tempat yang dituju.“ini kak rumahnya ?” tanya yaya“iyaa.” Balas AudreyMereka memantau rumah itu sebentar, dan melihat sang pemilik rumah sedang duduk santai di teras rumahnya.“permisi !” ucap Audrey setelah mereka masuk ke dalam sanaJika Audrey tidak punya tata krama, maka sudah dia hajar Wanita di depannya ini tanpa perlu mengucapkan permisi.“eh kak Audrey.” Sapa diana“saya bukan kakak kamu. Ogah banget.&rdquo
Setelah Audrey mengantarkan yaya Kembali ke rumah, dia langsung Kembali ke kantor.“woi aud!” teriak dikaDia akan memasuki kantor, bertepatan dengan Audrey yang baru saja datang.“ngapain lo ?” tanya Audrey“gue baru aja selesai makan siang sih.” Jawab dika“bareng siapa ? lara “ tanya Audrey lagiDika menggeleng sebagai jawaban.“gue mah sama pak boss. Gini-gini juga gue punya tanggung jawab.” Kata dikaSaat mereka sedang mengobrol, vano terlihat baru saja keluar dari mobil.Tatapan Audrey dan vano bertemu selama beberapa detik. Namun vano langsung memutuskannya.“sana susulin boss lo” ucap Audrey“enggaklah. Palingan boss mau jalan sendiri” balas dika“mending gue jalan sama lo.” Lanjut dika lagi“kok lo ketularan keras kepala sih ?” ucap Audrey sembari tertawa“bukan git
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.. . .Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada melodi yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku cantik?” tanya yaya“Apa kamu yakin?” kata ryanAda apa lagi ini?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy?” tanya ryan pada melodi“kenapa sih sayang?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya Melodi?”Huffhh, yaya menghela n
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur. Dia sudah mencari keberadaan istrinya dan akhirnya menemukanya disana“Hmm?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban. Dia sedang sibuk melakukan beberapa pekerjaan saat ini.“Lagi ngapain?” tanya ryan. Dia berjalan semakin dekat kesana untuk mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya itu dari belakang.“Ngapain sih?” kata ryan mengulang pertanyaannya barusan, yang belum sempat dijawab oleh Yaya.“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya. Bahkan Ryan bisa melihat bahwa istrinya itu sedang mencuci beberapa tempat makan.“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryan tapi Yaya masih saja meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang!” Panggil ryan lagi. Ada apa dengan suaminya kali ini?“Iyaa, sayang?” tanya yaya seadanya“Kita nggak usah fi
“Kak!” panggil yaya setelah dia mendapati suaminya sedang berada di depan tv saat ini. Ryan yang merasa dipanggil oleh istrinyapun, langsung bergumam sebagai jawabanDia bisa melihat istrinya yang sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini. Padahal Ryan baru saja ingin memanggil Yaya agar berbincang dengannya saat ini.“Hmm?” balas ryan datar, dia mencoba bersikap seperti itu agar Yaya menjadi bertanya tentang tingkahnya.“Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan Yudha dan Ina." ucap yaya sebelum Ryan bertanya lebih dulu. Dia bahkan tidak berniat untukg mengobrol dengan suaminyaSebenarnya Yaya memang berniat seperti itu sejak awal. Dia bahkan sudah berlatih saat berada di kamar tadi. Dengan cermin besar yang ada di kamar mereka tentunya.“Kok gitu sih sayang?” tanya ryan setelah Yaya menjelaskan maksudnya. Tapi kenapa balasannya malah berbeda sekali?Yaya yang mendengar it
Vano dan Audrey sudah melakukan bulan madu selama hampir dua minggu. Selama itupula, mereka hanya melakukan beberapa perjalanan dan sisanya hanya berdiam diri di tempat honeymoon mereka.Siang ini, Vano dan Audrey sudah kembali ke Jakarta. Setelah beberapa jam setelah ketibaan mereka, Audrey dan Vano berencana untuk jalan-jalan keluar. Mereka berdua akhirnya berkunjung ke rumah Yaya dan Ryan setelah mereka memberitahu bahwa mereka akan berkunjung“Halo kak!” sapa yaya setelah Audrey sampai disana“Haii!” balas Audrey yang langsung memeluk yaya dengan semangat.Ternyata selain Audrey dan Vano, mereka juga bertemu dengan Yudha disana. “Kak Audy!” panggil yudha dengan semangat saat melihat Audrey ada disana. Audrey berjalan mendekat dan memeluk sepupunya itu.“Apa kabar, dek?” tanya Audrey pada Yudha“Baik dong kak. Gimana kabar kak Audy sama kak Vano?” tanya Yudha setelah dia me
Vano mencari keberadaan Audrey siang ini di rumah mereka. Dia hanya meninggalkan Audrey sebentar, dan sekarang istrinya itu entah pergi kemana.“Beib?” panggil Vano setelah dia turun ke lantai bawah. Kemana istrinya pergi tanpa memberitahu lebih dulu?Vano berjalan ke kamar mereka dan
Beberapa menit setelah berkendara, mereka akhirnya sampai di sebuah rumah yang tampak elegan. Rumah itu terdiri dari empat tingkat dengan halaman yang sangat luas. Disana terdapat banyak lampu yang menghiasi setiap sudut rumah.“C’mon beib!” ajak Vano yang baru saja membukakan pintu mobil untuk Audrey. Audrey meraih tangan suaminya dan ikut berjalan Bersama“Selamat datang di rumah.” Kata Vano setelah pintu rumah yang tampak megah itu terbuka dengan lebar“Ini bukan rumah kamu.” Ucap Audrey. Dia terbiasa berkunjung ke rumah Vano yang dulu. Tapi itu bukanlah rumah yang sedang mereka datangi saat ini“Ini memang bukan rumah aku.” Jawab Vano. Audrey menatap pria itu dengan sebekah alis yang terangkat. Pertanda bahwa dia tidak mengerti maksud perkataan Vano barusanSebelum Vano menjawab pertanyaan Audrey, dia terlebih dahulu menggendong istrinya ala bridal style. Padahal kenyataannya mereka me
Beberapa hari telah berlalu, dan hari ini adalah acara pernikahan Audrey dan Vano. Saat Vano berkata dia ingin melihat gaun pengantin milik Audrey setelah kembali ke Jakarta, dia ternyata mengurungkan niatnya itu.Dia hanya berkata bahwa dia setuju dengan semua pilihan Audrey. Jadilah Audrey menggunanakan rancangan yang sudah dia beserta mama, mommy, dan beberapa keluarga lainnya pilih waktu itu.
Pagi ini, Audrey sudah membuat janji di butik milik tante Sofia. Itu adalah tantenya Yaya. Butik itu juga sudah menjadi langganan keluarga mereka sebelum mereka bertemu dengan Yaya. Khususnya bagi Audrey, karena tante Sofia juga pernah sekali berkunjung saat Yaya dan Audrey masih berada di Australia. Yaya juga tidak memberitahu Audrey tentang Ryan yang masih saja menahannya untuk tidak pergi hari ini. Tapi walaupun Yaya tidak mengatakan apapun, Audrey sudah bisa menebak sifat sepupunya itu.
Di lain tempat, Dika dan Lara sedang membicarakan tentang Lara yang akan ikut untuk membantu Audrey menyiapkan segala keperluan terkait pernikahannya nanti.“Sayang!” panggil Lara setelah dia mendapati suaminya sedang berada di depan tv saat ini. Dika yang merasa dipanggil oleh istrinyapun, langsung bergumam sebagai jawabanDia bisa melihat istrinya yang sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini. Padahal Dika baru saja ingin memanggil Lara agar berbincang dengannya saat ini.“Hmm?” balas Dika datar, dia mencoba bersikap seperti itu agar diana menjadi bertanya tentang tingkahnya.“Aku mau ketemu sama Audrey dulu. Mau bantuin di rumahnya Yaya. Ada kumpul keluarga mereka disana.” Kata Lara menjelaskan. Dia bahkan tidak berniat untukg mengobrol dengan suaminya lebih duluSebenarnya Lara memang berniat seperti itu sejak awal. Dia bahkan sudah berla