Share

Bab 10

Penulis: Linanda Anggen
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Waktu menunjukkan tepat pukul sepuluh malam. Saat itu pula para pelayan di kediaman Mahendra bisa beristirahat. Seperti biasa, beberapa dari mereka berjalan beriringan menuju paviliun khusus para pelayan. Kebanyakan dari mereka adalah gadis-gadis muda yang suka bergosip. Tentu saja kehadiran Kia sangat pas menjadi buah bibir bagi mereka.

"Kalian tahu tidak, kalau bulu kudukku merinding saat melihat Nona Shakira kembali. Aku membayangkan dia yang bangkit dari kubur lalu datang kemari," ucap salah seorang pelayan.

"Tapi, dia tidak terlihat seperti zombie. Wajahnya saja segar bugar begitu dan dia makan nasi bukan darah," sahut pelayan yang lain.

Sekumpulan pelayan muda tersebut tertawa kecil karena percakapan itu. Lorong gelap dan sepi memang pas untuk bergosip guna mengusir kes

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 11

    Mereka berdua masih bergeming. Kia mencoba mencari jawaban, sementara Zidan menanti jawaban. Kedua orang yang terpaut usia delapan tahun itu masih fokus dengan pikirannya masing-masing. Tercipta suasana yang cukup canggung antara mereka berdua. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama."Aku memang sengaja mengganti parfumku dengan yang lebih ekonomis. Lagi pula sebagai manusia kita harus bisa berhemat," jawab Kia asal. Matanya tidak lepas dari memandang wajah Zidan untuk mengetahui reaksi pria tampan itu.Beberapa detik kemudian, Zidan tergelak. Jawaban yang sungguh lucu menurutnya. Namun, ia merasa kalau tunangannya sekarang lebih menggemaskan ketimbang dulu."Pakailah parfum lamamu. Jangan hanya karena ingin berhemat, kamu menurunkan standarmu terlalu jauh," tanggap Zidan

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 12

    Hari ini ibunda Kia akan menjalani operasi yang sudah dijadwalkan. Ada rasa khawatir bercampur bahagia yang menyelimuti batin gadis bermata cokelat itu. Khawatir karena takut akan terjadi apa-apa dengan wanita yang paling berharga dalam hidupnya saat menjalani operasi. Bahagia karena jika operasi berhasil, ia bisa melihat ibunya sehat seperti sedia kala.Jenis operasi yang akan dilakukan adalah bedah minimal invasif. Bedah minimal invasif merupakan suatu tindakan bedah yang lebih meminimalkan luka sayatan dan rasa nyeri pada pasien. Bedah dengan teknik ini membuat risiko komplikasi yang lebih rendah dan masa pemulihan yang lebih singkat.Maka tak heran jika biayanya sangat mahal, karena menggunakan alat-alat bedah canggih yang berukuran kecil. Jika saja Kia tidak menerima penawaran Tuan Seto kala itu, mungkin saja operasi Ibu Tina tida

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 13

    Kemesraan Zidan dan Kia dilihat oleh beberapa pelayan di kediaman itu dari kejauhan, tak terkecuali Bertha. Wanita yang merupakan bibi dari Shakira asli itu merasa tidak senang dengan pemandangan yang ada di hadapannya itu."Anda pasti senang karena keponakan Anda sangat disayang oleh Tuan Muda Zidan, Bu," ucap salah satu pelayan yang bertujuan untuk mencari muka."Untung saja Nona Shakira cepat kembali. Cinta Tuan Muda Zidan kepadanya memang tak lekang oleh waktu. Sungguh romantis dan bikin iri," timpal pelayan yang lain.Mendengar komentar-komentar itu membuat Bertha naik darah. Ia merasa sangat kesal dan ingin marah. Para pelayan itu bagai menyiram bensin di tengah api yang sedang berkobar, menyulut amarahnya hingga menjadi lebih besar.

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 14

    Kia menelan saliva-nya sambil menatap Zidan. Ia sudah siap jika pria yang berada di hadapannya itu marah dan memakinya. Gadis berambut cokelat itu mencoba bersikap tenang agar tidak kelihatan kalau ia sebenarnya sangat takut."Sudah jelas pasti kamu amnesia." Zidan melengkapi kata-katanya yang sempat terhenti tadi. Tentu saja perkataannya itu membuat Kia membelalakkan matanya karena jauh dari ekspektasinya."Apa yang terjadi denganmu selama satu tahun belakangan ini? Apa ada alasan tertentu kamu menghilang?" tanya Zidan sambil memegang kedua pundak Kia. Kedua netra coklatnya menatap tajam manik mata berwarna senada milik lawan jenis di hadapannya.Kia bergeming. Ia bingung sekaligus linglung karena pertanyaan Zidan. Otaknya harus bekerja dua kali lebih keras karena harus memb

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 15

    Zidan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Meski hari ini ia tidak jadi jalan-jalan keluar area rumah bersama Kia, ia tetap merasa bahagia. Kebersamaannya dengan Kia tadi sudah cukup membuat hatinya berbunga-bunga. Mereka berencana untuk jalan-jalan esok hari dan Zidan sangat menanti hal tersebut. "Dia bilang ingin melihat bintang, tapi menjelang malam dia malah pulang," gumam Zidan sambil menatap langit-langit kamarnya. Ia tersipu saat mengingat kejadian romantisnya dengan Kia siang tadi. "Sepertinya bagus jika langit-langit kamar ini diberi tempelan bentuk bintang yang bisa berkilau dalam gelap." Suasana hati Zidan sungguh baik karena hanya kebahagiaan yang terpatri dalam pikirannya. Dirinya masih sangat merindukan Kia yang dikira Shakira walaupun belum ada s

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 16

    Kia terlihat duduk di salah satu bangku taman yang disediakan pihak rumah sakit. Saat ini ibunya masih belum sadarkan diri dan masih berada di ruang pemulihan. Gadis cantik bermata cokelat itu menatap langit yang dipenuhi oleh bintang. Sesekali ia mengulas senyuman memandang benda langit yang indah itu. "Sepertinya semua berjalan lancar. Lihat saja wajahmu cerah sekali," celetuk Harry yang tiba-tiba muncul di hadapan Kia. Kia terkejut dan langsung mendongakkan kepalanya. "Kak Harry bikin kaget saja!" protesnya. Harry mengambil posisi duduk di sebelah kanan Kia. "Apa yang sedang kamu lihat?" tanyanya penasaran. "Aku sedang melihat bintang, Kak."

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 17

    Pertama kalinya bagi Kia duduk dalam satu mobil bersama Zidan. Gadis bermata bulat itu merasa gugup sekaligus senang karena akan jalan-jalan dengan pria yang disukainya tersebut. Hatinya juga merasa lega sebab ibundanya dalam keadaan baik sehingga ia tidak khawatir saat menemani Zidan sampai sore nanti.Kia merasa jika pertemuannya dengan Tuan Seto adalah sebuah keberuntungan baginya. Bulan depan, ia bahkan bisa menjadi salah satu mahasiswi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Ayah dari Zidan itu pun sudah mengurus semua hal yang berhubungan dengan pendidikannya, mulai dari pemilihan kampus terbaik dan biaya pendaftaran serta semesternya."Wajahmu terlihat senang sekali. Apa sebegitu bahagianya kamu karena akan jalan-jalan denganku?" tanya Zidan yang sontak membuat lamunan Kia buyar.

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 18

    Ciuman Zidan makin liar dan menuntut. Kia yang sama sekali belum pernah mengetahui rasanya berciuman harus menelan pil pahit karena pengalaman pertamanya sungguh memilukan. Banyak yang bilang jika ciuman pertama adalah hal yang paling indah, tetapi hal itu tidak berlaku bagi Kia.Ciuman pertama gadis itu bak malapetaka baginya. Tubuhnya bahkan bergetar hebat dan pipinya sudah basah dengan cairan bening yang keluar dari ekor matanya. Sikap Zidan yang sungguh agresif membuat Kia hampir kehabisan napas. Suara isak tangis keluar dari bibirnya yang mungil, tentu saja reaksi Kia membuat Zidan mendapatkan kembali kewarasannya.Zidan melepaskan ciumannya perlahan. Kedua matanya menatap Kia yang terlihat sangat ketakutan. Hatinya seketika terenyuh sebab reaksi Kia yang di luar ekspektasinya. Ia lalu mengesah kasar dan mengacak rambutnya seperti

Bab terbaru

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 68 (END)

    Pernikahan Zidan dan Kia sudah berumur satu bulan. Sejak menikah, Zidan tetap saja sibuk dengan pekerjaannya di kantor sehingga ia belum sempat mengajak sang istri berbulan madu.Namun, esok hari pria berparas tampan itu berniat mengajak sang istri untuk bulan madu. Zidan ingin berlibur ke tempat yang indah dan menikmati kebersamaan dengan Kia tanpa ada yang mengganggu."Tumben hari ini kamu pulang cepat. Apa pekerjaan di kantor sudah selesai?" tanya Kia sambil meraih tangan Zidan dan menciumnya.Zidan yang baru keluar dari dalam mobil terlihat cukup lelah. Namun, begitu melihat Kia, lelahnya langsung hilang seketika."Aku ingin istirahat sebentar sebelum kita pergi bulan madu," jawab Zidan

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 67

    Part ini mengandung adegan dewasa, harap bijak bagi para pembaca meski nggak panas-panas amat adegannya, muehehe.***Di hari pernikahan Zidan dan Kia, Harry tidak hadir karena harus mengurus pertemuan bisnis dengan kolega yang berada di Singapura siang ini. Pria berperawakan tinggi itu hanya bisa mengucapkan selamat lewat panggilan video call.Pria yang bernama lengkap Harry Nugraha itu tersenyum tipis sambil menatap patung Merlion yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri. Ia turut bahagia karena akhirnya sang sahabat dan gadis yang sudah dianggapnya adik sudah menikah sekarang. Di dalam hatinya, Harry tulus mendoakan hubungan mereka.Rasa cintanya terhadap Kia sebenarnya belu

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 66

    Dua bulan kemudian...Persiapan pernikahan Zidan dan Kia sudah hampir mencapai sempurna, pernikahan yang tinggal menunggu hitungan jam itu digelar di salah satu villa milik keluarga Mahendra. Konsep yang diusung adalah outdoor penuh bunga karena Zidan memang sangat ingin menyenangkan calon istrinya itu. Pernikahan mereka tidak terbuka untuk umum, mereka hanya mengundang sanak saudara dan beberapa kolega bisnis yang dianggap dekat.Jantung Kia berdegup dengan kencang karena sebentar lagi ia akan melepas masa lajangnya. Penampilan Kia sangat cantik dengan gaun brokat berwarna putih tulang rancangan desainer kepercayaan keluarga Mahendra. Wajahnya pun terlihat sangat ayu dengan sapuan make up dari MUA terkenal, siapa lagi kalau bukan Andres.

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 65

    Satu bulan berlalu. Seperti yang dijanjikan kepada Zidan, Kia pun kembali ke kota tempat tinggalnya dulu. Empat bulan yang lalu ia meninggalkan kota ini karena ingin menghapus semua kenangan dan nasib buruk. Namun, kali ini ia kembali dengan harapan akan mendapatkan kebahagiaan.Kia datang bersama sang ibu. Meskipun Ibu Tina lebih menyukai tinggal di tempat mereka yang baru, kebersamaan dengan putrinya lebih penting. Diusianya yang sudah tidak muda lagi harapannya hanyalah kebahagiaan putrinya. Semenjak sang suami kabur, ia bahkan tidak berniat untuk menikah lagi. Luka cukup dalam membekas di hatinya setelah ditinggal tanpa pamit."Nak Zidan akan menjemput jam berapa? Mungkin dia sibuk, apa kita naik angkot saja?" saran Ibu Tina. Sudah hampir setengah jam mereka telah sampai di stasiun kereta. Namun, Zidan belum muncul jug

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 64

    "Kalian berdua ke mana? Kenapa tidak bawa belanjaan?" tanya Ibu Tina sambil mengernyitkan dahi.Zidan dan Kia saling memandang satu sama lain. Mereka berdua bak anak kecil yang sedang dimarahi oleh ibunya karena berbuat kesalahan. Namun, pada akhirnya Ibu Tina menyadari jika jari jemari mereka saling bertaut, wanita paruh baya itu pun tersenyum."Bagus ... kalian harus terus akrab begitu, ya!"Ibu Tina kembali masuk ke rumah dengan hati yang gembira. Ia senang jika pada akhirnya putrinya mendapatkan kebahagiaan. Sementara Zidan dan Kia masih terlihat bingung karena mereka belum mengatakan apa-apa."Kira-kira apa ibumu adalah cenayang? Dia bisa tau kalau kita sudah berbaikan," seloroh Zidan.

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 63

    Zidan mencuri pandang ke arah Kia saat sedang bersama gadis-gadis itu. Wajahnya terlihat semringah karena Kia tampak cemburu. Ternyata rencana Ibu Tina cukup efektif juga, tinggal ia yang menjalankan perannya dengan baik."Apa salah satu dari kalian ada yang mau jadi pacar Kakak?" gurau Zidan."Mau!!!" sahut ketiga gadis yang sedari tadi bersama Zidan.Zidan terkekeh karena mendapatkan reaksi sungguh di luar dugaan. Parasnya yang tampan seolah mampu menyihir para gadis. Namun, hal itu tidak begitu penting, yang paling penting adalah reaksi dari Kia.Benar saja, raut wajah gadis bermata cokelat itu terlihat sangat suram. Sudah jelas Kia memang tidak menyukai hal itu. Rasanya ia cemburu, tetap

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 62

    Hujan semalam cukup berlangsung lama. Setelah selama tiga jam menunggu akhirnya pun reda. Keadaan Zidan pun sudah lebih baik dan demamnya pun sudah turun. Semalaman, Kia bahkan tidak bisa tidur karena merawat pria yang dicintainya itu.Waktu kini menunjukkan pukul lima pagi. Karena kondisinya sudah lebih fit, Zidan memutuskan untuk bangun. Namun, ia malah melihat Kia yang tertidur sambil duduk di samping ranjangnya. Gadis itu merebahkan kepalanya di ranjang dan terlihat sangat lelap."Kamu pasti lelah telah merawat aku semalaman," gumam Zidan. Ia perlahan mengangkat tubuh bagian atasnya dan berusaha duduk.Zidan menatap wajah Kia yang sedang tertidur sambil tersenyum. Tangannya tanpa sadar mengusap lembut pucuk kepala Kia hingga gadis itu terbangun.

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 61

    Napas Kia seakan tercekat di tenggorokan saat melihat wajah Zidan yang begitu dekat. Namun, dengan tekad yang kuat, ia pun berhasil keluar dari dalam mobil.Zidan terlihat frustrasi dan akhirnya mengikuti Kia keluar. Ia sedikit berlari untuk mengejar Kia yang ingin sekali menghindarinya. Dengan cepat ia meraih pergelangan tangan gadis itu dan menariknya ke dalam dekapannya."Jangan seperti ini! Aku mohon!" pekik Zidan sambil memeluk Kia dengan erat.Kia yang masih dengan pendiriannya berusaha melepaskan diri dari pelukan Zidan. "Lepaskan aku! Kalau tidak, aku akan teriak!" ancamnya.Zidan hanya bisa pasrah dan melepaskan pelukannya. Seketika itu, Kia pun pergi meninggalkannya dan masuk ke ru

  • Lie In Love (Dusta Dalam Cinta)   Bab 60

    Kia memundurkan langkahnya karena masih merasa tidak percaya jika Zidan sedang berada di hadapannya. Namun, berulang kali ia mengerjapkan mata, tetap saja sosok Zidan masih berada tepat di depannya."Maaf! Saya adalah Vani." Kia yang tersadar mencoba mengelak dan menghindari Zidan. Seketika hatinya terasa nyeri karena melihat pria yang pernah mencampakkan dan berbuat kejam padanya tiga bulan silam."Iya ... kamu Vanilla Kiara, 'kan," ucap Zidan dengan suara yang begitu yakin. "Kamu bisa dipanggil Vani, Nilla, Kia atau Ara. Semuanya sama saja," imbuhnya kemudian.Kia tidak bisa menghindar lagi. Ia mencoba menenangkan rasa paniknya dan bersikap biasa saja.'Bagaimana bisa dia ada di sini?

DMCA.com Protection Status