Home / All / Let's Play With Me / KAU PEDULI?

Share

KAU PEDULI?

last update Last Updated: 2021-10-07 12:52:37

Suasana malam selalu identik dengan tidur. Malam hari, tepatnya pukul 10 malam sampai 2 pagi, kita bisa mendapatkan hasil tidur yang maksimal. Juga, bisa memproduksi hormon pertumbuhan dan perbaikan dalam tubuh dengan sempurna. Tetapi waktu tidur terbaik itu tak bisa Finn nikmati. Belum sembuh memar-memar di tubuhnya, kini dia harus menjalani magang di rumah sakit dan dipaksa begadang oleh shift malamnya.  

Kemarin setelah Finn dipukuli sampai babak belur, dia tidak pulang. Kondisi wajahnya tentu akan menghebohkan keluarganya. Hotel menjadi pilihannya untuk mengungsi. Karena tak melindungi wajahnya, bonyok-bonyok parah yang kini masih membekas di mata, mulut, juga pipinya. Untung dia adalah asisten dokter di ruang operasi, dengan masker yang menutupi wajah hancurnya yang mungkin bisa menakuti para pasiennya.

Setelah operasi yang dikerjakan sukses, Finn kini bisa beristirahat dan bisa memanfaatkan waktu untuk mengobati lukanya. Dia juga sudah mengganti bajunya dan

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Let's Play With Me   MAKAN MALAM

    Cora tengah bersiap-siap di kamarnya untuk pergi memenuhi undangan Shea. Setelah menembak seharian bersama Shea, yang berakhir kemenangan di pihak Shea, membuat ini sebagai hukuman. Hukuman untuk makan malam bersamanya. Shea juga bilang ada yang ingin dibicarakan bersamanya. Tentu saja kesempatan ini tidak akan disia-siakannya. Dengan begini, dia bisa sekalian mengajak Axel seolah ini adalah usahanya untuk mendekatkan Axel dengan Shea. Penampilannya sudah siap, kini dia menghampiri Axel di ruang TV. “Axel,” panggil Cora.“Hmm?” dehem Axel, dengan pandangan tak teralihkan dari TV.“Shea mengajakku makan malam. Kau mau ikut?” ajak Cora.Dengan senyuman lebar, Axel menyambut ajakan itu. Ternyata bualan yang dia berikan, menghasilkan juga. Misinya untuk mendekati Shea setelah lama berpisah, dilancarkan oleh Cora. “Tentu saja. Sekarang? Di mana?”"Di rumahnya. Sebentar, dia sudah mengirimkan alamatnya." Cora memb

    Last Updated : 2021-10-10
  • Let's Play With Me   PENYAMARAN

    Malam ini Cora sedang berada di salon, mencoba berbagai jenis wig. Itu dilakukannya agar penyamarannya berjalan dengan lancar. Penyamaran untuk menutupi identitasnya di meja judi Zero O’Clock. Tawaran Tn. Owen cukup membuat Cora tergiur. Selain untuk mencoba peruntungannya, pilihannya kali ini juga bisa menjadi langkah awal pemberontakannya pada semua penderitaan yang dirasakannya selama ini.“Bagaimana kalau begini?” tanya karyawati salon, di model rambut ketiga yang terpasang dirambut Cora. Rambut lurus panjang sepinggang dengan warna hitam dan ombre abu-abu di bawahnya, terlihat cocok untuk Cora.“Ya, aku suka ini.” Cora tampak berbeda sekarang. Dia yang memang sudah memiliki wajah cantik, kini menjadi sangat-sangat cantik. “Oh iya tolong berikan riasan yang membuat wajah asliku berbeda.”“Sepertinya dengan rambutmu sekarang, ini cocok untukmu.” Karyawati itu menunjukkan foto Lisa Blackpink di MV Money, me

    Last Updated : 2021-10-14
  • Let's Play With Me   DIA MENEMUKANNYA

    Sebuah belaian lembut berusaha membangunkan Cora. Belaian yang berasal dari tangan halus Ny. Beatrice. Namun bukannya bangun dengan tenang, Cora malah terperanjat kaget dari tidurnya. Di otaknya, dia masih mengingat kasarnya perlakuan Axel. Apalagi ditambah ancaman yang tadi malam Tn. Edgar berikan, sampai terbawa mimpi. Ancaman yang dia dapat karena berani masuk ke kehidupannya. Tn. Edgar dengan tegas menyuruh Cora jauh-jauh dari Finn terutama Ny. Beatrice. Belum jelas, apa alasan Semua ancaman itu diberikan pada Cora."Hey, tenanglah. Apa aku terlalu keras membangunkanmu?" tanya Ny. Beatrice khawatir."Tidak apa, aku hanya mimpi buruk tadi," kata Cora sambil terkekeh.Ny. Beatrice terus membelai lembut rambut Cora mencoba menenangkan gadis yang akhir-akhir ini mencuri perhatiannya. Entah kenapa, tatapan mata Ny. Beatrice yang begitu tenang membuat Cora percaya untuk menceritakan masalah yang sedang ia tutupi."Suamimu tidak suka aku terlalu dekat dengan

    Last Updated : 2021-10-17
  • Let's Play With Me   CORA ATAU HAZEL

    Cora sangat ketakutan melihat degup jantung ayahnya yang terhenti itu. Sebisa mungkin dia berusaha melepas cekalan tangan Axel yang tak kunjung berhasil. “Axel apa kau gila?! Ayah!!!” Tak henti dia terus berusaha melepaskannya sampai dia menghentak-hentakan kakinya ke tanah mengharap Axel mau melepasnya.“Ini terakhir, Cora. Jangan dekat-dekat dengan keluarga Finn. Percuma saja, kau tidak akan mendapat pertolongan apapun.” Setelah membisikkan itu, Axel melepas tangan Cora.Tanpa pikir panjang, Cora langsung berlari keluar mencari bantuan dokter. Beruntung dia bisa langsung bertemu dengan salah satu suster dan dengan cepat dokter datang untuk memberikan pertolongan.Cora baru bisa bernapas lega ketika Tn. Owen kembali kondusif. Sedari tadi jantung Cora terasa hampir copot melihat layar pendeteksi detak jantung (elektrokardiogram) yang beberapa menit hanya memunculkan garis lurus panjang. Air matanya juga tak henti-h

    Last Updated : 2021-10-19
  • Let's Play With Me   HAMBATAN

    Finn kini sedang memperhatikan Cora yang duduk sambil melamun di perpustakaan. Tekadnya untuk membantu Cora mulai goyah karena urusan pribadinya yang juga ikut terseret karenanya. Ia tak bisa memilih di antara Hazel atau Cora. Entah kenapa Finn ingin terus memperjuangkan Cora dan rela mengesampingkan hubungannya dengan kekasihnya. Tapi dia juga tidak bisa berhenti begitu saja karena sudah sejauh ini. Dia kemudian berjalan menghampiri Cora, berniat menjelaskan rencananya.Belum sampai Finn duduk di hadapan Cora, gadis itu malah langsung bangkit dari duduknya lalu pergi seperti menghindar darinya.“Cora!” panggil Finn mencoba menghentikan langkah Cora. Tapi gadis itu malah melangkah lebih cepat.Merasa Finn tetap mengejarnya, kini Cora berlari kencang agar tak tertangkap oleh Finn. Tak menyerah, Finn juga ikut berlari. Kaki Finn yang memang lebih panjang dari kaki Cora, membuatnya bisa meraih tangan Cora sekaligus menahannya agar tak kabur

    Last Updated : 2021-10-22
  • Let's Play With Me   KERETA

    Cora terbangun kaget karena tarikan dari Axel yang membuat tubuhnya yang tadi terlentang di kasur menjadi posisi duduk. Terbangun secara tiba-tiba itu, pasti meninggalkan efek pusing karena raga yang belum sepenuhnya siap. Dia masih mencoba mengumpulkan nyawanya sambil mengerjapkan matanya beberapa kali. “Aku tak perlu menjelaskan lagi, kan?” kata Axel santai lalu berjalan ke luar kamar. Apalagi kalau bukan sebagai korban judi.Cora juga tak banyak bertanya. Setelah mendapatkan kembali kesadarannya, dia langsung bangkit dari kasur dan berjalan mengekor pada Axel. “Kenapa kau menginginkan Shea?” tanya Cora di sela-sela langkahnya yang kini sudah menuruni tangga pertama menuju lantai 3.“Karena aku menyukainya. Tapi bukan berarti kau bisa memanfaatkan itu untuk melawanku. Aku tak akan goyah meskipun kau mengancam akan menyakiti Shea.”Cora terkekeh. “Kenapa kau malah berpikir seperti itu?”

    Last Updated : 2021-10-24
  • Let's Play With Me   RENCANA

    Setelah obrolan singkat bersama Finn di UKS tadi, Cora memutuskan untuk pulang sendiri. Obrolan itu juga menjadi lampu hijau untuk menjalankan rencana Finn dengan catatan tak memberitahukan detail rencana itu pada Cora."Kau masih di sini?" heran Cora ketika melihat Max masih berada di gerbang kampus."Ya, kau pulang naik apa?" tanya Max sambil melihat sekeliling memastikan Cora tidak dijemput oleh siapapun.Cora semakin mencurigai Max. Ini bukan kebetulan lagi. Kalau dihitung-hitung sudah 5 jam lebih di kampus. Hanya orang bodoh yang rela menunggu selama itu. Pasti Max memang dikirim untuk memata-matainya. “Kau mengenalku sebelumnya?” tanyanya menyelidik. Ini seperti buah simalakama. Kalau dia langsung menembak dengan menyebut nama Tn. Warren, dia takut kalau Max memang tak mengenalnya dan malah mengetahui keterlibatannya di perjudian Zero O’clock. Tapi, dia juga curiga dengan kehadiran Max sekarang.“Tentu saja,” jawa

    Last Updated : 2021-10-27
  • Let's Play With Me   BERDEBAR

    Suasana kampus, kini sudah mulai sepi karena hari yang sudah menginjak sore. Sementara mahasiswi bernama Cora, masih harus menghabiskan banyak waktu lagi di kampus ini. Dia sedang sibuk mencari jawaban di buku tebal untuk menyelesaikan tugas dari dosennya yang harus ia kumpulkan besok pagi. Dan hari ini, Axel juga memintanya untuk menjadi korban judi. Mau tak mau dia harus menyelesaikannya hari ini juga. "Astaga... Kenapa jawabannya panjang semua. Huaam..." keluh Cora sambil menguap. Ia baru mengerjakannya setengahnya namun, dia sudah sangat mengantuk dan bosan. Ini pasti efek dari tubuhnya yang karena belum mengkonsumsi cafein juga tak ada lagu retro yang masuk ke gendang telinganya. Walkman-nya yang tertinggal di rumah, membuatnya tak bisa mengalihkan rasa bosannya.Ting!Sebuah pesan, masuk ke ponsel Cora. Dia langsung membaca pesan yang ternyata itu dari Finn.‘Kau di mana? Ada yang ingin kukatakan.’ ~ FinnCora berdecak

    Last Updated : 2021-10-29

Latest chapter

  • Let's Play With Me   PENYERAHAN BUKTI

    “Siapa yang menolongmu?” tanya Ny. Beatrice pada Axel. Dia datang karena Rexy yang meneleponnya. Kalau tidak ada Ny. Beatrcie mungkin sampai pagi Cora masih memberontak sambil menangis kencang. Hanya ibunya yang bisa menenangkan Cora.“Tn. Edgar,” jawab Axel.“Edgar?” kaget Ny. Beatrice mendengar nama mantan suaminya itu. “Apa tujuannya?”“Entahlah. Saat setengah tubuhku sudah terkena api karena di bakar oleh Shea, tiba-tiba ada yang masuk sambil menyemprotkan alat pemadam kebakaran. Ternyata dia adalah Tn. Edgar. Setelah aku diobati dan tubuhku membaik, dia menyelamatkanku karena dia menganggapku sebagai anaknya. Itu agak aneh tapi, memang begitu,” jelas Axel, sesuai kejadian sesungguhnya.Ny. Beatrice sangat malas mendengar nama Tn. Edgar yang ternyata masih ada di sekeliling mereka. Dia sudah tidak bisa lagi mempercayai mantan suami

  • Let's Play With Me   AXEL MASIH HIDUP?

    “Sakha ditemukan tertembak di cafe-nya. Siapa yang menembak masih dalam penyelidikan karena tidak ada rekaman CCTV. Kenapa?” tanya komandan polisi bername tag ‘Edgar’.“Sakha itu anak buah Tn. Warren. Aku sangat yakin kematiannnya juga sangat berhubungan dengan dia,” duga Axel. Dia sengaja datang ke kantor polisi yang sedang menyelidiki kasus kematian Sakha. Kebetulan yang mengomandani kasus itu adalah Tn. Edgar. Kini mereka sedang berdebat di ruangan komandan Edgar.“Apa yang kau bicarakan? Permainan itu sudah selesai dan sudah diambil alih oleh Cora. Sebaiknya kau membantuku menemukan di mana tempat baru perjudian itu,” kata Tn. Edgar membantah dugaan Axel.“Tn. Warren tidak akan semudah itu melepas bisnis besarnya. Pasti dia sedang merencanakan sesuatu,” kata Axel menekankan dugaan yang pasti terjadi itu.“Bisa kau jelaskan ap

  • Let's Play With Me   MELIHAT SENJA

    Ny. Beatrice kembali dengan membawa makanan sehat. Dia memilih menu ayam dengan sandwich. Ibu hamil memang harus menjaga makannya untuk kesehatan bayinya. “Sayang, ayo turun, makanannya sudah datang!” panggil Ny. Beatrice dari bawah.“Ibu! Tolong aku!” sahut Cora dari atas.Ny. Beatrice sangat khawatir dan langsung berlari ke atas. “Astaga… Kalian sudah baikan rupanya,” kaget Ny. Beatrice ketika melihat anak dan menantunya sedang berpelukan. Tidak, yang benar Rexy sedang memeluk Cora seerat-eratnya.“Ibu, dia membuatku sesak napas,” keluh Cora.Ny. Beatrice terkekeh. “Nanti lagi bermesraannya. Sekarang makan dulu.”“Ayo makan, sayang.” Rexy langsung menggendong Cora membawanya turun ke meja makan.“Aku bisa jalan sendiri, Rexy!” Cora masih terus mengomel.&

  • Let's Play With Me   DITERIMA

    Cora baru membuka matanya saat hari sudah memasuki siang hari. Saat dia hendak mengucek matanya yang tertutup bunga tidur, namun tangannya tertahan kain yang terikat di ujung sandaran kasur. Jangankan mau memukul perutnya lagi, mengangkat tangannya saja sangat susah. “Astaga…” keluhnya. Cora kemudian menyisir pandangan dan menemukan Rexy yang sedang tidur di sofa tak jauh dari ranjang. “Rexy!” panggilnya.Rexy masih tidur. Suara Cora tadi ternyata tidak berhasil masuk ke telinga Rexy.“Rexy!” Kali ini Cora menambah volume teriakannya.Akhirnya Rexy mendengar panggilan itu dan membuatnya terbangun . Dia menegakkan duduknya dan langsung melihat Cora. “K-kenapa?” tanyanya canggung.“Lepaskan tanganku,” pinta Cora.“Kau tidak boleh memukul perutmu lagi,” larang Rexy.

  • Let's Play With Me   KEHAMILAN YANG MENDADAK

    5 menit, tentubukan waktu yang lama untuk di tunggu.Mereka sudah mendapat hasildari test pack itu. 2 garis biru terlihat jelas pada alat itu.Ny. Beatrice tidak tahu harus menempatkan dirinya bagaimana. Haruskah senang atau malah sedih?“Apa? Aku tidak hamil, kan?” tanya Cora berharap rahimnya masih kosong.“Kau, hamil sayang,”jawab Ny. Beatrice.Rexy tersenyum lebar mendengarnya. Dia akhirnya berhasil mengikat Cora sepenuhnya.Berbeda dengan Cora yang langsung mematung mendengar perkataan itu. Bukan mimpi, janin bayi memang mengisi rahimnya sekarang. Ia tidak mau harapan untuk bisa bersanding dengan pria lain hilang karena hal ini. Kembali lagi, dia tidak mau seumur hidup bersama Rexy seperti ketakutannya selama sebulan pernikahannya ini. Hal lain yang membuatnya tak bisa menerima kehamilannya adalah nama Max yang masih terukir di

  • Let's Play With Me   PERTEMUAN DENGAN IBU MERTUA

    Satu bulan kemudian“Kapal pesiarnya sudah jadi bu. Kau mau melihatnya?” tawar Finn.“Tentu saja.”Finn dan Ny. Beatrice langsung berangkat ke pulau yang waktu itu Cora dan Rexy datangi, menggunakan mobilnya. Seusai 5 jam perjalanan darat dan 30 menit perjalanan laut, mereka telah sampai. Di sekitar pulau itu sudah ada kapal pesiar yang sangat mewah terparkir. Tak hanya itu ada beberapa kapal kecil dan jet ski yang nantinya akan digunakan juga untuk penyerangan.“Kau mau mulai dari mana?” tanya Finn yang sudah naik ke kapal pesiarnya.“Ruang senjata dulu,” pinta Ny. Beatrice.“Ayo, itu ada di lantai bawah.” Finn menuntun ke sebuah pintu yang bisa mengakses ke lantai paling bawah. Biasanya ruangan itu digunakan untuk menyimpan sekoci darurat, tapi kali ini ruangan itu digunakan untuk menyimpan banyak

  • Let's Play With Me   RAHASIA BESAR

    *Flashback“Jangan ikut campur. Mulai sekarang kau harus tetap di rumah. Bagaimanapun caranya kau harus lulus karena aku sudah memilihkan kampus terbaik di Australia untuk S2-mu.”“Apa maksudmu? Kau memintaku melepas Cora begitu saja setelah merenggut semua keluarganya?”“Shea…”“Kau lupa? Kita sudah membunuh kakaknya!”“Ini demi kebaikanmu.” Kemudian 2 orang bodyguard datang lalu berdiri di samping kanan dan kiri Shea.“Apalagi ini?”“Mereka akan mengikutimu setiap kau keluar rumah untuk ke kampus. Kau tidak boleh kemana-mana selain ke kampus. Mana ponselmu?”“Kau juga mau men

  • Let's Play With Me   SANGAT MANIS

    Cora, Rexy, dan Finn tak menghabiskan banyak waktu, hanya mengobrol sebentar sekedar menjelaskan sedikit cara yang akan dilakukan nanti. Setelah 2 jam, Cora dan Rexy pamit pulang sedangkan Finn masih ingin di markas snipernya. Perjalanan dengan perahu selama 30 menit juga 5 jam perjalanan dengan mobil membuat mereka baru sampai saat malam hari sekitar jam sepuluhan.Sebelum ke apartemennya, Rexy memang sudah berencana untuk mampir ke cafe judi. Tetapi melihat Cora masih tertidur pulas, membuatnya tak tega membangunkannya. Akhirnya dia menggantikan Cora untuk mengatur kaset-kasetnya.“Kau, bukannya pemain ya?” bingung Yoland melihat ada pengunjung yang sudah datang padahal masih belum waktunya.“Aku sekarang sudah menikah dengan Cora. Dan Cora sedang tidur jadi aku yang akan mengatur kasetnya,” jawab Rexy.“Oh Cora sudah menikah. Kalau begitu silahkan masuk.” Yoland

  • Let's Play With Me   REXY MARAH

    Masalah yang satu persatu mencuat, semakin membuat Finn pusing. Di sangat menyesal menghilang sesaat untuk memberikan pelajaran pada Cora. Perbuatan cerobohnya membuat sang adik kembali merasa menderita. “Cora ternyata sudah menikah. Tapi Cora sepertinya tak menginginkan pernikahan itu terjadi,” ungkap Finn menceritakan kondisi Cora sekarang kepada ibunya. Mereka sedang berada di tepi kolam renang di rumah Ny. Beatrice. “Kenapa menikah kalau Cora tidak mau?” heran Ny. Beatrice.“Alasan dari keduanya sangat membingungkan. Rexy bilang diancam Axel dan Cora bilang dia menikah untuk mendapat perlindungan. Tapi Cora terlihat sangat sedih. Aku sempat melihat matanya sangat lebam,” jelas Finn sambil mengingat wajah Cora setelah dia bilang sudah memiliki suami.“Aku jadi penasaran dengan Rexy, itu.”“Kau mau bertemu?”

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status