Home / Romansa / Let Me Go, Mr. CEO! / 72. The Wedding

Share

72. The Wedding

Author: Black Aurora
last update Last Updated: 2025-03-02 09:38:11

Rasanya seperti mimpi.

Menjadi seorang istri dari Jaxton Quinn? Benarkah?

Audriana menatap sosok menakjubkan yang berdiri di sampingnya, yang berulangkali memberikan senyuman yang biasanya sangat mahal keluar dari bibirnya.

Namun malam ini, Jaxton terlihat terlalu bahagia dan sebuah senyuman yang sangat jarang terpulas di bibirnya kecuali untuk Audriana pun kini terus ia berikan kepada semua orang, yang menyalami dan memberikan selamat kepadanya.

Sebuah dekapan hangat di pinggangnya membuat Audriana tersenyum kepada lelaki bermanik zamrud yang melakukannya kepadanya.

"Kamu capek, Baby?" Jaxton memberikan kecupan singkat namun hangat di kening Audriana. "Mau istirahat saja?"

Audriana menggeleng. Sudah puluhan kali Jaxton menanyakan hal itu sepanjang malam ini. Ia terlalu cemas mengingat kondisi Audriana yang sedang mengandung anak mereka.

"Aku baik-baik saja, Jaxton. Sangat baik," sahut Audriana.

"Aku hanya merasa seperti sedang bermimpi. Benarkah aku menikah dengan Jaxton Quin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Let Me Go, Mr. CEO!   73. Menemui Masa Lalu

    Seorang lelaki yang sedang terikat di atas kursi dengan pipi lebam dan kening berdarah, terpampang di dalam foto yang dikirimkan seseorang kepada Kania. Dan yang membuat detak jantungnya serasa lepas dari rongga dadanya adalah karena lelaki itu adalah ayahnya. [Jika mau ayahmu selamat, datanglah ke alamat dimana dulu kamu pernah bekerja, Kania. Kamu masih ingat kan, cantik?] Sederet pesan yang muncul di layar ponselnya membuat keringat dingin menitik di keningnya. Ya Tuhan, apa lagi ini?? Kenapa Ayah selalu saja membuat masalah?? [Aku tak peduli. Dia bukan Ayahku lagi], adalah balas pesan dari Kania. Meskipun terkesan angkuh, namun sesungguhnya Kania mengetik pesan itu dengan jemari yang bergetar hebat. Rasanya ingin sekali ia menangis sekaligus berteriak, untuk menyuarakan frustasinya kepada lelaki yang tak pernah berubah itu! Sebuah suara denting balasan pesan membuat Kania buru-buru membacanya. [Baiklah, cantik. Kalau begitu akan kupotong tubuh 'bukan ayahmu' ini, dimulai

    Last Updated : 2025-03-02
  • Let Me Go, Mr. CEO!   74. Jati Diri

    "Maaf, tapi aku sudah memiliki kekasih," tolak Kania yang dengan berani menantang tatapan tajam Bara yang seakan menguliti dirinya. Bara terkekeh pelan melihat mantan kekasih yang masih ia inginkan untuk menjadi kekasihnya kembali itu.Sejak dulu, wanita mungil berparas cantik ini memang terkenal pemberani. Masih teringat di kepalanya saat pertama kalinya Kania bekerja di night club miliknya.Baru hari pertama bekerja, gadis itu sudah membuat kehebohan dengan menginjak kaki dan menendang bagian vital salah satu pengunjung night club yang hendak melecehkannya. Dari kasus ini akhirnya terbukalah kelakuan si pengunjung, yang ternyata sudah sangat sering melecehkan para waiter wanita di night club milik Bara. Selama ini mereka bungkam karena takut pada ancaman si pelaku. Ia pun langsung menindak tegas, dengan mem-black list si pengunjung yang membuat para karyawannya resah. Sejak saat itulah mereka berdua menjadi dekat. Bara mengagumi bagaimana tubuh semungil ini ternyata menyimpan

    Last Updated : 2025-03-02
  • Let Me Go, Mr. CEO!   75. Kamu Dan Aku

    "Geo! Turunkan akuu!!" Kania menjerit-jerit di sepanjang jalan, saat Geovan yang masih saja menggendongnya di bahu. Ia bertekad akan terus menjerit membuat keributan agar lelaki itu malu dan akhirnya mau menurunkannya. "Teruslah menjerit, aku tidak akan peduli," ucap Geovan santai, yang masih tetap membawa Kania di bahunya menuju parkiran mobil. Sesampainya di dalam mobil, Geovan tidak mendudukkan Kania di kursi penumpang depan, melainkan membawanya ikut duduk di pangkuannya di bagian pengenudi. Setelah menyalakan mesin dan AC, lelaki itu pun menatap manik bening kekasihnya yang telah lembab oleh air mata. "Kamulah yang meminta kita untuk putus, tapi malah kamu sendiri yang menangis," cetusnya sambil mengusap cairan bening itu menggunakan ibu jarinya. "Jangan sedih, kita tidak akan pernah putus apa pun yang terjadi," godanya dalam senyum yang tersemat di bibirnya. "Seharusnya kamu pergi! Aku sudah berkata dan bersikap kasar sama kamu, Geo! Kenapa kamu masih tidak mau pergi jug

    Last Updated : 2025-03-02
  • Let Me Go, Mr. CEO!   76. Versus Mantan

    "Masih belum ketemu juga?!"Kania memberengut sebal mendengar protes Geovan. "Ish! Daripada ngoceh melulu, mending kamu bantuin aku," desisnya gemas.Sudah hampir setengah jam Kania mencari-cari cincin berlian dari Geovan yang sebelunya ia lempar karena terbawa emosi.Cincin itu terpental dari tubuh Geovan, dan terperosok ke semak-semak di antara tanaman beraneka macam warna di dalam taman itu.Dan bukan ia tidak mau membantu, hanya saja mencari benda sekecil itu bagi Geovan akan membuang-buang waktu dan tenaga saja. Di siang hari saja akan susah menemukannya, apalagi malam hari seperti ini."Ck! Sudah kubilang biarkan saja. Akan kubelikan cincin yang jauh lebih bagus dari sebelumnya, Sayang! Sudahlah, ayo kita pulang!" Decak Geovan tak sabar. Hari sudah semakin malam, dan kekasihnya yang keras kepala ini masih saja bersikukuh menemukan cincin yang tadi ia buang.Tentunya akan sangat sulit menemukannya di antara tanaman lebat, ditambah suasana yang gelap."Yang benar saja! Masa cinc

    Last Updated : 2025-03-03
  • Let Me Go, Mr. CEO!   77. Lawan Seimbang

    Geovan turun dari mobilnya dengan pandangan awas yang menyapu ke sekelilingnya. Untuk ukuran sebuah night club, The Loud Forest milik Bara ternyata cukup lumayan juga. Tempat parkir kendaraannya dipenuhi mobil dan motor yang bisa dipastikan adalah pemilik dari para pengunjung club. Dua orang sekuriti mendekatinya untuk memeriksa tubuhnya, lalu mereka membawa Geovan masuk ke dalam night club untuk menuju lift yang terletak di sudut dekat pintu masuk. Gema bising musik yang menghentak menyambut gendang telinga Geovan, tatkala ia berjalan menyusuri koridor menuju kotak besi yang menempel di dinding tersebut. Suara seruan-seruan tertahan yang berpadu denting gelas serta aroma minuman keras pun menjadi ciri khas sebuah klub malam yang cukup ramai tersebut. Geovan dibawa masuk ke dalam lift yang ternyata menuju ke lantai atas. Ketika pintu besi itu terbuka, Geovan pun melangkah keluar tanpa didampingi oleh dua orang sekuriti tersebut. Ia melihat sebuah pintu ganda di ujung lorong, d

    Last Updated : 2025-03-03
  • Let Me Go, Mr. CEO!   78. Apa Dia Menyakitimu?

    DRRTD!! Audriana terbangun ketika mendengar suara getar suara ponsel. Sekilas ia pun melirik jam di dinding. Jam 2 dinihari?? "Jaxton, ponselmu bunyi." Audriana berusaha membangunkan lelaki yang telah menjadi suaminya itu, dengan menyapukan jemari lentiknya di sepanjang pipi berkulit pucat khas warga asing milik Jaxton. Jaxton hanya menjawab dalam gumanan tak jelas, lalu malah makin mempererat pelukannya di tubuh lembut istrinya alih-alih bangun. Audriana pun berdecak sebal. Suara getaran ponsel itu sangat mengganggunya. Kehamilan yang mulai memasuki trisemester kedua ini terkadang membuat perutnya mulai terasa penuh, hingga ia agak kesulitan tidur dengan nyenyak. "Hubby, wake up!" Karena gemas melihat Jaxton yang tak jua bangun, Audriana pun mengecup bibir suaminya itu. "Suara ponselmu mengganggu tidurku," keluh wanita itu. Mendapatkan rejeki berupa kecupan lembut di bibirnya, membuat Jaxton pun sontak terbangun. "Kiss me again, baby." "Angkat dulu teleponnya." "Cium dulu,

    Last Updated : 2025-03-03
  • Let Me Go, Mr. CEO!   79. Caranya Yang Benar

    "Apa benar dia menyakitimu? Apa benar dia... merampas hal yang selama ini telah kamu jaga baik-baik??" Tanya Geovan sendu dengan hati yang berat. ***FLASHBACK BEBERAPA JAM SEBELUMNYA, SAAT KANIA MASIH BERADA DI NIGHT CLUB MILIK BARA*** "Jangan terkejut, Cantik. Karena sesungguhnya Geovan kekasihmu itu hanyalah seorang penipu ulung." "Apa maksudmu?!" Sentak Kania kesal. Bara terkekeh pelan sambil meraih sebuah ponselnya dari saku, mengutak-atiknya untuk beberapa saat, sebelum Kania mendengar nada berdenting pelan di ponselnya. "Aku mengirimmu beberapa foto tentang Geovan. Kamu harus tahu siapa dia sebenarnya, Kania. Orang yang sudah melamarmu itu sesungguhnya telah berselingkuh di belakangmu!" Kania membelalak lebar ketika melihat gambar yang terpampang di layar. Ada beberapa foto yang membidik Geovan yang sedang berjalan sendirian memasuki sebuah hotel, lalu foto selanjutnya terlihat seseorang yang berada di samping Geovan dan sepertinya mereka terlibat obrolan yang seriu

    Last Updated : 2025-03-04
  • Let Me Go, Mr. CEO!   80. Strawberry Ice Cream

    Kania terbangun dengan tiba-tiba, ketika mendengar suara alarm dari ponselnya yang berbunyi nyaring. "Iyaaa... bentaar!! Yang punya rumah masih belum on ini, weeey!!" Teriaknya kesal, mengira bunyi alarm adalah suara bel pintu rumah kontrakannya. Kedua netranya pun sontak membulat, ketika menyadari kalau dirinya tidak berada di rumah kontrakannya yang sempit, melainkan berada di apartemen Geovan. Seketika ia menepuk keningnya sendiri. Bodoh!! Kenapa bisa lupa kalau semalam ia menginap di apartemen mewah ini?? Walaupun sebenarnya Kania juga 'dipaksa' untuk menginap oleh calon suaminya itu, dengan dalih agar Geovan merasa yakin kalau dirinya baik-baik saja. Dih, modus! Kania membenarkan pakaiannya yang terbuka di bagian dada, sambil meringis melihat beberapa tanda merah yang memenuhi kulit putihnya di sana. Semalaman Geovan benar-benar mencium bibirnya habis-habisan. Lalu setelah puas, ia malah membuka kancing kemeja Kania dan melanjutkan kecupannya di sana. Ampun. Untung saja s

    Last Updated : 2025-03-05

Latest chapter

  • Let Me Go, Mr. CEO!   Extra Part 1

    "Maaf, jadi kamu yang menyetir." Geovan berucap seraya menyandarkan tubuhnya dengan lemas di kursi penumpang. Kedua matanya terpejam rapat, napasnya masih pendek-pendek dan keringat dingin membanjiri di sekujur tubuhnya, membuat kemeja hitam yang ia kenakan terasa lengket di kulitnya. Kania yang sedang fokus menyetir pun menoleh ke arah suaminya seraya tersenyum maklum. "Nggak apa-apa. Kamu kan lagi sakit," sahutnya. "Udah, tidur aja dulu. Kepala kamu masih pusing kan? Nanti kalau sudah sampai rumah, aku bangunin deh." Geovan hanya mengangguk pelan, dengan mata yang masih menutup. Bukan hanya kepalanya saja yang pusing, tapi perutnya pun terasa mual seperti diaduk-aduk. Eugh. 'Tadi aku makan apa sih??' keluhnya dalam hati. Rasanya tak ada yang aneh, karena Geovan baru mengisi perutnya dengan sarapan tadi pagi, sebelum ia buru-buru berangkat lebih dulu ke kampus Kania untuk memberikan kejutan pada istrinya. Dan siang ini ia juga belum makan apa pun, karena Audriana yang ma

  • Let Me Go, Mr. CEO!   90. The Ending

    "Baby! Kamu pendarahan!" Suara Jaxton yang terdengar penuh getaran kecemasan pun adalah yang terdengar selanjutnya, tak pelak membuat semua orang menatap ke arah suami istri itu dengan penuh rasa ingin tahu. Tak menunggu lama, lelaki bule bernetra zamrud itu pun segera membopong istrinya. "Tunggu! Aku ikuut!!" Kania berteriak dan menarik tangan suaminya untuk mengekori Jaxton yang terus berlari membawa Audriana di dalam dekapannya. "Minggir!" Desis Jaxton geram ketika beberapa orang mengabadikan momen itu ke dalam ponsel mereka sehingga menghalangi jalan keluar. "Jaxton, tunggu. Pakai helikopterku saja," ucap Geovan tiba-tiba sambil menunjuk ke arah rooftop gedung. Kania pun mendelik ke arah suaminya. Dia saja tadi berangkat ke venue acara dengan bermacet-macetan di jalanan kota Jakarta, sementara suaminya dengan santainya naik helikopter?! Menyebalkan. Jaxton mengangguk, seraya mengutuk dirinya sendiri kenapa tidak berpikiran untuk menggunakan helikopter juga. Akan jauh le

  • Let Me Go, Mr. CEO!   Note (gratis)

    Halo, teman-teman. Author di sini cuma mau menginfokan, bahwa buku ini sebenarnya sudah tamat ya. Namun, aku mau menambahkan beberapa Extra Part di buku ini juga, dan untuk mulai terbit kapan masih belum tahu ya, hehe. Karena aku masih fokus menulis buku baru, The Sexy Stranger (udah baca belum? Btw, untuk kisah Geandra dan Jordan, bukunya sudah ada dan sudah tamat, namun ada di aplikasi lain yang tidak bisa aku bawa ke sini, karena di sana kontrak eksklusif, maaf yaa 🙏🤗 kalau masih mau tanya2, boleh langsung aja DM aku di blackauroranovels ya. Oh iya, judul buku Gea-Jordan adalah : Enemy In Love. Baiklah, terima kasih sudah membaca buku Let Me Go, Mr. CEO, makasih untuk ulasan dan gems-nya juga. Love kalian semua. -Black Aurora-

  • Let Me Go, Mr. CEO!   89. Yang Tak Terduga

    ***LIMA BULAN KEMUDIAN*** Saat ini Kania sedang berada di podium di atas panggung, berdiri dengan penuh percaya diri di depan ribuan peserta wisuda. Sebagai mahasiswi dengan nilai IPK tertinggi, dirinya diminta untuk mewakili Fakultas Psikologi untuk memberikan pidato perpisahan. Manik beningnya menatap ke seluruh penjuru dan memberikan kalimat-kalimat motivasi, sebelum akhirnya ia pun menyudahi pidatonya yang diiringi oleh tepukan riuh dari para peserta wisuda serta keluarga yang mendampingi. "Kamu keren banget!" Seru Audriana dengan wajah yang berseri-seri sembari memeluk Kania hangat. Wanita yang kini kehamilannya telah memasuki tri semester akhir itu pun kemudian kembali duduk bersama Kania di kursi, bersama Jaxton yang berada di sampingnya. Kedatangan suami istri selebriti ini sempat membuat heboh pada awalnya. Bahkan pihak unversitas yang tidak tahu bahwa salah satu mahasiswinya telah mengundang seorang CEO agensi artis beserta istrinya, yang tak kalah tenar dari artisnya

  • Let Me Go, Mr. CEO!   88. Menikah

    Kania terkagum-kagum mengamati bagaimana Geovan dengan aura CEO-nya yang bersinar itu memberikan setiap perintah kepada anak buahnya. Dan gadis itu pun takjub saat mengetahui bahwa persiapan pernikahan 'dadakan' mereka telah siap hanya dalam empat jam! Geovan benar-benar mengerahkan segala sumber dayanya sebagai CEO untuk mewujudkan apa yang ia inginkan dalam waktu yang terbilang sangat singkat, sebuah perayaan yang digelar di rumah milik keluarga Aditya. "Maaf karena cuma bisa memberi pernikahan yang sederhana, Sayang. Aku hanya ingin kita sah sebagai suami istri. Untuk perayaan yang lebih maksimalnya akan diselenggarakan bulan depan. Is that okay?" Suara maskulin Geovan dan belaian lembutnya di puncak kepala Kania membuat gadis itu pun sontak meleleh. Gimana nggak makin jatuh cinta coba? Dan yang dibilang 'sederhana' bagi si sultan blasteran Korea itu saja sudah menghabiskan dana hampir 5 milyar! Meskipun diadakan di rumah, namun tetap saja semuanya begitu mewah. Taman lu

  • Let Me Go, Mr. CEO!   87. Lelah Selalu Mengalah

    "Sakit ya?" tanya suara maskulin yang mengalun lembut itu. Kania menggigit bibirnya kuat-kuat untuk menahan nyeri luar biasa di bagian bawah tubuhnya. Cairan bening yang tumpah di wajahnya sebagai bukti, betapa dirinya berusaha menahan semua kesakitan itu, dan yang juga membuat Geovan tidak tega. "Mau kuhentikan?" Bisik lelaki itu sambil mengecup kedua kelopak mata Kania yang basah. "Tidak, lanjutkan saja. Semua rasa sakit ini adalah hakmu," sahut Kania lembut. Meski sakitnya seperti ada yang memotong tubuhnya menjadi dua dengan pisau, tapi Kania lega karena kini dirinya yang utuh, telah dipersembahkan untuk satu-satunya lelaki yang ia inginkan dan berhak mendapatkannya. Geovan mengecup lembut bibir sewarna jingga itu dengan penuh perasaan cinta, yang serasa tumpah ruah hanya untuk Kania.Meskipun Kania menangis kesakitan, but it feels magical. Penyatuan cinta mereka terasa indah bagi Geovan yang sudah sejak lama mendambanya. Kania yang manis, Kania yang lucu, Kania yang selalu

  • Let Me Go, Mr. CEO!   86. Let's Do It

    Jaxton hanya bisa membuang napas kesal, ketika melihat dua orang yang telah mengganggu hari santai bersama istrinya. Netra zamrud itu menyorot dingin kepada Geovan dan Kania yang malah asik mengunyah camilan ringan, yang sengaja dihidangkan Audriana untuk para tamunya. "Gimana? Enak nggak?" Tanya Audriana yang kali ini memanggang souffle hangat dan lembut yang sangat nikmat untuk dinikmati sebagai hidangan pencuci mulut, karena baik Kania maupun Geovan menolak untuk hidangan berat dengan dalih sudah sarapan. "Inyi enyak bunget," sahut Kania dengan mulut penuh, sambil mengacungkan dua ibu jarinya ke arah Audriana yang tersenyum puas. Kania benar-benar kagum akan kemampuan memasak temannya itu yang semakin hari semakin mengalahkan seorang chef. Sejak dulu memang Kania tahu kalau Audriana menyukai masak-memasak. Apalagi menurut cerita calon ibu itu, sekarang ia berteman baik dengan chef Berlian, salah satu chef kenamaan yang namanya sangat terkenal di Indonesia. Geovan tidak berko

  • Let Me Go, Mr. CEO!   85. Dilema Geovan

    Sejak tadi Kania mencari-cari keberadaan Geovan. Lelaki itu tiba-tiba tak terlihat lagi sejak menemui dokter bersama Ae Ra dan juga ikut ditemani Kania. Kondisi Sagara sudah jauh lebih baik sekarang, berkat penangangan cepat tim dokter terbaik dan karena Geovan yang juga buru-buru membawanya ke rumah sakit. Bahkan sekarang Papanya Geovan itu sudah sadar dan bisa merespon orang-orang di sekitarnya dengan baik. Perkembangan Sagara yang cukup signifikan hanya dalam beberapa jam setelah serangan itu sesungguhnya adalah kabar yang sangat baik. Namun Kania bisa melihat kegelisahan yang tergambar jelas di sorot monolid Geovan, yang sengaja ia tutupi dengan senyum di depan Ae Ra. Kania tersenyum gembira, ketika melihat sosok tampan yang sedang duduk sendirian di bangku kayu yang terletak di halaman rumah sakit. Halaman itu cukup luas dan indah dihiasi beraneka ragam bunga berwarna-warni serta walking track dan beberapa alat olah raga ringan. Dengan sengaja, gadis itu berjalan per

  • Let Me Go, Mr. CEO!   84. Kabar Buruk

    "Kania pernah menjadi pacarku sewaktu di SMA, Ma." Dan Kania pun hanya bisa meringis. Bukan karena perkataan Arka barusan, tapi karena tatapan kagum lelaki itu yang tak lepas dari dirinya. Sontak Kania pun melirik ke arah Ae Ra yang berada tak jauh darinya. Gawat. Kania sampai gemetar, melihat kilatan berbahaya di manik monolid calon mertuanya itu, yang tertuju kepada Arka! "Senangnya bisa bertemu lagi denganmu setelah sekian tahun," ucap Arka lagi, yang membuat Kania kembali menatapnya. "Kamu tambah cantik, Kania," cetusnya seraya tersenyum memandangi wajah manis di depannya. "Makasih, Arka. Kamu terlalu memuji," sahut Kania pelan dengan hati berdebar, karena takut melihat Ae Ra yang semakin kesal dengan interaksi mereka. Haduh, bisa-bisa dirinya yang cantik manis seperti gula lemon kecap frutang sirup ABC ini dipecat jadi mantu! "Sayang sekali kamu nggak ikut reuni SMA tahun kemarin. Oh iya, kamu sudah tahu belum kalau minggu ini sekolah kita mau mengadakan reuni lagi? Giman

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status