Hanya perasaan senang dan juga bingung yang bisa ku dapatkan saat Neko Yami kembali muncul di hadapanku.
Layaknya mendapat durian runtuh, sepertinya aku masih mendapatkan keberuntungan karna masih bisa bertemu dan berharap mendapat informasi yang kiranya cukup untuk diketahui.
Karna terlalu bingung dengan kenyataan yang sedang aku alami kali ini, ada baiknya aku bertanya pada sang Dewi Neko Yami-Sama ini.
*hufh* syukurlah aku bisa menghentikan ketidaknyaman ini.
"Pfft.."
"Eh?" Kata-kata itu spontan terlontar dari mulutku karena reaksi dari Neko Yami.
"Hey ada apa Felix atau bisa ku bilang Akira?"
"Kau seperti kebingungan dan juga merasa aneh dengan kehadiran ku disini kan?"
"Tenang saja, kali ini aku datang kesini untuk menjelaskan semuanya padamu " ucap Neko Yami yang terheran sambil menahan rasa tawanya saat melihat wajah yang aku buat tadi.
" Bisakah kamu menjelaskan tentang dunia ini? aku tidak terlalu familiar karna di duniaku sebelumnya tidak ada sihir dan keadaanya sangatlah tenang dan damai!"
"D-daaannn b-bisakah kamu menjelaskan juga kenapa aku memiliki t-tubuh s-seorang perempuan ?" Sambil menahan rasa malu yang ada, aku berusaha meminta penjelasan dari seorang Neko Yami yang merubah dan mengirimku ke dunia yang 180 derajat berbeda dari kehidupanku sebelumnya.
"Tenang dan jangan gemetar gitu dong, kau ada dalam perlindungan-ku dan tak usah ragu untuk bertanya, karna aku datang untuk mengarahkan dan memberimu penjelasan tentang ini semua."
"Jadi duduklah dan dengarkan semua yang akan ku jelaskan termasuk semua pertanyaanmu itu."
Neko Yami menyuruhku untuk tenang dan senyaman mungkin, karna dia akan menjelaskan semuanya... yah semoga saja.
Aku dan Neko Yami kembali ke dekat pohon dimana aku mencoba lari dari semua keganjilan ini..
"Jadi apa saja yang ingin kau tanyakan kepadaku Felix atau bisa ku panggil Akira?"
"Sepertinya wajah bingungmu itu masih belum bisa hilang ya hahaha~"
"Iya, ada banyak yang ingin ku tanyakan padamu Neko Yami..." Sela dariku yang mana bagian punggungku di buat sakit dari tamparan yang dibuat oleh Neko Yami sambil dia tertawa.
"A-aku ingin tau tentang dunia, budaya dan kehidupan makhluk yang ada di dunia ini, jika tidak merepotkan..."
"Hmm ... baiklah." Akhirnya setelah selesai tertawa dia mulai menjelaskan hal yang aku tanyakan.
"Yang pertama seperti yang aku beritahu sebelumnya kau ku kirim menuju dunia ini, karena ada dalam kendali ku atas kuasa dari 8 Dewa tertinggi yang berada di Heaven."
"Jadi aku mendapatkan beberapa keistimewaan yaitu planet / dunia yang berada di bawah kendali ku yang termasuk dari 8 Dewa tertinggi tersebut, lalu aku dan dewa lainnya juga memiliki wilayah tersendiri, namun tidak boleh ada agresi antara satu sama lainnya."
"Dunia ini bernama Reopha dan aku cukup kurang tahu bagaimana makhluk didalamnya hidup, namun bisa kamu ambil kesimpulan jika dunia ini mirip seperti apa yang manusia bilang... errrr... apa ya... yap RPG!."
"Aku mengirim-mu ke sini agar bisa mengetahui dan melaporkan semuanya kepadaku tentang bagaimana kehidupan berlangsung di dunia ini dan aku sudah memberikan kekuatan yang aku janjikan kepadamu bukan, Felix?"
"K-kekuatan?" Jawabku sambil masih memikirkan kekuatan apa yang Neko Yami bilang padaku.
"Pfft.. masa kamu masih belum melihat kekuatanmu sekarang, Felix?"
"Apa kamu tidak merasakan adanya perubahan di tubuhmu sekarang? Ahaha-hahah" ucap Neko Yami sambil mencoba menahan tawanya yang ditujukan kepadaku.
"A-apakah kekuatan yang kamu maksud adalah tubuh seperti perempuan ini?"
"Apakah kamu bercanda?"
Nampaknya perkataan ku tadi menyinggung kesenangan dari Neko Yami dan mendadak marah atas respon-ku tadi.
Semoga ini bukanlah menjadi akhir bagiku...
Keringat dingin mulai muncul karena takut dan adrenalin yang terpacu. Yah, mau bagaimana lagi menyinggung seorang Dewi mungkin tindakan layaknya bunuh diri.
"Well, memang sepertinya aku sedikit bersenang-senang dengan mengubahmu seperti itu, namun kau harusnya bisa berterimakasih bisa ku berikan kehidupan selanjutnya, bukan?"
"Atau kau ingin aku menarikmu kembali dan mengambil pilhan pertama mu F e l i x~"
"Namun dengarkan, aku bersungguh-sungguh akan hal itu dengan memberimu sebuah tugas didunia ini, lalu dengarkan baik baik apa yang akan aku ucapkan selanjutnya."
Neko Yami merasa kesal dan agak marah dengan pernyataanku tadi dan juga sepertinya aku harus bertanya sesuatu yang tidak membuat dewi ini tersinggung lagi.
"Kekuatan-mu itu bernama (Transmorph) dan itu bersifat spesial karna langsung ku berikan kepada mu."
"Transmorph?" ucapku sambil memperhatikan kata-kata yang kiranya tidak menyinggung sang dewi yang saat ini serius memberikan-ku penjelasan.
"Transmorph adalah kekuatan dimana kau mengambil wujud dari makhluk hidup lainnya termasuk juga ingatan , kebiasaan dari target yang kamu gunakan."
"Misalkan kau menggunakannya kepada seorang pelayan rumah, maka kamu akan mejadi persis seperti dirinya beserta pula ingatannya."
"..." Aku mencoba untuk mengolah informasi yang Neko Yami berikan tadi sambil berusaha agar tidak membuat blunder lagi.
"M-maksudmu? jika aku menargetkan kekuatan ini pada seorang pelayan. Lalu, aku akan memiliki tubuh beserta ingatannya."
"Lantas bagaimana dengan tubuh asli dari orang yang aku targetkan itu?" Sungguh, kemampuan ini nampaknya terlalu berbahaya jika disalahgunakan layaknya pedang bermata dua. Sebaiknya aku harus berhati-hati dalam penggunaannya di masa mendatang.
"Tubuh target asli yang kamu gunakan akan menghilang dan kamu akan menggantikan posisinya untuk sementara waktu, tiap skill memiliki batas waktu dan mempunyai batasan siapa saja yang dapat kau gunakan si tingkatan lebih tinggi seperti Baron, Raja, Ratu, Dewa / Dewi dan semacamnya."
"Jadi kamu hanya bisa menggunakannya kepada tingkatan yang paling rendah dulu dan sambil mendapatkan point pengalaman atau EXP, lalu kamu akan bisa bertahap mengambil target yang lebih tinggi lagi nantinya."
"Jadi aku hanya bisa menggunakannya ke orang-orang yang memiliki tingkatan yang paling rendah dahulu, baru aku bisa nantinya bertahap naik ke tingkatan yang lebih tinggi lagi??"
"L-lalu untuk apa kamu memberikan kekuatan yang terlalu berbahaya ini kepadaku? karna aku takut akan pengalaman yang aku punya di kehidupan sebelumnya itu, Neko Yami..."
"Seperti yang ku bilang diawal tadi, yang aku inginkan kamu bisa memberikan informasi mengenai dunia yang bahkan aku tidak ingin miliki ini, karna masih banyak dunia lain juga yang aku harus jaga dan terlalu merepotkan juga bagiku untuk mengurusnya."
"Jadi aku menyuruhmu untuk mengumpulkan informasi, yah aku akan melihat kamu dari balik layar dan tak usah kamu beritahu semuanya padaku, aku tak ingin merepotkanmu lagi lebih jauh."
"Untuk tiap tingkatan akan memiliki rentang waktu untuk bisa digunakan lagi pada orang lainnya. Karna agar skill ini tidak menyalahi aturan dari para 8 Dewa tertinggi yang mengatur tiap dunia diluar sana."
"Apakah kau mengerti dengan semua penjelasanku ini, Felix?"
Setelah semua penjelasan yang diberikan oleh Neko Yami itu, aku kembali memikirkan semua kemungkinan yang terjadi di dalamnya. Mengingat kekuatan yang diberikan olehnya sangat beresiko untuk digunakan.
Disisi lain aku tidak bisa lari dari itu semua karna sudah terlanjur mematuhi ketentuan yang diberikan oleh Neko Yami.
Yap dia adalah orang yang memberikan ku kehidupan baru. Setidaknya aku harus memiliki rencana, mengingat dunia ini sangat menjadi beban buat dewi tersebut jadi aku memiliki sebuah celah di sana sini.
Dewi ini sangatlah mudah untuk marah dan mungkin mengambil hidupku jika aku menghancurkan semua hal yang telah ia rencanakan. Jadi aku harus hati-hati dengannya.
Skill yang dia bilang haruslah sesuai dengan target yang dimiliki dan juga kasta yang sesuai dengan point pengalaman yang aku punya, apakah aku bisa menggunakan ke tingkatan yang lebih tinggi lagi nantinya.
Misalnya menjadi seorang raja ataupun pemimpin lainnya.
Sebaiknya aku tanyakan lagi kemungkinan terkecil lainnya.
"Neko Yami, apakah ada juga peraturan lainnya dalam menggunakan skill Transmorph itu ? "
"Hmmm... mari kita lihat..."
"Karena kau mengganggu kesenanganku di awal tadi, maka akan aku beri satu halangan dari kemampuan itu."
"Hmm... apa ya enaknya..."
"Ah bagaimana dengan ini~"
Aku hanya bisa pasrah dengan apapun yang akan ia lakukan dengan hidupku sekarang. Lihat saja nanti aku akan memberikan balas dendam padamu Neko Yami.
"Kamu hanya bisa menggunakan skill tersebut ke pada perempuan atau wanita saja, Felix~"
"E-eehhhh?? Kenapa!!!!?!?"
Aku kaget dan teriak secara tidak sadar akan ketentuan yang dimiliki skill tersebut namun langsung aku menutup mulutku dengan kedua tangan agar tidak menjadi lebih parah lagi.
"Mengapa hanya perempuan atau wanita saja yang bisa menjadi target oleh skill tersebut?"
"Yah... bisa dibilang untuk menjadikan semuanya lebih menarik untuk ku, karna kau tau aku cukup mudah merasa bosan maka aku membuatnya menjadi sesuatu yang lebih menarik lagi, Felix~"
"Jadi apa kau keberatan dengan ini ketentuan yang ku berikan padamu, Felix?"
" Jika kau tidak keberatan dengan semua yang aku tentukan, aku akan senang mendengarnya. Dan jika kamu menolaknya maka aku bisa mengembalikanmu ke keadaan sebelumnya alias mati~~"
Sungguh aku sangat ingin berteriak karena hal aneh yang ditentukan oleh Dewi ini, pasrah dan kuat setelah aku punya banyak informasi dan mencari celah di dunia ini maka aku akan mulai rencana untuk membalas Dewi ini nantinya.
Keringat dingin keluar dari wajahku, setelah mendengar ketentuan yang seperti sebuah cambuk mau tak mau harus aku terima. Mengingat sejauh ini aku bisa kembali hidup walaupun harus melalui keadaan yang sangat tidak menguntungkan bagiku.
Sepertinya aku harus menerima ini semua, mengingat dunia ini hanyalah suatu beban bagi Neko Yami dan juga banyak celah yang bisa aku gunakan nantinya, lihat saja Neko Yami! aku akan membalasnya jika kau lengah walau sedikit, akan aku manfaatkan celah itu!.
Jadi aku putuskan untuk berpura-pura mengikuti peraturan yang diberikan Neko Yami sambil bermain-main dan mencari cara agar aku bisa membalaskan kekesalanku kepada dewi ini.
Terlihat seperti balas dendam namun memang seperti itu jadinya.
" Yah aku siap!."
"Aku akan berusaha agar tidak mengecewakan-mu Neko Yami!."
"Baguslah, jadi aku akan menunggu dan melihat perkembanganmu di dunia ini. Semoga kau tidak mengecewakan ku nantinya~~"
"Sepertinya sudah waktuku untuk pergi, penjelasan tentang hal lainnya nanti akan aku berikan secara teratur padamu Felix, agar kau bisa terus berjalan sesuai yang aku inginkan~"
"Kalau begitu sampai nanti, Felix oops.. maksudku Akira-chan~" ucap Neko Yami dengan membuat julukan aneh kepadaku sambil tertawa puas.
"Y-yah sampai nanti, Neko Yami!."
Aku melambaikan tangan pada Neko Yami yang menghilang melalui portal yang dia miliki persis seperti saat dia datang kepadaku
.
"*Fyuuh* akhirnya aku bisa tenang juga tanpa harus terintimidasi dengan aura mengerikan darinya..."
"Semoga aku bisa bertahan di dunia yang seperti penjara ini...."
"Dan aku juga harus memikirkan bagaimana cara agar bisa lepas dari jeratan Neko Yami. Lalu membuatnya merasakan pembalasan yang hebat dariku"
Dengan yakin ku kepalkan tanganku dan tak terasa langit yang sudah mulai sore tanpa aku sadari setelah berbincang lama dengan Dewi aneh tersebut.
Bersambung~~~~
Hari beranjak sore semenjak pertemuan ku dengan Dewi aneh itu. Hanya dengan mengingatnya saja sudah membuatku dipenuhi pikiran yang beragam macam.Namun, untuk sekarang apa yang bisa dilakukan oleh seorang yang baru saja bereinkarnasi ke dunia ini, berharap untuk langsung bisa melawan last boss? Hah! jangan harap, Karna ya itu sama saja seperti percobaan untuk bunuh diri kau tau.Setelah mencoba menenangkan pikiranku yang campur aduk, sekarang lah waktunya memikirkan kehidupanku kedepannya di dunia ini. Apakah aku akan berhasil menuntaskan misi balas dendam dengan Dewi aneh lalu menguasai dunia?Atau hanya berakhir sebagai gelandangan di pinggiran kota karena tak dapat bertahan hidup. Hmm yang ada malah lebih parah dari kehidupanku sebelumnya.Sambil memikirkan hal-hal yang mungkin membantu, aku mencoba mengakses dari kemampuan unik (Transmorph)
Hai namaku Felix Akira, 17 tahun berasal dari kota Toyohashi Prefektur Aichi, Jepang. Aku adalah anak blasteran dari kedua orang tua yang mana Ibu berasal dari Jepang dan ayahku berasal dari Jerman.Kehidupanku tak ada bedanya dengan kebanyakan orang lain, yah~seperti bangun tidur, makan , pergi kesekolah lalu pulang s, bermain game hingga merasa ngantuk lalu tidur. Memang tak ada yang spesial dan terlihat membosankan.Aku ingin cerita sedikit tentang masa laluku, karena ada beberapa hal yang mengganjal dipikiranku akhir-akhir ini. Pastinya selain ujian masuk universitas dan kehidupan sosial yang menunggu didepan mata selepas SMA.Yah semuanya dimulai saat aku dan teman-teman dulu suka menjahili anak-anak perempuan di sekolah dasar dan mungkin itu adalah hal yang asik kulakukan bersama teman-teman dulu.Mulai dari menyembunyikan perlengkapan sekolah mereka, mencoret buku-buku
Setelah merasakan sakit dan penyesalan yang tertinggal di duniaku sebelumnya karena tertabrak oleh sesuatu yang membuatku meninggal.Yah. Menurutku itu bukan salah pengemudinya melainkan karena kelalaian diriku sendiri saat ingin menyebrang.*Sebaiknya kalian juga tidak melakukannya juga ya...~ ^^*Tak lama waktu berlalu sambil memikirkan hal apa yang sudah terjadi, aku berada di suatu tempat yang luas namun terlihat menyedihkan. Karena banyaknya tubuh-tubuh yang tergeletak di tanah dan semuanya terlihat seperti disini pernah terjadi peperangan yang sangat hebat.Aku mencoba untuk memahami kondisi yang ada disekitarku dengan berpikir ini bukanlah tempat dimana aku berada (bumi).Malah terlihat seperti sebuah tempat yang ada di beberapa komik yang aku baca beberapa minggu lalu, yah walaupun memang persis tapi kuharap ini hanyalah delusi yang aku punya
Sekarang semuanya kembali menjadi gelap sama seperti ketika nyawaku berpindah menuju dunia milik Neko Yami yang memang aku takut untuk mengingatnya kembali.Perasaan takut akan kematian siapa yang tidak memilikinya bukan? yah apalagi aku baru saja berurusan dengan Neko Yami yang menentukan bagaimana nasib aku selanjutnya.Akhirnya bisa bernafas lega lagi , yah~~ karena bisa mengambil kehidupan keduaku yaitu reinkarnasi.Kecemasan dan tidak percaya diri masih ada dalam pikiranku, karena takut akan kebohongan yang terjadi dan aku tidak bisa sepenuhnya mempercayai semua perkataan dari seseorang yang mengatakan dirinya seorang dewi.Semoga saja dia tidak mendengar bagian itu tadi ahahaha.. ha.h..*hufh* hela nafasku karena ini semua memang dil