Jika akhirnya Fujiko masuk dalam situasi berbahaya, Gerald tahu pasti bahwa ia tidak akan bisa lagi mendapatkan informasi apa pun—tentang suku Seadom—dari Futaba lainnya. Gerald harus menyelamatkan Fujiko sebelum sesuatu yang buruk terjadi padanya! Setelah menyadari bahwa pintu telah dibuka, para antek yang menjaga kamar Gerald langsung meletakkan tangan di belakang punggung mereka sementara salah satu dari mereka bertanya, "Ada yang bisa kami bantu, Tuan Crawford?" Jelas melihat ke mana tangan mereka pergi, Gerald tersenyum halus sambil menjawab, “Oh, aku hanya mau pergi jalan-jalan. Cukup membosankan di sana, tahu? Kamu tidak akan menghentikan aku melakukan itu, bukan?”“Sayangnya, kami harus menghentikan Anda. Karena Anda adalah tamu terhormat dari Futaba, maka Anda juga sudah menjadi bagian dari Kanagawa. Dengan demikian, tetaplah di dalam untuk keselamatan Anda sendiri.”“Lagi pula, jika Anda menghadapi bahaya apapun selama berjalan-jalan, kami tidak akan bertanggung jawab untuk
Pada saat itu, otak Kai seperti binatang sehingga ia bahkan tidak menyadari Gerald telah menerobos masuk. Setelah menyaksikan tindakan menjijikkan Kai, Gerald hanya bisa mengerutkan kening sambil berteriak, "Nona Fujiko!" Gerald meraih kerah baju Kai, kemudian melemparkan pria yang dalam pengaruh obat itu ke lantai.Meskipun Kai akhirnya merasa ada yang tidak beres, momen kesadarannya dengan cepat ditenggelamkan lagi oleh nafsu liar, meninggalkan pria itu terengah-engah di lantai seperti anjing gila. Memalingkan pandangan dari pria menjijikkan itu, Gerald kemudian berjalan ke sisi Fujiko dan bertanya dengan lembut “Apakah kamu baik-baik saja, Nona Fujiko?” “A-Aku baik-baik saja! Terima kasih sudah datang tepat waktu! Kalau tidak, aku pasti…” gumam Fujiko sementara suaranya menghilang.Jelas bahwa Fujiko terlalu takut untuk membayangkan apa yang akan terjadi padanya jika Gerald tidak menyelamatkannya tepat waktu. Keluarga Kanagawa sama sekali tidak terlihat seperti keluarga yang dap
Menyaksikan Gerald berjalan menghampiri mereka, antek-antek memelototinya sambil berteriak, "Kakak Kai benar. Kau hanya membawa masalah bagi Keluarga Kanagawa!"Mengabaikan pernyataan itu, Gerald langsung melesat maju! Sebelum si antek menyadarinya, ada rasa sakit yang akut di bagian belakang kepalanya dan begitu saja, ia pun pingsan!Setelah melihat itu, rahang pelayan itu langsung turun sambil berusaha melarikan diri dan memberitahu yang lain tentang Gerald. Sial baginya, bahkan sebelum dia bisa mengambil satu langkah ke depan, dia merasakan satu tangan meraih bahunya! “Dan menurutmu ke mana tepatnya kamu akan pergi?” tanya Gerald sambil tersenyum.“I-itu! Aku… Umm… aku… perlu ke kamar mandi!” Tergagap pelayan yang ketakutan dengan kakinya yang gemetar. Sambil menggelengkan kepalanya, Gerald pun memukul leher pria itu dan dengan terengah-engah, tubuh pria itu pun lemas.Setelah itu, Gerald mulai menyeret kedua pria yang tak sadarkan diri itu ke dalam ruangan. Pada saat itu, Fujiko
Menyadari bahwa Fujiko tampak linglung, Gerald melambaikan tangan di depannya sambil bertanya, "Apa yang ada di pikiranmu?" Tersentak dari lamunan, Fujiko kemudian mengambil napas dalam-dalam lalu tersenyum lelah seraya menjawab, “Aku … hanya ingin tahu apa yang harus kulakukan selanjutnya. Lagi pula, jika aku kembali dalam situasi seperti ini, ayahku pasti akan memarahiku. Terlebih lagi, Kanagawa kemungkinan besar juga tidak akan semudah itu melepaskan aku. Aku menduga mereka akan mencari masalah dengan kita dalam satu atau dua hari ini." "Jangan terlalu khawatir tentang itu. Jika aku cukup berani untuk membuatmu menjauh dari Kanagawa, kamu bisa bertaruh bahwa aku mampu mengurus akibatnya untukmu," jawab Gerald sambil tersenyum.Setelah menatap Gerald beberapa saat, Fujiko tiba-tiba berkata, “Hentikan mobilnya!” "Hah?" jawab Gerald, terkejut. “Kubilang hentikan mobilnya!” kata Fujiko sambil menunjuk kemudi. Karena mereka cukup jauh dari manor Kanagawa sekarang—yang berarti bahwa
“Juga, siapa yang mengizinkan kalian berdua tidur di tempat tidurku? Gila! Kalian berdua cari mati!” raung Kai sambil seketika menendang mereka dari tempat tidur! “K-kakak Kai! T-tolong, jangan lagi! Kasihani kami! Setidaknya bersikaplah lembut setelah ini!” “Y-ya, Kakak Kai!” ratap kedua pria itu sambil mereka meringkuk di lantai.“Bersikap lembut? Apa yang kalian berdua ..." tanya Kai lalu suaranya menghilang. Menyatukan potongan kejadian, Kai sekarang menyadari apa yang pasti dia telah lakukan dalam keadaan mabuk!Tidak, Kai! Tidak mungkin! Tepat ketika Kai merasa jijik dengan pemikiran itu, para antek sadar dan dengan cepat bangkit.Sambil menelan ludah, keduanya kemudian bertukar pandang lalu berkata dengan lemah lembut, “U-um… Kakak Kai! Gerald berhasil menyelamatkan Nona Fujiko tadi malam. D-dan setelah itu, keduanya berhasil kabur!” Mendengar itu, Kai langsung berteriak, “Sial!” Tepat saat Kai akan terus cemberut pada mereka, ingatannya yang berkabut mulai sedikit jelas dan
Kai dan Ryugu sepakat untuk bertemu di salah satu kafe Keluarga Kanagawa malam itu. Saat Kai masuk, manajer cafe segera menutup kafe untuk memberi Kai suasana yang tenang agar dia tidak terganggu.Tak lama setelah itu, Ryugu juga memasuki kafe dan saat melihat Kai duduk di salah satu tikar tatami, dia langsung berseru menyapa, "Kakak Kai!"Meskipun Ryugu bukan dari garis keturunan Hanyu, ia adalah murid senior di keluarga itu. Dengan kata lain, statusnya cukup tinggi di kalangan Hanyus. Jadi bisa dibilang Kai dan Ryugu punya status yang sama.Ryugu tersenyum, tetapi tampak sekali senyumnya dipaksakan. Pasalnya, sejak Saburo gagal membunuh Fujiko, Ryugu menyelidiki Westoner di bawah perintah Suijin. Sayangnya, setelah menyelidiki selama beberapa hari, Ryugu belum bisa menemukan fakta apa-apa. Selain itu, Ryugu juga mendengar bahwa Fujiko akan menikah dengan Kai. Mengetahui bahwa musuh keluarganya akan menikah dengan seorang Kanagawa membuat Ryugu makin gusar.Setelah melihat Ryugu,
Setelah mendengar itu, Ryugu langsung tahu bahwa masalahnya tidak sesederhana yang ia pikirkan. Ia menyalakan sebatang rokok dan berpikir sejenak. Tak lama setelah itu, Ryugu memutuskan untuk menguji Kai dengan mengatakan, “Kalau boleh jujur, aku masih harus mempertimbangkan ini. Kamu juga harus tahu bahwa Hanyus jarang melawan orang-orang di negara ini, meskipun kami terkenal sebagai keluarga pembunuh. Aku yakin kamu juga tahu bahwa Futaba bukan keluarga biasa. Jadi kalau kita membunuh tamu mereka, mereka pasti akan mengincar kita sebagai target selanjutnya!” “Kamu tidak perlu khawatir soal itu. Asal kamu bisa membunuh Gerald, aku akan bertanggung jawab untuk sisanya. Dan jangan merendah. Aku percaya pada kemampuan keluarga kita. Kamu pasti bisa membunuhnya tanpa ketahuan! Oh, iya, ini sepuluh miliar yen. Setelah dia mati, aku akan membayarmu dua kali lipat. Bagaimana?” tanya Kai sambil mengangkat sebuah kotak besar—yang sejak tadi diletakkan di sampingnya—dan meletakkannya di ata
“Oh, begitu? Berarti kamu harus bisa menyelesaikan penyelidikan dalam waktu setengah bulan. Kalau kamu gagal, anggap saja kamu 'secara sukarela' mengundurkan diri dari posisimu sebagai Kepala Departemen Pembunuhan. Kamu paham maksudku, kan? Kenapa juga Hanyu harus memberi makan orang yang tidak berguna?” balas Suijin sambil menunjuk Ryugu. Meskipun Suijin sangat menyadari bahwa menyelidiki Westoner akan sulit—terutama karena mereka hanya punya sedikit informasi—tetap Ryugu yang bertanggungawab atas tugas itu karena menjabat posisi tersebut. Jika bukan dia yang melaksanakan tugas itu, lalu siapa lagi? Suijin? Ryugu menyeka keringat di dahinya dan menjawab, "A-aku mengerti!" "Bagus! Dan aku memberimu izin untuk menerima permintaan pembunuhan dari Kai. Seorang tamu biasa harusnya cukup mudah untuk dibunuh, tapi tetap pastikan tidak ada yang melihatmu dan jangan tinggalkan jejak apa pun. Selagi kamu di sana, gunakan kesempatan itu untuk menyelidiki Futabas dan cari apakah kamu bisa m