Setelah memberi tahu Zianne tentang masalahnya, gadis itu segera membelikan beberapa pakaian baru untuk Gerald. Setelah memakainya, Gerald tidak lagi terlihat aneh di antara penduduk Autremonde yang lain.Setelah bisa berbaur dengan orang banyak, Gerald pun bertanya, "Omong-omong, barang apa yang mau kamu cari di sini, Nona Landus?" "Oh, aku datang untuk membeli beberapa ramuan obat untuk tuanku!" jawab Zianne sambil tersenyum. Melihat Gerald mengangguk, Zianne terdiam beberapa saat dan menambahkan, “Mm... bagaimana kalau kamu ikut setelah aku selesai dengan tugas ini, Tuan Crawford? Aku masih berutang budi padamu karena telah menyelamatkan hidupku. Entah apa yang akan dilakukan para bajingan itu seandainya kamu tidak datang.” Meskipun Gerald tahu bahwa gadis itu ingin berterima kasih, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya dengan nada khawatir, "Apakah ... kamu yakin aku tidak akan mengganggu? Dan apakah tuanmu tidak akan marah kalau dia tahu kamu membawaku kemari?”
Tidak menunggu Ziane menjawab, murid lainnya segera menambahkan, “Apakah kamu sudah lupa aturan sekte kita? Guru telah berulang kali memberi tahu bahwa kita tidak boleh membawa orang luar ke dalam biara, terutama laki-laki! Jadi apa yang kamu lakukan ini sudah jelas melanggar aturan, Kakak Sulung! Kamu pasti akan dihukum jika berani membawa dia masuk!” Sebagai murid senior di Biara Purplefog, Zianne memiliki reputasi yang cukup tinggi di sekte itu. Dia juga menjadi idola bagi banyak murid di sana. Jadi wajar jika kedua gadis itu mengungkapkan kekhawatiran mereka.. Menyadari mereka sebenarnya bermaksud baik, Zianne kemudian menjelaskan dengan tenang, “Dia bukan orang asing. Dia penyelamatku! Asal kalian berdua tahu, tanpa bantuannya, mungkin aku sudah celaka!” Setelah mendengar itu, kedua gadis itu langsung merasa bingung.Zianne kemudian menambahkan, “Kalian berdua jangan khawatir. Aku yang akan menjelaskan semuanya, dan jika terjadi sesuatu, aku akan bertanggung jawab penuh! Ka
“Omong kosong! Laki-laki tidak pernah bisa dipercaya dan pantas mati! Dan apa kamu pikir kami akan mengizinkanmu datang dan pergi sesuka hati?” balas Yoona memelototi Gerald sambil menghunus pedang. Ia melompat ke depan dengan sangat cepat kemudian mengarahkan pedangnya lurus ke dada Gerald! Melihat itu, Zianne segera mendorong Gerald ke samping sambil berteriak, “Awas!” Tentu saja Gerald bisa dengan mudah menghindari serangan Yoona, itu bukan apa-apa baginya. Setelah Gerald didorong ke samping, dia menyaksikan Zianne menghunus pedangnya sendiri dan berhadapan dengan juniornya.Berikutnya, adu pedang antara kedua gadis itu pun dimulai. Tetapi karena Zianne sebelumnya sudah terluka, dia akhirnya tersungkur ke tanah ketika Yoona menendang perutnya! Melihat Zianne menutupi perutnya yang kesakitan, Yoona pun mencibir, “Hah! Sejak kapan kamu menjadi selemah ini, Kakak Sulung? Ternyata seorang pria bisa membuatmu kehilangan kekuatan diri sendiri! Dasar manusia tidak diuntung! Aku akan m
Sejenak tertegun mendengar itu, Fayth kemudian tersentak dan berkata, "Jelaskan apa maksudmu!" “Saat dia menuju ke Kota Heavenstar untuk mencari ramuan obat, dia diserang oleh beberapa pria dari Biara Whitehaar! Seandainya aku tidak turun tangan untuk menyelamatkannya, sektemu pasti akan mengalami kepedihan besar dengan hilangnya murid utamamu!" jelas Gerald. Dengan mata terbelalak, Fayth kemudian berbalik untuk melihat Zianne dan bertanya, "Apakah dia mengatakan yang sebenarnya?" “Benar, Guru! Mereka adalah Johnny dan empat temannya dari Biara Whitehaar! Jika Guru butuh bukti, lihat saja luka di tubuhku. Aku yang mengajak Tuan Crawford ke sini sebagai bentuk terima kasih karena telah menyelamatkanku. Tapi aku tahu aku telah melakukan kesalahan, jadi hukum saja aku jika itu memang dirasa perlu, Guru!” jawab Zianne.Mendengar itu, Fayth berangsur tenang dan berjalan ke arah Zianne lalu membantunya berdiri. Fayth kemudian memunggungi Gerald dan melepaskan pakaian Zianne sampai bahu da
“Tentang itu. Guruku menyuruhku untuk tidak memberitahukan identitasnya kepada siapa pun. Karena itu, aku minta maaf sebelumnya, Nyonya!” jawab Gerald yang mencoba mencari alasan. Lagi pula, tidak mungkin dia mengatakan bahwa dia datang dari dunia lain, kan? Bahkan jika dia memberitahunya, Fayth mungkin tidak akan percaya.“Ya, aku paham. Zianne, antar Tuan Crawford ke salah satu kamar agar dia bisa beristirahat,” perintah Fayth, tidak lagi mencoba mengorek lebih jauh. Mendengar itu, Zianne segera mengangguk dan membawa Gerald keluar dari aula besar.Tak lama kemudian, keduanya tiba di sebuah rumah kecil. Di situ Gerald akan menginap. Ini adalah pertama kalinya seorang pria diizinkan untuk bermalam di biara, jadi wajar jika murid-murid Purplefog terkejut dengan keputusan guru mereka. Tetapi mereka tidak berani banyak protes atau bertanya, jadi mereka melanjutkan aktivitas harian.Setelah beristirahat cukup nyenyak semalaman, Gerald bangun pagi-pagi untuk berpamitan pada Zianne dan F
Setelah ketiga pria itu pergi, Gerald kemudian menghampiri si pria kurus dan membantunya berdiri. “T-terima kasih telah menyelamatkanku, Saudaraku! Aku, Yale Zachrey, berutang budi padamu!” kata pria itu. “Sudah, jangan dipikirkan. Aku tadi kebetulan melihatmu diganggu saat lewat dan tidak mungkin aku diam saja. Tapi kalau kamu merasa berutang budi, bagaimana kalau kamu mentraktirku sarapan saja dan kita anggap impas?" jawab Gerald sambil tersenyum dan menepuk punggung Yale. Meskipun agak terkejut dengan permintaan sederhana itu, Yale segera mengangguk dan berkata, “Tentu saja! Oh, iya, siapa namamu, Saudara?”"Kamu bisa memanggilku Gerald!" "Oh, oke, kalau begitu aku akan memanggilmu saudara Gerald. Sepertinya kamu bukan orang lokal. Dari mana asalmu, Saudara Gerald?” tanya Yale yang sudah tahu bahwa Gerald bukan orang biasa. Selain dari kekuatannya yang luar biasa, Gerald juga terlihat agak berbeda dari penduduk lain di kota. Gerald terkekeh mendengar itu, kemudian menjawab
Tak lama, keduanya pun tiba di kasino yang sangat ramai. Ternyata perjudian adalah sesuatu yang digemari banyak orang, tidak jauh beda dengan di bumi. Setelah menggunakan sedikit usaha untuk menerobos kerumunan, keduanya akhirnya berhasil beringsut menuju salah satu meja judi. Kemudian Gerald segera mengamati aturan main di sana. Ternyata permainannya sama persis dengan di bumi. Karena itu, Gerald tidak ragu lagi untuk segera ikut bermain.Gerald lalu menempatkan satu-satunya batu suci yang dia miliki di atas meja, kemudian mengangguk pelan pada pemilik kasino sebagai isyarat agar dia segera menggoyangkan dadu di tangannya. Untuk menang dalam permainan, Gerald harus memilih antara slot tinggi dan rendah. Karena dia hanya punya satu kesempatan, dia pasti akan menang besar jika dia memilih dengan benar. Setelah bandar berhenti mengocok dadu, dia meletakkannya di atas meja dan para penjudi lainnya mulai memilih slot mereka. Semua orang segera bertaruh pada slot tinggi. Gerald tidak ing
Mendengar tantangan Gerald, pria bercodet itu kemudian memberi isyarat kepada anak buahnya untuk menangkap mereka berdua. Namun sebelum mereka sempat mendekat, Gerald segera mengambil inisiatif menyerang! Dalam hitungan detik, mereka semua tergeletak di tanah dan tidak bisa bangun. Setelah melihat itu, pria bercodet langsung terkesiap. Ternyata Gerald benar-benar kuat! Setelah itu, Gerald memelototi pria bercodet. Yang ditatap hanya bisa menelan ludah dan melangkah minggir. Dia tidak berani menghentikan mereka lagi setelah menyaksikan semua itu!Akhirnya Gerald dan Yale berhasil meninggalkan kasino. Ketika keduanya sampai di tepi sungai, Gerald berhenti. Kemudian ia mengambil segenggam batu suci dan memberikannya kepada Yale.“Sesuai janjiku, aku akan mengembalikan batu sucimu. Anggap saja lebihnya sebagai bentuk terima kasih karena kamu mau menemaniku sampai di sini," kata Gerald. Yale menatap dengan mata terbelalak pada semua batu suci yang diberikan Gerald kepadanya. Ia sontak