Saat keduanya berjalan ke Gunung Kenloux, seorang pria berpakaian serba hitam terlihat berlutut di tengah ruangan yang terletak di ujung Dragonott.Pria itu sendiri berlutut di depan pria berjubah lain yang memiliki semacam tongkat di tangan.Tidak lama kemudian, pria yang berlutut itu kemudian dengan cepat melaporkan, “Dari apa yang kami dengar, Gerald telah meninggalkan Rico dan sekarang kembali ke Dragonott, Chief! Rupanya, ia sudah dalam perjalanan ke Gunung Kenloux!”Setelah mendengar itu, pria berjubah itu kemudian bertanya dengan dingin, “Gunung Kenloux? Kenapa dia menuju ke sana?”“Kami belum bisa mengatakan dengan pasti, tetapi kami menemukan hal lain yang perlu diperhatikan! Ada orang yang sangat kuat bersama Gerald sekarang dan semua orang kita—yang dikirim untuk menyerang Gerald—tewas dalam satu serangan oleh orang itu!” kata pria yang berlutut sambil menggelengkan kepalanya.Mendengar itu, kemudian pria berjubah itu mendengus dan mengejek, “Apa yang kamu lakukan kali ini,
Melihat Gerald mengangguk dengan percaya diri, Christos mulai berjalan ke monumen batu lalu meletakkan tangan di atasnya.Saat Chistos mulai melantunkan mantra, monumen batu dengan cepat mulai memancarkan cahaya lembut. Namun, makin lama ia melantunkan, makin terang cahaya itu, sampai akhirnya, seluruh puncak gunung seterang suar!Melihat dengan mata terbelalak saat sebuah portal mulai terbentuk, Gerald tersentak dari keterkejutannya ketika dia mendengar Christos memanggil, “Segala sesuatu yang terjadi mulai saat ini akan sepenuhnya menimpamu, Nak! Bantuanku berakhir sampai di sini, mengerti?”Mendengar nada serius Christos, Gerald mengangguk dengan hormat lalu menjawab, “Paham! Terima kasih atas semua bantuanmu, Senior Christos!”Setelah itu, Gerald kemudian berlari ke portal dan begitu ia melewatinya, portal itu menghilang ke udara tipis!Yakin bahwa Gerald telah berhasil melewati portal dengan selamat, Christos kemudian mulai menuruni gunung melalui jalan setapak yang tersembunyi.
Memikirkan bahwa kesan pertamanya—saat memasuki Alam Autremonde—adalah betapa indah dan murni pemandangan di alam ini.Meskipun tentu saja ingin menikmati pemandangan lebih lama, Gerald tahu bahwa ia memiliki hal-hal yang lebih penting untuk dilakukan.Gerald meninggalkan sungai dan mulai berjalan sampai akhirnya ia menemukan semacam kota.Namun, saat Gerald akan memasuki kota, kilatan bayangan pedang yang familiar menarik perhatiannya.Menyadari bahwa itu berasal dari hutan terdekat, Gerald mengangkat sedikit alisnya lalu menyelinap untuk menyelidiki.Tidak lama kemudian, Gerald disambut oleh pemandangan seorang wanita—mengenakan pakaian ungu—diserang oleh lima pria yang berpakaian serba putih.Tentu, ini membuat Gerald sangat marah. Lagi pula, bagaimana bisa begitu banyak pria melawan seorang wanita lajang! Apakah mereka tidak punya harga diri?Meskipun wanita itu—yang memiliki pedang panjang di tangan—jelas kalah jumlah, Gerald sejujurnya terkejut bahwa ia mampu menangkis para pria
Dengan kecantikan yang luar biasa dan tubuh yang menggairahkan, para pria akan menjadi bernafsu saat melihatnya. Saat keempat pria itu makin mendekat, Zianne meraung, “Kalau kalian berani menyentuhku, tuanku pasti akan menghancurkan Biara Whitehaar! Dasar kalian binatang!”“Hah! Kami tidak takut padanya! Malah aku ingin tahu apa dia berani datang ke biara!” ejek Johnny yang sama sekali tidak terpengaruh oleh ancaman itu. Setelah itu, Johnny baru akan mengulurkan tangan untuk menyentuh tubuh Zianne Ketika tiba-tiba sebuah belati terbang keluar dari semak-semak dan menembus pergelangan tangannya!Sontak berteriak kesakitan, Johnny mendapati darah mulai menetes dari lukanya. Sebelum ada yang bisa menyadari yang terjadi, Gerald berjalan keluar dari semak-semak, memelototi mereka berlima sambil mengejek, “Lima orang melawan satu wanita. Apakah kalian masih berani menyebut diri kalian laki-laki?““S-siapa kau? Beraninya ikut campur urusan kami! Kau mau cari mati? Habisi dia!” raung John
Melihat itu, wajah Johnny langsung pucat. Ia tidak mengira Gerald sekuat itu. Sungguh tidak terduga! "Siapa kau? Sebutkan namamu!” geram Johnny sambil memelototi Gerald. “Kau pikir kau punya hak untuk tahu namaku!” balas Gerald dengan senyum masam di wajahnya. Ia tidak akan mengungkapkan identitasnya begitu saja! Mendengar itu, Johnny merasa kecewa. Tetapi tetap saja dia tahu bahwa dia dan anak buahnya bukan tandingan Gerald. Johnny ingat sebuah pepatah yang mengatakan 'Orang bijak tidak akan meneruskan langkah jika kemungkinan untuk berhasil tidak ada’.Karena itu, Johnny kemudian berteriak, “Semua! mundur!" Mendengar itu, keempat anak buahnya segera melarikan diri dari tempat kejadian bersama Johnny. Begitu mereka hilang dari pandangan, Gerald menghampiri Zianne, membantunya berdiri dan bertanya dengan nada khawatir, “Kamu baik-baik saja?” Saat berdiri begitu dekat dengan Zianne, Gerald tidak bisa memungkiri bahwa gadis itu memang terlihat sangat cantik. Tetapi ia sege
Setelah memberi tahu Zianne tentang masalahnya, gadis itu segera membelikan beberapa pakaian baru untuk Gerald. Setelah memakainya, Gerald tidak lagi terlihat aneh di antara penduduk Autremonde yang lain.Setelah bisa berbaur dengan orang banyak, Gerald pun bertanya, "Omong-omong, barang apa yang mau kamu cari di sini, Nona Landus?" "Oh, aku datang untuk membeli beberapa ramuan obat untuk tuanku!" jawab Zianne sambil tersenyum. Melihat Gerald mengangguk, Zianne terdiam beberapa saat dan menambahkan, “Mm... bagaimana kalau kamu ikut setelah aku selesai dengan tugas ini, Tuan Crawford? Aku masih berutang budi padamu karena telah menyelamatkan hidupku. Entah apa yang akan dilakukan para bajingan itu seandainya kamu tidak datang.” Meskipun Gerald tahu bahwa gadis itu ingin berterima kasih, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya dengan nada khawatir, "Apakah ... kamu yakin aku tidak akan mengganggu? Dan apakah tuanmu tidak akan marah kalau dia tahu kamu membawaku kemari?”
Tidak menunggu Ziane menjawab, murid lainnya segera menambahkan, “Apakah kamu sudah lupa aturan sekte kita? Guru telah berulang kali memberi tahu bahwa kita tidak boleh membawa orang luar ke dalam biara, terutama laki-laki! Jadi apa yang kamu lakukan ini sudah jelas melanggar aturan, Kakak Sulung! Kamu pasti akan dihukum jika berani membawa dia masuk!” Sebagai murid senior di Biara Purplefog, Zianne memiliki reputasi yang cukup tinggi di sekte itu. Dia juga menjadi idola bagi banyak murid di sana. Jadi wajar jika kedua gadis itu mengungkapkan kekhawatiran mereka.. Menyadari mereka sebenarnya bermaksud baik, Zianne kemudian menjelaskan dengan tenang, “Dia bukan orang asing. Dia penyelamatku! Asal kalian berdua tahu, tanpa bantuannya, mungkin aku sudah celaka!” Setelah mendengar itu, kedua gadis itu langsung merasa bingung.Zianne kemudian menambahkan, “Kalian berdua jangan khawatir. Aku yang akan menjelaskan semuanya, dan jika terjadi sesuatu, aku akan bertanggung jawab penuh! Ka
“Omong kosong! Laki-laki tidak pernah bisa dipercaya dan pantas mati! Dan apa kamu pikir kami akan mengizinkanmu datang dan pergi sesuka hati?” balas Yoona memelototi Gerald sambil menghunus pedang. Ia melompat ke depan dengan sangat cepat kemudian mengarahkan pedangnya lurus ke dada Gerald! Melihat itu, Zianne segera mendorong Gerald ke samping sambil berteriak, “Awas!” Tentu saja Gerald bisa dengan mudah menghindari serangan Yoona, itu bukan apa-apa baginya. Setelah Gerald didorong ke samping, dia menyaksikan Zianne menghunus pedangnya sendiri dan berhadapan dengan juniornya.Berikutnya, adu pedang antara kedua gadis itu pun dimulai. Tetapi karena Zianne sebelumnya sudah terluka, dia akhirnya tersungkur ke tanah ketika Yoona menendang perutnya! Melihat Zianne menutupi perutnya yang kesakitan, Yoona pun mencibir, “Hah! Sejak kapan kamu menjadi selemah ini, Kakak Sulung? Ternyata seorang pria bisa membuatmu kehilangan kekuatan diri sendiri! Dasar manusia tidak diuntung! Aku akan m