Yash Lambo benar-benar kesal dengan kata-kata Gerald."Apa katamu? Beraninya kau mengatakan bahwa taekwondo hanya permainan anak-anak? Apa kau berani bertarung denganku? Lihat saja, aku akan meninju gigimu dari tengkorak belakangmu!” Gerald hanya tersenyum tenang."Kamu bukan tandinganku.""Kalau begitu ayo kita bertarung!" Yash berteriak keras, “Maju sini kalau kau memang laki-laki! Aku ingin tahu kemampuanmu sampai kau berani bersikap sombong di depanku!”Anak buah Yash di belakangnya menyahut, "Ayo, kita bertarung!""Sampah!""Yash akan mengajarimu bagaimana menjadi seorang pria!"Raine sedikit gugup. Dia meminta Gerald untuk datang karena dia benar-benar tidak tahu harus meminta bantuan dari siapa. Dia langsung teringat Gerald yang membuatnya merasa aman, tapi dia tidak menyangka akan membawa masalah untuk Gerald.“Yash Lambo, urusanmu denganku. Ini tidak ada hubungannya dengan Senior!”Mendengar itu, Yash makin kesal. “Temanku menyukaimu, tapi kamu malah menolaknya da
Yang terjadi di detik berikutnya sungguh mengejutkan semua orang. Gerald sama sekali tidak terpengaruh oleh tendangan Yash Lambo. Sebaliknya, dia menghindari tendangan kaki Yash dengan mudah, hingga Yash terjatuh. Yash tercengang. Dia tidak menyangka Gerald bisa menghindari tendangannya.Gerald mundur selangkah dan berdiri sambil menatap Yash dengan tenang. Yash mengerutkan kening dan menatap Gerald dengan wajah muram. Dia merasa bahwa Gerald sengaja mengejek dan membuatnya marah karena dia tidak bisa menyerang Gerald. Tapi Yash tidak akan menyerah karena ini. Dia melancarkan serangan lagi ke arah Gerald. Kali ini, serangannya bahkan lebih ganas. Dia menyerbu ke arah Gerald seperti harimau yang baru turun dari bukit. Tye menyerang Gerald dengan serangkaian gerakan cepat. Gerald menghindari serangan Yash dengan tenang. Lagi-lagi Yash tidak bisa mendaratkan pukulan di tubuh Gerald sama sekali. Dia bahkan tidak bisa menyentuh baju Gerald. Melihat itu, Haydn dan mahasiswa lain yang ber
Yash berdiri dengan susah payah dengan bantuan Haydn dan yang lainnya. Dia merasakan sensasi terbakar di dadanya. “Ini hanya pelajaran kecil untukmu. Jangan berpikir kamu sudah sangat kuat. Bagiku, kamu hanyalah anak kecil,” Gerald menunjuk Yash dan memperingatkannya. Setelah mengatakan itu, Gerald membawa Raine dan meninggalkan studio. Yash dan yang lainnya tidak berani menghentikan Gerald. Mereka tidak ingin berakhir seperti Yash. Setelah tahu bahwa presiden klub taekwondo bukan tandingan Gerald, jadi anggota kecil seperti mereka juga tidak mungkin bisa melawan Gerald. Mereka hanya akan mati jika berani maju.Melihat punggung Gerald, Yash merasa sangat geram dan marah. Tetapi dia tidak bisa melampiaskan amarahnya. Dia tidak akan membiarkan semua menjadi seperti ini. Dia tidak akan menyerah begitu saja. Dia akan memastikan bahwa Gerald mendapat balasannya. Tapi tindakannya akan membuatnya mati. Yash merasa frustrasi.Gerald meninggalkan studio bersama Raine dan pergi ke rumah sakit
“Yolande, aku punya ide. Raine sudah bukan remaja lagi dan dia akan segera lulus. Jika seniornya menyukainya, menurutku itu bukan pilihan yang buruk. Dengan begitu, kita juga akan punya kehidupan yang lebih baik," ujar Dexter menyampaikan gagasannya pada Yollande. Yollande tentu saja mengerti yang ada dalam pikiran suaminya. "Hmm. Kamu benar, Dexter. Tapi ini bergantung pada Raine. Kita harus menghormati pilihannya.”Yollande mengingatkan Dexter dengan sungguh-sungguh. Pasangan itu selalu menghargai pilihan putri mereka. Mereka tidak ingin memaksanya melakukan apa pun. Selama Raine bisa menjalani kehidupan yang baik dan bahagia, mereka akan ikut senang.Dexter mengangguk setuju. Krieekkk! Tepat pada saat itu, pintu terbuka. Gerald dan Raine masuk bersama. "Ayah, apa Ibu sudah sadar?" Raine bertanya pada Dexter begitu dia masuk. “Raine!” Melihat putrinya, Yollande langsung tersenyum dan memanggil. “Ibu, bagaimana keadaan Ibu?” Raine segera menuju ke samping tempat tidur dan ber
“Gerald, aku benar-benar berutang banyak padamu beberapa hari ini. Tolong jaga Raine ya,” ujar Yollande pada Gerald. Gerald terkejut mendengarnya. Kemudian, dia tersenyum dan berkata, “Tentu saja. Jangan khawatir, Bibi. Urusan Raine akan menjadi urusanku, aku akan membantunya.” Sebenarnya Gerald mengerti maksud Yollande. Wanita itu menganggapnya sebagai pacar Raine. Gerald sempat mengobrol banyak hal dengan keluarga Raine sebelum pamit pergi. Meskipun Raine enggan membiarkan Gerald pergi, dia tahu Gerald pasti punya urusan lain. Dia sudah merasa senang Gerald mau ikut dengannya. Setelah Gerald pergi, Raine kembali ke bangsal. "Raine, katakan pada Ibu, kamu suka sama Gerald, kan?" tanya Yollande pada Raine setelah ia kembali. Ditanya begitu, wajah Raine langsung memerah karena malu.Melihat perubahan di wajah putrinya, Dexter langsung memasang senyum sayang wajahnya. “Raine, katakan saja pada kami. Apa pun itu, kami akan mendukung keputusan kamu,” kata Dexter. Raine ragu-ragu se
Tiga pemuda yang duduk di depannya adalah Yong Haas, Jacque Lennox, dan Ferdo Bach, dan mereka adalah tuan muda dari Keluarga Haas, Lennox, dan Bach yang bergengsi di Kota Schwater. Karena mereka adalah tiga dari Empat Schywater yang terkenal, tentu saja mereka memiliki latar belakang yang disegani. Apalagi mereka adalah pemegang saham Universitas Schywater dan satu-satunya pemegang saham yang dapat menyaingi mereka adalah Yonjour Group. Sekali lagi, keempat keluarga itu tidak ada apa-apanya di hadapan Yonjour Group. Yong yang sedang duduk di sofa bertanya dengan nada bercanda, “Eh, iya. Aku mendengar kabar katanya kamu habis dipukuli ya, Yash! Apakah rumor itu benar?”Setelah mendengar itu, Yash menatap Yong tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Seperti yang dia takutkan, kabar tentang dia dipukuli telah menyebar seperti api ke seantero kampus. Sungguh memalukan! “Tidak kusangka pria kurang ajar itu bisa mengalahkan Yash. Menurutmu dia asalnya dari mana?” tanya Jacque dengan nada pena
Setelah itu, Gerald bergegas pergi dengan dokumen di tangan.Natallie tidak mau terlalu memikirkannya. Dia tahu betul bahwa Gerald punya cara sendiri untuk menyelesaikan sesuatu. Jadi dia hanya melakukan apa yang diperintahkan. Tidak lama kemudian, Gerald tiba di rumah sakit. Tentu saja dia ke sana untuk menemui Raine dan orang tuanya. Begitu melihat Gerald datang, ketiganya tidak bisa menahan senyum sumringah. Dexter yang pertama menyambut, “Gerald? Apa yang kamu lakukan di sini? Apakah kamu tidak sibuk? Kami khawatir terlalu merepotkan kamu."Gerald hanya tersenyum kemudian menjawab, “Tidak apa-apa, Paman. Saya ke sini untuk membicarakan sesuatu dengan kalian semua” Melihat raut bingung di wajah keluarga itu, Gerald menatap mereka dan menambahkan, “Saya mendengar dari Raine bahwa tempat tinggal kalian akan digusur. Saya juga dengar kabar kalau kalian belum menemukan tempat tinggal, kan?” Mendengar itu, Dexter hanya menghela napas berat dengan ekspresi tak berdaya di wajahnya.Gera
Beberapa hari kemudian, ibu Raine akhirnya keluar dari rumah sakit. Itu juga hari keluarga Raine akan pindah ke villa. Gerald sudah mengingatkan Raine dan Dexter untuk mengemas semua pakaian dan barang-barang pribadi mereka sebelum membawa ibu Raine dari rumah sakit. Dengan begitu, Gerald bisa langsung mengantar mereka semua ke villa begitu ibu Raine keluar. Jadi tidak banyak yang harus dikemas. Lagi pula, seperti yang dikatakan Gerald sebelumnya, villa itu sudah dilengkapi dengan perabotan dan peralatan listrik.Begitu ketiganya memasuki villa, mereka langsung tercengang. Butuh beberapa detik bagi mereka untuk akhirnya tersadar dari ketakjuban.Dexter hanya bisa meraba-raba beberapa langkah ke depan sambil berseru, "Y-ya ampun! Ini... Ini luar biasa!"Yollande dan Raine masih tercengang, tidak percaya bahwa mereka akan tinggal di sini mulai sekarang. Dexter berbalik menghadap Gerald, lalu menambahkan, “K-kamu yakin kami boleh tinggal di sini, Gerald?” Gerald mengangguk mantap, kem