Mayberry Commercial Street adalah kawasan bisnis yang sangat besar tapi ternyata bukan apa-apa di mata Tuan Muda Crawford? Seberapa hebat keluarga Crawford ini sebenarnya?Whitney dan gadis-gadis lain langsung mengagumi Tuan Crawford hanya dari mendengar cerita Quinton."Kamu nggak melebih-lebihkan kan, Quinton?""Kalau keluarga ini memang sangat berpengaruh, harusnya profil mereka masuk di jajaran orang penting yang bisa kita lihat di internet." Sebagian gadis lain merasa ragu dengan penjelasan Quinton.Quinton tertawa dan menjawab, "Orang-orang yang kalian lihat di internet itu bukan di jajaran yang tertinggi. Coba kalian pikir. Betapa hebatnya sebuah perusahaan yang mampu menopang banyak perusahaan besar. Seringkali perusahaan semacam itu memang dimiliki oleh sebuah keluarga yang kita nggak pernah dengar namanya. Ini berguna untuk menyimpan reputasi mereka.”“Hmm.. masuk akal juga,” para gadis itu sepakat dengan penjelasan Quinton. Kriiing! Ponsel Nyonya Smith berdering. Dia mena
Gerald merasa kesal jika ingat kepolosannya saat itu.Sekarang ketika Gerald sudah dewasa dan sudah lepas dari pengasuhan kakaknya, apa Jessica masih akan memarahi Gerald karena menghabiskan banyak uang? Jalan hidup Gerald memang dramatis, seperti dongeng saja."Hei, aku sudah cek transaksi di kartu belanjamu. Ternyata kamu menghabiskan semua uangnya, ya? Hahaha! Bagus, Gerald! Aku juga dengar dari Zack katanya kamu menunjukkan peningkatan kemampuan yang pesat. Kamu sudah belajar untuk berinvestasi di perusahaan kecil. Aku juga mencari tahu banyak soal perusahaan yang kamu bantu itu. Hmmm... kamu jatuh cinta sama putri pemilik perusahaan itu, ya? Kamu sedang mencarikan adik ipar untukku?" tanya Jessica menggoda Gerald.Sejujurnya, akhir-akhir ini Gerald dan Mila memang intens berkomunikasi. Hubungan mereka berdua semakin dekat. Mila sering bercerita banyak hal pada Gerald. Gerald pun demikian. Sayangnya, semakin mereka dekat, Gerald semakin merasa berat untuk menyatakan perasaannya pad
Gerald sangat terkejut ketika melihat Xavia bekerja di villa itu. Benar saja kalau beberapa hari ini dia menghilang tanpa kabar, rupanya Xavia sibuk bekerja. Di sisi lain, Gerald senang melihat Xavia ada di sana.Entah bagaimana mengungkapkannya. Meskipun Xavia mungkin masih memusuhinya, tapi Gerald senang Xavia tidak terpuruk semakin jauh. Xavia justru mendapat pekerjaan baru setelah kejadian itu, sepertinya dia sedang berupaya keras untuk mendapatkan penghasilan. Gerald lega dan senang melihat Xavia begini."Gerald ngapain kamu di sini? Kamu pikir di tempat ini kamu bisa keluar masuk seenaknya? Keluar sekarang!" kata Xavia dengan nada dingin."Hei, Xavia. Kamu mengenal orang itu?" Beberapa gadis muda lain yang seumuran Gerald segera menghampiri Xavia. Mereka adalah mahasiswi tingkat akhir, sama seperti Xavia, yang baru memulai magang di villa.Mereka banyak mendengar tentang orang-orang penting yang sering datang ke villa itu, tapi mereka sedikit terkejut melihat Gerald. Pria yang ba
Xavia benar-benar ingin meluapkan semua rasa dendamnya pada Gerald. "Kamu bukan siapa-siapa. Kamu cuma pecundang! Sekarang kamu pergi dari sini. Kalau nggak, aku akan segera panggil sekuriti!""Iya, tempatmu bukan di sini!""Eh Xavia, sshh... Ada Tuan Bale!" Tiba-tiba para gadis itu bersemangat melihat Bale datang.Sebuah mobil mewah memasuki gerbang. Segera setelah mobil itu berhenti, seorang pria berjas biru keluar dari mobil. Dia melenggang santai menuju pintu villa dengan salah satu tangan dimasukkan ke sakunya. "Tuan Bale!" Para pelayan itu melambaikan tangan dengan riang. Sementara Xavia berupaya bersikap tenang dan elegan."Hai, Xavia. Wah, kalian kelihatannya sangat sibuk, ya," ujar Bale dengan senyum manis."Tidak, kami tidak sibuk, Tuan. Kami tadi hanya menghentikan seorang pria kampung yang mau masuk ke sini. Kami khawatir dia akan mengganggu ayah Anda dan para pengusaha lain yang sedang rapat di dalam," jawab Xavia yang saat ini berdiri di samping Bale.Bale lalu merengku
“Apa kamu sudah gila? Gimana bisa Mayberry Commercial Street jadi milikmu? Kenapa nggak sekalian saja kamu mengigau pergi ke surga.”Para gadis itu memandang Gerald seakan mereka sedang menghadapi orang bodoh. Bale yang mendengar perkataan Gerald tertawa terbahak-bahak. Pria ini baru saja mengatakan bahwa Mayberry Commercial Street adalah miliknya dan keluarganya? Benar-benar sakit jiwa!Tiba-tiba ponsel Gerald berdering. Telepon dari Zack.“Halo, Tuan Gerald. Apakah Anda sudah sampai?”“Ya, Zack. Aku ada di ruang depan,” jawab Gerald. “Oh, oke. Tuan Harrison dan Tuan Henderson dari Biro Pendidikan ada bersama saya di sini. Kami akan menghampiri Anda ke sana. Mereka sudah lama ingin bertemu Anda setelah mendengar bahwa Anda berniat menaruh investasi di proyek sosial masyarakat dan badan usaha.”“Ooh, baiklah.” Gerald tidak menyangka bahwa para direktur akan datang secepat ini. Hmm... pasti kakaknya yang mengatur ini semua. Gerald lalu menutup telepon dan menunggu Zack datang.Sementa
Jane dan pelayan senior yang lain sejak tadi sedang sibuk mempersiapkan meja makan. Jadi dia baru bisa memenuhi panggilan Tuan Zack. Setelah mendengar teguran dari Tuan Zack, Jane menampar wajah Xavia dengan geram. Plak!“Pergi dan berdiri di belakang sekarang juga!” kata Jane menghardik Xavia. Bekerja di villa itu adalah sebuah kesempatan berharga. Harusnya Xavia tahu aturan! Xavi masih terkesiap mendapat tamparan Jane yang tiba-tiba.Benarkah?Xavia baru yakin dia tidak sedang bermimpi ketika dapat merasakan panas di pipinya.Jadi ini semua nyata? Jadi Gerald berkata jujur! Dia benar-benar orang kaya. Yuri dan Tuan Bale ternyata tidak ada apa-apanya dibanding Gerald. Dia adalah pemilik kawasan bisnis Mayberry, yang itu berarti dia adalah orang terkaya di Kota Mayberrry dan bahkan masuk di jajaran orang terkaya di dunia!Dada Xavia terasa sesak. Jadi itu berarti, seandainya Xavia tidak putus dengan Gerald, dia pasti saat ini sudah jadi wanita yang kaya? Mengingat betapa Gerald sang
Gerald membalikkan badan dan menatap Xavia dengan kecewa, “Xavia, tentu saja aku nggak akan lupa semua yang kamu bilang. Bahkan karena kamulah aku merasa mendapatkan semangat hidup dan harapan selama masa sulit itu. Kamu tahu? Rasanya aku ingin memberi semuanya untukmu. Tapi sayang, kamu malah minta putus. Sejujurnya, sampai saat ini pun aku masih sakit hati. Tapi aku selalu berharap kamu baik-baik saja, sekarang maupun nanti. Kamu harus melanjutkan hidupmu tanpa aku.”Sudah tidak mungkin lagi bagi Gerald untuk kembali bersama Xavia, apalagi setelah beberapa hal yang terjadi di hari-hari terakhir ini. Gerald tidak sedang berkata asal, dia serius akan ucapannya.Perlahan Xavia mulai bisa mengontrol dirinya setelah mendengar kata-kata Gerald, tapi raut merah di wajahnya belum memudar. Dulu, seorang pria dengan sangat tulus mencintainya dan rela berkorban apapun untuknya. Sayangnya, dia ingin mencari kenyamanan yang lebih.Xavia tidak mampu mengatakan bahwa dia dulu juga mencintai Gerald
Tuan Harrison tidak menyangka bahwa Gerald, orang super kaya di Mayberry ternyata begitu rendah hati. Sangat jauh dari bayangannya. Ditambah lagi, Gerald bersedia membantu pelaksanaan programnya.Sementara itu di sisi Gerald, dia merasa masih belum bisa sepenuhnya berbaur. Tetapi dia juga tidak terburu-buru. Gerald tahu butuh waktu baginya untuk menyesuaikan diri dengan dunianya yang baru.Gerald bersiap untuk meninggalkan villa setelah semua tamu pulang. Ada ujian yang harus diikutinya besok jadi dia harus segera pulang dan berlatih. Tiba-tiba sebuah suara memanggilnya."Tuan Gerald!"Terlihat Jane dengan tergopoh gopoh menghampiri Gerald, masih dengan bekas merah di pipinya. Melihat Jane, Gerald jadi merasa kasihan. Staf senior yang cantik ini begitu galak dan tegas. Bahkan Gerald sendiri hampir kalah menghadapinya waktu itu."Ya? Kau butuh sesuatu?" tanya Gerald."Begini, Tuan. Saya sudah tidak ada shift siang ini, jadi saya akan pulang. Saya mau menawarkan mengantar Tuan Gerald ke