Tentu saja butuh waktu yang tidak sedikit bagi Gerald untuk menjelaskan kepada Mila keseluruhan situasinya dengan tepat. Seiring waktu, Mila tidak lagi marah.Gerald menghela napas. Gerald tidak pernah mengira bahwa gadis gila untuk akan menerima panggilan dan menjawab telepon di ponsel Gerald. Gerald terjebak di posisi yang sangat aneh sekarang. “Gerald, cerita dong! Ayo dong duduk disini. Ada sesuatu yang ingin kutanyakan kepadamu,” Giya berkata sambil menatap Gerald. Tersungging seulas senyum sopan di wajahnya.“Tidak apa-apa, aku berdiri saja. Apa pertanyaanmu?” “Apakah kamu sangat menyukai Mila?”“Tentu saja!” jawab Gerald tanpa ragu.Giya menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. “Jika memang demikian, mengapa kamu memberiku sebuah hadiah mahal? Jika kamu tidak lupa, sepertinya benda itu adalah yang benda termahal yang dimiliki keluargamu, hal itu membuatku tersentuh tak terperikan!”“Aku belum pernah menjalin hubungan dengan siapapun sebelum ini, Gerald. Meskipun banya
Panggilan telepon dari Morgana.Morgana mengabari Gerald tentang reuni teman-teman SMA yang akan berlangsung siang itu.Morgana menelepon untuk mengingatkan Gerald tentang pertemuan itu dan meminta Gerald datang lebih awal. Hari itu adalah tiga hari setelah Gerald terakhir kali makan di Mead Hall. Jadi Giya sudah pergi selama tiga hari.Morgana sudah merancang acara sehari sebelumnya. Setelah ini, banyak dari teman-teman sekelasnya akan mulai magang atau bekerja.Oleh karena itu pertemuan ini dimaksudkan agar teman-teman lama bisa saling bertemu mumpung semua masih dalam satu kota.Awalnya Gerald tidak ingin ikut pertemuan. Tetapi kemarin ketika Gerald menghadiri acara pembukaan sebuah perusahaan baru, dia tidak sengaja bertemu Morgana dan beberapa teman lainnya dalam perjalanan mereka menuju tempat karnaval untuk bersenang-senang.Salah seorang teman lamanya di SMA juga ikut bersama Morgana, namanya Xella Jaquin. Xella adalah asisten guru ketika itu dan dia adalah gadis tercantik d
“Apa? Baru berapa tahun berselang, lho, Gerald! Masa kamu sudah lupa denganku?” Wanita itu bicara sambil membuka kacamata hitamnya.“Kamu, Rae!” seru Gerald yang segera mengenalinya. Setelah mendengar kata-kata Gerald, pasangan wanita itu membuka kacamata hitamnya juga. Gerald langsung menyadari sosok pria itu.Nama pria itu adalah Heath Seaver. Teman-teman sekelasnya biasa memanggilnya ‘Taipan’ karena dia memang tampak seperti itu. Heath memang cukup kaya ketika SMA. Heath juga dikenal karena usahanya menarik perhatian sepuluh orang gadis ketika itu, meskipun dia sudah ditolak lebih dari lima belas kali.Bagaimana itu bisa terjadi? Semata-mata karena beberapa gadis menolak Heath. Masalahnya selalu bermuara pada wajahnya yang penuh bopeng. Selain itu, Heath juga pernah mengalami panas tinggi ketika masih kecil, akibatnya responnya selalu sedikit lebih lambat dibanding teman-temannya yang lain.Bicara tentang perundungan di masa SMA, korbannya selalu Gerald dan Heath. Keduanya mengal
“Jadi ini Xella!” kata Rae ketika dia dan yang lainnya tersenyum pada Xella. “Apa kamu sudah menunggu lama, Gerald?” Xella bertanya seraya tersenyum pada Gerald. “Tidak sama sekali!” jawab Gerald.Xella berdandan menawan hari itu. Xella adalah tipe wanita yang mampu menyihir banyak orang hanya dengan satu kali pandang.Namun Gerald tahu diri dan berusaha berhenti untuk memikirkan hal-hal yang tidak perlu.“Bicara tentang Xella, aku membaca grup kita kemarin. Teman-teman membicarakan kamu bisa mendapatkan pekerjaan bagus. Bagaimana caranya kamu bisa masuk dalam Dream Investment Group? Kudengar butuh satu milyar dolar untuk modal!” Rae berkata, suaranya menyiratkan sedikit rasa iri. Awalnya Rae dianggap lebih baik dibanding teman-teman sekelasnya yang tergabung dalam grup. Karena sekarang dia pacaran dengan Taipan yang memiliki keluarga dengan beberapa toko, Rae dianggap kaya dan dia bangga dengan itu.Rae juga mempunyai kehidupan yang baik.Namun dibandingkan dengan Xella, Rae meras
Rae terkejut karena dia mengenali pria itu.Melihat Rae bersama Taipan, Waylon pun terkejut. Waylon turun dari mobil dan menyandarkan punggungnya ke bodi mobil dengan satu tangan bersembunyi di saku celananya. Waylon tersenyum dan berkata, “Mobil ini aku beli satu setengah bulan yang lalu. Akhirnya aku bisa mengendarai mobil ke acara hari ini!”Waylon juga salah satu teman sekelas Gerald.Dulu ketika mereka masih di bangku SMA, hanya ada dua anak laki-laki yang sangat kaya dan berkuasa. Dan sampai sekarang pun mereka masih kaya dan berkuasa. Salah satu di antara dua anak itu adalah Cameron, keluarganya berhubungan dengan Departemen Kesehatan. Sedangkan Waylon adalah anak yang satu lagi.Waylon dan Cameron bersahabat akrab ketika SMA. Mereka berdua senang membuat keributan di kelas.Karena mereka berdua kaya dan punya kuasa, keduanya tetap memiliki kehidupan yang baik setelah lulus SMA.Namun Gerald lebih tertarik dengan hubungan antara Waylon dan Xella. Keduanya tidak pernah menjalin
Gerald memarkir mobilnya, kemudian memasuki sebuah ruangan pertemuan. Hampir separuh teman-teman sekelasnya sudah berkumpul di ruangan ituAda sekitar dua puluh orang dan atmosfernya lumayan hidup. Meja makan yang mereka pesan lumayan besar juga. Kebanyakan dari mereka hanya menyambut Gerald asal-asalan dan kemudian berpaling atau melanjutkan obrolan mereka.Di mata teman-temannya, Gerald hanyalah seorang pecundang miskin yang sudah sepantasnya diabaikan saja.Adapun Gerald, ada satu yang yang cukup mengejutkannya. Baik Lilian, maupun Sharon tidak tampak batang hidungnya. “Ngomong-ngomong, Waylon. Kenapa Lilian dan Sharon tidak ada di sini? Mereka tidak ikut reuni?”Sama halnya dengan Gerald, beberapa dari teman-teman mereka yang lain juga bertanya-tanya. Waylon hanya tersenyum tipis. “Mereka tidak ikut reuni. Mereka sudah berubah. Sekarang mereka masuk lingkaran orang kaya dan berkuasa. Bisa dibilang mereka adalah yang paling hebat di antara kita! Jadi kenapa mereka perlu mengha
Cameron bicara sambil tersenyum dingin.“Apa? Lucu sekali, Cameron! Bagaimana bisa Louie bisa kenal dengan Gerald!”“Membandingkan status Louie dan status Gerald itu seperti membandingkan seisi bumi dengan seonggok tanah kotor. Benar, kan?”“Kamu boleh saja tidak percaya denganku, tetapi Xella tahu bahwa itu benar. Xella melihatnya juga!” Cameron menatap Xella seraya mengangguk meminta persetujuan. “Sialan!”Beberapa orang di ruangan itu mulai memperhatikan Gerald dengan cara agak berbeda. Namun beberapa orang lainya juga berpaling untuk melihat Waylon.Semua orang masih ingat insiden ketika Waylon beberapa kali memukuli Gerald, dulu ketika mereka masih di bangku SMA. Gerald sudah kaya sekarang dan dia bahkan kenal dengan Louie yang memiliki jejaring dengan semua orang entah itu orang jahat maupun orang baik. Bagaimana respons Waylon menanggapi hal itu? Ekspresi wajah seperti apa yang akan Waylon tampakkan? Tampak senyum pahit dan ekspresi menghina di wajah Waylon. “Memangnya ken
“Yeah, ayolah Xella. Ceritakan kepada kami. Ada masalah apa?” Beberapa orang temannya bertanya penasaran. Xella mengangguk, kemudian dia mulai bercerita tentang insiden yang terjadi dengan runtut dan detail.Tidak berapa lama, keingintahuan Gerald terpuaskan.Ternyata tidak berapa lama setelah Xella direkrut di perusahaan, atasan Xella mulai melecehkannya. Atasan Xella itu adalah deputi manajer di salah satu departemen. Berdasarkan penjelasan Xella, deputi manajer itu adalah seorang pria botak yang tak sehelai rambut pun tumbuh di ubun-ubunnya. Secara umum dia tampak tua dan cabul.Awalnya, manajer itu tidak terlalu berani, dia hanya mengajak Xella untuk pergi makan bersama. Setelah menolaknya beberapa kali, lama kelamaan Xella merasa sulit untuk menolaknya lagi. Akhirnya, suatu hari Xella memutuskan untuk menerima ajakan manajer untuk makan bersama. Sejak hari itu sampai sekarang, pria itu bertambah mesum dan makin berani.Manajer itu terus menerus menelepon Xella di kantornya. Aw