“Hah?”Kesunyian menyergap ruangan itu. Pandangan semua orang tertuju pada seorang pria muda yang sejak tadi mereka bicarakan. Memberi ampun?Kamu siapa? Kenapa aku harus memberi ampun kepadamu?Orang yang sejak tadi mereka bicarakan tidak lain adalah Gerald. Gerald berada di luar ruangan itu sejak tadi, asyik menonton adegan Douglas yang sedang di permalukan dan dihina. Hal itu tidak ada hubungannya dengan Gerald.Sekarang pandangan mata Louie tertuju pada Leila, Cindy dan para gadis lainya. Loiue tidak punya cukup alasan untuk khawatir terhadap Leila. Di permukaan, Leila selalu bersikap sopan pada Louie dan Gerald menyadari bahwa Leila sebenarnya benci dan memandang rendah pada dirinya.Tidak ada gunanya bagi Gerald untuk pamer atau menyombongkan diri di hadapan Leila. Namun, saat ini Cindy juga ada di situ dan Gerald merasa tidak tega untuk mengabaikan Cindy. Sejak awal, Cindy telah memperlakukan Gerald dengan sangat baik. Tak sekalipun Cindy menunjukkan sikap permusuhan. Cin
Sekelompok pria memaksa masuk ke dalam bar karaoke mengikuti lambaian tangan Drake dan Tyson. Sementara itu di dalam ruangan. Louie sedang menimang-nimang gelas anggur di tangannya sambil melihat arlojinya dan berkata, “Anak Muda, sudah lewat 5 menit. Belum ada satu pun panggilan telepon. Apa kamu bercanda?”Louie tertawa sambil bicara.Sejurus kemudian, pintu ruangan ditendang dengan keras. Sekelompok pria menyerbu ruangan.Bodyguard dari bar itu berusaha menghentikan mereka. Namun, sebelum mereka sempat melakukan sesuatu, para bodyguard bar itu terkapar di lantai akibat tendangan pria berbaju hitam.Aksi dan pergerakan mereka sangat cekatan dan ganas, seperti layaknya predator menyerang mangsanya! “Siapa kalian?”Louie tercengang.Menyaksikan ketangkasan dan aura misterius yang menyelimuti orang-orang itu, Louie tahu bahwa pria-pria itu punya latar belakang yang tidak biasa. “Tuan Crawford, apakah dia orangnya?” Drake dan Tyson menghampiri Gerald dan berbisik sangat pelan. “Y
“Huh? Ada apa ini?”Leila dan lainya yang sedang mengamati dari seberang jalan terkejut. Tampak sederet mobil-mobil mewah di depan bar karaoke. Banyak orang yang sedang berkerumun di tempat itu.“Pasti telah terjadi sesuatu! Ya, Tuhan… mungkinkah si brengsek Gerald itu sedang dipukuli kepalanya?” Douglas bertanya dengan suara keras.“Pastinya. Maksudku, siapa lagi di Serena County yang mampu menimbulkan huru hara seperti ini? Seharusnya aku tidak mengajak Gerald ke tempat ini, apapun yang orang katakan tentangnya. Sekarang lihat semua kekacauan ini, kita akan terseret dalam pusaran masalah ini. Tuan Lourdes tahu betul kalau Gerald di tempat ini bersama kita!” Mereka berbisik-bisik di antara sesamanya dan pandangan mata mereka tampak suram.Cindy pucat pasi mendengar pembicaraan teman-temannya. Jika yang mereka katakan itu benar, hidup Gerald pasti sedang dalam bahaya!Cindy bertekad untuk masuk dan melihat sendiri kenyataanya. Jika terjadi sesuatu yang sangat buruk, Cindy akan menelpo
Gerald memanggil orang-orangnya untuk melawan Louie Lourdes. Ketika itu terjadi, Cindy tidak terlalu memikirkannya. Cindy berasumsi Gerald hanya sedang berusaha mengulur waktu.Faktanya sekarang ada sekelompok orang yang sudah menyerang dan mengalahkan Louie.Tubuh Leila bergetar mendengarkan analisis Cindy. “Tidak mungkin! Pria itu? Aku tidak tahu banyak tentang Gerald, tetapi bukankah dia hanya seorang pria miskin? Bagaimana mungkin dia bisa berteman dengan orang kaya dan berkuasa? Cindy, kamu terpedaya oleh omong kosongnya?”Demi Tuhan! Jika semua itu benar… Leila lebih baik membenturkan kepalanya ke tembok.Tidak mungkin, haha, semua itu tidak mungkin!Leila berbaik dan memberi isyarat kepada teman-temannya yang masih berada di dalam mobil untuk turun dan bergabung dengan Leila dan Cindy. Kemudian Cindy menceritakan yang sudah diketahui. Semua terkesima mendengar informasi bahwa Louie sudah tersapu bersih. Mereka tercengang penuh kekaguman pada mobil-mobil mewah yang berjajar di
“Permisi, Nona!” Kepala pelayan itu tersenyum pada Leila yang ternganga dengan mulut terbuka lebar melihat hidangan yang tersaji di meja Gerald.“Hah? Apa?” Sejenak Leila kikuk, tapi kemudian berteriak, “Hei, hei, hei! Pasti ini suatu kesalahan! Anda pasti salah meja!”Semua orang tahu bahwa yang disajikan itu hidangan mewah dan cukup mahal, setidaknya 500 dolar atau lebih! Dan semua hidangan itu untuk Gerald?Leila selalu menghina Gerald sebagai pria yang tidak punya pamor. Suatu kali Leila keceplosan dan mengatakan bahwa ayahnya dan ayah Gerald menginginkan agar Leila dan Gerald bisa menikah dan hal itu membuat Leila menjadi bahan tertawaan.“Hei, Leila! Di suatu peternakan di sebuah tempat antah berantah, tunanganmu sedang menunggumu!” Leila belum bisa melupakan seringai ejekan teman-temannya itu dari alam bawah sadarnya.Bagi Leila, hal itu merupakan sumber penderitaan terbesar dalam hidupnya. Leila tidak pernah membicarakannya, tetapi masalah itu lekat dalam pikirannya. Sebagai re
Cindy terkikik.“Tentu saja!”Dengan wajah kaku, Leila membentak, “Cindy! Apa kamu sudah lupa tujuanmu ke sini untuk bertanya yang sebenarnya terjadi? Dan… bukankah tadi kamu sangat khawatir terhadap Gerald? Apa kamu tidak penasaran kenapa Gerald tidak terluka?”“Oh, baiklah! Ya, Tuhan, saking senangnya aku sampai lupa. Gerald, ceritakan kepada kami. Bagaimana kejadiannya kamu masih tetap utuh? Apakah mereka itu orang-orangmu? “Hmm…. bagaimana kejadiannya aku masih tetap utuh?” Gerald berlagak bodoh dengan mengulang pertanyaan.“Kami bertanya padamu!” Leila mengernyit sambil menatap Gerald.Kemudian Gerald menepuk jidatnya sendiri. “Oh, aku ingat sekarang. Tepat ketika aku dan Louie akan memulai perkelahian, pengunjung dari ruangan sebelah menyerbu masuk. Tampaknya mereka menyimpan dendam kepada Louie sehingga terjadilah pertarungan sengit! Dalam situasi yang kacau itu, aku berhasil menyelinap pergi.” Gerald menutup ceritanya dengan tawa.Leila sangat kesal karena tidak yakin dengan
“Benar sekali, Tuan. Seribu lima ratus dolar!” Wajah pramusaji itu berseri-seri.Sebaliknya wajah Douglas sangat menarik sekali untuk dilihat. Awalnya, Douglas yakin sudah cukup meninggalkan seratus dolar dan kemudian pergi. Douglas tidak menyangka bahwa seikat bunga bisa semahal itu! Andai Douglas bisa memanggil ayahnya untuk menunjukkan wibawanya!Tidak, Douglas tidak bisa melakukannya. Restoran ini adalah cabang dari restoran milik seseorang yang berkuasa di Mayberry. Sebesar apapun pengaruh keluarga Douglas, maka tidak berarti di restoran ini!Tetapi sekarang ini uang Douglas kurang dari seribu lima ratus dolar! “Hmph. Jadi seribu lima ratus dolar, memangnya kenapa? Tidak masalah!” Leila membentak. Leila sangat ingin melemparkan uang ke muka pramusaji.Gerald memperhatikan semuanya. Bagaimanapun pramusaji berhak memutuskan dalam hal ini! Leila melirik Douglas. Douglas pasti punya kemampuan untuk menyelesaikan masalah ini! Sambil menepuk saku bajunya, Douglas membungkuk dan ber
Douglas mengajak Leila, tetapi tanggapan Leila sangat dingin. “Baiklah. Kamu pulang saja duluan. Aku akan pulang sendiri!” Sejurus kemudian Leila melambai pada sebuah taksi yang kebetulan lewat dan pergi meninggalkan Douglas yang sedang berdiri di pinggir jalan. Douglas sadar bahwa ada yang salah, Douglas mencoba memperalat Gerald dalam hal ini. Beberapa saat kemudian setelah Gerald dan Cindy selesai makan dan saling bertukar kontak telepon, Gerald menelepon taksi untuk mengantar Cindy pulang. Gerald memasuki bar karaoke untuk melihat situasinya. Semua orang sudah pergi dan ternyata bar itu sudah tutup.Gerald tidak menyangka hari ini akan penuh insiden. Gerald merasa lelah. Gerald menyetop taksi, lalu kembali ke hotel tempatnya menginap. Tepat ketika Gerald memasuki kamarnya, ponselnya kembali berdering. Sebuah panggilan dari seseorang yang tidak Gerald kenal, orang yang sama yang tadi mencoba menghubunginya ketika Gerald masih berada di restoran.Siapakah dia? Karena penasaran,