Hayward mengantar Lilian dan teman-temannya dengan mengendarai bus pariwisata yang lebih mewah.Hayward melihat banyak orang berkerumun di sekitar tempat itu. Jayce dan teman-temanya juga tampak di antara orang-orang itu. Hayward yakin pasti ada sesuatu yang salah, dengan cepat Hayward menyibak kerumunan. Hayward ternganga ketika tahu yang sebenarnya terjadi! Sialan!“Siapa yang melakukan semua ini?” Hayward bertanya, raut mukanya pucat “Hayward! Dia pelakunya! Dialah yang tadi menyetir!” Jayce dengan cepat menunjuk Harper.Setelah kesadarannya kembali pulih, May dan teman-temannya yang lain langsung mengambil posisi mendukung Jayce.Itu benar. Siapa orangnya yang berani terlibat dan dipaksa untuk ikut bertanggung jawab?Apalagi potensi kerugian yang timbul oleh kerusakan yang terjadi mencapai ratusan ribu dolar.Adapun Harper, dia terjebak dalam masalah karena sedang marah karena diprovokasi oleh Jayce. Tidak ada lagi yang bisa Harper lakukan selain bersiap menanggung konsekuensi
Seseorang berteriak keras. Mereka yang sedang berkerumun itu ternganga dan kaget. Yoel bersama rombongan pria muda pewaris keluarga kaya raya. “Sial! Siapa yang melakukan semua ini?” Yoel bertanya dingin sambil melempar kacamatanya begitu saja.Aiden dan teman-temannya bergabung bersama kerumunan. “Maaf! Akulah yang telah menabrak mobil kalian!” Harper menunduk karena dia juga merasa takut.“Sekarang katakan padaku, apa yang akan kita lakukan untuk menyelesaikannya? Sini kamu, hubungi dealer mobil dan minta mereka mengirim seseorang untuk melakukan estimasi kerusakan sekarang juga! Tidak seorang pun dari kalian yang tadi bersama dia boleh pergi!”Yoel meneriakkan instruksi.Beberapa bodyguard berbaju hitam langsung menelepon segera setelah mendengar instruksi Yoel. Beberapa pria tampak mengitari May dan teman-temannya. “Oh! Habis sudah! Harper tidak cuma menabrak mobil orang lain, tetapi dia telah menyinggung Yoel! Harper telah membuat kita terjebak dalam masalah dan Yoel tidak ing
”Tuan Craw… maksudku, Gerald?Yoel dan Aiden tercengang.Tak seorangpun mengira bahwa Tuan Crawford ada di situ. Yoel hampir saja berteriak keras dan membuka jati diri Gerald. Para pria muda pewaris keluarga kaya itu menghampiri Gerald dengan bersemangat. Apa?“Um… ini bukan masalah besar. Kalian semua datang ke sini untuk bersenang-senang. Selain itu, tak seorang pun dari kalian yang kekurangan uang untuk memperbaiki mobil kalian sendiri. Jadi, lupakan saja. Kalian lanjutkan saja bersenang-senang dan menikmati waktu.” Gerald hanya bisa tersenyum putus asa, tidak ada lagi hal lain yang bisa dia lakukan. “Ya! Ya! Gerald, kamu benar. Kami di sini untuk bersenang-senang. Kenapa kami harus marah hanya karena masalah sekecil ini? Hahaha! Gerald, baiklah kami akan menyudahi masalah ini! Ayo, bergabung dengan kami dan minum bersama kami, okay?” Yoel memegang perutnya dan tertawa.“Okay! Aku akan bergabung dengan kalian untuk minum bersama nanti!” Gerald menepuk bahu Aiden dan teman-temann
Gerald menemukan alasan untuk menghindar dan dia menyelinap pergi ke seberang danau. “Tuan Crawford, saya ingin petunjuk dari Anda. Saya sudah membuat rencana awal investasi terkait keseluruhan investasi di kampung halaman Anda, Serene County, seperti yang dibicarakan oleh Tuan Harrison. Ada dua rencana investasi, yang pertama rencana investasi senilai 6 trilyun dolar dan satunya lagi senilai 8 trilyun dolar. Untuk rencana investasi 8 trilyun dolar mencakup pembangunan ekonomi seluruh kota dan menjangkau wilayah yang lebih luas. Bagaimana menurut Anda?” Zack bertanya segera setelah komunikasi via telepon terhubung.“Kalau begitu, mari kita jalankan rencana untuk investasi 8 trilyun dolar. Lagipula alasanku menyetujui usulan Tuan Harrison adalah untuk memacu pertumbuhan dan pengembangan ekonomi tidak hanya di perkotaan, tetapi pedesaan juga!” “Baiklah, saya paham, Tuan Crawford! Saya akan membuat rincian dari rencana investasinya segera!”Selesai bicara, Gerald langsung menutup telepo
Akhirnya Gerald bisa meloloskan diri dari Alice. Kerumunan itu sedang melanjutkan aktivitas mereka bersenang-senang. Adapun Gerald, dia sudah bosan dengan pertanyaan semua orang. Akhirnya dia menemukan alasan untuk pergi duluan.Yang menyenangkan, Gerald telah berhasil mencapai misinya. Sekarang Ibu Hayley memandang Harper sebagai seorang yang berharga.Kemudian Gerald balik ke kampus dengan menumpang taksi. “Tuan, berhenti!” Begitu tiba di gerbang kampus, Gerald melihat sesuatu dan dia segera meminta sopir untuk menghentikan mobilnya. Sekarang sudah hampir malam dan tampak beberapa mobil mewah terpakir di pinggir jalan di dekat gerbang kampus.Mereka adalah beberapa pria yang tampak seperti bajingan dan sedang mengelilingi seorang gadis yang hendak menuju kampus. Mereka berusaha menghalangi jalan gadis itu dan tidak ingin melepaskannya.Gadis itu terlihat sangat marah dan dia bahkan menampar salah seorang pria tepat di mukanya. Akibatnya mereka menjadi kesal dan semakin kasar, bah
Jumlah mereka ada lima orang. Dalam sekejap mata, Gerald bisa melumpuhkan empat di antaranya."Berengsek! Siapa kamu?" tanya ketua gerombolan itu dengan panik. "Akan kubunuh kamu!"Gerald tidak menjawab pertanyaan itu, dia langsung menerjang ke arah pria tadi untuk menyerangnya. Pria itu menyadari gerakan Gerald. Dia mengambil sebongkah batu besar dan bersiap berkelahi. Pada akhirnya dia tidak cukup kuat melawan Gerald yang berkelahi dalam keadaan marah dan menyerangnya bertubi-tubi. Pria itu menyerah dan lari tunggang-langgang."Gerald! Kamu nggak apa-apa?" tanya Giya dengan nada ketakutan."Aku nggak apa-apa," jawab Gerald pendek sambil mengusap darah yang keluar dari ujung bibirnya."Akh! Kepala kamu berdarah!" pekik Giya panik.Darah perlahan mengalir dari kepala Gerald karena serangan penjahat tadi."Ini cuma luka kecil. Kenapa mereka mengganggumu?” tanya Gerald sambil menyeka darah di wajahnya. Baru kali ini dia berkelahi sekeras itu. Untungnya dia masih punya kekuatan. Gerald t
”Tanya apa?”“Katakan padaku, apa kamu memang sengaja menghindar dariku akhir-akhir ini? Katakan sejujurnya! Apa kamu sudah punya pacar?” tanya Giya menginterogasi.Sebenarnya Giya sudah tahu kalau Gerald berasal dari keluarga miskin. Ditambah lagi, sebagaimana kata Tammy, pria ini sangat membosankan. Jadi apa mungkin dia punya pacar?“Ya, aku sudah punya pacar!” jawab Gerald sambil mengangguk.Rupanya Giya telah salah mengartikan hubungan mereka. Meskipun Gerald tidak begitu narsis dengan mengira gadis seperti Giya akan menyukainya, tetapi Gerald memang sengaja menghindari Giya demi menjaga perasaan pacarnya.Mendengar jawaban Gerald, entah kenapa Giya merasa sakit hati. “Apa? Kamu bohong, kan?”“Aku nggak bohong, aku memang punya pacar. Namanya Mila. Dia mahasiswi Jurusan Broadcasting. Kami sudah berpacaran selama lebih dari dua bulan. Dua hari yang lalu dia pergi ke Stasiun Televisi Hong Kong untuk melakukan studi,” jawab Gerald sambil mencoba tetap tenang dan menyunggingkan se
Gerald menerima sekotak buah yang diberikan Giya. “Aku membelikannya untukmu karena kamu sudah menyelamatkanku. Jangan berpikir aneh-aneh,” kata Giya sambil menatap Gerald, “Aku juga nggak mau pacar kamu curiga macam-macam kalau dia melihat ini.”“Haha! Iya, iya. Aku nggak berpikir aneh-aneh, kok.” Jawab Gerald sambil tersenyum. “Ngomong-ngomong, Gerald. Karena kamu bilang kalau kita berdua berteman, aku mau bertanya sesuatu. Apa pendapatmu soal Yacob?” tanya Giya sambil mereka berdua berjalan keluar dari klinik. Yacob?Hahahaha! Gerald tahu Yacob bukanlah pria yang baik. Di depan Giya dia berperilaku sangat manis, tetapi di luar sana Yacob adalah orang yang sama sekali berbeda. Terlebih lagi, Yacob berani mengkhianati Giya. Demi menjawab pertanyaan Giya, Gerald menggelengkan kepala sambil berkata pelan, “Menurutku dia bukan pria yang baik. Giya, sebagai temanmu, saran dariku sebaiknya kamu menjauh dari dia.”“Kenapa?” tanya Giya jutek.“Karena dia nggak pantas mendapatkan