Ketika Gerald melihat orang-orang ini, dia hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum pahit. Agak dramatis jika mengingatnya. Satu tahun yang lalu, Gerald pasti akan merasa sangat gugup dan gemetar jika ada banyak pengawal mengelilinginya. Tetapi sekarang, bisa dibilang Gerald hanya cukup mengarahkan jarinya ke orang-orang ini, maka mereka semua akan mati dalam sekejap. Karena ketika seseorang memiliki kekuatan yang jauh melampaui orang biasa, dia akan tampak sama sekali tidak peduli ketika menghadapi situasi semacam ini. Jadi hal itu tidak dia masukkan ke dalam hati.Saat ini, Chester dan Aiden sudah kembali ke Kota Mayberry untuk memulihkan diri dan mengobati luka mereka. Karena Gerald tidak bisa menemukan Zyla, jadi dia harus mencari petunjuk dari orang-orang ini. "Tunggu sebentar!" ujar Yileen tiba-tiba."Nona Yileen, ada apa?" tanya pria paruh baya itu. “Dario, tidakkah menurutmu pemuda ini mirip dengan seseorang?” imbuh Yileen. Tangannya disilangkan di depan dada sambil
Sesuatu yang aneh sepertinya telah terjadi di Kota Gurun Utara sekitar sebulan yang lalu. Satu persatu pasukan dari berbagai keluarga mulai berdatangan dan berkumpul. Keluarga Dailey adalah salah satunya. Yileen ada di sini sebagai perwakilan dari Keluarga Dailey untuk melakukan negosiasi dan diskusi dengan Tilar Lacraft. Tetapi Gerald belum begitu paham tujuan negosiasi mereka. Gerald juga tidak terlalu peduli dengan hal itu.Tak lama kemudian, rombongan Yileen sampai di luar rumah Tilar. Di sana ada banyak pengawal, baik di dalam maupun di luar rumah. Tilar berasal dari salah satu kelompok yang kuat dan dia adalah seorang bangsawan kaya. Ia adalah seorang pria paruh baya yang sedikit bulat dan gemuk dengan mata sipit menyerupai garis lurus. “Nona Dailey, kukira Keluarga Dailey tidak akan berpartisipasi kali ini. Aku benar-benar tidak menyangka bahwa kau sendiri yang datang ke sini secara langsung. Baik, kalau begitu. Kau memang sangat berani dan tegas! Nona Dailey, kau benar-benar
Dia tidak akan bisa melawan orang-orang ini. Yileen sangat takut sampai-sampai tangannya berkeringat. Harusnya Dario menjadi pelindung dan pilar kekuatan Keluarga Dailey, tetapi sekarang dia malah berkhianat!!"Jadi bagaimana, Nona Dailey? Dario adalah salah satu master top, tapi dia malah diperlakukan seperti budak di keluarga Dailey. Tentu akan beda cerita kalau Tuan Dario bersama kami. Tuan Dario akan menjadi tamu kehormatan keluarga Lacraft!” kata Tilar sambil tersenyum puas. "Kau ... apa yang mau kau lakukan?" Yileen berkata sambil menelan ludah."Ha ha ha! Aku tahu bahwa ayahmu sangat mencintaimu karena kau adalah putri satu-satunya. Kalau dia tahu bahwa kau jatuh ke tangan kami, aku yakin bahwa ayahmu pasti akan setuju dan mau menandatangani persyaratan perjanjian yang diajukan Tuan Xanthos. Sesederhana itu!” kata Tilar sambil mengangkat bahu."Kita bahkan belum masuk ke tempat bersejarah itu dan kita juga tidak tahu apakah ada harta peninggalan di dalamnya. Tidakkah menurutmu
Pada saat itu Tilar tiba-tiba menyadari bahwa ada seorang pemuda yang sedang berdiri di belakang Yileen.Tilar tidak tahu pemuda itu ketakutan karena auranya yang agung. Pemuda itu tampak seperti orang kesurupan, sepertinya dia tenggelam dalam pikirannya sendiri.Sepertinya pikiran dan perhatian pemuda itu sama sekali tidak tertuju pada Yileen."Mungkinkah karena aku telah membuatnya mengkerut dan takut?"Tilar menggelengkan kepalanya sambil membatin.Setelah itu, Tilar bertanya, “Tuan Dario, siapakah pemuda itu? Apakah dia juga salah satu budak Yileen?”“Ya, Tuan Lacraft. Dia adalah budak yang baru saja diambil oleh Yileen. ”Dario mengangguk sebelum melanjutkan, “Dia hanya seorang pemuda malang yang telah diperdaya dan ditipu oleh Yileen. Ha ha ha! Pemuda itu bahkan tidak tahu bahwa dirinya telah dijual dan dimanfaatkan!”Dario tersenyum pahit.“Sepertinya Yileen sudah mendengar semua percakapan kita. Jadi, Tuan Dario, Kamu tentu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan, bukan!” Tilar
"Ha ha ha! Bos, aku sudah bisa pastikan bahwa pemuda ini orang gila. Tidak ada orang yang lebih gila dari orang ini!”Semua orang di dalam kerumunan tertawa terbahak-bahak.Jangan tanya reaksi yang lain, bahkan Yileen juga memandang Gerald seolah-olah Gerald bodoh.Memang ada yang salah dengan otak pemuda ini.‘Dia bisa saja sedikit lebih pintar, dan saat ini, seharusnya dia berlutut dan memohon belas kasihan Tilar. Namun, dia justru mengucapkan omong kosong yang sombong tanpa menggunakan otaknya sama sekali. Tidak, pada kenyataannya, dia bahkan berbicara seperti orang gila.’‘Dia sudah di ambang kematian! Yileen awalnya merasa kasihan padanya, tetapi sekarang, dia tidak lagi merasakan simpati pada Gerald.’'Dia bodoh dan dia benar-benar pantas mati!' kata Yileen dalam hati.“Tuan Dario, sudah cukup aku tertawa. Pada awalnya membunuh pemuda ini seharusnya menjadi momen yang sangat serius. Namun, aku tidak pernah mengira bahwa pemuda ini mengubahnya menjadi momen yang sangat lucu. Suda
Gerald terlihat seperti iblis—iblis yang bisa dengan mudah membunuh siapa saja, kapan saja hanya dengan satu jentikan jari!“Jangan bergerak! Jangan bergerak lagi! aku ingin semua orang mundur!”Tilar mengangkat tangannya untuk memberi isyarat kepada bawahannya agar mereka tidak lagi bertindak gegabah.Kemudian, perlahan Tilar berjalan menghampiri lalu Tilar berlutut tepat di hadapan Gerald dengan bunyi gedebuk."Bos, aku ... aku salah!"Tilar membungkuk di depan Gerald dengan ekspresi di wajah yang dipenuhi rasa hormat."Bagus sekali. Kamu memang sangat smart. Berbicara denganku dengan posisi seperti ini adalah hal terbaik dan paling smart yang pernah kamu lakukan sepanjang hidupmu!”Gerald tidak akan pernah berpikir tentang keadilan atau kebenaran setiap kali dia berurusan dengan orang semacam ini.Hanya rasa takut—ketakutan dari dalam tubuh dan pikiran yang sepenuhnya meyakinkan seseorang untuk benar-benar menyerahkan diri.“Aku… aku juga salah! Tolong selamatkan hidupku! Aku siap u
Di ruang tamu, di dalam villa Keluarga Xanthos.Seorang pria paruh baya dan seorang pria muda duduk di sofa sambil mendiskusikan sesuatu yang serius tujuh orang lainya yang semuanya mengenakan seragam hitam.“Hal yang berkaitan dengan reruntuhan sejarah ini akan menjadi peristiwa terbesar yang akan mengguncang seluruh dunia. Jadi, kali ini kita harus ekstra hati-hati dan teliti. Adapun kalian bertujuh, kalian punya keterampilan dan kemampuan yang luar biasa. Jadi, kami mengandalkan bantuan anda untuk membantu kami di masa depan.”Pria paruh baya dengan cangkir teh di tangannya itu berkata sambil tertawa.Pria paruh baya itu bernama Wesson Xanthos dan dia adalah kepala Keluarga Xanthos, keluarga yang terkenal memiliki kekuatan. Wesson adalah orang yang sangat kejam dan tanpa ampun, dan sepanjang hidupnya Wesson menyembah teologi. Wesson terus membangun dan mengembangkan kekuatan keluarganya melalui bantuan serta koneksi dengan berbagai kekuatan gelap selama bertahun-tahun.Pemuda di sam
“Ini Tuan Crawford. Tuan Gerald Crawford!” Tilar berkata dengan hormat saat dia melakukan perkenalan."Hari ini Tuan Crawford ada di sini karena dia mencari para master yang diundang Ketua Xanthos untuk datang beberapa hari yang lalu. Mereka semua adalah teman Tuan Crawford. Selain itu, Tuan Crawford juga ingin melihat dan menyelidiki keajaiban itu!”Pada saat ini, Tilar bertindak seperti anak yang berbakti di depan Gerald dan bahkan Tilar sama sekali tidak berani menarik napas lebih dalam.Adapun Wesson, pada saat ini dia juga sudah memperoleh beberapa informasi dan petunjuk penting.Hal itu terutama karena Wesson baru saja mendengar bahwa sebenarnya orang-orang di gua yang akan diracun olehnya adalah teman pemuda ini.Hal itu membuat Wesson merasa sedikit takut dan cemas."Oh! Kalau begitu, akan lebih mudah bagi kita untuk membicarakan hal ini! Ternyata kamu adalah teman dari beberapa master itu! ” Wesson berkata sambil tersenyum dan dia ingin berjabat tangan dengan Gerald."Hentikan