"Ka-kamu adalah Tuan Graham?"Seperti disambar petir, tubuh Thomas Addison langsung gemetaran.Hanya dengan mendengar Tristan mengakui dirinya adalah orang yang mengirim landak kuning ke rumah sakit, sudah cukup bagi Thomas Addison untuk mengenali siapa pria di hadapannya ini."Tuan Graham, Thomas bersalah tidak langsung mengenalimu, mohon Tuan sudi memaafkan ...."Suara Thomas Addison bergetar, dia segera berlutut memohon maaf. Pada saat ini, yang dia pikirkan hanya satu, yaitu berusaha sebaik mungkin agar Tristan tidak tersinggung.Menghadapi eksistensi seperti Tristan, dia tidak memiliki keberanian sama sekali. Jangankan dia ataupun ayahnya, bahkan Denis Tiger yang satu tindakannya bisa membuat Kota Fuji berguncang, dibuat tunduk oleh Tristan.Melihat Thomas Addison berlutut seperti orang bodoh, Gerry Nael menjadi bingung sekaligus marah."Kakak Sepupu, apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu berlutut? Dia memang bermarga Graham, tapi dia adalah pria idiot yang menjadi menantu di kelua
Alea tentu saja tidak mengerti apa yang dimaksud Tristan dengan tempat berbahaya, atau mungkin dia memang tidak mau mengerti.Bagi Alea, tidak ada kata bahaya selama itu mereka lewati bersama.Alea menatap Tristan dengan nelangsa, entah mengapa semenjak suaminya ini kembali dari koma dan ditambah dengan segala perubahan positifnya, Alea merasakan seperti adanya tembok tak kasat mata yang menjadi pembatas di antara keduanya.Semakin Alea melihat perkembangan Tristan, semakin pula ia merasa tertinggal jauh di belakang."David apa bagimu aku ini adalah beban? Apa sekarang ini kamu sedang berusaha menjauhi aku secara perlahan-lahan?''Tristan menoleh ke samping, hanya untuk melihat ekspresi sendu di wajah Alea. Sedikit banyak Tristan dapat menyadari jika saat ini Alea sedang tidak percaya diri, mungkin itu dikarenakan melihat perubahan luar biasa yang terjadi pada diri Tristan."Alea, kamu ini bicara apa? Tidak peduli sejauh mana pun aku melangkah, kamu tetap akan menjadi orang yang sangat
Dengan alasan keselamatan dan juga pekerjaan di sini yang harus diurus, akhirnya Alea melunak dan tidak lagi memaksakan diri untuk ikut pergi ke Gunung Hardgard.Dia hanya bisa mendo'akan, semoga Tristan bisa pulang dengan selamat tanpa kurang satu apa pun.Sesampainya di hotel, keduanya bergantian membersihkan diri lalu bersiap untuk beristirahat."Alea, jika kamu menemui masalah selama aku pergi, datang saja pada Denis Tiger dan minta dia menyelesaikannya untukmu. Ingat, jangan pernah memaksakan diri untuk melawan masalah yang tidak bisa kamu tangani sendiri," pesan Tristan.Alea mengangguk, melihat Tristan, dia merasa pria ini benar-benar berbeda. Dulu, saat masalah datang, Alea yang maju paling depan menghadapinya, tapi sekarang suaminya sangat berubah, mampu menunjukkan aura kepemimpinan selayaknya suami sejati.Memikirkan hal ini, Alea tidak berhenti mengucap sukur. Di sisi Lain, Alea juga bertekad menjadi lebih baik, agar dirinya pantas untuk terus berada di samping Tristan.Pa
Pagi ini, di Provinsi Apollon, iring-iringan mobil SUV mewah tampak berbelok memasuki gerbang rumah berukiran kepala harimau.Chad Culkin dan Genzo Fernandez turun dari mobil, lalu memasuki rumah megah beraksitektur kuno itu dengan cepat.Ini adalah kediaman keluarga Culkin, pada setiap generasinya, keluarga Culkin selalu melahirkan sosok kultivator berbakat yang digadang-gadang mampu menjadi penerus kejayaan keluarga.Namun, pagi ini, Chad Culkin, generasi muda paling jenius dari keluarga Culkin, pulang dalam keadaan cedera parah, hal ini sontak membuat keluarganya menjadi gempar."Chad, apa yang terjadi padamu?" Yang bertanya adalah seorang pria berjanggut putih.Pria ini memiliki mata tajam dan aura yang sangat dominan, umurnya sudah meninjak kepala delapan, tapi wajahnya masih segar seperti baru berumur 50-an tahun.Dia adalah Caddy Culkin, kakek dari Chad Culkin, sekaligus sosok yang memiliki kekuatan tempur paling kuat di keluarga Culkin.Begitu duduk, Chad Culkin langsung mencer
"Tuan, ada berita gawat!"Di hadapan Tristan, Denis Tiger berdiri gelisah, persis seperti semut yang terkurung di tengah wajan panas."Jangan panik seperti itu, ayo katakan, berita gawat apa yang kau maksud?"Melihat ekspresi tegang Denis Tiger, raut wajah Tristan tidak berubah sama sekali, selalu tenang dan acuh tak acuh."Genzo Fernandez, dia baru saja mengirimiku email. Isinya adalah tantangan terbuka dari Caddy Culkin. Dua hari lagi, dia mengundang Anda untuk bertarung di Gunung Aclair."Mendengar ini, mulut Tristan membulat dan mengeluarkan suara, "Oh?""Tuan, apakah Anda ingin menerima tantangan ini?"Tristan mengangguk. "Tentu saja, memangnya apa lagi yang harus aku lakukan selain menerimanya?"Denis Tiger menghela napas panjang, tidak bisa menyembunyikan kecemasan."Tuan, sebaiknya Anda pikirkan dulu dengan tenang, ini adalah Caddy Culkin! Dia adalah yang terkuat di keluarga Culkin."Denis Tiger tahu Tristan kuat, tapi dia tidak berpikir Tristan memiliki peluang untuk menang ji
Mendengar gurunya bisa mengetahui jati dirinya, tentu saja Tristan merasa sangat senang. Dengan begini, Tristan tidak perlu lagi menjelaskan apa pun, hanya perlu mendengarkan dengan baik apa yang akan disampaikan gurunya nanti.Selain itu, Tristan juga sangat beruntung, karena gurunya yang merupakan tabib cabul ini sangat jarang berdiam diri di Gunung Sawak. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berkelana, mengandalkan wajah tampannya untuk mencari kesenangan dengan gadis-gadis di luar sana."Guru, murid sangat senang bertemu denganmu di sini, karena murid butuh banyak petunjuk darimu."Di hadapan pria ini, wajah Tristan yang biasanya selalu santai dan acuh tak acuh itu , jadi terlihat tegang dan sangat serius.Tristan sangat memghormatinya!Edmund Tiv, nama guru Tristan, menganggukkan kepala. "Ayo masuk, aku di sini memang sengaja menunggu kedatanganmu.""Baik, Guru."Tristan mengekor di belakang, menaiki anak tangga yang terbuat dari kayu, dan masuk ke dalam gubuk.Begitu du
Dua hari bukanlah waktu yang lama, dan kini tibalah hari pertarungan yang telah dijanjikan.Pagi ini, Caddy Culkin beserta keluarganya keluar dari rumah, lalu iring-iringan mobil segera membawa mereka menuju sasana tarung di Gunung Aclair.Pada saat yang sama di Gunung Sawak, berkat bantuan teknik akupuntur dan ditambah ramuan obat dari gurunya, Tristan juga berhasil membuka titik meridian yang terkunci di tubuhnya, dan memulai kultivasi tubuh.Meski ini masih tahap dasar, tapi setidaknya Tristan merasakan sirkulasi energi di tubuhnya dapat mengalir dengan Stabil, dan jauh lebih baik daripada sebelumnya."Guru, terima kasih untuk bantuanmu, sudah waktunya murid pergi."Di depan gubuk, Tristan memberi penghormatan pada gurunya sebelum turun gunung."Sebentar!"Edmund Tiv mengeluarkan sebuah kantungan dari saku jubahnya, dan menyerahkan pada Tristan."Ini adalah bibit tumbuhan sisik naga, ini akan mempercepat pendewasaan tubuh naga semestamu itu. Hanya saja, tumbuhan sisik naga tidak bis
"Nak, apa kamu pikir aku sedang bercanda?"Mendengar pernyataan Tristan, wanita berambut hitam sepunggung itu langsung tertawa keras, raut wajahnya menunjukkan ekspresi jijik yang sangat kental.Dia adalah Allina Mount, hari ini bersama ayahnya datang ke Gunung Aclair untuk menyaksikan pertarungan dua seniman bela diri hebat. Yaitu Caddy Culkin yang sudah senior dan memiliki pamor besar, melawan seorang kultivator pendatang baru.Lalu, apa hubungannya dengan seorang pemuda biasa tanpa basis kultivasi? Apa ketidak-hadirannya bisa membatalkan pertarungan besar itu?Sungguh tidak masuk akal!Sedangkan Tristan, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apa pun, hanya datar dan acuh tak acuh. Dia mengabaikan wanita itu, lalu sedikit mempercepat langkahnya.Allina Mount melotot, dia jelas kesal medapati peringatan darinya tidak ditanggapi, ditambah lagi dengan sikap Tristan yang terkesan arogan dan tidak peduli."Hei, Nak, tunggu sebentar! Apa kau benar-benar ingin mati di atas sana?" teriak Allin
"Ya, apa pun pasti aku lakukan!"Alfred Wilson sebenarnya masih ingin mempertahankan ego di depan Tristan, tapi dia tidak berdaya karena saat ini Tristan adalah satu-satunya harapan yang tersisa untuk kesembuhan istrinya."Baiklah, kalau begitu kalian berdua pergi temui istriku, dan minta maaf padanya. Lalu biarkan juga dia menamparmu seperti yang kau lakukan padanya kemarin malam."Tristan berkata dengan ringan, dan kilasan senyum jahat muncul di sudut bibirnya.Alfred Wilson melotot, tidak masalah baginya harus sedikit merendah di depan Tristan, tapi menemui Alea dan meminta maaf secara pribadi, benar-benar membuat martabatnya habis tak tersisa.Lagipula kapan ada sejarahnya seorang kakek mendatangi cucu untuk memohon maaf?"David, kamu jangan keterlaluan!" bentak Aldric Wilson, dia juga merasa keberatan untuk melakukan permintaan Tristan."Kenapa? Apa kalian berdua tidak mau? Kalau tidak mau juga tidak masalah, aku tidak akan memaksa. Lagipula jika bukan karena Alea, aku tidak pern
"Lancang, beraninya kau bicara seperti itu saat bertemu denganku!"Atmosfir di ruangan itu memanas dalam sekejap, Alfred Wilson menggertakkan gigi, dia ingin maju untuk memarahi Tristan."Ayah, abaikan saja dulu manusia tidak berguna itu, nanti biar aku yang memberinya pelajaran. Saat ini menemukan jalan keluar untuk penyakit ibu jauh lebih penting!"Melihat sang ayah tidak bisa mengendalikan diri, Aldric Wilson buru-buru mengingatkan. Dia tidak ingin ayahnya membuat Hendrik Liam tersinggung karena membuat keributan di ruangan tersebut.Terlebih lagi saat ini mereka sedang membutuhkan iinformasi penting dari Hendrik Liam.Alfred Wilson melengos, dia beralih menatap Hendrik Liam. Ekspresi kesal di wajahnya menghilang seketika, dan berganti dengan senyum menjilat.Dia berkata, ''Dokter Liam, kebetulan sekali Anda sedang berada di tempat. Kami di sini untuk menanyakan informasi keberadaan seseorang, jadi mohon bantuannya."Hendrik Liam tersenyum sarkas. "Apakah kalian sedang mencari seor
Di sisi lain, keluarga Wilson sedikit bernapas lega setelah berhasil mendatangkan seorang ahli bedah terbaik, meski harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.Begitu tiba di rumah sakit, Dokter Jimmy Laurent, ahli bedah yang didatangkan dengan susah payah oleh keluarga Wilson itu langsung meminta data Nenek Lena kepada tim medis.Sebagai orang yang sangat berpengalaman di dunia medis, dia selalu mempelajari dan mengalisa kasus pasien terlebih dulu sebelum membuat rencana operasi."Dokter, saya belum pernah menemukan pasien dengan riwayat penyakit sekompleks ini," ujar asisten pribadi dokter Jimmy Laurent, wajahnya tampak cemas.Dokter Jimmy Laurent mengangguk, dia juga merasa gelisah setelah membaca riwayat penyakit nenek Lena secara keseluruhan.Tidak ingin gegabah dalam menangani penyakit Nenek Lena sudah begitu memburuk, dokter Jimmy Laurent lantas membawa timnya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.Kurang lebih dua jam mempelajari kondisi nenek Lena dengan hati-hati, dokter Jimmy
"Tutup mulut busukmu itu dan berhentilah membual! Asal kau tahu saja, Alea. Jika bukan karena permintaan dari istriku, aib keluarga sepertimu tidak akan aku izinkan untuk menginjakkan kaki di rumah sakit ini!" bentak Alfred Wilson.Alea tercekat, dan pada saat bersamaan merasa sangat sedih.Dia hanya sedang berusaha menunjukkan jalan keluar agar neneknya bisa diselamatkan, tapi kakeknya malah sampai hati melontarkan perkataan yang sangat kasar padanya.Meski begitu, Alea sebisa mungkin mengabaikan sakit hatinya. Dia tidak ingin memedulikan hal lain, karena yang terpenting baginya adalah kesembuhan sang nenek tercinta.Alea kembali membuka mulut, dia tidak ingin menyerah begitu saja. "Baiklah, Kek. Tidak masalah jika Kakek tidak mau mempercayaiku, tapi tolong biarkan suamiku mencoba mengobati nenek saat ia datang nanti."Mendengar perkataan Alea, Alfred Wilson justru semakin marah dan tanpa pikir panjang mengayunkan tamparan hingga meninggalkan jejak merah lebam di pipi mulus Alea.Pla
Di rumah sakit Kota Fuji, Keluarga Wilson tengah duduk bersama di ruang tunggu.Masing-masing dari mereka terlihat lesu, setelah mengetahui kondisi terkini nenek Lena.Tim medis baru saja menyelesaikan pemeriksaan secara menyeluruh, kemudian memberitahu pihak keluarga bahwa terdapat tumor ganas kepala di bagian belakang nenek Lena, dan itulah yang menjadi faktor memburuknya kondisi kesehatan wanita tua tersebut.Kondisi terkini nenek Lena dikatakan sangat tidak optimis, dia diharuskan menjalani prosedur bedah selambatnya dalam dua hari kedepan. Jika tidak, nyawanya dipastikan tidak akan tertolong lagi.Keluarga Wilson termasuk salah satu keluarga teratas di Kota Fuji, mereka tentu saja tidak kekurangan uang, dan pasti mampu membayar prosedur operasi meskipun biayanya sangat mahal.Akan tetapi, penyakit nenek Lena sudah sangat kompleks dikarenakan faktor usia, dan sialnya di Kota Fuji belum ada ahli bedah syaraf yang memiliki kemampuan untuk menangani operasi nenek Lena.Negara Dentalu
Aeolus jatuh ke tanah, tubuhnya membusuk dengan cepat sebelum akhirnya hancur menjadi abu."Bisa-bisanya kau ingin kabur setelah membawa kembali kelompok ekstrimis memasuki negaraku!" desis Tristan dingin.Tak lama setelahnya, pihak aliansi bela diri telah sepenuhnya berhasil menghancurkan kelompok estrimis.Allison Mount datang memimpin aliansi untuk menghadap Tristan.Allison Mount langsung membungkuk hormat, diikuti oleh para tokoh senior lainnya."Tuan Graham, aku mewakili aliansi bela diri menuturkan rasa terima yang sebesar-besarnya. Entah apa yang akan terjadi pada kami semua jika kau secara kebetulan tidak ada di sini."Setalah apa yang terjadi hari ini, Allison Mount yang sebelumnya menyapa Tristan dengan sapaan Raja Martial Graham, kini tidak berani lagi menggunakan kalimat tersebut, karena jelas-jelas level Tristan jauh di atas raja martial art.Tristan mengibaskan tangan dengan ringan dan tersenyum rendah hati. "Untuk apa hanya berterimakasih padaku? Bukankah semua orang d
Hanya dalam waktu yang sangat singkat, teknik serangan aneh Bedros sudah berhasil membuat jiwa keduanya terikat, dan hal tersebut membuat Tiristan benar-benar tidak tahu bagaimana harus mengatasinya.Tidak masalah bagi Tristan ketika harus melawan musuh yang sangat kuat, bahkan musuh yang tidak bisa disentuh sekali pun.Namun, cukup sulit bagi Tristan untuk melakukan sesuatu jika jiwa keduanya terikat. Tristan bahkan tidak berani menggunakan api hitam pemusnah jiwa, karena itu dapat membuat dirinya sendiri ikut terbakar.Pada saat ini, Tristan hanya bisa bertahan sekuat mungkin agar jiwanya tidak terhisap ke dalam dimensi buatan Bedros.Tristan juga berpikir keras demi menemukan celah agar terlepas dari teknik aneh tersebut."Mungkinkah teknik ini hanyalah sebuah pengalihan? Bagaimana kalau aku serang saja tubuh aslinya?"Memikirkan kemungkinan tersebut, Tristan langsung melepaskan pukulan lurus berbalut energi sejati ke arah depan.Whuush!Hantaman telak menerpa tubuh Bedros, dan pad
Bola mata Tristan sedikit menyipit, dia menebak Bedros baru saja menelan pil pertumbuhan.Barang yang diciptakan secara khusus di laboratorium Castil Kegelapan itu sangat luar biasa, mampu memicu efek instan dalam pembentukan masa otot, serta memaksakan peningkatan energi internal.Sebelum menelan pil pertumbuhan, Bedros tinggal selangkah lagi untuk mencapai level manusia supreme. Kini berkat pil tersebut, level kultivasinya langsung melonjak tiga tingkatan, yang itu berarti ia sekarang berada di level menengah manusia supreme."Hiaaa!"Seperti tembakan peluru, Bedros melesat ke atas untuk menyerang Tristan."Heh, hanya trik kecil!"Meski sedikit takjub dengan peningkatan kultivasi Bedros, tapi tidak ada banyak perubahan pada ekspresi di wajah Tristan. Dia masih tetap santai dan hanya tersenyum main-main.Menghadapi manusia supreme level menengah, bagi Tristan itu tak ubahnya seperti menindas anak kecil.Terlebih lagi Tristan tahu betul jika sesuatu yang dipaksakan pasti akan memiliki
Begitu Bedros selesai bicara, dia mengepalkan tangannya dan energi internal pun melonjak dengan liar di sekujur tubuhnya.Tritan tersenyum aneh, sejak mendapatkan hidupnya kembali, ini adalah kali pertama Tristan merasa sedikit antusias ketika bertemu lawan.Meskipun Bedros belum sepenuhnya mencapai level manusia supreme, tapi dia tinggal selangkah lagi untuk memasuki ranah manusia supreme.Jadi, setidaknya Bedros dapat memberikan sedikit hiburan bagi Tristan.Tiba-tiba, Tristan melesat dengan cepat dari arah tribun, aliran udara di depannya terbelah dan langsung menuju ke arah Bedros."Hmmm?"Pupil mata petarung elit dari Organisasi Castil Kegelapan itu menyusut. Dia dengan cepat membuat perisai internal untuk membendung kekuatan Tristan.Meski begitu, tubuhnya tetap goyah seakan terdorong oleh kekuatan yang sangat besar."Hiaa!"Bedros berteriak keras, energi internal menyembur keluar dari kepalan tinjunya, kemudian melepaskan pukulan ke depan dan mengadu kekuatan internal dengan Tr