Share

Bab. 52

Penulis: Hare Ra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-16 18:13:30

“Dia berada di kantormu?” tanya Dewa terkejut.

Kalila menggeleng. “Bukan di kantir, di dekat kantor,” jawab Kalila.

"Apa yang dia inginkan darimuu?" tanya Dewa kepada Kalila karena Dewa benar-benar tidak menyangka jika ada seorang mantan suami yang akan menghancurkan mantan istrinya.

Padahal Kalila tidak pernah mengganggu kehidupan Dito Shares.

Dan kenapa saat ini Dito Shares berusaha untuk menghancurkan Kalila, itu yang membuat Dewa benar-benar tidak habis pikir.

"Dia memang dalam satu tahun terakhir sering mengajakku untuk balikan, namun aku tidak pernah mau. Aku tidak akan menghabiskan hidupku di tangan orang gila seperti itu. Jadi, sekarang dia memanfaatkan situasi perusahaan yang beberapa mengalami gangguan itu, dan dia ikut masuk ke sana untuk mengganggu semuanya," jelas Kalila kemudian.

Dewa benar-benar terkejut ketika mendengar penjelasan dari Kalila, kalau ternyata Dito itu dalam setahun terakhir mengganggu Kalila. Dan yang menyakitkan Kalila tidak menceritakan hal itu kepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 53

    "Maaf, Pak. Akan segera diperbaiki," ujar Ari yang segera membawa laporan tersebut keluar dan untuk segera diperbaikinya.Berkali-kali Dewa melirik ke atas sofa tersebut, di mana disana ada seorang perempuan yang sedang menunggunya bekerja. Dan di dalam hati Dewa tersenyum, baru kali ini dia bekerja didampingi oleh sang istri. Dia merasa begitu senang.Mungkin suatu saat nanti Dewa dan Kalila harus berpisah sesuai perjanjian mereka. Maka, ini merupakan kenangan termanis bagi Dewa, dimana Kalila pernah menemaninya bekerja hingga membuat Kalila tertidur pulas di sofa.Dewa tersenyum ketika melihat Kalila yang semula duduk di atas sofa saat ini sudah merebahkan tubuhnya dan tertidur pulas dengan ponsel berada di tangannya. Dewa tersenyum dan juga merasa kasihan, karena ruangannya yang sempit itu membuat Kalila harus tidur di sofa.Dewa kemudian memikirkan, jika nanti di gedung yang baru Deka Group, ruangannya akan memiliki ruangan untuk beristirahat."Kalila, ayo kita pulang. Sekarang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 54

    "Paket?" tanya Dewa heran.Kemudian Dewa kembali menetap Kalila, seolah-olah Dewa bertanya kepada Kalila apakah memang paket itu bukan untuk Kalila.“Yakin?” tanya Dewa memastikan kepada Kalila.“Iya!”Kalila menggelengkan kepalanya untuk menegaskan kalau itu bukanlah paketnya, karena dia tidak pernah memesankan paket apapun untuk dikirim ke rumah.Dan Kalila bukanlah tipe orang yang suka berbelanja online, jadi jika memang Kalila ingin berbelanja, Kalila pastinya akan datang langsung ke tempat yang ingin dia tuju. Kalila tidak suka berbelanja online karena takut barang yang dibeli tidak sesuai dengan keinginannya, karena hanya melihat gambar."Apa kau memesan barang?" tanya Dewa lagi kepada Kalila untuk memastikan."Tidak, aku tidak memesan barang apapun dan mungkin ini adalah paket nyasar," jawab Kalila kemudian, karena Kalila benar-benar merasa dia tidak memiliki pesanan dan tidak pernah merasakan memesan paket apapun."Jasa kurir mana yang mengantarkan paket tersebut?" tanya Dewa

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 55

    "Ya sudah, terserah kau saja. Aku hanya ikut, yang penting aku sudah menjelaskan pengalaman apa yang pernah aku dapatkan dari paket-paket gelap seperti ini," ujar Kalila mengingatkan Dewa.Dewa hanya menganggukkan kepalanya. Dan Dewa kembali mengguncang kardus tersebut karena jika memang itu adalah ular kobra atau ular berbisa kemungkinan ular tersebut akan mendesis. Namun, Dewa tidak mendengar hal apapun dari dalam kardus itu. Sehingga Dewa merasakan kalau kardus tersebut tidak berisi binatang berbisa seperti yang diceritakan oleh Kalila.Namun, ada satu ketakutan juga jika memang kardus itu berisi sebuah bom.Dewa kemudian memanggil seluruh pengawal. Dan meletakkan kardus di tempat halaman depan rumahnya setelah mereka turun dari mobil, membuat Rasti tampak heran melihat apa yang dilakukan oleh Dewa."Ada apa, Dewa?" tanya Rasti heran.Rasti yang sedang menyiapkan makan malam untuk mereka pun turut keluar ketika mendengar Dewa memanggil semua pengawal agar berkumpul di halaman rumah

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 56

    “Amis?" tanya Dewa kemudian.Dewa merasa tidak biasanya menerima paket berbau amis dan mereka juga tidak menemukan darah yang tercecer kalau misalnya amis tersebut bau darah.Jojo menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Dewa, karena memang bau amis tersebut semakin dia membuka lapisan-lapisan dari paket itu bau amis itu semakin terasa menyengat.Sehingga Jojo sedikit curiga jika pakai tersebut berisi sebuah bangkai atau berisi sesuatu yang mengandung darah."Apakah karena tadi kita pukul-pukul sehingga yang berada di dalam sana mati dan mengeluarkan darah, ya?" tanya Dewa kemudian terus berasumsi.“Bisa jadi, Pak. Kemungkinan itu sangat masuk akal," jawab Jojo yang kemudian bernafas lega karena akhirnya mereka sudah sampai di bagian lapisan terakhir dari paket itu."Oh…!” teriak Rasti dan Kalila bersamaan juga menutup hidung mereka. Kalila langsung memeluk Dewa dan yang sangat erat, sehingga membuat Dewa tampak membeku.Bahkan darah Dewa berdesir ketika dua buah dada Kalila

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 57

    Tidak ada penolakan dari Kalila, bahkan Kalila memberikan balasan pelukan kepada tubuh Dewa sehingga membuat Dewa benar-benar merasa ini adalah saatnya untuk menikmati tubuh Kalila.Dan Dewa sebenarnya pelan-pelan dia merasakan ada perubahan pada Kalila, ketika dia menatap Dewa.Dewa memimpin tubuh Kalila ke atas tempat tidur dan melakukan sentuhan demi sentuhan pada kulit mulus tersebut. Handuk yang tadi digunakan Kalila untuk menutupi tubuhnya sudah dilempar sembarangan oleh Dewa.Dewa sangat berusaha agar setiap sentuhannya menggetarkan hati Kalila. Namun, ternyata usaha Dewa belumlah berhasil. Kalila belumlah sembuh seutuhnya, hanya saja dia mulai memberikan respon positif kepada Dewa ketika Dewa mulai memainkan titik-titik sensitif tubuhnya.Dewa yang merasakan sambutan dari Kalila tersebut berusaha untuk melepaskan apa yang selama ini tertahan. Dewa pikir Kalila sudah siap menerimanya, namun ternyata Dewa salah.Lagi-lagi Kalila mengakhiri permainan mereka dengan tanpa alasan se

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 58

    Kalila tampak menghela nafas berat untuk menjawab pertanyaan dari Dewa karena ini sebenarnya baru sebuah asumsi yang sedang ada di pikirannya. Entah kenapa tiba-tiba dia terpikirkan kalau itu adalah pengirimnya Desti."Kalila…," panggil Dewa yang kembali memanggil sang istri.Sementara itu Rasti yang merasa dia tidak harus mengetahui hal itu, pergi untuk menonton seperti biasanya menonton acara favoritnya sebagai seorang ibu-ibu, yaitu sinetron.“Karena aku melihat dari apa yang dia lukai di kucing tersebut. Dia melukai bagian-bagian sensitif pada seorang perempuan. Itu aku langsung terpikirkan kalau itu adalah Desti yang merasa sakit hati karena hubungan kami harus berakhir, dan dia harus dipecat dari pekerjaannya. Bagaimana menurutmu?" tanya Kalila kepada Dewa.Dewa kemudian tampak terdiam beberapa saat, dia sedang mencoba untuk mencerna apa yang disampaikan oleh Kalila tersebut. Apakah hal itu masuk akal ataukah tidak? Apakah memang yang disampaikan oleh Kalila benar kalau Desti

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 59

    "Ada apa, Bu?" tanya Dewa heran melihat ekspresi Rasti."Gapapa, ibu hanya heran saja kau mau makan siang bersama Mami Dania," jawab Rasti pelan."Aku ada kepentingan sama beliau," jawab Dewa lagi menegaskan. Dan wajah Rasti semakin memucat mendengar apa yang Dewa sampaikan.Dewa semakin curiga kalau sebenarnya selama ini Rasti sudah tahu kalau Mami Dania-lah orang yang menerornya, namun Rasti takut jika Dewa melakukan hal-hal yang tidak diinginkan terhadap Mami Dania.Dewa hanya ingin menunggu waktu yang tepat untuk dia memproses Mami Dania, dan sementara itu dia akan mengajak Mami Dania bertemu membahaskan hal itu secara kekeluargaan. Dia ingin tahu dan mendengar langsung dari Mami Dania, apa tujuan Mami Dania meneror Rasti, padahal Dewa sudah membayar mahal saat mengajak Rasti pindah dari lokasi itu.Dewa masih berbaik hati ingin menemui Mami Dania, karena Dewa juga merasa perempuan paruh baya itu memiliki jasa dalam kehidupan mereka. Jadi, untuk urusan Mami Dania, Dewa tidak in

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab. 60

    "Mami, di sini aku masih menghargai Mami yang anggap saja pernah berjasa kepada kami. Tapi, aku tidak akan pernah membiarkan orang yang terus mengganggu kehidupan Ibu.""Bukannya tadi sudah aku katakan, kalau aku sudah mendapatkan bukti-bukti setiap perbuatan yang mami lakukan kepada Ibu. Mami melakukan peneroran terhadap ibu agar ibu memberikan Mami uang dalam jumlah yang besar setiap bulannya," ujar Dewa yang kemudian melemparkan sebuah amplop coklat ke atas meja dengan kasar."Dasar anak jalang memang tidak tahu sopan santun, dia tidak pernah tahu berterima kasih kepada orang yang sudah dengan susah payah membantu membesarkannya!" ujar Mami Dania kesal.Dewa menyunggingkan senyumnya mendengar apa yang disampaikan oleh Mami Dania, orang yang katanya begitu berjasa terhadap kehidupannya hanya karena dia membantu menjaga Dewa ketika Rasti melayani klien. Dan dari hasil Rasti melayani pria-pria hidung belang tersebut uangnya sebagian besar masuk ke kantor Mami Dania. Sedangkan Rasti h

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23

Bab terbaru

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 128

    "Kok bisa seperti ini?" tanya Dewa pelan."Surat apa?" tanya Rasti yang heran melihat perubahan ekspresi di wajah Dewa. Seperti sedang menyimpan sesuatu yang sangat berat.Dewa memberikan selembar surat tersebut kepada Rasti. Dan dari membaca kop nya saja Rasti tahu kalau surat itu adalah dari pengadilan."Gugatan dari Kalila?" tanya Rasti lagi."Bukan.""Terus?""Ini surat putusan perceraian. Kalila begitu pintar, entah kapan dia memasukkan gugatan dan sidang tahu-tahu sudah ada keputusan seperti ini," ujar Dewa lagi sambil menggeleng.Bahkan Dewa sendiri sangat heran saat mendapati surat itu dikirimkan ke rumahnya, karena seharusnya yang bersangkutan harus mengambil sendiri."Betapa matangnya persiapan kamu, Kalila. Sehingga aku tidak sadar apa yang kamu lakukan," gumam Dewa lagi sembari berlalu menuju kamarnya."Dewa, suratnya kamu simpan. Dan lebih baik seperti ini. Kamu tidak pernah mengkhianatinya, dan ini adalah keputusan Kalila sendiri," ujar Rasti, dan dalam hatinya Rasti ter

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 127

    “Terserah papa mau percaya atau tidak, yang pasti saya memiliki semua buktinya. Dan dibawa ke jalur hukum pun semua akan percuma. Karena saya memang memiliki bukti yang kuat, dan juga penjual perusahaan itu juga adalah pemilik perusahaan itu sendiri,” jawab Dewa pelan.“Kau pikir aku akan percaya!” teriak William.Dewa hanya bisa menghela nafas berat mendengar semua apa yang William katakan.“Kau tunggu saja, Dewa! Kau pasti akan hancur! Kembalikan KL Group biar aku maafkan engkau!” teriak William.“Akan aku kembalikan jika Kalila yang minta!” Tut!Setelah mengatakan demikian Dewa mematikan sambungan telepon kepada William. Dia tidak ingin melanjutkan pembicaraan kepada William. Karena dia tahu William tidak akan pernah percaya dengan apapun yang dia katakan. Dan William pastinya akan tetap menyalahkannya.“Dia baru tahu, dan ini artinya babak baru pasti akan di mulai,” gumam Dewa pelan.“Pekerjaan selanjutnya akan lebih berat, baik Deka maupun Kalilagara pastinya akan menjadi target

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 126

    “Kenapa? Apa ibu salah? Ibu rasa semua yang ibu katakan itu benar, dan kamu juga sudah mengetahuinya. Tapi, kamu selalu menepisnya dan seolah-olah kamu tidak tahu!”Ternyata Rasti semakin menjadi, bukannya dia berhenti saat mendengar Dewa mulai emosi malah Rasti semakin meninggikan suaranya.“Untuk apa kamu sedih dengan kepergian mereka, seharusnya ini adalah awal yang baik untuk kamu! Kamu bisa menjadi seperti kamu yang seharusnya!”“Ibu, tolong berhenti. Biarkan Dewa berpikir untuk semua ini,” ujar Dewa pelan dengan pandangan Dewa yang memelas meminta Rasti untuk tidak lagi melanjutkan perkataannya.Dewa tahu kalau Rasti memang tidak merestui dengan Kalila, namun selama ini Rasti tidak pernah mengungkapkan keberatannya secara langsung. Mungkin saat ini Rasti merasa takut karena sumber kekayaan mereka berasal dari Kalila.“Ibu sudah mencoba untuk menerima Kalila dalam beberapa tahun ini, ibu sudah mencoba untuk mengerti perasaan kamu. Namun, belakangan ibu tahu kalau dia adalah penyu

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 125

    "Aku tidak bisa menahanmu lagi," ujar Dewa pelan sembari memegang tangan Kalila dengan erat. Dia tidak menyangka kalau ternyata hubungannya dengan Kalila akan seperti ini."Jangan lupa hidup bahagia," ujar Kalila dengan suara yang serak.Sebenarnya dalam hati Kalila terasa begitu berat meninggalkan Dewa. Karena jujur dalam hatinya dia sudah jatuh cinta kepada Dewa. Namun, Kalila terus berusaha menyangkalnya.Dia jatuh cinta bersamaan dengan Danaya juga jatuh cinta kepada lelaki yang sama. Sehingga tidak ada pilihan baginya selain pergi meninggalkan Dewa. Dia tidak ingin Danaya semakin menjadi-jadi mengharapkan Dewa karena dia juga tidak ikhlas meskipun Danaya adalah anaknya sendiri.Disamping menjauhkan Danaya dari Dewa, kepergian Kalila juga untuk menjauhkan Danaya dari ambisi William. Kalila tidak akan membiarkan anaknya menjadi korban keserakahan keluarganya."Jangan lupa hubungi aku dimanapun kamu berada. Aku butuh kabar dari kamu yang akan membuat aku tenang," ujar Dewa sambil me

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 124

    "Aku harus menyusulnya" teriak Kalila marah dan segera berbalik arah.Bahkan Kalila lupa kalau dia ingin berganti pakaian tujuannya pulang.Hap!Dewa menahan tangan Kalila dan kemudian menggeleng, dia tidak ingin Kalila menyelesaikan masalah dalam keadaan emosi."Biarkan saja dulu," ujar Dewa pelan.Kalila menepis tangan Dewa dengan erat."Biarkan gimana? Kamu dengar sendiri kan apa yang akan papa lakukan kepada Danaya? Bagaimana kamu akan membiarkannya? Atau kamu memang setuju dan mendukung papa agar aku tidak pergi?" tanya Kalila yang meluapkan amarah yang tidak terbendung itu.Pikirannya saat ini benar-benar kalut. Bagaimana kalau terjadi sesuatu kepada anaknya itu? Dia tidak mau anaknya yang tidak mengerti apapun menjadi korban kakeknya. Dia tidak ingin Danaya dimanfaatkan oleh William.Dewa membimbing Kalila untuk duduk di sofa depan televisi, dengan menggenggam tangan Kalila, Dewa mulai berbicara secara lembut dan pelan."Tidak mungkin papa akan memaksa Danaya sekarang. Papa pas

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 123

    “Aku tidak gila, cobalah kamu lihat video itu. Mungkin itu tidak dengan kualitas bagus, tapi cukup puas sebagai kenang-kenangan,” jawab Dewa dengan kembali menarik selimut dan kembali memejamkan matanya.Kalila tidak menjawab, dia sedang mengunduh video yang dikirimkan oleh Dewa. Walaupun dia sangat marah dengan apa yang dilakukan oleh Dewa memvideokan aktivitas mereka bercinta, namun Kalila sangat penasaran apakah memang dia berhasil melakukannya. Kalila merasa tidak percaya kalau dia akhirnya bisa mengatasi segala ketakutannya, dan bisa menghilangkan traumanya saat berhubungan badan dengan lelaki.Akhirnya video yang dikirimkan oleh Dewa sudah selesai terdownload, dan Kalila melihat video yang berdurasi beberapa menit itu membuatnya tercengang. Dia melihat bagaimana liarnya dia saat bermain bersama Dewa, bahkan terlihat kalau Kalila yang lebih banyak mendominasi permainan.Suara desahan dan erangannya terdengar jelas di dalam video tersebut, membuat wajah Kalila memerah. Dia merasa

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 122

    “Maksudnya?” tanya Kalila bingung.“Kita harus menyelesaikan semua yang tertunda,” jawab Dewa.“Jangan gila! Aku sedang tidak mau melakukan apapun selain minum! Jangan membuat aku marah!” bentak Kalila kepada Dewa.Dewa hanya menghela nafas berat dan tetap memarkirkan mobil yang dikendarainya.“Ini adalah hotel bintang lima dilengkapi dengan bar dan club terbaik. Ada ruang VIP yang akan menjaga privasi kita agar tidak terganggu oleh orang lain,” ujar Dewa sembari mematikan mesin kendaraannya.Kalila terdiam, dia tidak menyangka kalau ternyata Dewa tahu tempat seperti ini yang berada di tempat yang sangat sejuk dan nyaman. “Selain itu juga pemandangan kebun teh yang menghijau dan tiupan angin dari perkebunan ini membuat minum kamu semakin nikmat. Sudah aku katakan aku akan memberikan kenangan yang terbaik buat kamu,” lanjut Dewa yang kemudian mengajak Kalila untuk segera turun.“Darimana kamu tahu tempat seperti ini?” tanya Kalila penasaran.“Internet. Aku pernah mencari di internet t

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 121

    Tap!Dewa segera menangkap tangan tua William yang akan menampar Kalila. Sedangkan Kalila sudah memejamkan matanya, karena dia tahu tangan itu pasti mendarat di wajahnya. Meskipun sudah keriput, tapi tenaga William masih cukup kuat untuk menampar anaknya."Jangan main kekerasan, Pa," ujar Dewa yang kemudian melepaskan tangan William sambil menatap tajam lelaki yang sudah berumur itu."Jangan ikut campur!" teriak William marah."Tidak bisa! Dia adalah istriku, tidak ada seorangpun yang boleh menyakitinya. Sekalipun ayah kandungnya sendiri!" teriak Dewa dengan emosi yang meledak-ledak.Kalila yang mendapat perhatian seperti itu dari Dewa merasa begitu senang. Dia benar-benar mendapatkan perlindungan dari seorang suami. Hatinya menghangat, namun dia juga tidak bisa merubah keputusannya. Apalagi melihat tingkah William yang bahkan sudah mengincar Danaya.Wajar kalau saat ini William tidak terlalu mengejar Kalila untuk berpisah dengan Dewa dan menikah dengan temannya, ternyata William sed

  • Lelaki Kontrak Super Kaya   Bab 120

    Tangan Dewa kemudian bergerak ke bawah diantara kedua paha Kalila, kemudian bermain di sana keluar masuk pada inti Kalila sehingga desahan kembali keluar dari bibir tipis Kalila.Juga sesuatu yang sudah mengeras sejak tadi diantara kedua paha Dewa pun sepertinya sudah mendesak ingin mengambil alih tangan Dewa, dan seolah-olah berkata; “Ini adalah waktunya untuk menuju landasan.”“Baiklah, sudah waktunya kamu beraksi,” gumam Dewa dalam hatinya sambil menatap miliknya yang sudah siap tempur. Dewa membuka kedua paha Kalila, tidak ada penolakan dari Kalila. Bahkan sepertinya Kalila terbius dengan yang dimiliki oleh Dewa. Karena mata Kalila sejak tadi tidak beralih dari pusaka kebanggan Dewa tersebut.Tok! Tok! Tok!Sayup-sayup terdengar pintu ruangan Dewa diketuk dari luar. Dewa tidak peduli, karena dia sudah mengunci pintu itu jadi tidak akan ada orang yang bisa masuk.“Ada yang mengetuk,” ujar Kalila menahan tubuh Dewa yang berada diatas tubuhnya.“Abaikan, dan jangan pedulikan. Seharu

DMCA.com Protection Status