Beranda / Fantasi / Legenda Sang Phoenix Abadi / 40. Xiao Chen Vs Huan Rou.

Share

40. Xiao Chen Vs Huan Rou.

Penulis: Al_Fazza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-05 02:36:13

"Kamu tenang saja...," suara Xiao Chen berubah menjadi dingin, tapi sebelum dia keluar dari ruangan. Xie Lang Yan menarik tangannya, dan berkata.

"Tuan muda, leluhur Huan telah mencapai tahap Bumi Awal bintang empat... Perbedaan kultivasinya berbanding jauh dengan anda, biarkan aku yang bertarung untukmu."

Xiao Chen menghela napas sejenak, dia mengetahui niat baik Xie Lang Yan. Tapi urusannya dengan leluhur Huan juga hrus dia selesaikan sendiri.

"Xie Lang Yan, aku sangat berterimakasih padamu atas waktu perlindungan yang dilakukan oleh mu... Tapi leluhur Huan ini semakin lama semakin berani saja... Bahkan orang lain yang tidak berhubungan denganku berani dia sentuh."

Boooooooooooom!

Energi besar dari dalam tubuh meluap membuat rumah sederhana yang terbentuk dari kayu jati hancur menyebar ke segala arah. Hal ini tentu membuat Leluhur Huan menyipitkan matanya, karena benar apa ungkapan dari pemimpin aliansi Tangan iblis, Xiao Chen benar benar bersembunyi bersama Xie Lang Ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   41. Menuju sekte Pedang Awan.

    'Apa kamu bilang? Kutukan? Bukankah kamu sudah setuju bahwa guru akan meminjamkan energi, dan setelah dendam terbalas guru akan menambah beban berat gelang bintang?!' Roh jiwa bintang yang kesal memaki muridnya. Xiao Chen tahu akan hal itu, tapi dia tidak berpikir bahwa pelatihan fisik tambahan yang dimaksud adalah penambahan daya berat gelang bintang. "Tuan muda, sebenarnya apa yang terjadi? Atau gelang yang ada di tangan dan kaki penyebabnya?" "Senior... Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi aku akan terbiasa..." Xiao Chen berusaha bangkit, namun dia harus kembali jatuh berlutut. Kejadian ini terus terjadi hingga lebih dari lima ratus kali percobaan. Tentu melihat Xiao Chen yang berusaha keras, hal ini membuat Xie Lang Yan merasa kagum. "Tadi tuan muda mengatakan bahwa tuan muda memiliki guru? Jadi dimana beliau berada? Pasti dia sangat kuat kan?" Masih belum bisa berdiri tegak untuk menyeimbangkan tubuhnya, Xiao Chen membalas pertanyaan Xie Lang Yan dengan cepat. "Be

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   42. Yao Yi? Fitnah yang terjadi di klan She.

    * Didalam cabang Paviliun Pedang Langit klan She. Xiao Chen yang tengah menikmati arak melihat ke sudut luar timur dari jendela Paviliun. Tepat pandangannya tiba ke sosok gadis cantik yang secara diam diam juga telah mengintainya. "Guru apa aku harus mencari tahu kenapa dia menaruh sedikit pertikaian diantara aku dan klan She?" Roh Jiwa Bintang yang ada disisinya juga menatap kearah gadis bergaun hitam, dia sedikit merasa bakat gadis itu juga tidak kalah jauh dari Xiao Chen sebagai bakat emas. "Mungkin dia ada hubungannya dengan aliansi Tangan Iblis... Xiao Chen, apa kamu takut?" "Hahaha! Guru yang sekarang aku takutkan adalah kehilangan satu keluarga yang paling aku sayangi saat ini..." "Siapa itu?" "Tentu guruku! Oh iya sebenarnya siapa nama guru?" "Yao Yi..." Xiao Chen mengangguk, tiba tiba entah dia mabuk atau karena memang tulus, dia memberikan sumpahnya, "dihidup ini, aku Xiao Chen akan selalu bersama Yao Yi... Meski aku belum memiliki kultivasi setinggi Langit, tapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   43. Mencari pelaku.

    Memasukan pedang milik She Lai ke sarungnya, Xiao Chen kemudian berlutut, dan memandangi pria yang diduga kuat oleh She Lai adalah bukti penting. "Senior, apa kamu melihat sendiri aku adalah pembunuhnya?"Pria itu terlihat sangat ketakutan, sesaat memandang wajah She Lai, dia akhirnya menganggukan kepalanya. "Be-benar itu memang kamu, a-aku melihatnya sendiri?!"Merasa pria itu tidak bisa diajak berbicara yang benar. Xiao Chen kembali duduk tenang di kursi awalnya, dia memandangi sosok gadis yang ada di kedai arak sebelah Paviliun. Namun, gadis itu sudah pergi, hingga Xiao Chen memandang She Lai. "Masalah ini sedikit rumit... Tapi, bagaimana jika kalian membiarkan aku melihat luka pada tubuh She An?"She Lai memandangi dua tetuanya, dia tidak ada pilihan lain. Apalagi mengingat patriak klan tengah melakukan pelatihan tertutup. "Baiklah..."Mengikuti mereka ke tempat jasad She An berada. Seketika semua pandangan mata semua anggota klan She tertuju kearahnya dengan perasaan kesal. N

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   44. Ini hanya rencana.

    Gadis itu memutarkan tubuh untuk menghindari setiap serangan yang dimiliki oleh Xiao Chen. Namun yang membuatnya heran adalah kecepatan yang ditunjukan. 'Kakak memang benar... Bocah ini tidak bisa di remehkan sama sekali?!' berkata dalam hati, dia akhirnya mengeluarkan sebuah kipas dari dalam cincin ruangnya. Awal yang tertekan, kini membuat kondisi pertempuran berubah menjadi sangat sengit. Kipas ditangan wanita itu berputar putar, lalu bergerak memberi serangan balasan kearah Xiao Chen. 'Guru... Dia bukan pembunuhnya, tapi mengapa dia mengintai ku sedemikian jauh?' berkata didalam pikirannya, Roh Jiwa Bintang hanya diam tidak membalas. Hal ini tentu membuat Xiao Chen menurunkan tempo serangannya. Meski dia penasaran kenapa gadis pengguna kipas mengintainya, tapi dia tidak memiliki permusuhan sama sekali. Hingga gadis itu yang menyadari mulai mundur dari pertempuran. "Kenapa menurunkan tempo serangan mu? Apa kamu berniat mengasihani aku?" Xiao Chen tersenyum tipis, "aku t

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   45. Menjadi kambing hitam? Ooh anda salah besar!

    She Lai menaikan salah satu alisnya, dia yang masih belum mengerti bahwa Xiao Chen ingin menangkap dalang pembunuh She An yang sebenarnya hanya terdiam. Hingga enam guci arak telah ada di atas meja. Saat para tetua klan She menuangkan arak pada gelas masing masing. Xiao Chen menatap kearah ruangan didalam kedai secara diam diam. 'Chen'er kamu memang pemuda yang sangat pintar... Bisa bisanya kamu berpikir pembunuh itu berada di dalam kedai arak ini?' Yao Yi yang sejak awal diam mulai memuji. 'Guru ini hanya hal sepele. Selagi kabar tentang pembunuh terungkap, dan aku tidak terkena masalah. Pasti sang pembunuh akan kembali menunjukan taringnya, dan karena ketidak puasannya, dia pasti akan bertindak lebih gila...' membalas pujian gurunya, Xiao Chen mulai menuangkan arak yang ada di salah satu guci diatas meja. "Mari kita bersulang?!" Xiao Chen mengangguk, dan saat mereka meneguk arak kedalam mulut. Secara diam diam, Xiao Chen membuangnya kearah samping. Dan apa yang dilaku

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   46. Menyelesaikan masalah.

    Dengan cepat, patriak klan She Yang keluar dari kediaman, lalu terbang dengan sayap Qi menuju kearah tempat pertempuran berada. Setelah tiba. "Patriak She Yang..." semua orang menyapa dengan hormat, wajah mereka terlihat ketakutan karena tidak dapat menjaga ketenangan, serta kedamaian klan. "Yaa, sebenarnya apa yang terjadi?" She Yang sesekali melihat pertempuran, lalu melihat prajurit yang ada di bawahnya. Mereka semua menggelengkan kepala, namun hanya berani menunjuk kearah tiga tetua yang tergeletak di atas meja yang penuh dengan guci arak. "Sial... Bisa bisanya mereka malah mabuk?!"Swuuuuuush! Plaaaaak! Plaaaaak! Plaaaaak! Menampar tiga tetua kepercayaannya, She Yang yang ingin mengetahui kejadian pertempuran saat ini membuat ketiganya terbangun. Ketiganya terlihat ling lung, namun saat melihat pemuda tergeletak bersama pria paruh baya, dan kearah pertempuran, She Lai membelalakan matanya. "Ba-bagaimana ada dua Xiao Chen?!""Xiao Chen? Klan Xiao? Bukankah Kekaisaran Phoe

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   47. Menuju ke Gunung Abadi.

    Paginya setelah terbangun dari peristirahatan singkat untuk memulihkan tenaga fisiknya. Xiao Chen perlahan membuka mata. "Guru? Bisa bisanya kamu tertidur di samping ranjang ku?" berkata dalam hati, Xiao Chen yang tidak tega membangunkan guru dari tidurnya hanya diam memandangi wajah cantik itu dengan seksama. 'Xiao Chen, Xiao Chen dia itu gurumu kenapa kamu malah tertarik padanya?!' berkata terus dalam hati, hingga tiba tiba Yao Yi terbangun, sekilas dia terkejut karena dia telah tertidur disamping ranjang muridnya. "Chen'er..." "Guru tetaplah diam... Ku lihat..." Xiao Chen memelototkan matanya, dia hampir saja mengatakan hal yang tidak semestinya dia katakan. "Apa yang kamu katakan?" Yao Yi terbangun, dan kemudian menyentil kening Xiao Chen. "Hari sudah pagi... Sudah saatnya kamu melanjutkan perjalananmu!" kembali berkata dengan cepat. Xiao Chen mengangguk mengerti, setelah menyiapkan diri, dia segera menemui Xie Lang Yan diruangan yang berbeda. "Tuan muda... Mari kit

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Legenda Sang Phoenix Abadi   48. Masalah lorong dimensi.

    "Aku ingin menggunakan altar teleportasi untuk menuju ke gunung Abadi..." Xiao Chen tersenyum tipis, "kebetulan tujuan kita sama... Nona bagaimana jika aku ikut bersama rombongan mu? Jika di pahami, maka hutang mu kepadaku lunas lo?" Gadis itu terdiam, hingga tak berselang lama dia menganggukan kepalanya dan berkata, "baiklah kamu bisa ikut dengan kami... Setelah ini, kita berdua tidak memiliki hubungan sedikitpun mengerti?" Xiao Chen menganggukan kepala untuk tidak mempersalahkannya, hingga dia memanggil Xie Lang Yan. Dan kini mereka semua menuju ke kediaman wali kota secara bersamaan. Setelah tiba. "Li Na, keluarlah..." Seorang wanita dengan rambut panjang memutih keluar dari kediamannya. Melihat sosok yang dikenali dia segera berlutut, lalu berkata dengan hormat, "tuan putri..." "Bisakah kamu memberi tumpangan untuk menggunakan altar teleportasi milikmu?" "Li Na tentu tidak akan menolak, tapi sebelumnya altar teleportasi memiliki sedikit masalah. Membawa banyak orang sepert

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08

Bab terbaru

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   296. TAMATT!

    Swoooooooshh! Hanya membutuhkan waktu satu menit. Serangan akhir dari segalanya telah tercipta didepan mulut keduanya. Xiao Jian berhasil membentuk tombak raksaksa dengan mengandalkan seluruh energi Qin nya yang tersisa. Namun tidak dengan Xiao Chen, dia yang ingin mengakhiri pertempuran ini segera menyatukan seluruh eksistensi kemampuan dari tiga elemennya yang telah membentuk bintang raksaksa tiga warna. Belum kedua serangan itu bertabrakan, akan tetapi fluktuasi energi dari gesekan eksistensi tahap Abadi telah terjadi pada keduanya. Gelombang energi menyebar begitu mengerikan. Hingga keduanya memekik kembali diikuti oleh melesatnya serangan keduanya yang saling berlawanan arah. Swuuuuuuuuuung! Tekanan fluktuasi bertambah kuat, lalu diikuti oleh menyebarnya cahaya dan rusaknya ruang sejauh seribu kilometer dari tempat pertempuran. Suara ledakan bagaikan hancurnya satu benua pun ikut menyebar. Booooommm! Saaat ini, suasana menjadi hening. Namun kerusakan masih terjadi

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   295. Dua Phoenix yang bertarung.

    "A-apa tumbuh lagi..." Xiao Jian sedikit terkejut, namun setelahnya senyum kemenangannya lenyap. Yang diikuti oleh pernyataan anaknya yang selalu meminta bantuan bagaimana cara menghadapi Xiao Chen yang tubuhnya abadi. "Ternyata ini keluhan Yue'er selama perintah ku untuk membunuhmu... Xiao Chen, aku benar benar meremehkan mu..." Xiao Chen tidak menjawab apapun, Kultivasi tahap Abadi adalah segalanya. Selagi apa yang dia inginkan, pasti dia dapat menciptakannya dengan kekuatannya itu. Swuuuuuuuush! Tidak ingin menghadapi Xiao Chen dan berniat kabur untuk saat ini. Xiao Jian akan memikirkan bagaimana cara membunuh sosok Xiao Chen dimasa depan nanti. Akan tetapi, kejutan terjadi. Ruang seakan terkuci. Apa yang ditakuti oleh Penguasa Ashura juga muncul di benak Xiao Jian. "Po-pohon kepahitan... Se-sepertinya aku sudah tidak bisa untuk melarikan diri lagi?!" Melihat ke arah Xiao Chen, tiba tiba rantai emas mengikat tubuhnya secara cepat. Tidak bisa reflek menghancurkan, bahkan m

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   294.

    Merasa tidak ada gunanya untuk terus berbicara, karena musuh utama belum tereliminasi. Tiba tiba kesadaran Roh jiwa didalam tubuhnya bergejolak. Resonansi dari kelahiran kekuatan Abadi dapat dirasakan secara jelas oleh Xiao Chen saat ini. "Apa energi ini berasal dari paman?" Swuuuuuuuuush! Lenyap dari tempatnya, Xiao Chen muncul di perbatasan barat wilayah Aula Langit yang disambut oleh pasukan elite milik ayahnya. "Penguasa... Sepertinya ada kelahiran Abadi yang baru..." Xiao Chen menganggukan kepalanya untuk membenarkan ungkapan itu. "Benar... Kalian berjagalah disini, ingat beri pesan jika ada sesuatu yang buruk..." "Baik penguasa... Tapi kemana Penguasa akan pergi?" Tersenyum tipis, Xiao Chen segera menjawab pertanyaan itu. "Menyambut, dan memberi selamat kepada paman setelah naik menjadi tahap Abadi..." Sempat merasakan energi yang mencapai tahap Abadi memiliki aura Phoenix, Xiao Chen sudah mengetahui siapa entitas itu. "Baiklah..." Swuuuuuuuush!

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   293.

    Puluhan ribu kultivator yang tak lain anggota halaman dalam berdatangan kearah sumber suara. Meski mereka belum mengenal siapa sosok Chen Xiao, tapi dari daftar buronan yang Xiao Jian sebarkan. Sosok Chen Xiao adalah Xiao Chen, yang memiliki wajah tampan, disertai rambut panjang terurai memutih dengan tampilan elegan. "Kaa-kamu Xiao Chen! Berani sekali datang kemari!" "Xiao Chen apa kamu ingin menyerahkan dirimu?!" "Tahu diri juga kamu datang tanpa dicari?!" Raut wajah Xiao Chen berubah menjadi datar, tidak ada rasa takut yang terlintas di wajahnya. Yang pasti, ribuan pasukan lain, yangg merupakan anak buah dari Kaisar Phoenix di masa lalu telah berkumpul di satu titik, tepat di istana utama perkumpulan lima penguasa di halaman dalam. "Aku tidak memiliki waktu untuk meladeni kalian, sekarang... Katakan dimana Xiao Jian, dan tiga penguasa lainnya!" Swuuuuuuuuuung! Hanya menunjuk satu jari kebawah, sontak tekanan gravitasi yang mengerikan harus membuat puluhan ribu kultivator

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   292.

    Swoooooosh! Dibarengi dengan ungkapan rasa terkejutnya, Xiao Chen telah berhasil menciptakan bintang tiga warna diatas telapak tangannya. Berkelebat cepat, sosoknya kemudian lenyap dari pandangan. Seketika tubuh bagian punggung dari Penguasa Ashura terasa dingin. Hingga dia membalikan tubuhnya, dia hanya bisa membelalakan matanya diikuti oleh rasa sakit yang menghantam tubuhnya. Boooooooooosh! Bintang kecil itu telah terlepas dari kendali tangan Xiao Chen. Untuk memastikan sosok Penguasa Ashura akan tewas, Xiao Chen menikmati pemandangan itu hingga tak lama. Ledakan maha dahsyat, diikuti oleh robekan ruang terjadi sejauh seratus kilometer dari area pertempuran keduanya. Situasi menjadi hening setelah ledakan maha dahsyat itu. Hingga mata Xiao Chen harus menyipit. Pasalnya dia melihat bayangan Roh yang berusaha kabur dari tempatnya berada. "Tidak cukup untuk menghancurkan Roh abadinya?" Swoooooooosh! Seuliet bayangan membentuk sebuah pedang melesat cepat kearah pelarian

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   291. Kebangkitann Xiao Chen.

    Menghentikan apa yang akan dia lakukan kembali. Kini Penguasa Ashura segera mundur setelah lonjakan energi dahsyat keluar dari tubuh Xiao Chen. "Tidak mencapai satu hari... I-ini mustahil... Ternyata semengerikan itu energi jiwa bintang..." Ungkapan kejutnya berhenti. Saat ini, dia melihat bintang raksasa diatas langit telah lenyap. Bahkan sosok Xiao Chen yang tadinya terbaring itu mulai berdiri, dan membuka matanya. "Inikah kultivasi yang diinginkan semua orang? Bahkan, mereka yang menginginkan tahap ini, akan melegalkan semua cara demi mencapainya..." Suaranya terdengar biasa, namun jelas Penguasa Ashura dapat mendengar nada kebencian didalam suara itu. "Kamu baru naik menjadi tahap Langit Abadi... Untuk apa aku takut padamu?" "Benarkah?" Swuuuuuuuuuuung! Xiao Chen meledakan sedikit aura didalam tubuhnya. Sontak udara di tiga daratan Benua Langit bergetar hebat. Fenomena alam yang tadinya terus meramaikan suasana kini bertambah menjadi lebih mengerikan. "Membunuh semua o

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   290.

    "Jika tahu diri minggirlah... Hari ini energi jiwa bintang harus menjadi milikku...," suara dingin kembali terdengar, diikuti oleh kemunculan penguasa Ashura yang kini telah benar benar terlihat dimata Kaisar Roh, Chei Wian, dan juga Yao Ling secara jelas. "Meski aku mati, sebelum proses yang dilakukan Yao Yi berhasil... Aku juga tidak akan pernah menyesal!" Pedang tipis muncul digenggaman tangan Kaisar Roh. Dia tanpa rasa takut berada di garda depan untuk melindungi Xiao Chen. Tak hanya Kaisar Roh yang menunjukan keberaniannya, Chei Wian, bahkan Yao Ling yang kultivasinya telah menurun mulai mengeluarkan senjata kebanggan mereka secara serentak! "Hanya para keroco yang tak tahu diri... Mengingat kita pernah berteman, aku tidak akan membunuh kalian?!" Swuuuuuuush! Penguasa Ashura melesat cepat, hanya sekedipan mata. Kaisar Roh, Chei Wian, dan Yao Ling harus terpental ke arah yang berbeda. Waktu yang begitu singkat itu, bahkan tidak sempat untuk mereka memberikan perlaw

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   289. DHUAAR

    "Pasti janjimu akan terwujud..." Yao Yi menjawab penuh keyakinan. Xiao Chen tersenyum hangat kepada istrinya itu. Lambaian lembut kearah rambut panjang nan halus itu membuat Yao Yi nyaman. Namun setelah pagi harinya. Xiao Chen yang tertidur diatas atap Paviliun Phoenix Abadi tersadar. Bahwa dia melupakan hari bahagianya sendiri. Namun dia juga teringat, saat ini tubuhnya sendiri tidak dapat menahan lagi ganasnya racun yang menyerang seluruh organ penting didalam tubuhnya. Menggunakan kekuatan ruang, dia mencari istrinya ke seluruh tempat. Namun dia tidak menemukannya. Hingga dia bertemu dengan Kaisar Roh yang tengah menatap patung sosok Xiao Chen berada. "Senior apa kamu melihat istriku?" Kaisar Roh menggelengkan kepalanya, "bukankah seharusnya tadi malam dia bersamamu?" "..." Hanya diam tak menjawab, wajah Xiao Chen seketika menunjukan kekhawatirannya. Namun jari lembut menepuk bahunya. Sosok yang dia cari ternyata muncul di belakangnya sembari tersenyum kecil. "Gege...

  • Legenda Sang Phoenix Abadi   288. Aku tidak perduli pada diriku sendiri.

    Cahaya merah darah menembus ruang begitu cepat diikuti oleh gerakan dari bintang Raksaksa yang kembali bergerak kearah Xiao Chen. Dua tekanan hebat kembali terjadi, namun Xiao Chen harus membelalakan matanya. Pasalnya hal mengejutkan terjadi, bintang merah darah dihadapannya hancur. Diikuti oleh ledakan dahsyat yang membuat tubuhnya terlempar begitu jauh. Sama halnya dengan Xiao Jian. Namun kondisinya tak separah yang dialami oleh Xiao Chen. Dia hanya terlempar, lalu merasakan serangan balik dari gabungan ribuan formasi yang dia ciptakan. "Si-sial tidak bisa melanjutkan pertempuran lagi..." Merasa kondisi pertempuran bisa berbalik. Dan tak mungkin dapat membawa tubuh Xiao Chen. Kini Xiao Jian segera memerintahkan semua pasukannya untuk mundur. Tanpa ingin mengejar empat penguasa itu yang kabur, Yao Yi segera menggunakan kekuatan ruangnya. Dia muncul dan menangkap tubuh Xiao Chen yang lemas. Bahkan kulit pada seluruh tubuhnya terasa dingin dan terlihat memucat. "Ra-racunmu.

DMCA.com Protection Status